Faktor Penghambat dan Pendukung Perkembangan Kota Madya

pendidikan, dan kota pusat perdagangan untuk wilayah pembangunan II Dataran Tinggi Sumatera Utara 21 .

3.5. Faktor Penghambat dan Pendukung Perkembangan Kota Madya

Meningkatnya kegiatan-kegiatan masyarakat Kota Madya Pematang Siantar terutama pada bidang ekonomi dan industri, yang menyebabkan terjadinya perubahan pada wajah Kota Pematang Siantar. Bila diamati kegiatan-kegiatan perdagangan, industri, jasa, maupun pendidikan hanya terpusat pada satu wilayah saja yaitu daerah pusat kota. Tidak adanya keseimbangan antara bagian wilayah kota yang satu dengan kota yang lainnya sehingga menimbulkan ketimpangan dalam pembangunan. Artinya pembangunan hanya dilaksanakan di pusat kota Pematang Siantar. sedangkan bagian wilayah kota yang lain seolah-olah baik lain itu perluasan wilayah juga njad i, karena daerah-daerah yang baru masuk ke wilayah daerah menjad daerah pembangunan dimasing-masing dia an, padahal setiap wilayah bagian kota memiliki potensi yang sangat bagus untuk mendukung perkembangan Kota Pematang Siantar. Se me i suatu permasalahan sendir Kota Madya Pematang Siantar dapat dikatakan masih tertinggal dibandingkan dengan lain yang berada di Kota Madya Pematang Siantar. Dengan demikian hal tersebut i tanggung jawab Pemerintah Daerah Kota Pematang Siantar untuk membangun yang masih tertinggal itu. Berikut ini akan dipaparkan permasalahan kecamatan yang ada di Kota Madya Pematang Siantar. : a. Kecamatan Siantar Timur. 21 Program Report Walikota Madya KDH Tingkat II Pematang Siantar tahun 1984-1989, Pemerintah Daerah Kota Madya Pematang Siantar, 1989, hal 11. Universitas Sumatera Utara Kecamatan Siantar Timur dengan ibukotanya Tomuan berada di daearah pusat kota. Didaerah ini banyak terdapat pertokoan, pabrik-pabrik, pusat kesehatan, dan pusat pendidikan TK, SD, SLTP, SLTA, maupun Perguruan Tinggi. Timur adalah mengenai it-parit sangat kecil dan tidak terawat. pembuangan akhir. iman dari Kecamatan Siantar Selatan ke Siantar Timur, rta tumpukan sampah. bang Galung merupakan daerah emerintahan, pelayanan umum, pusat pemukiman, dan t Pembuangan Sampah. - Kepadatan pembangunan cukup tinggi. Permasalahan yang dihadapi oleh Kecamatan Siantar drainase saluran pembuangan, diantaranya : - Pembuangan domesticpar - Tidak adanya pelepasan air kotor ke saluran - Adanya limbah kir karena kondisi Topografi Siantar Timur lebih rendah daripada Siantar Selatan. - Sering terjadi banjir apabila musim hujan dating. - Saluran pembuangan akhir, sungai dangkal dan banyak kedapan, sediment se - Tidak adanya tempat pembuangan sampah. b. Kecamatan Siantar Barat. Daerah Siantar Barat dengan Ibukotanya Tim pusat perdagangan, pusat p pusat pendidikan. Kecamatan Siantar Barat sebagai salah satu daerah CBD Central Bisnis District, maka permasalahan yang mendominasi di daerah ini adalah : - Tidak adanya Tempa - Sempitnya areal perparkiran. Universitas Sumatera Utara c. Kecamatan Siantar Utara. Wilayah Kecamatan Siantar Utara dapat dijum pai bangunan terminal regional dan erdagangan. Artinya di daerah g. Permasalahan yang dak adanya Tempat Pembuangan Sampah TPS. e. yang pusat pemerintahannya berada di Kelurahan dangkan aliran listrik juga masih minim. lokal, selain itu juga merupakan daerah sub pusat p ini banyak terdapat pasar tradisional, pertokoan, dan warun dihadapi daerah ini adalah : - Munculnya Slum Area daerah kumuh disekitar terminal dan pasar. - Drainasesaluran pembuangan domestic kurang dan kecil, sehingga membuat sampah menjadi tersumbat. - Saluran pembuangan akhirsungai dangkal. - Ti d. Kecamatan Siantar Selatan. Kecamatan Siantar Selatan dengan Ibukotanya Kelurahan Kristen, merupakan salah satu daerah pusat perkantoran akan tetapi tidak didukung dengan sarana- sarana dan prasarana yang memadai, seperti jalan-jalan yang berada di daerah ini kurang bagus dan jumlahnya masih sedikit. Akibatnya wilayah ini terlihat tidak terawatt. Kecamatan Siantar Martoba. Kecamatan Siantar Martoba Martoba adalah daerah yang dikelilingi oleh pertanian dan perkebunan yang subur, di daerah ini juga dipusatkan daerah perkantoran militer. Namun sangat disayangkan karena di daerah ini jalan-jalannya kurang terawatt baik dan jumlahnya sangat sedikit. Selain itu juga sarana air bersih di wilayah ini belum ada, se Universitas Sumatera Utara f. K atan Siantar Marihat. ecam adya Kecamatan Siantar Martoba. r Marihat verada di Kelurahan Marihat. sekali, Dinas Kebersihan Kota Pematang Siantar akan m engambil sampah-sampah tersebut dan kemudian ecamatan Siantar Martoba. Usaha- Sebagai salahsatu daerah yang baru masuk kedalam wilayah Kota M Pematang Siantar, kondisinya hampir sama dengan Pusat Pemerintahan Kecamatan Sianta Selain drainase yang kurang baik, permasalahan yang muncul di daerah ini antara lain : - Kondisi jalan yang kurang baik. - Memiliki jalan yang sempit, sehingga tidak ramai dilalui kendaraan. - Belum masuknya saluran air bersih PAM - Masih kurangnya aliran listrik. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh masing-masing kecamatan ini membutuhkan penanganan yang cepat dan seriuz, terutama di Kecamatan Siantar Martoba dan Kecamatan Siantar Marihat yang masih tertinggal bila dibandingkan dengan daerah-daerah lain. Khusus untuk masalah TPS di empat kecamatan, Dinas Kebersihan Pemerintah Kota Madya Pematang Siantar menganjurkan kepada masyarakat di daerah tersebut agar mengumpulkan sampahnya di kantong-kantong plastik atau dibuang ke TPS sementara. Dalam tempo waktu dua hari elakukan patroli keliling untuk m di buang ke tempat penampungan sampah yang berada di K usaha ini memungkinkan Kota Madya Pematang Siantar memperoleh predikat kebersihan untuk kategori kota sedang. Hal ini sangat mendukung kebijakan Pemerintah Daerah setempat untuk menjadikan Kota Madya Pematang Siantar menjadi kota industri dan perdagangan yang sejuk dan indah. Universitas Sumatera Utara

3.6. Pematang Siantar Sebagai Kota Pariwisata