Badan Pusat Statistika Kota Madya Pematang Siantar.

2 Manufacturing 262 2.886 - 0,75 - 10,50 3 Jasaservice 73 109 - 3,49 - 8,64 Sumber : Buku Kompilasi Data Master Plan Kota Madya Pematang Siantar 1970-

4.2.5. Aspek Transportasi.

Pembahasan aspek transportasi di Kota Pematang Siantar, diarahkan kepada segala sesuatu yang berhubungan dengan movement pergerakan, sedangkan pergerakan merupakan gabungan daripada fungsi manusiabarang, jaringan jalan, serta alat angkutan baik pergerakan internal dalam kota maupun eksternal luar kota. Perkembangan transportasi di Kota Madya Pematang Siantar sangat berpengaruh terhadap perkembangan Kota Pematang Siantar. Adapun fungsi utama dari transportasi adalah untuk mengangkut barang dan memudahkan barang-barang yang berasal dari kota lain agar cepat sampai, sehingga aktivitas perekonomian dan sosial di Kota Pematang Siant

1980, Badan Pusat Statistika Kota Madya Pematang Siantar.

ar dapat b gan. Meskip erkembang. Pengaruh ini tentunya membutuhkan alat angkutan dan jaringan jalan. Sebaliknya dengan adanya transportasi dapat pula menimbulkan kegiatan-kegiatan baru, hubungan ini dapat digambarkan dalam sirkulasi yang terus-menerus dikenal sebagai pembangkit pergerakan kegiatan sosial dan ekonomi di Kota Madya Pematang Siantar. Secara ekonomi, fungsi transportasi harus dihubungkan dengan sistem ekonomi, selain itu juga pola pembangunan jalan di pusat Kota Pematang Siantar yang mampu menahan beban kendaraan berat sehingga memperlancar arus lalu-lintas perdagan un pola pembangunan jalan di Kota Pematang Siantar di lakukan secara memusat, tetapi jumlah kendaraan sebagai transportasi bagi masyarakat Kota Pematang Siantar Universitas Sumatera Utara masih minim adanya, sehingga mempersulit masyarakat untuk menuju pusat kota yang mana menjadi pusat kegiatan ekonomi dan sosial di Daerah Kota Pematang Siantar. Dengan keadaan demikian, daerah pusat Kota Madya Pematang Siantar mengalami permasalahan-permasalahan di bidang transportasi dan jaringan jalan. Kecilnya atau sempitnya ruang gerak pergerakan di daerah pusat kota, dimana di daerah pusat kota merupakan tempat berlangsungnya kegiatan bongkar muat barang di pinggiran jalan sehingga menyebabkan naiknya volume lalu-lintas di daerah pinggiran jalan Sutomo, Merdeka, dan jalan Sudirman serta di persimp 4.2.6. melalui pengukuran Madya Pematang Siantar yang luasnya 1248 Ha, namun pada masa ini peme mampu membagi penggunaan tanah menjadi 13 macam 26 . Sifat penggunaan tanah di Kota Pematang terutama pada jalur-jalur utama jalan angan jalan menuju pusat kota. Begitu juga hal lainnya dengan berlangsungnya kegiatan terminal angkutan umum di pinggir-pinggir jalan yang mengakibatkan ketergantungan sirkulasi lalu-lintas. Aspek Tata Guna Tanah. Adapun yang di maksud dengan tata guna tanah adalah ruangtanah tempat berlangsungnya segala sesuatu kegiatan sosial ekonomi di dalam kota 25 . Secara makro tata guna tanah terdiri dari perumahan, jaringan jalan, tempat-tempat bekerja, dan juga tempat rekreasi. Fungsi Kota berdasarkan aspek tata guna tanah di cerminkan penggunaan tanah yang paling utama di kota Pematang Siantar. Kota rintah 25 Master Plan Kota Madya Pematang Siantar, Dinas Tata Kota Pemerintah Daerah Pematang Siantar, 1980, hal.96. 26 Ibid, hal 106 Universitas Sumatera Utara Si r , hal tersebut di sebabkan karena belum adanya zoning yang pa un nan-pembangunan di Kota Pema antar. Tabel.10. Tata Guna Tanah Kota Madya Pema iantar. Luas anta bersifat campuran sti tuk pembangu tang Si tang S No. enggunaan Tanah Jenis P Ha 1. Perumahan 880,80 70,59 2. JalanJalur Hijau 101 8,10 3. Perdagangan 21,91 1,74 4. Industri 10,11 0,81 5. Pendidikan 53,60 4,26 6. Kesehatan 19,63 1,57 7. Perkantoran 27,65 2,21 8. Rumah Ibadah 7,30 0,59 9. SungaiSaluran 10,50 0,84 10. Tempat Pemakaman Umum 20,35 1,63 11. Lapangan Olah Raga 4,92 0,39 12. Lapangan Terbuka 88,24 7,07 13. Stasiunterminal 2,59 0,20 Sumber : Buku Kompilasi Data Master Plan Kota Madya Pematang Siantar 1970- sebagai Kota Madya terjadi ek-aspek lain di tahun-tahun

1980, Badan Pusat Statistika Kota Madya Pematang Siantar.