Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa lepas dari makhluk lainnya, oleh karenanya manusia disebut sebagai mahkluk sosial. Sebagai makhluk sosial tentu saja manusia pun tidak bisa lepas dari proses komunikasi dalam kehidupan sehari-harinya. Komunikasi merupakan sarana yang utama dalam kehidupan makhluk sosial. Tak ada seorang pun yang dapat menarik diri dari proses komunikasi baik dalam fungsinya maupun dalam praktiknya. Komunikasi terjadi dimana saja seperti di rumah, sekolah, kantor, rumah sakit serta disemua tempat yang terjadi sosialisasi. Artinya hampir seluruh kegiatan manusia selalu beriringan dengan komunikasi. Banyak para ahli menilai bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. 1 Komunikasi merupakan kegiatan menyampaikan informasi. Komunikasi atau dalam bahasa Inggris Communication berasal dari kata Latin Communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama, sama disini maksudnya adalah sama makna. Harold Lasswell dalam bukunya The Structure and Function of Communication in Society mengatakan bahwa cara baik untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?. 1 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT. Rajagrafindo Utama, 2007, hal.1 Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan, yaitu : 1 Komunikator siapa yang mengatakan, 2 Pesan mengatakan apa?, 3 Media melalui channelmedia apa?, 4 Komunikan kepada siapa?, 5 Efek dengan dampakefek apa?. Jadi, berdasarkan pendapat Lasswell di atas, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. 2 Evertt M. Rogers yang dikutip oleh Suranto mendefinisikan komunikasi sebagai proses yang di dalamnya terdapat suatu gagasan yang dikirimkan dari sumber kepada penerima dengan tujuan untuk merubah perilakunya. Pendapat senada dikemukakan oleh Theodore Herbert, yang mengatakan bahwa komunikasi merupakan proses yang di dalamnya menunjukkan arti pengetahuan dipindahkan dari seseorang kepada orang lain, biasanya dengan maksud mencapai beberapa tujuan khusus. Selain definisi yang telah disebutkan di atas, pemikir komunikasi yang cukup terkenal yaitu Wilbur Schramm memiliki pengertian yang sedikit lebih detil. Menurutnya, komunikasi merupakan tindakan melaksanakan kontak antara pengirim dan penerima, dengan bantuan pesan; pengirim dan penerima memiliki beberapa pengalaman bersama yang memberi arti pada pesan dan simbol yang dikirim oleh pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima. 3 Proses penyampaian komunikasi dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi langsung dapat dilakukan secara langsung seperti 2 Harold Dwight Lasswell, 1948, The Structure and Function of Communication in Society, New York : Institues for Religius and Social Studies Jewish Theological Seminary of America, 1972, 37. 3 Suranto, Komunikasi Perkantoran, Yogyakarta : Media Wacana, 2005. Hal. 11 berbicara dengan lawan bicara. Komunikasi langsung bersifat efektif untuk mengetahui tanggapan lawan bicara kita. Selain itu, komunikasi tidak langsung biasanya dapat berkomunikasi melalui surat menyurat, sms, dan e-mail. Komunikasi seperti itu bersifat komunikasi tidak langsung. Komunikasi tidak langsung memang efisien namun ada baiknya jika komunikasi berlangsung secara langsung akan dapat diketahui secara jelas timbal balik dari lawan bicara, sehingga resiko salam paham dapat dihindari atau dikurangi. Seperti telah disebutkan diatas komunikasi pun merupakan proses penyampaian pesan dari sumber pertama kepada penerima melalui sarana atau media dengan maksud agar terjadinya perubahan pada diri orang yang menerima pesan tersbut. Komunikasi terdiri dari beberapa komponen-komponen. diantaranya ada komunikator, pesan, saluran, komunikan dan efek atau pengaruh. Selain itu, komponen yang turut mendukung untuk menentukan berhasil tidaknya suatu komunikasi adalah tanggapan timbal balik dari komunikan serta gangguan yang terkait di antara keduanya. Komunikasi interpersonal merupakan salah satu komunikasi yang berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Karena komunikasi interpersonal merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang atau pun lebih secara terorganisasi, ataupun pada kerumunan orang. 4 Kegiatan khusus yang terjadi pada komunikasi interpersonal ini yaitu komunikasi yang hanya melibatkan dua orang secara tatap muka, yang memungkinkan 4 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 1993 hal.4 masing-masing pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik reaksi secara verbal maupun nonverbal. Setiap individu memiliki pemahaman dalam bertindak dan memiliki makna pribadi pada setiap hubungan dimana individu terlibat. Komunikasi antar pribadi memberikan pemahaman mengenai komunikasi dalam proses psikologis. Dalam sudut pandang psikologis komunikasi antar pribadi merupakan kegiatan yang di dalamnya terlibat dua orang atau lebih yang memiliki tingkat kesamaan tertentu, baik laki-laki maupun perempuan. Masing-masing individu tersebut sama-sama memperluas diri pribadi ke dalam tindakan komunikasi melalui perasaan, pemikiran, keyakinan, atau dengan kata lain melalui proses psikologi mereka. Selain itu aspek komunikasi jika dipandang dalam sudut psikologis adalah mengenai asumsi bahwa pada diri pribadi individu terletak dalam diri individu dan tidak mungkin untuk diamati secara langsung melainkan harus adanya faktor pendukung lainnya. Artinya dalam proses komunikasi antar pribadi pengamatan terhadap sesorang individu dilakukan melalui perilakunya dengan mendasarkan pada persepsi orang lain dalam hal ini