Kemunduran Garis Pantai Geomorfologi Pasang Surut

pada kerusakan asset-asset penduduk, mengganggu perkembangan ekonomi penduduk. Secara umum, kenaikan muka air laut merupakan dampak dari pemanasan global global warming yang melanda seluruh belahan bumi ini. Berdasarkan laporan IPCC International Panel On Climate Change bahwa rata - rata suhu permukaan global meningkat 0,3 - 0,6 0C sejak akhir abad 19 dan sampai tahun 2100 suhu bumi diperkirakan akan naik sekitar 1,4 - 5,80C Dahuri, 2002 dan Bratasida, 2002. Naiknya suhu permukaan global menyebabkan mencairnya es di kutub utara dan selatan bumi sehingga terjadilahkenaikan muka air laut Sea Level Rise.

2.5.3 Kemunduran Garis Pantai

Garis pantai adalah garis batas pertemuan daratan dan air laut dengan posisi tidak tetap dan dapat berpindah sesuai dengan pasang surut air laut dan erosi pantaiyang terjadi B.Triatmojo, 1999, upaya pemanfaatan sumber daya pesisir dan lautan akan dapat menimbulkan dampak negatif pada wilayah tertentu, salah satunya adalah perubahan garis pantai karena terjadi ketidak seimbangan pada ekosistem wilayah pesisir. Zhang et al 2004 menyatakan bahwa sehubungan dengan dampak kenaikan muka iar laut, setidaknya 70 persen pantai pesisir di dunia di ketahui mengalamu kemunduran sehingga menjadi problem global. Laju perubahan garis pantai dapat diartikan sebagai profil suatu garis pantai dalam proses kesetabilannya maju atau mundur setiap tahun. Dalam metode penentuan laju perubahan garis pantai ditetapkan jarak dari suatu posisi garis pantai mengalami perpindahan dalam tiap tahun nya Himmelstoss, 2009. 18 Universitas Sumatera Utara

2.5.4 Geomorfologi

Geomorfologi didefenisikan sebagai ilmu tentang bentuk permukaan bumi beserta aspek-aspek yang mempengaruhinya. Pada dasarnya geomorfologi mempelajari bentuk bentang alam atau lahan, terkain dengan dampak kenaikan muka air laut, tipe bentuk lahan perlu diketahui untuk mengindikasikan ketahanan atau resistensi suatu bagian pantai terhadap erosi dan akresi akibat kenaikan muka air laut. Proses geomorfologi adalah perubahan-perubahan baik secara fisik maupun kimiawi yang dialami permukaan bumi. Penyebab proses tersebut yaitu benda-benda alam yang kita kenal dengan nama geomorphic agent, berupa air dan angin. Keduanya merupakan penyebab yang dibantu dengan adanya gaya berat, dan keseluruhannya bekerja bersama-sama dalam melakukan perubahan terhadap permukaan muka bumi.

2.5.5 Pasang Surut

Pasang surut adalah flutuasi muka air laut sebagai fungsi waktu karena adalah gaya tarik benda-benda di langit, terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi. Meskipun massa bulan jauh lebih kecil dari massa matahari, tetapi karena jaraknya terhadap bumi jauh lebih dekat, maka pengaruh gaya tarik bulan terhadap bumi lebih besar daripada pengaruh gaya tarik matahari Triatmodjo, 2003. Gaya tarik menarik dan fakta bahwasanya matahari, bulan dan bumi selalu dalam gerakan relative satu terhadap yang lain, menyebabkan air di daerah pantai bergerak. Gerakan pasang surut dari air ini adalah bentuk gerkan gelombang priode yang sangat panjang yang menghasilkan peningkatan dan penurunan permukaan air pada titik tertentu yag menghasilkan pasang surut permukaan air. Tinggi pasang surut adalah jarak vertikal antara air tertinggi puncak air pasang dan air terendah lembah air surut yang berurutan. Periode pasang surut adalah waktu 19 Universitas Sumatera Utara yang diperlukan dari posisi muka air pada muka air rerata ke posisi yang sama berikutnya. Periode pasang surut bisa 12 jam 25 menit atau 24 jam 50 menit, yang tergantung pada tipe pasang surut. Periode pada muka air naik disebut pasang, sedang pada saat sir turun disebut surut. Bentuk pasang surut di berbagai daerah tidak sama. Di suatu daerah dalam satu hari dapat terjadi satu kali atau dua kali pasang surut. Secara umum pasang surut di berbagai daerah dapat dibedakan dalam empat tipe, yaitu: 1. Pasang Surut Harian Tunggal Diurnal Tide yaitu dalam satu hari terdapat satu kali pasang dan satu kali surut. 2. Pasang Surut Harian Ganda Semi Diurnal Tide yaitu dalam satu hari terdapat dua kali pasang dan dua kali surut. 3. Pasang Surut Campuran condong keharian tunggal Mixed Tide Prevailing Diurnal yaitu dalam satu hari terdapat satu kali pasang dan satu kali surut tapi kadang-kadang terjadi dua kali pasang atau dua kali surut. 4. Pasang surut campuran condong keharian ganda Mixed Tide prevailing Semidurnal yaitu dalam satu hari terdapat dua kali pasang dan dua kali surut namun tinggi dan periodenya sangat berbeda Triatmodjo, 1999.

2.5.6 Tinggi Gelombang significant wave height