Karakteristik Antrian Karakteristik Sistem Antrian

xxxvii merupakan jumlah pelanggan yang dapat dilayani dalam satuan waktu, sedangkan rata-rata waktu yang digunakan untuk melayani setiap pelanggan diberi simbol 1 μ unit satuan. Jadi 1 μ merupakan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk suatu pelayanan.

2.3.3 Karakteristik Antrian

a. Disiplin Antrian Setiap fasilitas pelayanan mempunyai aturan yang digunakan untuk memutuskan pelanggan mana yang akan dipilih dari antrian untuk memulai pelayanan. Aturan pelayanan ini disebut disiplin pelayanan service discipline. Menurut Thomas J. Kakiay 2004 : 12 aturan pelayanan berdasarkan urutan kedatangan ini terbagi dalam empat bentuk 12 : 1. Pertama Masuk Pertama Keluar FIFO FIFO First In First Out merupakan suatu peraturan di mana yang akan dilayani terlebih dahulu adalah pelanggan yang datang paling pertama. FIFO ini sering juga disebut FCFS First In First Served. Contohnya dapat dilihat pada antrian di loket-loket penjualan karcis kereta api. 12 Thomas J.Kakiay, Dasar Teori Antrian Untuk Kehidupan Nyata, Yogyakarta : ANDI, 2004. h-12 xxxviii 2. Terakhir Masuk Pertama Keluar LIFO LIFO Last In Last Out merupakan antrian di mana yang datang paling akhir adalah yang dilayani paling awal atau paling dahulu. LIFO sering juga dikenal dengan LCFS Last Come First Served . Contohnya adalah pada mesin bongkar muat barang di dalam truk, di mana barang yang terakhir masuk justru akan keluar lebih dahulu. 3. Pelayanan dalam Ukuran Acak SIRO SIRO Service In Random Order di mana pelayanan dilakukan secara acak, tidak menjadi persoalan siapa yang lebih dulu datang. Disiplin ini sering juga dikenal dengan RSS Random Selection for Service. Contohnya adalah arisan, di mana pelayanan dilakukan berdasarkan undian random. 4. Pelayanan Berdasarkan Prioritas PS PS Priority Service diberikan kepada mereka yang mempunyai prioritas lebih tinggi dibandingkan dengan yang mempunyai prioritas rendah, walaupun yang memiliki prioritas tinggi ini baru tiba dalam antrian. Kejadian ini mungkin disebabkan oleh beberapa hal, misalnya seseorang yang baru mengalami kecelakaan lalu lintas, seseorang yang berkedudukan tinggi. xxxix b. Fasilitas Sistem Antrian Kapasitas sistem merupakan jumlah maksimum pelanggan, mencakup yang sedang dilayani dan yang berada dalam antrian, yang dapat ditampung oleh fasilitas pelayanan pada saat yang sama. Sebuah sistem yang tidak membatasi jumlah pelanggan di dalam fasilitas pelayanannya dikatakan memiliki kapasitas tak terhingga, sedangkan suatu sistem yang membatasi jumlah pelanggan yang ada di dalam fasilitas pelayanannya dikatakan memiliki kapasitas yang tebatas. Untuk berbagai keadaan antrian, barisan antrian akan berkembang jika rata-rata laju kedatangan input melebihi rata- rata laju pelayanan output. Jika hal ini terjadi, maka barisan penungguan akan terus terbentuk dan tidak akan selesai sampai ada interval waktu yang muncul, di mana laju output lebih besar dari laju input sehingga sistem memiliki kapasitas pengosongan. Seperti telah disebutkan sebelumnya, notasi untuk rata-rata input dalam sistem antrian dinyatakan sebagai dan rata-rata output meninggalkan sistem dinyatakan dengan . Perbandingan λ μ adalah perbandingan pengosongan dari sistem. Perbandingan ini secara matematika dinyatakan sebagai ρ rho, di mana λ ρ μ = . Jika ρ 1, maka rata-rata laju kedatangan pelanggan lebih besar xl dari laju rata-rata pelayanan, yang berarti barisan penungguan akan berkembang tanpa halangan. 13 Barisan penungguan yang terus berkembang, untuk mengatasinya maka sistem antrian dapat direncanakan dengan merubah laju pelayanan atau menambah tempat pelayanan c yang diharapkan mempunyai batasan 1 c λ μ . Batasan ini menunjukkan bahwa keadaan pelayanan telah memiliki rata-rata total kapasitas pelayanan lebih besar dari laju rata-rata kedatangan. Dengan demikian, proses kedatangan pelanggan dan pelayanan akan berjalan dalam kondisi sementara transient dan secara bertahap akan mencapai kondisi tetap steady state setelah melampaui waktu yang cukup lama. Pada kondisi sementara, sistem antrian terus-menerus tergantung pada waktu. Sedangkan pada kondisi tetap, proses antrian berlangsung dalam keadaan yang sudah stabil dengan 1 λ μ sehingga semua kedatangan dapat dilayani. Tetapi sebaliknya, jika rata-rata laju kedatangan lebih besar dari laju pelayanan, maka sistem antrian tidak akan pernah mencapai kondisi tetap berapapun waktu yang dilalui, bila ukuran antrian bertambah sejalan dengan waktu. 14 13 Richard Bronson dan Hans J.Wospaknk,Operations Research Teori dn Soal-soal, Jakarta : Erlangga, 1988, h.441 14 Sri Mulayono, Riset Operasi, Jakarta : FE-UI, 2004. h-291 xli 2.4 Model Sistem Antrian 2.4.1 Model Antrian Pelayanan Tunggal dengan Populasi Tidak