yang lain saling berkaitan. Dengan ancangan ini perhatian lebih diarahkan pada persoalan-persoalan mengenai salaing berhubungan, struktur, dan saling
ketergantungan satu sama lain. Sistem ini mencakup tiga komponen, ialah input, proses, dan output.
Sebagai suatu sistem, suatu organisasi menerima input dari lingkungannya, kemudian memprosesnya, dan selanjutnya memberikan output
kepada lingkungannya. Tanpa adanya input dari lingkungannya, suatu organisasi akan mati. Demikian juga tidak memberikan output kepada lingkungannya, suatu
organisasi akan mati. Jadi efektivitas tidak hanya dilihat dari segi tujuan semata- mata, melainkan juga sistem
Komponen yang ketiga ialah perilaku manusia dalam organisasi. Ancangan ini digunakan karena atas dasar kenyataan bahwa tiap-tiap prinsip
organisasi dalam mencapai tujuannya selalu menggunakan perilaku manusia sebagai alatnya atau perusahaan dapat efektif, tetapi juga karena fakor
manusianyalah suatu perusahaan tidak efektif. Seorang praktisi ahli serta penulis di bidang manajemen dan perilaku
keorganisasian menyatakan, yang diartikan dengan efektivitas adalah pencapaian sasaran yang telah disepakati secara bersama serta tingkat pencapaian sasaran itu
menunjukkan tingkat efektivitas.
29
1.5.2.2 Pengertian Kerja
Konsep kerja didefenisikan oleh George Thomason dalam
Taliziduhu Ndraha
; An activity which demands the expenditure of energy or effort to create
from
29
Manahan P.Tampubolon, op.cit., hal.175
Universitas Sumatera Utara
‘raw materials’ those product or services which people value.
30
Dapat juga dikatakan, kerja adalah proses penciptaan nilai pada suatu unit sumber daya. Kerja itu sesungguhnya adalah suatu kegiatan sosial.
31
Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan itu bisa bermacam-
macam, berkembang dan berubah, bahkan seringkali tidak disadari oleh pelakunya.
32
Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya, dan ada orang berharap bahwa aktivitas kerja yang dilakukannya akan membawanya
kepada suau
keadaan yang
lebih memuaskan
daripada keadaan
sebelumnya.Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa pada diri manusia terdapat kebutuhan-kebutuhan yang pada saatnya membentuk tujuan-tujuan yang hendak
dicapai dan dipenuhinya. Demi tujuan-tujuan itu, orang terdorong melakukan suatu aktivitas yang disebut kerja.
Sementara menurut J.A.C Brown dalam Pandji Anoraga menyatakan bahwa kerja itu sesungguhnya merupakan bagian penting dari kehidupan manusia,
sebab aspek kehidupan yang memberikan status kepada masyarakat.
33
Kerja adalah ibadah, kerja sebagai pernyataan syukur atas kehidupan di dunia ini, dilakukan seakan-akan kepada dan bagu kemuliaan nama Tuhan bukan
kepada manusia.
34
Kerja adalah sumber penghasilan, hal ini jelas kerja sebagai sumber nafkah merupakan anggaran dasar masyarakat umumnya.
35
30
Taliziduhu Ndraha, Teori Budaya Organisasi Jakarta: Penerbit PT. Rineka Cipta tahun 2005, cetakan pertama, hal. 203
31
Pandji Anoraga, Psikolologi kerja Jakarta: Penerbit PT. Rineka Cipta tahun 2005 Cetakan ketiga, hal. 13
32
Pandji Anoraga, ibid., hal. 11
33
Pandji Anoraga, ibid., hal. 13
34
Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Kota Depok Penerbit : . PTRaja Grafindo Persada tahun 2012 cetakan pertama, hal. 350
Universitas Sumatera Utara
1.5.2.3 Pengertian efektivitas Kerja