43
BAB III
SMK BUNDA KANDUNG JAKARTA
A. Sejarah Berdirinya
STM Bunda Kandung yang sekarang bernama SMK Bunda Kandung, berawal sejak tahun 1964. Ketika itu masih menempati rumah kontrakan di
samping stasiun kereta api Pasar Minggu. Diawali dari ide dan keinginan Drs. H. Azmi Facruddin alm. meninggal pada 14 Agustus 2001 yang mendapat
dukungan sepenuhnya dari sang pendamping sejatinya Ny. Hj. Mardini Azmi, serta sekumpulan anak-anak muda AUP Akademi Usaha Perikanan, Departemen
Pertanian, yang ketika itu masih berstatus mahasiswa, bersepakat untuk mendirikan sekolah. Sekolah yang pertama kali didirikan dan mulai pendaftaran
murid baru adalah STM dan ST Bunda Kandung.
Bersama dengan berdirinya sekolah maka sambil berjalan diurus pula kelengkapan yang diperlukan, mulai dari kelengkapan legalitas hukum,
kelengkapan sistem administrasi, kelengkapan pembelajaran sarana lain yang diperlukan, termasuk usaha-usaha untuk mendapatkan dana melalui para donatur
guna membiayai keperluan operasional dari sekolah. Sekolah ini memang didirikan hanya dengan tekad dan semangat juang yang membaja dari para
perintisnya, sehingga tidak jarang terjadi honor gurunya terlambat dibayar, kadang hanya dibayar dengan beras, dan bahkan ada juga yang tidak
mengharapkan bayaran.
Meskipun para pendiri tidak memiliki uang yang cukup untuk biaya operasionalnya, namun sekolah ini tetap dapat berjalan dengan langkah yang
pelan tapi mantap, dalam artian penuh percaya diri.
Bertepatan dengan tanggal 01 Oktober 1965, Akte Pendirian Yayasan resmi ditanda tangani di depan notaris Syahrim Abdul Manan, No. 1 tanggal 1
Oktober 1965, dan diperbarui melalui notaris Januar Hamid SH, No 16 tanggal 20 November 1987, dengan nama Yayasan Pendidikan Teknologi Bunda Kandung,
berlokasi di Jakarta. Dengan susunan Pengurus :
1. Tn. Azmi Fachruddin, Ketua
2. Tn. Chairul Hamidi, Wakil Ketua
3. Tn. Zainal Rajab, Sekretaris
4. Tn. Basri M.Noer, Bendahara
5. Tn. Syafri Dahlan, Wakil Bendahara
6. Tn. Darman Indris, Anggota
7. Ny. Mardini Azmi, Anggota
8. Tn. Azwar Nakruf, Anggota
9. Tn. Thamrin Habib, Anggota
10. Tn. Sabirin Syahbuddin, Anggota
11. Tn. Zulkifli Tahar, Anggota
Pemilihan nama Bunda Kandung, adalah sebagai simbol kasih sayang dan pendidikan. Ibu Kandung dimanapun juga telah mulai menjaga perlakuannya
semasa sang janin masih dalam kandungan, itu artinya Ibu Kandung adalah sebagai pendidik yang pertama. Setelah sang bayi dilahirkan lagi-lagi Ibu
Kandung mengambil peran sebagai pendidik yang utama dengan penuh kasih sayang tanpa membeda-bedakan anaknya. Filofosi itulah yang ingin diabadikan
dalam nama Yayasan Pendidikan Teknologi Bunda Kandung ini. Jadi Bunda kandung adalah pendidikan yang pertama yang utama terhadap anak-anaknya
dengan penuh kasih sayang.
Yayasan ini merupakan yayasan sosial yang bergerak pada bidang pendidikan, dan terutama pendidikan teknologi. Ketika itu pendidikan Teknologi
masih sangat jarang, dan STM Bunda Kandung menjadi perintis STM swasta di Jakarta Selatan. Oleh karena itu kehadiran sekolah ini sangat membantu ketidak-
beradaan pemerintah untuk menampung animo masyarakat memasuki sekolah negeri. Sebagai Yayasan Pendidikan Teknologi yang menggunakan nama Bunda
Kandung, maka sekolah ini dilarang untuk memilih-milih siswa antara yang pintar dan kurang, karena kasih sayang seorang ibu selalu pada anak-anaknya yang tidak
dibeda-bedakan.
Secara perlahan para pengurus terus mengupayakan untuk mendapatkan tempat yang layak, hingga akhirnya pada tahun 1977 YPT Bunda Kandung
mendapat hak pemakaian tanah milik departemen pertanian untuk guna pembangunan Sekolah Tehnik Menengah Bunda Kandung. Lahan tersebut yang
sekarang beralamat di Jl. Palapa Raya No 3, Komplek pertanian Pasar Minggu, diserahkan oleh Bp.Drs. Supangkat, sebagai kepala biro perlengkapan
Departemen Pertanian. Selanjutnya lahan tersebut dibangunkan gedung oleh pemda DKI, pada tahun anggran 197879 dan gedung tersebut di serah terimakan
pada Yayasan Pendidikan Tehnologi Bunda Kandung. Hal tersebut dapat terwujud karena apa yang telah dan sedang diupayakan oleh yayasan ini nyata-nyata sangat
membantu pemerintah yaitu dalam rangka usaha mempercepat peningkatan kesempatan belajar bagi anak usia sekolah di wilayah DKI Jakarta.
Usaha pengurus tidak berhenti sampai disitu, tetapi terus melakukan upaya untuk melengkapi sarana untuk praktikumworkshop, hingga saat ini sekolah ini
telah menempati 16 ruang belajar teori, di Jalan Palapa Raya No 3, Pasar Minggu, dan 10 ruang praktikumworkshop di Jl. Tanjung Barat Selatan - Jagakarsa.
SMK
Bunda Kandung telah meluluskan 9138 orang tersebar di berbagai lapangan kerja, sebagai pegawai pada instansi pemerintah maupun swasta serta pada perusahaan
dan saat ini sedang mengasuh 1127 siswa pada jurusan mesin dan listrik, dengan memperkerjakan 72 orang guru dan karyawan. Pada saat ini SMK Bunda
Kandung masih menjadi salah satu sekolah kejuruan di Jakarta Selatan, yang menjadi peminatan masyarakat, karena biaya yang masih relatif murah dan
memiliki sarana yang relatif lengkap di banding SMK lainya, serta adanya beberapa perusahaan yang setiap tahun sering menawarkan formasi lowongan
kerja untuk para lulusan SMK Bunda Kandung. Pada Tahun 2004 Sekolah ini mendapat status akreditasi A dari Badan Akreditasi Sekolah Provinsi DKI Jakarta.
Kurikulum yang diterapkan oleh STM Bunda Kandung ialah KTSP dan 2004
1. Silabus
2. Alokasi Waktu
3. RPP
4. Modul
5. Referensi
Tata cara prakerin dilaksanakan antara 1 bulan sd 10 bulan, rata-rata 1 sd 4 bulan
Perusahaan tempat PKL ± 80 perusahaan
B. VISI dan MISI