Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Efektvitas Kerja Guru di SMP Negeri 3 Batang Angkola, Hurase

(1)

KERJA GURU DI SMP NEGERI 3 BATANG ANGKOLA, HURASE

DISUSUN OLEH :

RESTU VERONIKA MANALU

130921008

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Efektivitas

Kerja Guru di SMP Negeri 3 Batang Angkola”. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh Budaya Organisasi terhadap efektivitas kerja guru di SMP Negeri 3 Batang Angkola, Hurase.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian analisis eksplanasi dengan studi Regresi Linear Sederhana.Populasi dalam penelitian ini adalah guru di SMP Negeri 3 Batang Angkola, Hurase yang berjumlah 31 orang.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan pengaruh budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja guru di SMP Negeri 3 Batang Agkola, Hurase. Besarnya pengaruh budaya organisasi terhadap efektivitas kerja pada guru SMP Negeri 3 Batang Angkola, Hurase adalah sebesar 17,9% sementara sisanya 82,1% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini. Rekomendasi dari penelitian ini adalah Untuk meningkatkan kemantapan sistem sosial, para guru sebaiknya meningktakan rasa solidaritas dan komitmen, menjaga perasaan sesama rekan-rekan kerja.


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia dan rahmat-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik Universitas Sumatera Utara.Adapun

judul skripsi ini adalah “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Efektvitas Kerja

Guru di SMP Negeri 3 Batang Angkola, Hurase” . Penulis menyadari sepenuhnya

bahwa didalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang penulis miliki. Akan tetapi berkat bimbingan dan petunjuk serta dukungan dari beberapa pihak semua kesulitan dapat diatasi dan skripsi ini dapat diselesaikan.

Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapakan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr.Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Drs. Rasudyn Ginting, M.Si, selaku Ketua Jurusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Drs. Robinson Sembiring, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang dengan iklas meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak selaku Drs. Rasudyn Ginting, M.Si Dosen Penguji yang banyak memberikan arahan dan masukan-masukan kepada penulis.


(4)

5. Seluruh Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

6. Bapak/Ibu SMP Negeri 3 Batang Angkola, Hurase yang telah memberikan waktu dan kesempatan.

7. Keluargaku yang tersayang khususnya buat kedua orang tuaku, terima kasih atas cinta dan kasih dan doa yang tulus buatku serta, adik-adikku atas semua dukungan dan motivasinya

8. Teman-teman Ekstensi Administrasi Negara 2013 yang selalu mendukung dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulisberharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan kita semua.Akhirnya penulis ucapkan terima kasih.

Medan, Juli 2015


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ………... i

KATA PENGANTAR ……….……….. ii

DAFTAR ISI ………. iv

DAFTAR TABEL………... viii

DAFTAR GAMBAR ……….……… xii

BAB I PENDAHULUA……….………. 1

1.1 Latar Belakang ……….. 1

1.2 Rumusan Masalah ……… 6

1.3 Tujuan penelitian ………. 7

1.4 Manfaat penelitian ……….. 7

1.5 Kerangka Teori ………... 8

1.5.1 Pengertian Budaya ……… 8

1.5.2 Pengertian Organisasi………... 8

1.5.1.3. Pengertian Budaya Organisasi……… 11

1.5.1.4. Dimensi Budaya Organisasi………... 13

1.5.1.5. Fungsi Budaya Organisasi………... 15

1.5.2 Efektivitas kerja………..….. 16

1.5.2.1. Pengertian Efektifitas……… 17

1.5.2.2. Pengertian Kerja……….. 17


(6)

1.5.2.3 Pengertian efektivitas Kerja……… 19

1.5.3 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Efektivitas Kerja…...……….. 21

