Protein Lemak Kerangka Teori .1 Nutrisi Gizi

mengikat ion natrium, sehingga pH cairan tubuh akan turun dengan akibat terjadinya ketosis dan asidosis yang berbahaya bagi kesehatan. Karbohidrat kelompok serat juga membantu membersihkan sampah hasil pencernaan yang dikeluarkan sebagai feses Nix, 2005. Satu gram karbohidrat dihasilkan sebesar 4 kkal. Anjuran dari WHO 1990 untuk mengkonsumsi karbohidrat adalah sekitar 55-75 dari total kebutuhan energi. Dengan lebih banyak asupan karbohidrat, kita dapat menghemat penggunaan protein sebagai sumber energi. Sebaliknya, protein itu akan digunakan sebagai unsur pembangun jaringan Olivia, 2004. Metabolisme konversi glukosa menjadi energi di dalam tubuh akan berlangsung melalui proses glikolisis, respirasi selular, siklus asam sitrat, dan rantai transpor elektron Marks, 2000. Secara keseluruhan proses metabolisme glukosa akan menghasilkan produk samping berupa CO 2 dan H 2 O. Karbon dioksida dihasilkan dari siklus asam sitrat sedangkan H 2 O dihasilkan dari proses rantai transport elektron. Melalui proses metabolisme, energi kemudian akan dihasilkan dalam bentuk ATP dan kalor panas. Terbentuknya ATP dan kalor panas ini merupakan inti dari proses metabolisme energi. Melalui proses glikolisis, siklus asam sitrat dan proses rantai transpor elektron, sel-sel yang tedapat di dalam tubuh akan mampu untuk mengunakan dan menyimpan energi yang dikandung dalam bahan makanan sebagai energi ATP. Secara umum proses metabolisme secara aerobik akan mampu untuk menghasilkan energi yang lebih besar dibandingkan dengan proses secara anaerobik. Dalam proses metabolisme secara aerobik, ATP akan terbentuk sebanyak 36 buah sedangkan proses anaerobik hanya akan menghasilkan 2 buah ATP. Ikatan yang terdapat dalam molekul ATP ini akan mampu untuk menghasilkan energi sebesar 7.3 kilokalor per molnya Marks, 2000.

2.1.3 Protein

Seperlima dari jaringan tubuh otot, tulang, kulit dan jaringan yang lain adalah protein. Protein adalah unit pembangun yang dikenal dengan asam amino. Asam amino adalah rantai sekuense untuk membentuk protein yang spesifik. Setiap asam amino berikatan dengan sebuah peptida Nix, 2005. Fungsi protein adalah sebagai bahan pembentuk enzim, hormon, hemoglobin, sel antibodi, jaringan sistem saraf neurotransmiter, jaringan pembangun dan sel tubuh, memperbaiki dan menjaganya dari kerusakan. Protein juga menjaga keseimbangan cairan tubuh, dan sebagai penyangga buffer pH tubuh Nix, 2005. Bila keadaan darurat terjadi tubuh kekurangan karbohidrat dan lemak, protein juga digunakan sebagai bahan energi dengan resiko terganggunya perawatan jaringan tubuh. Sebagai sumber energi, setiap gram protein menghasilkan 4 kkal Olivia, 2004. Karena masing-masing dari ke dua puluh asam amino memiliki struktur tersendiri, maka jalur metabolismenya pun berbeda-beda. Sebelas di antara 20 asam amino tersebut dapat dibentuk di dalam tubuh aa non esensial, sedangkan sembilan asam amino harus tersedia dalam makanan aa esensial. Ketika asam amino mengalami penguraian, karbonnya diubah menjadi: CO 2, senyawa yang menghasilkan glukosa di hati, dan badan keton atau prekursornya. Ketika karbon asam amino diubah menjadi glukosa, nitrogen asam amino diubah menjadi urea melalui siklus urea Marks, 2000.

2.1.4 Lemak

Di dalam makanan, lemak memberikan rasa kenyang lebih lama, rasa lezat, bentuk persediaan makanan yang ada didalam tubuh. Sebagai sumber energi, setiap gram lemak memberikan energi sebesar 9 kkal. Seperti halnya karbohidrat, lemak menghemat protein daripada digunakan sebagai energi. Anjuran dari WHO untuk konsumsi lemak adalah sekitar 15-30 dari kebutuhan energi total dengan dua pertiganya adalah lemak jenuh dan sisanya lemak tak jenuh Olivia, 2004. Fungsi lemak yang terpenting adalah sebagai bahan pembentuk jaringan dan senyawa lain dalam proses metabolisme tubuh. Lemak juga dapat berfungsi sebagai pelindung organ penting jantung, hati dan ginjal dari goncangan, benturan dan bahaya lainnya, juga memelihara suhu tubuh dengan menjaga kehilangan panas tubuh. Selain itu, lemak juga sebagai alat pengangkut nutisi larut lemak vitamin A, D, E, dan K dan pelumas untuk membantu pengeluaran sampah makanan hasil pencernaan Olivia, 2004. Asam lemak dibentuk apabila terjadi kelebihan kalori dalam makanan. Sumber karbon utama untuk pembentukan asam lemak adalah karbohidrat makanan. Kelebihan kalori dari protein makanan juga dapat mendorong pembentukan asam lemak Olivia, 2004. Lemak dari makanan dipecah dalam proses pencernaan menjadi asam lemak, yang dari sifatnya dibedakan menjadi asam lemakjenuh dan asam lemak tak jenuh Nix, 2005. Asam lemak yang disimpan sebagai triasilgliserol, berfungsi sebagai bahan bakar dan merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Triasilgliserol, lemak utama dalam makanan terutama dicerna didalam lumen usus. Produk- produk pencernaan tersebut diubah kembali menjadi triasilgliserol didalam sel epitel usus, yang dikemudian dikemas dalam lipoprotein yang dikenal sebagai kilomikron, dan disekresikan kedalam limfe. Akhirnya, kilomikron masuk kedalam darah dan berfungsi sebagai salah satu lipoprotein dalam darah Nix, 2005.

2.1.5 Sistem Energi Manusia