Batasan Operasional Definisi Operasional

Rahmadani Safitri Nasution : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Telekomunikasi Di Bursa Efek Indonesia BEI, 2009. USU Repository © 2009 c. Bagi Peneliti Bahan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang pendapatan saham dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. d. Bagi Akademisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dukungan empiris berkaitan dengan penelitian sejenis.

F. Metode Penelitian

1. Batasan Operasional

Batasan operasional penelitian yang ditetapkan oleh penulis adalah : a. Data Laporan Keuangan industri Telekomunikasi terbuka di Indonesia per kwartal untuk periode 2004 sampai 2008 sampai triwulan III serta harga saham dan IHSG. b. Variabel-variabel yang diteliti dalam mempengaruhi Pendapatan Saham adalah Return on Assets ROA, Return on Equity ROE, Debt to Equity Ratio DER dan Price to Book Value PBV.

2. Definisi Operasional

Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang akan diuji, parameter yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Variabel Dependen tidak bebasterikat Pendapatan merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Pendapatan saham yang diteliti adalah pendapatan realisasi yaitu pendapatan aktual yang sudah terjadi yang disebut dengan capital gain. Capital gain adalah selisih harga saham sekarang dengan periode sebelumnya. Pendapatan saham Yi dihitung sebagai berikut Jogiyanto, 2003:110 : Rahmadani Safitri Nasution : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Telekomunikasi Di Bursa Efek Indonesia BEI, 2009. USU Repository © 2009 1 1 − − − = t t t P P P Yi Dimana: P t = harga saham penutupan pada periode ke-t P t-1 = harga saham penutupan pada periode sebelumnya b. Variabel Independen bebas 1. ROA Return on Assets, X 1 Return on Assets ROA adalah rasio yang mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki perusahaan. Nilai ROA yang digunakan adalah menurut ukuran individual perusahaan secara rata-rata per triwulan. Rumus Abdullah, 2005:57 : 100 × = Aktiva Total Pajak setelah bersih Laba ROA 2. ROE Return on Equity, X 2 Return on Equity ROE adalah rasio yang mengukur tingkat pengembalian perusahaan atau efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Nilai ROE yang digunakan adalah menurut ukuran individual perusahaan secara rata- rata per triwulan. Rumus Abdullah, 2005:60 : 100 × = Sendiri Modal pajak setelah bersih Laba ROE 3. DER Debt to Equity Ratio, X 3 Rahmadani Safitri Nasution : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Telekomunikasi Di Bursa Efek Indonesia BEI, 2009. USU Repository © 2009 Debt to Equity Ratio DER merupakan rasio hutang terhadap modal. Rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan dibayar oleh hutang, dimana semakin tinggi nilai rasio ini menggambarkan gejala yang kurang baik bagi perusahaan. Penggunaan hutang dalam perusahaan dapat mengurangi keuntungan perusahaan karena perusahaan harus membayar sejumlah biaya berupa bunga pinjaman. Nilai DER yang digunakan adalah menurut ukuran individual perusahaan secara rata-rata per triwulan. Rumus Sartono, 2001:121 : Modal Total Hutang Total = DER 4. PBV Price to Book Value, X 4 Price to Book Value PBV merupakan rasio yang menunjukkan apakah harga saham diperdagangkan di atas ataukah di bawah nilai buku saham tersebut. Harga saham yang digunakan adalah harga saham penutupan closing price per kwartal dan ukuran nilai buku saham book value adalah menurut ukuran rata-rata book value perusahaan individual per triwulan. Rumus Fakhruddin,2001:67 : Saham per Buku Nilai Biasa Saham Pasar a H PBV arg = Rasio PBV semakin besar menggambarkan kepercayaan pasar akan prospek perusahaan tersebut Darmadji dan Fakhrudin, 2001: 303. Bodie, Kane dan Marks 1996 : 578 menyatakan bahwa analis pasar modal mempertimbangkan suatu saham dengan rasio PBV yang rendah merupakan investasi yang aman.

3. Populasi dan Sampel