UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Keterangan: n adalah jumlah spermatozoa yang terhitung. Angka 10.000 merupakan volume kamar hitung Neubauer. Fp merupakan faktor pengenceran yang
dilakukan. Angka 25 menunjukan total kotak kecil yang terdapat dalam kamar hitung Neubauer sedangkan k merupakan jumlah kotak kecil yang dihitung pada saat
pengamatan. vNaCl merupakan volume NaCl mL fisiologis yang digunakan untuk membantu mengeluarkan spermatozoa dari vas deferens. Perhitungan konsentrasi
spermatozoa JutamL dapat terlihat dari tabel 3.3 berikut :
Tabel 3.3 . Rumus Konsentrasi Spermatozoa
No Jumlah kotak yang dihitung
Rumus konsentrasi spermatozoa 1
5 n x 10.000 x 50 x 5 x 0,25
2 10
n x 10.000 x 20 x 2,5 x 0,25 3
25 n x 10.000 x 10 x 1 x 0,25
3.4.9.3 Pengukuran Diameter Tubulus Seminiferus
Preparat histologi testis tikus diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 100 kali 10x10, kemudian difoto. Pengukuran diameter dilakukan pada 100 tubulus
seminiferus yang dipotong bundar dan dipilih secara acak.
3.4.9.4 Perhitungan Perbandingan Jumlah Spermatosit Pakiten Terhadap
Jumlah Sel Sertoli
Preparat histologi testis tikus diamati mikroskop dengan perbesaran 400 kali 10x40. Perhitungan dilakukan pada 20 tubulus seminiferus secara acak Yotarlai et
al., 2011. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menghitung jumlah spermatosit pakiten, jumlah sel Sertoli dan jumlah spermatosit pakiten per jumlah sel Sertoli per
tubulus. Perhitungan dilakukan hanya pada tubulus seminiferus yang mengalami spermatogenesis tahap II, VII, dan XII Vachrajani, 2005. Menurut Azrifitria 2012,
ciri-ciri khas masing-masing dari tiap tahapan spermatogenesis sebagai berikut :
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
- Tahapan I-VI : membran menuju lumen terdapat spermatogonium, fase transisi, pakiten dan spermatid fase golgi 1-3 dan cap 4-7 serta spermatid
fase maturasi 15 dan 19. - Tahapan VII_VIII : spermatogonium, pakiten, spermatid round spermatid,
cap 23dari inti sel dan spermatozoa dilepaskan ke lumen dengan ekor mengarah ke lumen.
- Tahapan IX-XI : terdapat spermatogonium, pakiten, dan spermatid fase 9, 10, 11 dengan head cap dan nucleus mulai memanjang.
- Tahapan XII-XIV : spermatogonium, pakiten dan diakinesis, spermatid fase akrosom 12-14 terlihat nucleus memanjang dan akrosom 23 dari
sitoplasma.
3.5 Analisis Data
Hasil percobaan yang diperoleh diolah secara statistik dengan menggunakan program pengolah data statistik SPSS 16 yang meliputi uji normalitas, uji
homogenitas, uji parametrik one-way ANOVA, atau uji non parametrik Krukas Wallis. Jika hasil ANOVA maupun Krukas Wallis menunjukkan perbedaan yang
signifikan p ≤ 0,005 maka analisis data dilanjutkan dengan menggunakan Uji Multiple Comparisons tipe LSD Least Significant Diffeent.