Tujuan Pengendalian Jenis-Jenis Pengendalian dan Alat Pengendali

Wahyu Hidayat : Pra Rancangan Pabrik Unit Pemurnian Metil Ester Hasil Transesterifikasi Menjadi Biodiesel Sawit Dengan Kapasitas 50 TonHari, 2009. USU Repository © 2009 Berbeda dengan pengendalian secara manual, pengendalian secara otomatis menggunakan instrumentasi sebagai pengendali proses, namun manusia masih terlibat sebagai otak pengendali. Banyak pekerjaan manusia dalam pengendalian secara manual diambil alih oleh instrumentasi sehingga membuat sistem pengendalian ini sangat praktis dan menguntungkan. Hal-hal yang diharapkan dari pemakaian alat-alat instrumentasi adalah :  Kualitas produk dapat diperoleh sesuai dengan yang diinginkan.  Pengoperasian sistem peralatan lebih mudah.  Sistem kerja lebih efisien.  Penyimpangan yang mungkin terjadi dapat diketahui dengan cepat. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam instrumen-instrumen adalah Timmerhaus, 2004 : 1. Range yang diperlukan untuk pengukuran. 2. Level instrumentasi. 3. Ketelitian yang dibutuhkan. 4. Bahan konstruksinya. 5. Pengaruh pemasangan instrumentasi pada kondisi proses.

6.1.1 Tujuan Pengendalian

Tujuan perancangan sistem pengendalian pabrik pemurnian metil ester hasil transesterifikasi adalah sebagai keamanan operasi pabrik yang mencakup : • Mempertahankan variabel-variabel proses seperti temperatur dan tekanan tetap berada dalam rentang operasi yang aman dengan harga toleransi yang kecil. • Mendeteksi situasi berbahaya kemungkinan terjadinya kebocoran alat dan sebagainya. Pendeteksian dilakukan dengan menyediakan alarm dan sistem penghentian operasi secara otomatis automatic shut down systems. • Mengontrol setiap penyimpangan operasi agar tidak terjadi kecelakaan kerja maupun kerusakan pada alat proses. Wahyu Hidayat : Pra Rancangan Pabrik Unit Pemurnian Metil Ester Hasil Transesterifikasi Menjadi Biodiesel Sawit Dengan Kapasitas 50 TonHari, 2009. USU Repository © 2009