pengamat atau orang lain. Dalam hal aspek psikologi, komunikasi mencakup pengamatan pada dua dimensi, yaitu internal dan eksternal. Fungsi psikologi dari komunikasi ialah untuk memberikan arti atau tanda-tanda melalui perilaku atau tindakan yang nantinya dapat diamati. Proses interpretasi pada masing-masing individu berbeda dari yang satu terhapad yang lainnya. Karena setiap individu memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang terbentuk karena pengalaman yang berbeda pula. Komunikasi antar pribadi berfungsi untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain. Karena pada komunikasi ini kita menggunakan kelima alat indera untuk mempertinggi daya tarik pesan yang kita komunikasikan kepada komunikan. Fungsi komunikasi antar pribadi tidak saja berbatas pada pertukaran informasi atau pesan saja, tetapi merupakan kegiatan individu dan kelompok dalam hal tukar menukar data, fakta dan ide agar komunikasi dapat belangsung secara efektif fan informasi yang diasampaikan oleh komunikator dapat diterima dengan baik. Salah satu tempat dimana pengaplikasian komunikasi antar pribadi dapat dilaksanakan adalah disekolah. Sekolah merupakan tempat lembaga organisasi yang bertujuan meningkatkan pengetahuan yang tidak terlepas dari prestasi belajar seorang individu dalam hal ini siswa. Prestasi belajar pun harus disertai dengan etika dan moral yang sesuai, yang akhirnya dapat menumbuhkan kedisiplanan dalam diri siswa. Kegiatan belajar dan mengajar yang berlangsung di sekolah merupakan proses transformasi pesan edukatif dari guru sebagai komunikator kepada siswa sebagai komunikan berupa materi belajar dari sumber belajar kepada pembelajar. Dalam pembelajaran terjadi proses komunikasi untuk menyampaikan pesan dari pendidik kepada peserta didik dengan tujuan agar pesan dapat diterima dengan baik dan berpengaruh terhadap pemahaman serta perubahan tingkah laku. Dengan demikian keberhasilan kegiatan pembelajaran sangat tergantung kepada efektifitas proses komunikasi yang terjadi dalam pembelajaran tersebut. Oleh karena itu, sekolah membutuhkan guru yang berkompeten dalam hal mengajar dan mendidik, yang inovatif, kreatif dan cukup waktu menekuni tugas profesionalnya, yang dapat menjaga wibawa dihadapan siswanya. Dapat dikatakan bahwa guru merupakan kunci keberhasilan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolah, artinya segala kebijakan rencana inovasi gagasan pendidikan yang ditetapkan untuk mewujudkan cita-cita pendidikan Nasional, yang pada akhirnya mutu pelaksanaan terletak ditangan guru. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia tidak dapat dipisahkan dari upaya peningkatan kualitas pendidikan yang sekarang ini sedang menjadi sorotan dan harapan banyak orang di Indonesia. Wujud dari proses pendidikan yang paling nyata terjadi dilapangan dan bersentuhan langsung dengan sasaran adalah berupa kegiatan belajar mengajar pada tingkat satuan pendidikan. Kualitas kegiatan belajar mengajar atau sering disebut dengan proses pembelajaran tentu saja akan berpengaruh terhadap mutu pendidikan yang pada akhirnya akan menjadi berupa sumber daya manusia. Proses belajar mengajar yang terjadi di sekolah tentunya tidak terlepas pada proses komunikasi, dimana komunikasi yang penulis angkat adalah komunikasi antar pribadi antara guru dan murid di sekolah. Pelajar atau siswa adalah seseorang yang sedang menginjak usia remaja, yang merupakan masa transisi dari kanak-kanak menuju dewasa. Diusia remaja biasanya timbul gejolak jiwa dalam diri siswa, keragu-raguan yang dapat menimbulkan kesulitan-kesulitan dalam belajar, dalam kehidupan sosial, dan dalam diri siswa sendiri. Kesulitan- kesulitan yang menghampiri siswa biasanya akan mengakibatkan siswa merasa gelisah yang akhirnya akan mengganggu konsentrasi belajar. Permasalahan ini yang menjadikan tugas tenaga pengajar atau guru menjadi lebih berat, karena guru harus menghadapi berbagai perbedaan sifat dan sikap secara individual pada diri siswa. Siswa yang sedang mengalami pergejolakan di dalam dirinya membutuhkan tempat untuk berbagi cerita dan tempat untuk bersandar. Kebanyakan siswa yang tidak terpenuhi kasih sayangnya maka akan mencari tempat dimana siswa tersebut akan diberikan kasih sayang, tidak jarang malah siswa tersebut melakukan hal-hal yang melanggar aturan di dalam sekolah karena tidak mendapat kasih sayang di rumahnya. Komunikasi yang di dalam suatu keluarga tidak terjalin efektif akan menimbulkan efek yang tidak baik untuk anak atau siswa. Efek yang berkepanjangan akan membuat anak atau siswa tersebut mencari perhatian untuk mendapatkan kasih sayang. pada akhirnya siswa membutuhkan tempat untuk bercerita dan bersandar didalam sekolah. Syarat utama terjadinya komunikasi adalah adanya interaksi antara komuniator guru dengan komunikan muridsiswa. Karena komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau pemindahan informasi untuk mencapai tujuan yang diharapkann komunikator. Dengan komunikasi antar pribadi secara persuasif dan efektif antara guru terhadap siswanya diharapkan dapat membantu dan memotivasi siswa untuk lebih giat lagi belajar, karena dengan komunikasi antar pribadi yang berjalan dengan baik, maka akan membuat siswa lebih komunikatif dan mau belajar lebih giat sehingga rencana dan tujuan dari sekolah akan tercapai yakni menciptakan siswa yang bermutu. Untuk itu penulis mengangkat dalam bentuk penelitian yang berjudul “KOMUNIKASI ANTARPRIBADI GURU BIMBINGAN PENYULUHAN DENGAN SISWA DALAM MENGURANGI TINGKAT KENAKALAN REMAJA DI SMK BUNDA KANDUNG JAKARTA ”

