Pengetahuan Responden tentang Fast Food Sikap Responden tentang Fast Food Perilaku Responden tentang Fast Food

4.2 Pembahasan

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan desain cross- sectional , yang pada prinsipnya hanya memperlihatkan gambaran tentang suatu keadaan yang umumnya terjadi saat sekarang secara objektif, tidak mencari adanya hubungan sebab akibat. Hasil penelitian ini merupakan gambaran suatu keadaan pada saat tertentu, artinya gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji fast food pada saat ini dan dapat berubah pada saat yang akan datang. Dengan demikian hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikan pada waktu dan tempat yang berbeda. Peneliti tidak dapat mengobservasi secara langsung kebiasaan mahasiswa dalam mengkonsumsi fast food sehari-hari. Dengan demikian, penelitian ini hanya mengkaji secara subjektif, pembahasan yang dikemukakan pada penelitian ini dibandingkan dengan teori yang ada.

4.2.1 Pengetahuan Responden tentang Fast Food

Berdasarkan hasil rekapitulasi kuesioner, didapatkan bahwa 201 responden 90.5 memiliki pengetahuan baik tentang fast food, 19 responden 8.6 memiliki pengetahuan cukup, dan 2 responden 0.9 memiliki pengetahuan kurang. Sebagian besar responden mengetahui definisi fast food yaitu 220 responden 99.1, contoh menu fast food yaitu 208 responden 93.7, dan kandungan nutrisi dalam fast food yaitu 209 responden 94.1. Dari hasil tersebut, didapatkan bahwa sebagian besar mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki pengetahuan yang baik tentang fast food . Hal tersebut sesuai dengan tingkat pendidikan responden yaitu mahasiswa kedokteran, sehingga diharapkan tingkat pengetahuan tentang fast food adalah baik. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang overt behaviour. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng long lasting daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka akan tidak berlangsung lama Notoatmodjo, 2007.

4.2.2 Sikap Responden tentang Fast Food

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan 214 responden 96.4 memiliki sikap baik tentang fast food, dan 8 responden 3.6 memiliki sikap cukup. Tidak terdapat responden yang memiliki tingkat sikap kurang. Dari hasil tersebut, didapatkan bahwa sebagian besar mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki sikap yang baik tentang fast food. Seseorang yang memiliki pengetahuan yang baik maka kemungkinan besar bersikap baik dan bahkan perilaku yang baik pula Notoatmodjo, 2007. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian ini, dimana responden sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan dan sikap baik.

4.2.3 Perilaku Responden tentang Fast Food

Hasil penelitian menunjukkan 1 responden 0.5 memiliki perilaku baik, 94 responden 42.3 memiliki perilaku cukup, dan 127 responden 57.2 memiliki perilaku kurang. Sebagian besar responden menyatakan pernah mengkonsumsi fast food yaitu 221 responden 99.5. Responden mengkonsumsi fast food 1-3 kali seminggu sebanyak 117 responden 52.7. Responden paling sering mengkonsumsi fast food sebanyak satu porsi dalam sekali makan yaitu 189 responden 85.1. Masukan kalori fast food yang dimakan terhadap kebutuhan kalori harian responden sebesar 11-30 sebanyak 133 responden 50.9. Dari hasil tersebut, didapatkan bahwa sebagian besar mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berperilaku kurang baik tentang fast food. Hal ini berlawanan dengan hasil distribusi pengetahuan dan sikap yang menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki pengetahuan dan sikap yang baik tentang fast food. Faktor-faktor yang mungkin menyebabkan perilaku kurang baik tentang fast food pada mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah faktor rasa, harga, kepuasan, kepraktisan, kenyamanan, pelayanan yang baik, restoran fast food yang mudah dijangkau, pesatnya iklan-iklan tentang fast food, dan faktor-faktor lain yang perlu diteliti lebih lanjut. Berdasarkan hasil penelitian ini, diperlukan adanya pengamatan yang lebih jauh untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sehingga mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki perilaku yang kurang baik tentang fast food. Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi, maka perilaku yang kurang baik tentang fast food dapat dicegah. Adanya pengetahuan dan sikap yang baik diharapkan dapat menjadi landasan untuk meningkatkan perilaku yang baik tentang fast food.

4.2.4 Sumber Informasi tentang Fast Food