1.6 Hipotesis Penelitian……….……….. 22

1.7 Defenisi Konsep……….. 23

1.8 Defenisi Operasional……… 24

I.9 Sistematika Penulisan……… 29

BAB II METODE PENELITIAN………. 30

2.1 Bentuk Penelitian……… 30

2.2 Lokasi Penelitian……… 30

2.3 Populasi dan Sampel……….. 30

2.3.1 Populasi……….……….. 30

2.3.2 Sampel………... 31

2.4 Variabel dan Indikator Penelitian………. 31

2.4.1 Variabel Penelitian……….. 31

2.4.2 Indikator Penelitian……… 32

` 2.5 Instrument Penelitian………... 33


(7)

2.7Teknik Pengumpulan Data……….. 35

2.8 Jenis dan Sumber Data……… 36

2.9 Teknik Analisis Data……… 36

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN……… 39

3.1Gambaran Umum……… 39

3.2 Visi dan Misi……….. 39

3.3 Profil Sumber Daya Manusia………... 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………. 44

4.1 Statistik Deskriptif ………... 44

4.2 Karakteristik Responden ……… 44

4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia……… 45

4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan… 46

4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan………... 47

4.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja……... 47

4.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Golongan……….…… 48

4.1.6 Penyajian Data Jawaban Responden…...……….. 49

BAB V ANALISIS DATA……….. 96

5.1 Analisis Data Distribusi frekuensi klasifikasi jawaban responden (Guru) mengenai Budaya Organisasi terhadap Efektivitas Kerja di SMP Negeri Batang Angkola, Hurase……… 96

5.1.1 Budaya Organisasi Guru (Variabel X)………. 96


(8)

5.2 Penyajian Data Korelasi Budaya Organisasi Terhadap

Efektivitas Kerja……... 98

5.3 Penyajian Data Hasil Koefisien Determinasi………... 99

5.4 Penyajian Data Hasil Uji F……….. 100

5.5 Penyajian Data Hasil Perhitungan Regresi Linear Sederhana………. 100

5.5 Pembahasan……… ………. 102

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN………. 104

5.1. Kesimpulan……… 104

5.2 Saran……… 105

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Populasi Penelitian di SMP Negeri 3 Batang Angkola, Hurase…….. 31

Tabel 2.2 Skala Pengukuran ………. 34

Tabel 3.1 Profil Sumber Daya Manusia di SMP Negeri 3 Batang Angkola, Hurase……… 40

Tabel 3.2 Program dan Kegiatan di SMP Negeri 3 Batang Angkola, Hurase………...……... 43

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin…….………….. 45

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan………... 46

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidika……… 47

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja….………... 48

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Golongan……… 49

Tabel 4.6 (Distribusi Jawaban Responden Tentang Selalu Diingatkan Untuk Senantiasa Melakukan Tugas Sesuai Dengan Kesepakatan Bersama)………... 49

Tabel 4.7 (Distribusi Jawaban Responden Senantiasa Berhati-hati Dalam Setiap Mengambil Keputusan demi Kepentingan bersama………... 50

Tabel 4.8 (Distribusi Jawaban Responden Selalu Berusaha Untuk Menambah Ilmu Pengetahuan Untuk Memperbaiki Kualitas Kerja)………... 51


(10)

Tabel 4.9 (Distribusi Jawaban Responden Selalu Menjaga Kesehatan dan Kebugaran Agar Proses belajar-mengajar Berjalan Dengan

Baik)………..………... 52

Tabel 4.10 (Distribusi Jawaban Responden Para Guru dan Rekan Kerja

Memiliki Pola Komunikasi Yang Efektif (Bahasa Kekerabatan Lokal) dari unsur Dalihan Na Tolu……….. 52 Tabel 4.11 (Distribusi Jawaban Responden Selalu Diingatkan Akan Norma Dalam Bentuk Peraturan, Perintah, atau Peringatan untuk

Memperhitungkan Kemungkinan Resiko Kerugian Dari

Pekerjaan)………. 53

Tabel 4.12 (Distribusi Jawaban Responden Meluruskan Masalah Dengan

Teliti)………..……….. 54

Tabel 4.13 (Distribusi Jawaban Responden Merancang Rencana Pembelajaran Yang Sesuai Dengan Silabus Agar Anak Didik Mencapai

