4.1.3 Hasil Pengujian Foto Mikrostruktur Metal Matrix Composite Al-Pofa
Pengujian foto mikrostruktur dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perbedaan bentuk dan ukuran mikrostruktur suatu material yang tidak mengalami
dan mengalami perlakuan panas. Pengujian ini menggunakan
Refected Metalurrgical Microscope dengan type Rax Vision No.54549. Hasil dari
pengujian mikrostruktur ini dapat memperkuat hasil dari pengujian kekerasan. Pengujian foto mikrostruktur dilakukan pada sampel as-cast dan sampel yang
telah mengalami perlakuan panas T6 untuk masing-masing variasi penambahan berat palm oil fly ash. Hasil pengujian mikrostruktur seperti diperlihatkan pada
gambar 4.5 berikut : a. Sampel Raw material
Gambar 4.5 a sampel Raw material as-cast b sampel Raw material heat treatment T6
b. Sampel 94,5 Al, 3 Mg dan 2,5 Pofa
Gambar 4.6 a sampel as-cast b sampel heat treatment T6
a
b
a
b
c. Sampel 92 Al, 3 Mg dan 5 Pofa
Gambar 4.7 a sampel as-cast b sampel heat treatment T6
d. Sampel 89,5 Al, 3 Mg dan 7,5 Pofa
Gambar 4.8 a sampel as-cast b sampel heat treatment T6
e. Sampel 87 Al, 3 Mg dan 10 Pofa
Gambar 4.9 a Sampel as-cast b Sampel heat treatment T6
a
b
a
b
a
b
f. Sampel 84 Al, 12,5 Pofa
Gambar 4.10 a sampel as-cast b sampel heat treatment T6 Seperti yang kita ketahui pada pengujian komposisi terlihat bahwasannya
unsur Si merupakan unsur terbanyak yang terkandung didalam Palm oil fly ash hal ini dibuktikan pada hasil foto mikrostruktur diatas. Dengan dilakukannya heat
treatment T6 menyebabkan terjadinya perubahan bentuk mikrostruktur yaitu perubahan bentuk dan ukuran aluminium, Palm oil fly ash dan Si. Setelah
dilakukan heat treatment ukuran Si semakin besar dan terdistribusi di batas butir. Kemudian dengan distribusi presipitat yang merata pada matriks aluminium yang
terbentuk sebagai akibat dari tahap pelarutan atom-atom terlarut pada proses heat treatment, yaitu terjadi
solution heat treatment diikuti quenching
dan dilanjutkan dengan artificial aging. Pada tahapan ini material dipanaskan pada
540 C selama 4 jam dan selanjutnya dilakukan pendinginan cepat quenching.
Setelah dilakukan quenching, pada struktur aluminium terbentuk larutan padat lewat jenuh Super Saturated Solid Solution. Setelah itu proses berlanjut dengan
penuaan buatan artificial aging, yaitu pemberian panas yang tidak terlalu tinggi 155
C selama 2 jam yang berguna untuk membuat SSSS semakin mengeras dan membentuk presipitat yang bertujuan menghambat dislokasi. Dengan adanya
presipitat yang terlarut dalam paduan aluminium, maka presipitat akan menghambat terjadinya dislokasi yang mengakibatkan terjadinya peningkatan
sifat mekanis material tersebut, sehingga gaya yang dibutuhkan untuk
mendeformasi material tersebut semakin besar. Hal ini menunjukan bahwa kemungkinan untuk terbentuknya presipitat semakin besar dengan adanya heat
treatment T6 Erich,2012.
a
b
4.1.4 Hasil Pengujian SEM
Pengujian SEM dilakukan untuk mengetahui bentuk butiran dari sampel metal matrix composite aluminium - Palm oil fly ash. Pada pengujian SEM ini
dilakukan pada sampel dengan penambahan palm oil fly ash sebanyak 7,5 yang tidak mengalami perlakuan panas T6 as-cast karena pada sampel ini didapat
nilai kekerasan tertinggi dibandingkan dengan sampel lainnya. Pengujian SEM dilakukan
pada pembesaran 500 kali dan 2000 kali. Hasil Pengujian SEM
diperlihatkan pada gambar 4.13 dan gambar 4.14 berikut:
Gambar 4.11 Pengujian SEM pembesaran 500 kali Berdasarkan dari pengamatan hasil pengujian SEM diatas dapat dilihat bentuk
permukaan dari sampel metal matrix composite Aluminium - Palm oil fly ash. Pada struktur mikro hasil SEM memperlihatkan fasa α –Al berwarna abu-abu, Al-
Si berwarna abu-abu gelap, Al-Mg berwarna putih, Fasa Al-Si umumnya tampak seperti chinese script karakter Cina. Chinese script terbentuk ketika fasa solid α
dan fasa solid β tercampur pada inti butiran sampai semua fasa solid α dan fasasolid β berubah menjadi padatan Darmawan, dkk, 2014. Namun, fasa ini
tidak memberikan pengaruh buruk terhadap sifat mekanis komponen karena bentuknya lebih kompak dan lebih tersebar dengan matriks Aluminium sehingga
menghasilkan kohesi perpaduan yang lebih baik.