6.1.2 Jenis-Jenis Pengendalian dan Alat Pengendali

Sistem pengendalian yang digunakan pada pabrik ini menggunakan dan mengkombinasikan beberapa tipe pengendalian sesuai dengan tujuan dan keperluannya : 1. Feedback control Perubahan pada sistem diukur setelah adanya gangguan, hasil pengukuran dibandingkan dengan set point, hasil perbandingan digunakan untuk mengendalikan variabel yang dimanipulasi. 2. Feedforward control Besarnya gangguan diukur sensor pada input, hasil pengukuran digunakan untuk mengendalikan variabel yang dimanipulasi. 3. Adaptive control Sistem pengendalian yang dapat menyesuaikan parameternya secara otomatis sedemikian rupa untuk mengatasi perubahan yang terjadi dalam proses yang dikendalikannya, umumnya ditandai dengan adanya reset input pada controller selain set point pada input dari sensor 4. Inferential control Seringkali variabel yang ingin dikendalikan tidak dapat diukur secara langsung, sebagai solusinya digunakan sistem pengendalian dimana variabel yang terukur digunakan untuk mengestimasi variabel yang akan dikendalikan, variabel terukur dan variabel tak terukur tersebut dihubungkan dengan suatu persamaan matematika. Pengendalian yang banyak digunakan adalah jenis feedback umpan balik berdasarkan pertimbangan kemudahan pengendalian. Diagram balok untuk sistem pengendalian ini secara umum dapat dilihat pada Gambar 6.1. berikut ini. controller Elemen Pengendali Akhir Proses measuring device + gangguan disturbances Wahyu Hidayat : Pra Rancangan Pabrik Unit Pemurnian Metil Ester Hasil Transesterifikasi Menjadi Biodiesel Sawit Dengan Kapasitas 50 TonHari, 2009. USU Repository © 2009 Gambar 6.1 Diagram Balok Sistem Pengendalian Feedback Tabel 6.1 Daftar penggunanan instrumentasi pada Perancangan Unit Pemurnian Metil ester Hasil Transesterifikasi menjadi Biodiesel Sawit No Nama alat Instrumentasi Kegunaan 1. Tangki bahan baku, tangki pencampur, dan tangki produk LC Mengontrol ketinggian cairan dalam tangki 2. Pompa FC Mengontrol laju alir cairan dalam pipa 5. Cooler TC Mengontrol temperatur dalam cooler 6. Dekanter LC Menunjukkan tinggi cairan dalam dekanter 7. Vacuum Dryer TI Mengontrol temperatur dalam vacuum dryer LC Mengontrol ketinggian cairan di dalam vacuum dryer PICA Untuk mengatur tekanan di dalam vacuum dryer Contoh jenis-jenis instrumentasi yang digunakan pada pra-rancangan pabrik pemurnian metil ester : Wahyu Hidayat : Pra Rancangan Pabrik Unit Pemurnian Metil Ester Hasil Transesterifikasi Menjadi Biodiesel Sawit Dengan Kapasitas 50 TonHari, 2009. USU Repository © 2009 1. Pompa Variabel yang dikontrol pada pompa adalah laju aliran flow rate. Untuk mengetahui laju aliran pada pompa dipasang flow controller FC yang berfungsi untuk mengendalikan aliran agar kecepatan alirnya seperti yang diharapkan. Jika laju aliran pompa lebih besar dari yang diinginkan maka secara otomatis katup pengendali control valve akan menutup atau memperkecil pembukaan katup. FC Gambar 6.2 Instrumentasi pada pompa 2. Tangki bahan baku, tangki pencampur, dan tangki produk Tangki dapat berfungsi untuk tempat penyimpanan atau penampungan zat cair. Pada tangki ini dilengkapi dengan level control LC yang berfungsi untuk mengontrol ketinggian cairan di dalam tangki. Prinsip kerja dari level control LC ini adalah dengan menggunakan pelampung floater sehingga isi tangki dapat terlihat dari posisi jarum penunjuk di luar tangki yang digerakkan oleh pelampung. Pengontrolan ketinggian permukaan cairan ini dilakukan dengan mengatur laju cairan yang masuk atau keluar dari tangki. Jika isi tangki tinggal sedikit, maka diisi dengan menggunakan pompa yang dilengkapi dengan valve yang berfungsi sebagai flow control FC. Wahyu Hidayat : Pra Rancangan Pabrik Unit Pemurnian Metil Ester Hasil Transesterifikasi Menjadi Biodiesel Sawit Dengan Kapasitas 50 TonHari, 2009. USU Repository © 2009 FC LC Gambar 6.3 Instrumentasi pada tangki 3. Instrumentasi dekanter Dekanter dapat berfungsi untuk tempat pemisahan zat cair berdasarkan densitasnya. Pada dekanter ini dilengkapi dengan level control LC yang berfungsi untuk mengontrol ketinggian cairan di dalam dekanter. Z A1 Z B Z T Z A2 Zat cair Ringan Zat cair Berat Ventilasi LC Gambar 6.4 Instrumentasi pada dekanter 4. Vacuum dryer Pada alat ini instrumen yang terpasang adalah pengontrol suhu, tekanan, dan ketinggian. Pressure indicator control alarm PICA merupakan alat yang memiliki Wahyu Hidayat : Pra Rancangan Pabrik Unit Pemurnian Metil Ester Hasil Transesterifikasi Menjadi Biodiesel Sawit Dengan Kapasitas 50 TonHari, 2009. USU Repository © 2009 tiga fungsi yaitu mengatur tekanan di dalam vacuum drier dengan cara mengatur jumlah fluida yang keluar dari alat ini sehingga valve akan terbukatertutup, memberi sinyal pada pressure control PC untuk mengukur tekanan sesuai dengan tekanan set point dan membunyikan alarm ketika tekanan tidak sesuai dengan takanan set point. Sedangkan pemasangan temperature indicator TI bertujuan untuk memberikan sinyal ketika temperatur sistem tidak berada pada temperatur set point. Selain itu dengan adanya kedua alat pengontrol tersebut maka tekanan dan temperatur dapat dipertahankan. Pada alat ini juga terdapat level control LC yang bertujuan untuk mengendalikan ketinggian cairan di dalam vacuum dryer sehingga tidak terjadi kelebihan muatan cairan. LC PICA TI Gambar 6.5 Instrumentasi pada vacuum drier 5. Cooler Temperature controler TC pada cooler berfungsi untuk mengatur besarnya suhu didalam cooler dengan cara mengatur banyaknya air pendingin yang dialirkan. Jika temperatur dibawah kondisi yang diharapkan set point., maka valve akan terbuka lebih besar dan jika temperatur di atas kondisi yang diharapkan maka valve akan terbuka lebih kecil. Wahyu Hidayat : Pra Rancangan Pabrik Unit Pemurnian Metil Ester Hasil Transesterifikasi Menjadi Biodiesel Sawit Dengan Kapasitas 50 TonHari, 2009. USU Repository © 2009 TC Gambar 6.6 Instrumentasi pada cooler

6.2 Keselamatan Kerja Pabrik