4.2 Pola distribusi demografi pasien anak dengan ADHD
4.2.1 Jenis Kelamin Tabel 4. 1 Distribusi Demografi Pasien Anak dengan ADHD Berdasarkan Jenis
Kelamin.
Jenis Kelamin Jumlah
Persentase Laki - laki
47 74,6
Perempuan 16
25,4
Total 63
100
Pada tabel 4.1, didapatkan jumlah pasien jenis kelamin laki-laki sebesar 47 orang 74,6 lebih banyak dari perempuan sebesar 16 orang 25,4. Dari hasil ini
dapat dikatakan rasio perbandingan antara laki-laki dan perempuan adalah 3:1. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Barkley 2001 bahwa rasio anak laki-laki
dibandingkan anak perempuan pada berbagai penelitian yaitu berkisar 2:1 sampai 10:1.
18
Pada anak laki-laki keluhan gangguan sikap dan perilaku lebih tampak sehingga lebih banyak orang tua pasien yang membawa anaknya ke tempat rujukan
terapi. Keluhan ini lebih terlihat menyebabkan masalah di sekolah maupun lingkungan sekitar dibandingkan dengan keluhan inatensi ataupun impulsivitas yang
lebih sering dikeluhkan anak perempuan.
6,19
Pada penelitian Martel didapatkan testosteron mempengaruhi keadaan inatensi pada anak ADHD.
20
Cosgrove KP dkk 2007 menyebutkan bahwa perempuan memiliki kadar serotonin dalam darah lebih
tinggi dengan sintesis yang lebih lambat.
21
Keadaan ini dihubungkan dengan perilaku agresi anak termasuk labilitas afek yang dipengaruhi oleh kurangnya jumlah
serotonin dalam celah sinaps.
2
Faktor-faktor tersebut yang kemungkinan mempengaruhi hasil penelitian kami.
4.2.2 Usia diagnosis Tabel 4. 2 Distribusi Demografi Pasien Anak dengan ADHD
Berdasarkan Usia Diagnosis.
Usia Jumlah
Persentase 4 tahun
3 4,8
4- 6 tahun 23
36,5
7 - 12 tahun 35
55,6
12 tahun 2
3,2
Total 63
100
Pada penelitian kami, kelompok usia pasien saat diagnosis banyak ditemukan pada kelompok usia 7-12 tahun sebesar 35 orang 55,6 dan usia 4-6 tahun sebesar
23 orang 36,5. Pada penelitian yang dilakukan oleh Limoa dkk 2005 di RS Dadi dan RS Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, didapatkan hasil bahwa penderita yang
mengalami ADHD paling banyak pada kelompok usia 0-5 tahun sebanyak 37 pasien 56,06, kemudian yang berusia 6-10 tahun sebanyak 26 pasien 39,39, yang
berusia 11-15 tahun sebanyak 2 pasien 3,03, dan hanya 1 pasien 1,52 yang berusia 16-20 tahun.
22
Pengelompokan usia yang digunakan peneliti disesuaikan dengan tingkatan sekolah pada umumnya di Indonesia. Di Indonesia usia sekolah
formal jenjang pertama yaitu Sekolah Dasar dimulai pada rentang usia 6 – 7 tahun,
walaupun di beberapa tempat dengan ekonomi menengah anak dengan rentang usia 4 – 6 tahun sudah mengikuti sekolah semiformal yaitu Taman Kanak-Kanak. Dalam
berbagai penelitian tentang ADHD tidak ditemukan pengelompokan usia yang sesuai dengan penelitian kami, sehingga perbandingan hasil penelitian secara jelas tidak
dapat dilakukan. Hasil kami didukung dengan teori bahwa sebagian besar orang tua baru
membawa anaknya untuk berkonsultasi saat anaknya mulai bersekolah formal. Pada saat itu, anak sudah mulai diminta untuk mematuhi aturan-aturan sekolah sehingga
gejala ADHD yang muncul mulai menjadi masalah anak di sekolah atau di lingkungan sekitar.
7,8
4.3 Distribusi