xxi
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan bahwa permasalahan yang ada adalah :
a. Dengan memperhatikan sistem pelayanan yang ada terhadap permintaan
dari konsumen, maka dapat dilihat apakah sistem pelayanan pada loket pengambilan obat di Puskesmas Cicurug sudah cukup optimal ?
b. Dengan melihat berbagai pertimbangan, solusi apa saja yang dapat
diperoleh dengan analisis teori antrian sebagai alternatif keputusan dalam upaya mengoptimalkan sistem pelayanan pada loket pengambilan
obat di Puskesmas Cicurug ? c.
Setelah melakukan penelitian kemudian mengolah data hasil penelitiannya dengan menggunakan Teori Antrian, dapat diketahui
sejauh mana metode antrian diterapkan dalam sistem pelayanan pada loket pengambilan obat di Puskesmas Cicurug ?
1.3 Kerangka Pemikiran
Analisa matematika teori antrian penjabarannya relatif kompleks, tapi disadari bahwa persamaan matematika yang dikembangkan jarang
menggambarkan situasi antrian yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Alasan untuk ini adalah perlunya membuat taksiran yang jelas tentang
perangai antrian yang sedang diselidiki sehingga teknik matematika yang diterapkan benar-benar dapat dipergunakan, walaupun pada kenyataannya
xxii hasil studi atau penelitian tidak selamanya dapat langsung diterapkan.
3
Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Zacharia Oesman 1997
menegaskan, “…terdapat perbedaan panjang antrian pada hasil perhitungan dan pengamatan di lapangan. Teori antrian dari MKJI 1997 mendapatkan
hasil panjang antrian yang lebih besar dari pengamatan di lapangan, hasil uji khi kuadrat berbeda dengan distribusi panjang antrian di lapangan dan nilai
rata-rata tidak sama dengan rata-rata di lapangan. Perbedaan panjang antrian ini dapat diperbaiki dengan merubah arus jenuh sesuai dengan arus jenuh di
lapangan, sehingga hasil panjang antriannya mendekati di lapangan.” Asumsi pola kedatangan di sebuah fasilitas pelayanan baik yang
memiliki jadwal tertentu atau yang datang secara acak. Kedatangan dianggap sebagai kedatangan yang acak bila kedatangan tersebut tidak
terikat satu sama lain dan kejadian kedatangan tersebut tidak dapat diramalkan secara tepat.
Begitu pula dengan asumsi pola pelayanan serupa dengan pola kedatangan, dimana pola ini bisa konstan ataupun random. Jika waktu
pelayanan konstan, maka waktu yang diperlukan untuk melayani setiap pelanggan sama.
4
Pada loket pengambilan obat, barisan orang-orang yang berdatangan untuk menyerahkan resep dokter dan menunggu untuk mendapatkan
pelayanan merupakan suatu disiplin dari antrian. Pada umumnya, setelah
3
RS.Stainton, Operasional Riset dan Aplikasinya dalam Management, Jakarta : Bina Aksara, 1983, h.46
4
Jay Heizer dan Barry Render, Operations Management, Jakarta : Salemba Empat, 2005,edisi-7, h.660
xxiii menyerahkan resep, orang-orang tersebut tidak menunggu dalam barisan,
tetapi menyebar dalam ruang tunggu yang telah disediakan. Jadi untuk selanjutnya yang antri adalah barisan resep-resep yang telah diserahkan ke
loket pengambilan obat. Bila jumlah pelayanan kurang memadai untuk melayani laju
kedatangan resep-resep, maka pesanan resep harus menunggu dalam suatu urutan antrian. Hal ini akan mengakibatkan orang-orang yang memberikan
resep harus menunggu juga sampai resep tersebut selesai dibuat. Datangnya resep-resep ini dapat terjadi secara uniform dalam jarak
waktu yang sama atau dapat pula dalam keadaan random dimana jarak waktu datangnya tidak sama. Sedangkan waktu pelayanan yang dibutuhkan
untuk melayani pesanan resep dapat juga terjadi secara uniform atau random.
Laju kedatangan resep dokter ke loket pengambilan obat diukur berdasarkan jumlah kedatangan resep per unit waktu. Begitu juga dengan
laju pelayanan diukur berdasarkan jumlah resep yang telah selesai dilayani per unit waktu.
Analisa Teori Antrian
a. Bila laju pelayanan selalu lebih kecil dari laju kedatangan maka akan
terjadi suatu antrian b.
Bila laju pelayanan lebih besar dari laju kedatangan maka persentase waktu menganggur idle akan besar
xxiv c.
Bila laju pelayanan sama dengan laju pelayanan, maka tidak ada antrian dan tidak ada waktu menganggur idle.
Dengan demikian permasalahan kompleks yang muncul adalah mencari kombinasi terbaik antara waktu tunggu dan waktu pelayanan.
Gambar 1.1. menggambarkan analisa antrian dalam bentuk Flowchart
Gambar 1.1. Analisa Antrian
Start
LP = Laju Pelayanan LK = Laju Kedatangan
If LPLK
If LPLK
If LP=LK
Antri
Idle
Lancar
End
Ya
Ya Tidak
Tidak Ya
xxv
1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan Umum