Kompetensi Dasar Yang Ditetapkan……… 55 Tabel 4.14 (Distribusi Jawaban Responden Berusaha Saling Mengkoreksi

Dengan Rekan Kerja)……….... 56 Tabel 4.15 (Distribusi Jawaban Responden Mengikuti Pengembangan

Keprofesian Untuk Menjadi Guru Berprestasi…………... 56 Tabel 4.16 Distribusi Jawaban Responden Berupaya Menghindarkan

Ketersinggungan (Menjaga Perasaan) Sesama Rekan-Rekan

Kerja………... 57

Tabel 4.17 (Distribusi Jawaban Responden Menyadari Nilai-Nilai Penting


(11)

Tabel 4.18 Distribusi Jawaban Responden (Berusaha Mengganti Metode Pembelajaran Yang Berbeda Dengan Guru Yang

Lain)………..………. 58

Tabel 4.19 Distribusi Jawaban Responden (Berusaha Menjalin Kekompakan Di Lingkungan Sekolah)………... 59 Tabel 4.20 Distribusi Jawaban Responden (Senantiasa Berusaha Memenuhi Standar-Standar Kerja Sebagai Tenaga pendidik)……….. 60 Tabel 4.21 Distribusi Jawaban Responden (Berusaha Menjaga Kesehatan

Yang Prima Agar Dapat Mengendalikan Tugas dan

Pekerjaan)………. 60

Tabel 4.22 Distribusi Jawaban Responden Yang (Menjunjung Asal Muasal Bangsa Batak Mula Jadi Na Bolon)………... 61 Tabel 4.23 (Distribusi Jawaban Responden Yang Memiliki Keyakinan

Bahwa Kerja Keras dan Kekompakan dengan Rekan Kerja Merupakan Cara Untuk Mencapai Tujuan Organisasi

di Lingkungan Sekolah)………..……… 62 Tabel 4.24 (Distribusi Jawaban Responden Yang Berupaya Menciptakan

Karya Inovatif Dengan Kategori Kompleks)……….. 62 Tabel 4.25 (Distribusi Jawaban Responden Tentang Sesama Rekan Kerja

Yang Memiliki Komunikasi Yang Baik Dalam Bekerjasama)…. 63 Tabel 4.26 (Distribusi Jawaban Responden Tentang Senantiasa Berusaha

Mendahului Rekan Sekerja Dalam Menyelesaikan

Tugas)………... 64


(12)

Bekerjasama Dengan Baik Sesuai Dengan Arahan Yang

Diberikan)……… 64

Tabel 4.28 (Distribusi Jawaban Responden Tentang Berusaha

Melaksanakan Tugas Dengan Cepat Tetapi Tidak Menyalahi

Prosedur)………. 65

Tabel 4.29 (Distribusi jawaban responden Selalu Mempertimbangkan

Kepentingan Bersama Setiap Mengambil Keputusan)………….. 66 Tabel 4.30 (Distribusi Jawaban Responden Tentang Selalu Diberikan

Arahan Agar Senantiasa Melaksanakan Tugas Sesuai Dengan

Tujuan Organisasi Sekolah)…... 66 Tabel 4.31 (Distribusi Jawaban Responden Tentang Sesama Rekan Kerja

Memberi Perhatian Secara Rinci Saat Mengalami Kesulitan

Dalam Melaksanakan Kepentingan Sekolah……… 67 Tabel 4.32 (Distribusi Jawaban Responden Tentang Selalu Menganalisis

Standar Isi Sebelum Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran)……….. 68

Tabel 4.33 (Distribusi Rawaban Responden Tentang Menyusun Soal Sesuai Dengan Bahan Materi Pengajaran Yang Diampu)……….. 69 Tabel 4.34 (Distribusi Jawaban Responden Tentang Membahas Kembali Soal Ujian Dengan Murid-Murid)……….… 69 Tabel 4.35 (Distribusi Jawaban Responden Tentang Berupaya

