pada prinsipnya di arahkan pada pemantapan fungsi kota sebagai pusat kegiatan perdaga
ikut ini akan di kemukakan perkembangan yang di alami oleh Kota Madya Pemata
airi, dan Kabupaten Tapanuli Utara.
ngan, industri, pendidikan, serta peranannya untuk mendukung perkembangan pariwisata.
Setelah mengetahui kebijakan-kebijakan yang di ambil oleh Pemerintah Daerah, maka ber
ng Siantar dalam kurun waktu per-sepuluh tahun :
4.1. Kota Madya Pematang Siantar pada Tahun 1960-1970.
Perkembangan kota-kota di Indonesia pada umumnya masih mengacu pada program kerja dari Pemerintah Pusat, yaitu dengan mengacu pada program perencaan
semesta yaitu pengembangan kota-kota sesuai dengan Repelita Nasional dan Repelita Daerah.
Pada dasarnya di tahun ini pembangunan di Kota Madya Pematang Siantar masih baru akan di rintis. Perkembangan Kota Madya Pematang Siantar, pada awalnya di mulai
setelah Pematang Siantar di resmikan menjadi Kota Madya. Pembangunan Kota Madya Pematang Siantar di mulai dari sistem dan fungsi pemerintahan, dimana dalam fungsi
pemerintahan, Kota Madya Pematang Siantar memiliki peranan sebagai pusat pemerintahan di wilayah pembangunan II Dataran Tinggi Sumatera Utara yang meliputi
Kabupaten Simalungun, Kabupaten Karo, Kabupaten D Selain itu Kota Madya Pematang Siantar masih merupakan pusat pemerintahan
Kabupaten Simalungun. Untuk menghindari terjadinya tumpang tindih tugas pemerintahan antara Pemerintahan Kota Madya Pematang Siantar dengan Pemerintah
Kabupaten Simalungun maka pusat pemerintahan Kota Madya Pematang Siantar berada
Universitas Sumatera Utara
di pusat kota tepatnya di jalan Merdeka, sedagkan pusat pemerintahan Kabupaten Simalungun berada di pinggiran Kota Pematang Siantar.
amun setelah menjadi Kota Madya, Kota Pematang Siantar tidak mempunyai Kota Madya
Pemata
adya Pematang Siantar, maka pemerintah mengambil kebijakan yang telah di tetapka
h ini di ambil karena Pemerintah Kota Pematang Siantar ingin adanya tanggung jawab bersama di dalam mewujudkan pembangunan di Kota Madya Pematang
Siantar. N
perencanaan mengenai pengembangan kota sehingga menyebabkan keadaan ng Siantar menjadi semerawuttidak terkendali. Perkembangan pembangunan di
daerah Kota Madya Pematang Siantar menyebabkan meningkatnya fungsi dan peranan Kota Madya Pematang Siantar, sehingga areal tanah yang tersedia tidak dapat lagi
menampung segala kegiatan dan kebutuhan masyarakat di daerah ini terutama untuk kegiatan pembangunan.
4.2. Kota Madya Pematang Siantar Pada Tahun 1971-1980.