Namun demikian untuk suatu lokasi tertentu diperlukan penafsiran kualitatif dan kuantitatif terhadap faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi morfologinya. Selain
itu faktor keamanan yang ditetapkan akan sangat mempengaruhi sampadan pantai.
besarnya lebar
2.6.1 Faktor-Faktor Lebar Sempadan Pantai
Dua faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam penetapan garis sempadan pantai adalah stabilitas garis pantai dan topografi yang berhubungan dengan
gelombang badai. Dari ke dua faktor tersebut yang terpenting adalah besar perubahan garis pantai dan kecenderungan erosinya yang membutuhkan data sejarah dalam
kurun waktu yang cukup lama. Di bawah ini diterangkan beberapa faktor penting dalam menginvestigasi garis
sempadan di Florida, Purpura, 1974: 1. Profil pantai: Ukuran dan bentuk pantai serta dune sangat penting dalam
memprediksi pengaruh gelombang badai. 2. Data historis: Idealnya, data perubahan posisi garis pantai per tahun selama 100
tahun akan sangat membantu untuk melihat kecenderungan pergerakan garis pantai. Namun demikian, sering sekali data seperti ini tidak tersedia. Meskipun
ada, biasanya hanya untuk selang beberapa tahun saja. 3. Pasang surut: Data pasang surut seperti jarak vertical dan horizontal pasang
surut, MHWL mean high water lavel, dan sebagainya yang dapat diperoleh dari BMG Badan Meteorologi Geofisika. Dari data ini dapat dipelajari sejauh
mana air dapat masuk ke darat pada saat pasang tertinggi dan daya rusaknya.
25
Universitas Sumatera Utara
4. Data angin: Data arah, kecepatan dan waktu terjadinya angin biasanya dikeluarkan oleh badan meteorologi yang bertanggung jawab atas pengelolaan
stasiun pengukur angin. 5. Data gelombang: Bila data gelombang tidak pernah diukur langsung di
lapangan, maka besar dan arah gelombang dapat diprediksi berdasarkan data angin di atas. Parameter gelombang yang diperoleh kemudian dipakai untuk
memprediksi daya rusak dalam mengerosi pantai.
2.6.2 Prinsip Lebar Sempadan
Perhitungan paling sederhana dari lebar sempadan pantai adalah dengan mengalikan besar erosi per tahun dengan lama tahun proyeksi. Dengan kata lain:
L
sp
= e . t 2.1
dimana L
sp
= lebar sempadan pantai, e = tingkat erosi per tahun mtahun dan
t = lama tahun proyeksi tahun. Cambers 1998 menghitung sempadan pantai untuk Pantai Barabuda di Pulau
Karibia dengan menggunakan rumus :
dimana L
sp
= lebar sempadan L
sp
= a + b + c d 2.2
a b
c = proyeksi posisi garis pantai pada 30 tahun mendatang
= proyeksi perubahan garis pantai akibat badai besar
= prediksi kemunduran garis pantai akibat kenaikan muka air selama 30 tahun kedepan
26
Universitas Sumatera Utara
d = faktor lain yang mungkin mempengaruhi.
F
S
= angka keamanan dengan interval 1,0 sampai dengan 2,0 Yang mana perlu di ketahiu
NR T
p
= angka rata-rata erosi garis pantai metertahun = waktu perencanaan untuk analisis sempadan.
yang di gunakan di waktu perencanaan adalah zona 30 tahun E-10 sampai dengan E-30 yang mana pembangunan sudah di ijinkan tetapi hannya untuk
rumah tinggal sederhana yang dengan mudah dapat di pindahkan pada Gambar 2.6 terjadi proses dimana Pantai mengalami proses erosi
disebabkan oleh badai, data tentang mundurnya garis pantai akibat suatu badai dapat dievaluasi dengan melakukan peninjauan lapangan, bekas-bekas erosi dapat
diobservasi dengan melihat bekas mundurnya bukit berpasir atau bekas longsornya sedimen pembentuk pantai. Wawancara dengan para penduduk nelayan setempat
mungkin dapat membantu dalam menunjukkan jejak-jejak erosi akibat badai di laut.
Gambar 2.6: Kenaikan Muka Air Laut Akibat Pemanasan Global Untuk menghitung nilai c pada persamaan 2.2 dapat dipakai rumus sitematik
Bruun, dimana pada Gambar 2.6 menunjukkan akibat kenaikan muka air terhadap garis pantai, material yang tergerus yang berasal dari atas pantai dibawa arus
27
Universitas Sumatera Utara
gelombang dan tersimpan di dasar laut. Dengan kata lain, pantai mengalami erosi akibat terkikis oleh arus gelombang yang naik akibat naiknya muka air laut. dari
Gambar 2.7 yang ditunjukkan agar lebih mudah untuk memahami rumus yang
dipakai untuk menghitung laju erosi adalah :
X
s
z
Volume erosi Volume tersimpan
h
B
z y
Gambar 2.7 : Sekematik Bruun tarigan 2002 Dari gambar diatas dapat di lihat sekematik Bruun di mana kemunduran garis
pantai dapat di hitung dengan menggunakan variable kenaikan muka air laut dengan munggunakan rumus sitematik brun
Xs
z y
o
h
o
B
z tan β
2.3
dimana z
y
o
B tan β
= tingkat kenaikan muka air laut per tahun mtahun = jarak dari garis pantai ke titik kedalaman terakhir h
o
di laut m = tinggi bibir pantai
= kemiringan slope profil pantai
28
Universitas Sumatera Utara
− ���� + ∆��
2.6.3 Erosi Garis Pantai