Melaksanakan Pembelajaran Perbaikan Berdasarkan (PTK)

Penilaian Tindakan Kelas)………..…. 70 Tabel 4.36 (Distribusi Jawaban Responden Tentang Berupaya


(13)

Melaksanakan Publikasi Ilmiah Untuk Meningkatkan

Profesionalisme Kerja)……….… 71 Tabel 4.37 (Distribusi Jawaban Responden Tentang Berupaya Menjadi Salah Satu Panitia Dari Beberapa Kegiatan)………. 72 Tabel 4. 38 (Distribusi Jawaban Responden Berusaha Merubah Alat Peraga Yang Berbeda Untuk Media Pengajaran……… 72 Tabel 4.39 (Distribusi Jawaban Responden Tentang Melaksanakan

Publikasi Ilmiah Dengan Cara Sendiri)………. 73 Tabel 4.40 (Distribusi Jawaban Responden Tentang Berupaya Membuat KTI (Karya Tulis Ilmiah) Dengan Tepat Waktu……….... 74 Tabel 4.41 (Distribusi Jawaban Setelah Seluruh Anak Didik Mencapai

Hasil Ujian Sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal, Apakah Mengajarkan Pelajaran Selanjutnya Sesuai Kompetensi

Dasar)……… ……….. 74

Tabel 4.42 (Distribusi Jawaban Melakukan Evaluasi Hasil Nilai Siswa

Sebelum Melakukan Pengayaan Selanjutnya)……… 75 Tabel 4.43 (Distribusi Jawaban Berupaya Menyelesaikan Laporan PTK

(Penelitian Tindakan Kelas) sesuai dengan waktu yang

ditetapkan)……….………… 76

Tabel 4.44 (Distribusi Jawaban Tentang Senantiasa Membuat Soal

Sesuai Dengan Kompetensi Dasar Yang Ditetapkan)………..…. 76 Tabel 4.45 (Distribusi Jawaban Tentang Menyusun Soal-Soal, Apakah

Dirumuskan Sendiri)……… 77 Tabel 4.46 (Distribusi Jawaban Tentang Guru Yang Berupaya Agar


(14)

Kegiatan Yang Dilaksanakan Dapat Dimengerti Oleh Anak

Didik)………... 78 Tabel 4.47 (Distribusi Jawaban Tentang Berupaya Membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran Yang Mengedepankan Budaya

Membaca Bereksperesi Dalam Menulis Untuk Anak Didik)……… 78 Tabel 4.48 (Distribusi Jawaban TentangMelaksanakan Kegiatan

Pembelajaran Sesuai Isi kurikulum dan Mengaitkannya

Dengan Kehidupan Sehari-Hari)………..… 79 Tabel 4.49 (Distribusi Jawaban Tentang Mempercepat Bahan Materi

Pembelajaran, Jika Murid- Murid Cepat Menangkap Materi

Pembelajaran Yang Disampaikan)……….. 80 Tabel 4.50 (Distribusi Jawaban Tentang Guru Yang Selalu Memeriksa

Kembali Hasil Penilaian Pembelajaran Dari Penelitian Tindakan Kelas Yang Dibuat)……….... 81 Tabel 4.51 (Distribusi Jawaban Tentang Guru Yang Senantiasa Melakukan Perbaikan Pembelajaran Berdasarkan Hasil Evaluasi Nilai Ujian

Siswa)……….… 81

Tabel 4.52 (Distribusi Jawaban Tentang Guru Yang Mau Melaksanakan Kelompok Kerja Guru (KKG) Berdasarkan Kemauan Sendiri

Berdasarkan Keinginan Sendiri Dengan Rekan Kerja)…….……. 82 Tabel 4.53 (Distribusi Jawaban Tentang Guru Yang Berupaya

