3. Pengecoran sentrifuge Centrifuging pressure memiliki aplikasi yang paling luas. Pada metode ini,
lubang coran disusun disekitar pusat sumbu putaran seperti jari-jari roda, sehingga memungkinkan produksi coran lebih dari satu. Gaya centrifugal
memberikan tekanan yang diperlukan logam cair seperti yang terdapat pada pengecoran semicentrifugal. Metode pengecoran ini khususnya digunakan
untuk memproduksi valve bodies, bonnet,plugs, yokes, brackets dan banyak lagi pada industri pengecoran lainnya Akuan,A.,2009
Dalam pengecoran sentrifuge cetakan dirancang dengan beberapa rongga cetak yang diletakkan disebelah luar dari pusat rotasi sedemikian rupa
sehingga logam cair yang dituangkan ke dalam cetakan akan didistribusikan kesetiap rongga cetak dengan gaya sentrifugal, seperti yang ditunjukkan
dalam gambar 2.10 .
Gambar 2.10 Pengecoran sentrifuge Budi,T.K.,2010
2.7 Heat Treatment
Perlakuan panas atau heat treatment adalah salah satu proses untuk mengubah struktur logam dengan jalan memanaskan spesimen pada electric
terance tungku pada temperatur rekristalisasi selama periode tertentu kemudian didinginkan pada media pendingin seperti udara, air, air faram, oli dan solar yang
masing-masing mempunyai kerapatan pendinginan yang berbeda-beda. Sifat-sifat logam terutama sifat mekanik yang sangat dipengaruhi oleh struktur mikro logam
disamping posisi kimianya, contoh suatu logam atau paduan akan mempunyai sifat mekanis yang berbeda-beda struktur mikronya diubah. Dengan adanya
pemanasan atau pendinginan dengan kecepatan tertentu maka bahan-bahan logam dan paduan memperlihatkan perubahan strukturnya Abdillah,F., 2010. Tidak
semua paduan aluminium dapat di heat treatment. Paduan yang dapat dilakukan proses heat treatment hanya dari kelompok 2XX.X, 3XX.X dan 7XX.X di mana
elemen paduan utama adalah tembaga, magnesium dan seng. Paduan Al dari kelompok lain dapat ditingkatkan hanya dengan pekerjaan dingin karena proses
pengerasan presipitasi tidak terjadi di dalamnya Paryono dan AP. Bayuseno, 2011.
Beberapa jenis proses perlakuan panas yang biasa dilakukan pada paduan aluminium yang mampu diberi perlakuan panas, yang biasanya diawali dengan
penandaan huruf W dan T. penandaan W biasanya menyatakan kondisi tidak stabil dan tidak umum digunakan. Penandaan T yan diikuti angka 1 sampai 10
menyatakan proses yang diberikan pada logam coran paduan Eifelson,2008. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.5 dibawah ini:
Tabel 2.4 Penandaan Temper Pengerasan Penuaan Paduan Allumunium Eifelson,2008
Temper Keterangan
T1
Didinginkan dari suhu yang ditinggikan dan diaging secara alami
T2 Didinginkan dari suhu yang ditinggikan, pengerjaan dingin dan
diaging secara alami
T3
Perlakuan larutan, pengerjaan dingin, dan diaging secara alami
T4 Perlakuan larutan, dan diaging secara alami
T5 Didinginkan dari suhu yang ditinggikan dan diaging secara artifisial
T6 Perlakuan larutan, dan diaging secara artificial
T7 Perlakuan larutan dan distabilkan dengan overaging
T8 Perlakuan larutan, pengerjaan dingin, dan diaging secara artifisial
T9 Perlakuan larutan, diaging secara artifisial, dan pengerjaan dingin
T10
Didinginkan dari suhu yang ditinggikan, pengerjaan dingin dan diaging secara artifisial.
Salah satu cara perlakuan panas pada logam paduan aluminium adalah dengan Penuaan Keras Age Hardening. Melalui penuaan keras Age
hardening, logam paduan aluminium akan memperoleh kekuatan dan kekerasan yang lebih baik. Dahulu orang menyebut penuaan keras age hardening dengan
sebutan pemuliaan atau penemperan keras. Penamaan tersebut kemudian dibakukan menjadi penuaan keras age hardening karena penemperan keras
pada logam paduan aluminium berbeda dengan penemperan keras yang berlangsung pada penemperan keras baja. Penuaan keras age hardening
berlangsung dalam tiga tahap yaitu: a. Tahap perlakuan panas pelarutan Solution heat treatment
Solution heat treatment adalah pemanasan logam aluminium dalam dapur pemanas dengan temperatur kurang dari 548
C dan dilakukan penahanan atau holding time sesuai dengan jenis dan ukuran benda kerja, pada tahap ini terjadi
pelarutan fasa-fasa yang ada, menjadi larutan padat. Tujuan dari proses ini yaitu untuk mendapatkan larutan padat yang mendekati homogen Paryono dan
Bayuseno, 2011. b. Tahap Pengejutan pendinginan Quenching
Quenching merupakan tahap yang paling kritis dalm proses perlakuan panas. Quenching dilakukan dengan cara mendinginkan logam yang telah
dipanaskan dalam dapur pemanas kedalam media pendingin. Dalam proses age hardening logam yang di quenching adalah logam paduan aluminium yang telah
dipanaskan dalam dapur pemanas kedalam media pendingin air. Dipilihnya air sebagai media pendingin pada proses quenching karena air merupakan media
pendingin yang cocok untuk logam-logam yang memiliki tingkat kekerasan atau hardenability yang relatif rendah seperti logam paduan aluminium.
Pendingin dilakukan secara cepat, dari temperatur pemanas 525
o
C ke temperatur yang lebih rendah, pada umumnya mendekati temperatur ruang.
Tujuan dilakukan quenching adalah agar larutan padat homogen yang terbentuk pada solution heat treatment dan kekosongan atom dalam keseimbangan termal
pada temperatur tinggi tetap pada tempatnya.