yang berbeda, yaitu adanya indikator sistem imbalan dan jaminan sosial yang mempengaruhi pembentukan budaya organisasi selain tujuh indikator yang telah
digunakan oleh peneliti sebelumnya dan indikator kedisiplinan dalam kinerja karyawan. Penulis juga memasukkan konsep efisiensi, produktivitas, faktor
hygine dari teori motivasi Herzberg, gugus tugas quality circle, Gugus Kendali Mutu GKM dalam pernyataan instrumen budaya organisasi.
G. Kerangka Teori
Istilah budaya organisasi ternyata telah berumur dan masih berevolusi sampai kini. Pemakaian istilah ini mungkin dapat ditelusuri ke belakang dari
karya E. Jaques di tahun 1951, The Changing Culture of a Factory
11
. Ilmuwan- ilmuwan Amerika banyak yang masih bersilang pendapat mengenai kerangka
dasarnya. Tidak hanya sampai disitu banyak pakar organisasi yang bersilang pendapat antara budaya dan iklim organisasi. Namun dalam proses adaftasi
konsep ini, kebanyakan mereka sependapat dengan asumsi bahwa inti budaya organisasi adalah sistem nilai yang dianut bersama-sama dalam rangka mencapai
tujuan organisasi. Konsep budaya organisasi banyak diadaftasi oleh perusahan- perusahaan
di dunia mulai dari perusahaan manufaktur, dagang dan jasa seperti perbankan. Dari beberapa hasil penelitian sebelumnya terhadap perbankan menunjukkan
11
R. J. Rumengen, “Budaya Organisasi Paradigma Yang Melejitkan Kinerja.” Manajemen Usahawan Indonesia Green mangement. No.06 Juni 2001: h. 39.
bahwa budaya organisasi tidak hanya berpengaruh signifikan terhadap prestasi keuangan perusahaan tetapi juga terhadap kinerja karyawan. Ketika karyawan
menginternalisasi perilaku yang dianggap tepat oleh budaya organisasi, maka akan mendorong karyawan untuk berkinerja tinggi. Institusi perbankan juga telah
melakukan perbaikan budaya organisasi melalui sistem-sistem manajemen yang diterapkan. Semua sistem itu diterapkan tidak hanya untuk meningkatkan potensi
budaya organisasi tetapi juga dalam rangka perbaikan kinerja karyawan.
H. Teknik Penulisan
Adapun teknik penulisan ini berpedoman dan disesuaikan dengan kaidah-kaidah penulisan skripsi pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi” yang
diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007.
I. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran secara sederhana agar memudahkan penulisan skripsi, maka disusun sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab
dengan rincian sebagai berikut: Bab I
Pendahuluan, memuat tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metode penelitian, review studi terdahulu, kerangka teori, teknik penulisan, serta sistematika penulisan.
Bab II Kerangka Teori, memuat tentang pengertian budaya, pengertian
organisasi, pengertian umum budaya organisasi, elemen budaya organisasi, tujuh dimensi budaya organisasi, fase-fase perkembangan
budaya organisasi, norma dan nilai dalam organisasi, pengertian kinerja karyawan, manfaat penilaian kerja, metode penilaian kerja,
serta penggunaan penilaian kerja. Bab III
Gambaran Umum Bank DKI Syariah, memuat tentang sejarah berdiri Bank DKI Syariah, logo, visi dan misi, struktur organisasi, produk
dan jasa yang ditawarkan, serta kinerja keuangan Bank DKI Syariah Cabang Wahid Hasyim Jakarta Pusat.
Bab IV Hasil Penelitian, memuat tentang profil responden, hasil uji validitas
dan reliabilitas, analisis deskriptif budaya organisasi dan
pengaruhnya terhadap kinerja karyawan, analisa korelasi rank spearman, serta analisis data.
Bab V Penutup, memuat kesimpulan dan saran.
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Budaya Organisasi 8.
Pengertian Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah
, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi budi dan akal diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan berasal dari kata culture, yang berasal dari kata latin colere, yaitu mengolah dan mengerjakan. Bisa diartikan juga
sebagai mengolah tanah dan atau bertani. Kata culture kadang juga diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
12
Budaya adalah gabungan kompleks dari asumsi, tingkah laku, cerita, mitos, metafora, dan berbagai ide lain yang menjadi satu untuk menentukan
apa arti menjadi anggota masyarakat tertentu.
13
12
Diakses pada tanggal 26 Juni 2008 dari http:id.wikipedia.orgwikibudaya.
13
James A.F. Stoner, at all, Manajemen Jilid I, Pen., Drs. Alexander Sindoro, Jakarta: PT. Prenhallindo,1996, h.181.