Membuat Karya Tulis Ilmiah Yang Dipublikasikan

Di Media Massa)………..…….…… 83 Tabel 4.54 (Distribusi Jawaban Tentang Senantiasa Menghadiri


(15)

Seminar Dan Diklat Sesuai Waktu Yang Ditentukan)…….……… 84 Tabel 4.55 (Distribusi Jawaban Tentang Guru Yang Berupaya Mengadakan Praktek Teknologi Tepat Guna Di kelas Yang Sesuai Dengan

Bidang Yang Diemban)……..……… 85 Tabel 4.56 (Distribusi Jawaban Tentang Guru Yang Senantiasa Mengawali Dan Mengakhiri Pembelajaran Dengan Tepat Waktu)……….. 85 Tabel 4.57 (Distribusi Jawaban Tentang Guru Yang Melaksanakan

Pre-test (Quiz) Baik Secara Lisan atau Tulisan Untuk Mengukur Dan Mengetahui Sejauh Mana Materi Pelajaran Yang Sudah

Dikuasai Anak Didik)……… 86 Tabel 4.58 (Distribusi Jawaban Tentang Guru Yang Menyelesaikan

Laporan Analisa Evaluasi Hasil Nilai dengan tepat waktu)………. 87 Tabel 4.59(Distribusi Jawaban Tentang Guru Yang Berupaya

Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran Dengan Media

(menonton cd, persentase infokus)……….…. 87 Tabel 4.60(Distribusi Jawaban Guru Yang Berupaya Mengikuti

Perlombaan Karya Seni /Sains baik Perorangan atau

Kelompok)……….. 88 Tabel 4.61 Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi (X)

dan Variabel Efektivitas Kerja Guru (Y)………... 89 Tabel 4. 62 Reabilitas Variabel (X) Budaya Orgainisasi dan Efektivitas

Kerja……….…. 95

Tabel 5.1 Distribusi data pegawai menurut total variabel (X) Budaya


(16)

Tabel 5.2 Distribusi data pegawai menurut total variabel (Y) Efektivitas

Kerja……….… 97

Tabel 5.3 Korelasi Budaya Organisaasi Terhadap Efektivitas

Kerja……….……… 98

Tabel 5.4 Koefisien Determinasi………... 99

Tabel 5.5 Uji F………. 100

Tabel 5.6 Hasil Perhitungan Regresi Linear


(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Struktur Organisasi SMP Negeri 3 Batang Angkola,


(18)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Efektivitas

Kerja Guru di SMP Negeri 3 Batang Angkola”. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh Budaya Organisasi terhadap efektivitas kerja guru di SMP Negeri 3 Batang Angkola, Hurase.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian analisis eksplanasi dengan studi Regresi Linear Sederhana.Populasi dalam penelitian ini adalah guru di SMP Negeri 3 Batang Angkola, Hurase yang berjumlah 31 orang.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan pengaruh budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja guru di SMP Negeri 3 Batang Agkola, Hurase. Besarnya pengaruh budaya organisasi terhadap efektivitas kerja pada guru SMP Negeri 3 Batang Angkola, Hurase adalah sebesar 17,9% sementara sisanya 82,1% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini. Rekomendasi dari penelitian ini adalah Untuk meningkatkan kemantapan sistem sosial, para guru sebaiknya meningktakan rasa solidaritas dan komitmen, menjaga perasaan sesama rekan-rekan kerja.