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antarpribadi Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tentang Komunikasi Antarpribadi Guru – Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 8 Medan)

8 70 93

Komunikasi antara guru dan siswa dalam mengurangi tingkat kenakalan siswa di SMAN 74 Jakarta

2 9 91

Pelaksanaan Bimbingan Konseling Dalam Mengatasi Kenakalan Siswa Di MAN Jakarta

1 12 105

Hubungan Kelompok Teman Sebaya dan Pola Aktivitas dengan Tingkat Kenakalan Remaja di SMK Perguruan Cikini, Jakarta Utara

0 14 110

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI REMAJA LAPAS DENGAN PENDAMPING Komunikasi Antarpribadi Remaja Lapas Dengan Pendamping (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antarpribadi Remaja di Lapas Klaten dengan pendamping Yayasan Sahabat Kapas Mencapai Keterbukaan Diri).

0 3 14

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI REMAJA LAPAS DENGAN PENDAMPING Komunikasi Antarpribadi Remaja Lapas Dengan Pendamping (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antarpribadi Remaja di Lapas Klaten dengan pendamping Yayasan Sahabat Kapas Mencapai Keterbukaan Diri).

0 4 15

PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGELOLAAN KENAKALAN REMAJA Peran Guru Bimbingan Konseling Dan Guru Pendidikan Agama Dalam Pengelolaan Kenakalan Remaja Di SMA Negeri 1 Ngadirojo Pacitan.

0 1 11

PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGELOLAAN KENAKALAN REMAJA Peran Guru Bimbingan Konseling Dan Guru Pendidikan Agama Dalam Pengelolaan Kenakalan Remaja Di SMA Negeri 1 Ngadirojo Pacitan.

0 2 22

BAB I PENDAHULUAN - EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI GURU BIMBINGAN KONSELING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK JAKARTA 1

0 0 9

Submisi : 24 April 2018 Pendahuluan - Komunikasi Antarpribadi Guru Bimbingan Konseling (BK) dan Siswa dalam Mengurangi Tindakan Pelanggaran di SMA Negeri 1 Balaesang

0 0 9