UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.1.3. Parameter Standar
Parameter standar yang dilakukan terhadap ekstrak dapat dilihat pada Tabel 4.2.
: Tabel 4.2.
Parameter standar ekstrak etil asetat biji jarak pagar Parameter
Hasil Pada Ekstrak Identitas Ekstrak
Nama latin tumbuhan : Jatropha curcas L. Bagian tumbuhan yang digunakan : Biji
Nama Indonesia tumbuhan : Jarak Pagar Organoleptik
Bentuk : kental Warna : cokelat
Bau : khas Kadar Abu
5 Susut Pengeringan
2,497 Rendemen
5,51
Uji parameter non spesifik yang dilakukan pada penelitian ini yaitu uji kadar abu dan uji susut pengeringan. Tujuan dari uji susut pengeringan, yaitu untuk
memberikan batasan maksimal rentang tentang besarnya senyawa yang hilang pada proses pengeringan DEPKES, 2000. Persentase susut pengeringan tidak boleh lebih
dari 10 . Uji kadar abu bertujuan untuk memberikan gambaran kandungan mineral internal dan eksternal. Persentase kadar abu total tidak boleh lebih dari 16.6 Depkes,
2000. Berdasarkan hasil uji parameter non spesifik pada ekstrak etil asetat biji jarak pagar Jatropha curcas L., didapatkan persentase susut pengeringan sebesar 2,497
sesuai dengan persyaratan, yaitu tidak lebih dari 10 dan persentase kadar abu yang didapatkan adalah 5 sesuai dengan persyaratan, yaitu tidak lebih dari 16.6 .
4.1.4. Pengukuran Berat Badan Tikus
Hasil pengukuran berat badan rata-rata tikus pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan ekstrak etil asetat biji jarak pagar Jatropha curcas L. dapat
dilihat pada Tabel 4.3. :
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.3. Rerata Berat Badan Tikus Tiap Kelompok
No. Tanggal
Rerata Berat Badan Tikus Tiap Kelompok Gram
I II
III IV
1. 5 Juli 2013
249,8 229,2
229,6 195,6
2. 9 Juli 2013
247,2 223,2
234,8 201
3. 12 Juli 2013
261 246
237,6 207,4
4. 25 Juli 2013
272,6 277
277 231
5. 19 Agustus 2013
283,6 263,6
283,6 245
6. 23 Agustus 2013
297,8 264
264 238,6
4.1.5 Hasil Pengukuran Bobot Testis
Hasil rata-rata pengukuran bobot testis tikus pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan ekstrak etil asetat biji jarak pagar Jatropha curcas L. dapat
dilihat pada Tabel 4.4. : Tabel 4.4.
Rata-rata Bobot Testis Tikus
Keterangan : Angka yang diikuti tanda menunjukkan berbeda bermakna terhadap kelompok kontrol p ≤ 0,05 pada taraf kepercayaan 95.
Data rata-rata bobot testis yang diperoleh dengan menggunakan uji statistika yaitu menunjukkan adanya perbedaan secara bermakna antara kelompok kontrol
dengan kelompok yang mendapat perlakuan.
No Kelompok
Rata-Rata Bobot Testis Gram Tiap Kelompok ± SD
1 Kontrol
1,5918 ± 0,05 2
Dosis Rendah 5 mgkg BB 1,4876 ± 0,09
3 Dosis Sedang 25 mgkg BB
1,3255 ± 0,07 4
Dosis Tinggi 50 mgkg BB 1,3566 ± 0,11
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.1.6 Pengukuran Konsentrasi Spermatozoa
Hasil perhitungan pengukuran konsentrasi spermatozoa pada tiap kelompok
dapat dilihat paada Tabel 4.5. : Tabel 4.5.
Rata-rata Konsentrasi Spermatozoa Tikus
No. Kelompok
Rata-rata Konsentrasi Spermatozoa Tiap Kelompok JutamL ± SD
1. Kontrol
102,12 ± 12,55 2.
Dosis rendah 5 mgkg BB 86,87 ± 11,89
3. Dosis sedang 25 mgkg BB 38,37 ± 4,79
4. Dosis tinggi 50 mgkg BB
49,75 ± 2,60 Keterangan : Angka yang diikuti tanda menunjukkan berbeda bermakna
terhadap kelompok kontrol P ≤ 0,05 pada taraf kepercayaan 95. Data konsentrasi spermatozoa yang diperoleh dengan menggunakan uji
statistika menunjukkan adanya perbedaan secara bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok yang mendapat perlakuan.
4.1.7. Pengukuran Diameter Tubulus Seminiferus