Wahyu Hidayat : Pra Rancangan Pabrik Unit Pemurnian Metil Ester Hasil Transesterifikasi Menjadi Biodiesel Sawit Dengan Kapasitas 50 TonHari, 2009.
USU Repository © 2009
b. Cetane number lebih tinggi 51-62 dibandingkan dengan petroleum diesel 42
sehingga menghasilkan suara mesin yang lebih halus Darnoko, 2003. c.
Energi yang dihasilkan oleh biodiesel serupa dengan petroleum diesel 128.000 BTU vs 130.000 BTU, sehingga engine torque dan tenaga kuda yang dihasilkan
juga sama Darno, 2003. d.
Menghasilkan tingkat pelumasan mesin yang lebih tinggi dibandingkan petroleum diesel Darnoko, 2003.
e. Pada dasarnya tidak perlu ada modifikasi mesin diesel apabila bahan bakarnya
menggunakan biodiesel Darnoko, 2003. f.
Biodiesel tidak menghasilkan uap yang berbahaya pada suhu kamar dan dapat disimpan pada tangki yang sama dengan petroleum diesel Darnoko, 2003.
g. Biodiesel dibuat dari bahan terbarukan renewable sehingga dapat mengurangi
impor dan penggunaan bahan bakar minyak bumi Darnoko, 2003. h.
Biodiesel dapat mengurangi emisi karbon monoksida, hidroksida total, partikel, dan sulfur dioksida Darnoko, 2003.
2.4 Bahan Baku Biodiesel Sawit
Ide penggunaan minyak nabati sebagai pengganti untuk bahan bakar diesel telah dipertunjukan oleh seorang penemu mesin diesel, Rudolph Diesel, pada tahun
1900an. Sejak itu, penelitian di daerah ini dilanjutkan dengan berbagai bahan bakar yang diturunkan dari lemak hewani dan lemak nabati biofuel yang telah diuji secara
luas sebagai bahan bakar alternatif Foglia, 2000. Untuk mengatasi masalah-masalah viskositas tinggi dan pengotoran
penyumbatan injector bahan bakar yang berhubungan dengan penggunaan trigliserida secara utuh sebagai bahan bakar diesel, minyak atau lemak diubah
menjadi alkil ester yang sederhana yang paling umum adalah metil ester atau etil ester. Saat ini, biodiesel adalah istilah yang diterapkan untuk alkil ester asam lemak
FAME = fatty acid metil ester yang digunakan sebagai pengganti bahan bakar diesel yang terbuat dari minyak bumi.
Wahyu Hidayat : Pra Rancangan Pabrik Unit Pemurnian Metil Ester Hasil Transesterifikasi Menjadi Biodiesel Sawit Dengan Kapasitas 50 TonHari, 2009.
USU Repository © 2009
Biodiesel sawit dapat dibuat dari hampir semua fraksi sawit seperti Crude Palm Oil CPO, Palm Kernel Oil PKO, Refined Bleached and Deodorized Palm Oil
RBDPO, dan Olein. Faktor penting yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan baku adalah kandungan asam lemak bebasnya dan harganya. Untuk minyak sawit
yang mengandung asam lemak bebas 1 perlu dilakukan perlakuan pendahuluan berupa penetralan atau penghilangan asam lemak deasidifikasi. Proses ini dapat
dilakukan dengan penguapan, saponifikasi, atau esterifikasi asam dengan katalis padat Darnoko, 2003.
Adapun bahan baku berbasis CPO yang berpeluang menjadi bahan baku biodiesel adalah sebagai berikut :
1. CPO off grademinyak kotor, dengan kadar FFA 5-20
2. CPO parit, dengan kadar FFA 20-70
3. Palm Fatty Acid Distillate PFAD, dengan kadar FFA 70
4. Minyak goreng bekas
5. Stearin dan crude stearine
Disamping CPO masih ada lebih dari 40 jenis minyak nabati yang potensial sebagai bahan baku biodiesel di Indonesia, misalnya minyak jarak pagar, minyak
kelapa, minyak kedelai, minyak kapok, sehingga pengembangan biodiesel dapat disesuaikan oleh potensi alam setempat Darnoko, 2003.
Berikut ini adalah beberapa komposisi asam lemak dari minyak sawit, fraksi olein, dan fraksi stearin dari minyak sawit serta minyak inti sawit pada table 2.1
berikut. Tabel 2.5 Komposisi Asam Lemak dari CPO, Olein, stearin, dan PKO
Jenis Asam Lemak CPO
Olein Stearin
PKO
Wahyu Hidayat : Pra Rancangan Pabrik Unit Pemurnian Metil Ester Hasil Transesterifikasi Menjadi Biodiesel Sawit Dengan Kapasitas 50 TonHari, 2009.
USU Repository © 2009
Asam Lenak jenuh C6 : 0
C8 : 0 C10 : 0
C12 : 0 C14 : 0
C16 : 0 C18 : 0
C20 : 0 -
- -
0-0,4 0,6-1,7
41,1-47,0 3,7-5,6
0-0,8 -
- -
0,1-0,5 0,9-1,4
38,5-41,7 4,0-4,7
0,2-0,6 -
- -
0,1-0,4 1,1-1,8
50,0-73,8 4,4-5,6
0,3-0,6 0-0,8
2,4-6,2 2,6-5,0
41,0-55,0 14,0-18,0
6,5-10,0 1,3-3,0
- Asam lemak tak jenuh
tunggal C16 : 1
C18 : 1 0-0,6
38,2-43,5 0,1-0,3
40,7-43,9 0,05-0,1
15,6-33,9 -
12,0-19,0 Asam lemak tak jenuh
ganda C18 : 2
C18 : 3 6,6-11,9
0-0,5 10,4-13,4
0,1-0,6 3,2-8,5
0,1-0,5 1,0-3,5
-
Sumber : Darnoko, 2003
Wahyu Hidayat : Pra Rancangan Pabrik Unit Pemurnian Metil Ester Hasil Transesterifikasi Menjadi Biodiesel Sawit Dengan Kapasitas 50 TonHari, 2009.
USU Repository © 2009
2.5 Variabel Proses yang mepengaruhi produksi biodiesel dengan proses transesterifikasi