dan sel natural killer serta sel darah putih lain, mengontrol kanker dan infeksi, mempertinggi efektifitas kekebalan tubuh, mempercepat penyembuhan setelah
operasi kanker payudara dan saluran pencernaan, serta penyembuhan kanker leher
rahim dan kanker perut Sarwintyas dkk, 2001. Kandungan senyawa
β-1,3;1,6-D- glukan tertinggi didapatkan di bagian batang dekat tudung dan bagian tudungnya.
Bagian batang pada umumnya merupakan makanan kaya serat yang sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya kanker usus Suriawiria, 2005.
Senyawa lainnya dalam jamur shiitake yang juga memiliki khasiat ditunjukkan dalam tabel berikut:
Tabel 2. Senyawa Aktif di dalam Jamur Shiitake
No Senyawa Efek
Jenis senyawa Aktivitas
1 Eritadenin Menurunkan
kolesterol Antiviral
Turunan adenine Mempercepat
metabolisme kolesterol
2 Ac2P Antiviral
Polisakarida Menghambat
replikasi virus
3 KS-2 Antitumor
Antiviral Polisakarida Menginduksi produksi
interferon
4 Lentinan
Antikanker Polisakarida
Menstimulasi sel T-helper dalam sistem kekebalan
5 LAPI
Antitumor Polisakarida
Pengatur sistem kekebalan 6 Oksidase
polifenol Antitumor Protein
Tdk diketahui
7 Kartinelin
Antibakteri Tdk diketahui
Spektrum luas antibiotik Sumber: Netty 2009
2.3 Senyawa β-1,3;1,6-D-glukan
Senyawa β-1,3;1,6-D-glukan merupakan polisakarida dengan ikatan
glikosidik 1,3- β yang yang memilki cabang dengan ikatan 1,6-glukopiranosida
11
dan dikenal dengan nama senyawa 1,3- β glukan, senyawa ini terdapat pada
beberapa jamur seperti shiitake Lentinula edodes, tiram Pleurotus ostreatus dan Schizophyllum commune. Jika senyawa ini diekstraksi dari jamur shiitake
maka dikenal dengan nama senyawa lentinan, yang diambil dari bahasa latin jamur shiitake ”Lentinula edodes”. Struktur Senyawa
β-1,3;1,6-D-glukan dari jamur shiitake terdiri dari lima residu 1,3-
β-glukosa dalam ikatan rantai lurus rantai utama dan dua cabang 1,6-
β-glukopiranosida rantai samping yang menghasilkan struktur triple helix kanan Aryantha, 2005. Perbedaan senyawa
β-1,3;1,6-D-glukan lentinan yang diisolasi dari jamur shiitake dengan jamur lainnya adalah bentuk strukturnya. Misalnya, untuk senyawa
β-1,3;1,6-D-glukan yang diisolasi dari Schizophyllum commune memiliki ikatan 1,3-
β-glukosa dalam ikatan lurus rantai utama dengan cabang 1,6-
β-glukopiranosida setiap 2 atau 3 residu rantai utama.
Gambar 2. Stuktur senyawa β-1,3;1,6-D-glukan lentinan Volman dkk, 2007
12
Konformasi senyawa polisakarida antikanker meliputi bentuk single helix, triple helix dan random coiled. Senyawa
β-1,3;1,6-D-glukan dengan konformasi triple helix memiliki berat molekul sekitar 400-800 x 10
3
kDa Ooi Liu, 2000. Senyawa
β-Glukan yang mengandung terutama ikatan 1,6 memiliki aktivitas antikanker lebih rendah. Senyawa glukan dengan berat molekul yang
lebih tinggi tampak lebih efektif dibandingkan dengan yang berbobot molekul lebih rendah. Ada berbagai variasi senyawa polisakarida anti tumor dengan
struktur kimia berbeda, seperti hetero- β-glukan, heteroglukan, β-glukan-protein,
α-manno-β-glukan, α-glukan, α-glukan-protein dan kompleks heteroglukan- protein Ooi Liu, 2000.
Dr. Chihara yang banyak meneliti dalam masalah antikanker dari jamur shiitake beranggapan bahwa penelitian kanker harus difokuskan terhadap
mekanisme peningkatan sistim intrinsik tubuh untuk melawan atau menangkal kanker bukan ke obat pembunuh sel kankernya. Senyawa senyawa
β-1,3;1,6-D- glukan adalah salah satu bahan aktif dari jamur shiitake yang berperan dalam
meningkatkan sistim pertahanan tubuh terhadap serangan kanker melalui sistim yang kompleks termasuk produksi sitokin dari immunocyte yang telah
direkomendasikan sebagai salah satu obat
antikanker di
Jepang Okamoto et al, 2004.
Menurut pemaparan dalam review Ooi Lee 2000, senyawa β-1,3;1,6-
D-glukan berperan dalam pengobatan kanker melalui beberapa mekanisme tidak langsung terhadap sistim intrinsik tubuh tanpa langsung membunuh sel kanker,
diantaranya mengaktifkan dan mengefektifkan sel makrofag untuk memakan sel
13
tumor dan menstimulasi sel-sel T-helper. Senyawa lentinan juga berperan sebagai inducer interferon yang dapat mengontrol pertumbuhan dan replikasi sel kanker
Aryantha, 2005.
Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Sel Kanker oleh Senyawa β-1,3-glukan Anonim
2.4 Ekstraksi