Wahyu Hidayat : Pra Rancangan Pabrik Unit Pemurnian Metil Ester Hasil Transesterifikasi Menjadi Biodiesel Sawit Dengan Kapasitas 50 TonHari, 2009.
USU Repository © 2009
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Metil Ester
Metil ester asam lemak adalah senyawa yang berumus molekul C
n-1
H
2n-1
CO- OCH
3
dengan nilai n yang umum adalah angka genap diantara 8 sampai 24 dan nilai r jumlah ikatan rangkap lazimnya 0, 1, 2, dan 3.
Pada awalnya metil ester dan turunannya dapat digunakan sebagai surfaktan untuk bahan makanan dan non makanan. Beberapa industri hilir menggunakan metil
ester sebagai bahan kosmetika, deterjen, sabun mandi, farmasi, plastik dan barang jadi karet. Namun dalam dua dekade terakhir, metil ester banyak direkomendasikan
sebagai komponen minyak diesel alternatif atau yang lebih dikenal dengan nama biodiesel. Biodiesel adalah bahan bakar dari minyak nabati yang memiliki sifat
menyerupai minyak dieselsolar. Secara kimia biodiesel termasuk dalam golongan monoalkil ester atau metil ester dengan panjang rantai karbon antara 12 sampai 20
yang mengandung oksigen. Biodiesel mempunyai sifat fisika dan kimia yang sama dengan petroleum diesel
sehingga dapat digunakan langsung pada mesin diesel atau dicampur dengan petroleum diesel. Walaupun kandungan kalori biodiesel serupa dengan petroleum
diesel, tetapi karena biodiesel mengandung oksigen, maka flash pointnya lebih tinggi sehingga tidak mudah terbakar. Disamping itu biodiesel tidak mengandung sulfur
dan senyawa benzene yang karsinogenik sehingga biodiesel merupakan bahan bakar yang lebih bersih dan lebih mudah ditangani dari pada petroleum diesel.
Kelebihan biodiesel bila dibandingkan dengan petroleum diesel antara lain : •
Merupakan bahan bakar yang ramah lingkungan karena menghasilkan emisi yang jauh lebih baik free sulfur dan smoke number rendah.
• Merupakan renewable energy karena terbuat dari bahan yang terbarukan.
Wahyu Hidayat : Pra Rancangan Pabrik Unit Pemurnian Metil Ester Hasil Transesterifikasi Menjadi Biodiesel Sawit Dengan Kapasitas 50 TonHari, 2009.
USU Repository © 2009
• Biodiesel lebih aman dan tingkat toksisitasnya 10 kali lebih rendah
dibandingkan dengan petroleum diesel. Biodiesel tidak menambah efek rumah kaca seperti halnya petroleum diesel karena emisi yang dihasilkan dapat terurai
secara alamiah biodegradable. •
Mereduksi polusi tanah serta melindungi kelestarian perairan dan sumber air minum.
Syarat utama biodiesel menurut Badan Standarisasi Nasional adalah : Tabel 2.1 Syarat utama biodiesel ester alkil
NO PARAMETER
SATUAN NILAI
1 Massa jenis pada 40
o
C Kgm
3
850-890 2
Viskositas kinematik pada 40
o
C Mm
2
scSt 2,3-6,0
3 Angka setana
Min. 51 4
Titik nyala mangkok tertutup
o
C Min. 100
5 Titik kabut
o
C Maks.18
6 Korosi lempeng tembaga 3 jam
pada 50
o
C Maks. No 3
7 Residu karbon
- dalam contoh asli, atau
- dalam 10 ampas
distilasi -massa
Maks.0,05 Maks. 0,30
8 Air dan sendimen
-Volume Maks.0,05
9 Temperatur distilasi 90
o
C Maks.360
10 Abu tersulfatkan
-massa Maks. 0,02
11 Belerang
ppm-m mgkg Maks.100
Wahyu Hidayat : Pra Rancangan Pabrik Unit Pemurnian Metil Ester Hasil Transesterifikasi Menjadi Biodiesel Sawit Dengan Kapasitas 50 TonHari, 2009.
USU Repository © 2009
12 Fosfor
ppm-m mgkg Maks. 10
13 Angka asam
Mg-KOHg Maks. 0,8
14 Gliserol bebas
-massa Maks.0,02
15 Gliserol total
-massa Maks. 0,24
16 Kadar ester alkil
-massa Min.96,5
17 Angka iodium
-massa g- I
2
100g Maks. 115
18 Uji Halpen
Negatif Sumber : Badan Standarisasi Nasional, 2006
Sedangkan sifat-sifat metil ester dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.2 Sifat-sifat metil ester
PARAMETER NILAI
Titik didih Titik nyala
Titik embun Densitas pada 25
o
C Viskositas pada 20
o
C Spesifik gravity
Angka asam 200
o
100
o
C -11 – 16
o
C 0,885 grml
7,5 Cp 0,87-0,89
0,7-1 mg KOHgr Sumber : Perry, 1999
2.2 Proses Pembuatan Metil Ester