(19)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya mempunyai sifat untuk bersosialisasi, bekerja sama dalam pencapaian tujuan baik dalam lingkungan kerja dan bermasyarakat, karena manusia memiliki keterkaitan antara satu dan lainnya. Untuk itu keberadaan sebuah organisasi diperlukan sebagai suatu wadah atau yang menghimpun anggota organisasi untuk mempermudah dalam berkomunikasi bersosialisasi, berinteraksi dan bekerja sama. Organisasi merupakan suatu sarana yang beranggotakan orang-orang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

Menurut E Wight Bakke (dalam Kusdi) Organisasi adalah suatu sistem berkelanjutan dari aktivitas-aktivitas manusia yang terdiferensiasi dan terkoordinasi, yang mempergunakan, mentransformasi, dan menyatupadukan seperangkat khusus manusia, material, modal, gagasan, dan sumber daya alam menjadi suatu kesatuan pemecahan masalah yang unik dalam rangka memuaskan kebutuhan-kebutuhan tertentu manusia dalam interaksinya dengan sistem-sistem lain dari aktivitas manusia dan sumber daya dalam lingkungannya.1)

Dalam proses pencapaian tujuan organisasi, hal utama yang paling dibutuhkan adalah penggeraknya atau individu sebagai motor bagi kehidupan organisasi, dan bagi kelancaran proses dan kegiatan-kegiatan yang ada dalam organisasi tersebut. Karena sebaik apapun organisasi, sebanyak apapun fasilitas

1)


(20)

organisasi tersebut, tanpa adanya peran dari sumber daya manusia (pegawai),

semua proses dan kegiatan-kegiatan organisasi tidak akan berjalan dengan baik.

Tanpa adanya manusia, sumber daya sumber daya lain yang ada dalam organisasi tersebut tidak akan berjalan dengan baik sesuai dengan pencapaian yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh sebab itu untuk hasil pencapaian organisasi yang baik, maka dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan professional dalam bekerja. Sumber daya manusia yang berkualitas dan professional identik dengan kinerja yang lebih baik, lebih efektif dan memiliki rasa integritas yang tinggi untuk meningkatkan mutu organisasi tersebut. Sumber daya manusia yang ada di dalam organisasi harus selalu diberdayakan dan dikembangkan agar menjadi sumber daya yang kompetitif.

Dalam era globalisasi dan perkembangan zaman, sumber daya manusia juga harus mampu bersaing secara kompetitif, untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul adalah melalui proses pendidikan, untuk itu dibutuhkan pula sumber daya manusia yang dapat mendidik penerus dan generasi bangsa baik dari segi budaya dan iptek, untuk meningkatkan perekonomian Negara dan bangsa kedepannya, tenaga pendidik sumber daya manusia harus memiliki potensi dan profesionalisme kerja agar dapat mengkaderisasi pemimpin di masa yang akan datang. Para pendidik bukan hanya dituntut untuk mengajarkan pengajaran secara teori tetapi diharapkan juga dapat menerapkan kegiatan mengajar secara e-learning, karena mengajar dengan metode lama atau konvesional kurang efektif. Sistem pembelajaran dengan metode e-learning yang memiliki sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar yang dapat menunjang kualitas mutu pendidikan.


(21)

Keberhasilan suatu organisasi sangat erat kaitannya dengan kualitas kerja para anggotanya. Sehingga organisasi dituntut untuk mengembangkan dan meningkatan kinerja dari para anggota organisasi. Kinerja adalah hasil kerja yang telah diselesaikan pegawai dalam waktu batas waktu yang telah ditentukan maupun yang tidak memiliki batas waktu. Menurut Irianto (dalam Edy Sutrisno) Kinerja karyawan adalah prestasi yang diperoleh seseorang dalam melakukan tugas. Kinerja pegawai yang tinggi akan mendukung produktivitas kerja pegawai, dari produktivitas tersebut akan diketahui apakah organisasi tersebut sudah efektif atau belum efektif. Peran pemimpin sangat berpengaruh pada keberhasilan organisasi, pemimpin harus memperhatikan peningkatan kerja para anggotanya demi pencapaian tujuan organisasi. Peningkatan efektivitas kerja para pegawai erat kaitannya dengan bagaimana cara organisasi mengembangkan budaya organisasi yang ada.2)

Setiap organisasi memiliki ciri khas yang membedakannya dengan organisasi lain, ciri khas ini menjadi identitas bagi organisasi. Ciri khas inilah yang dinamakan dengan budaya organisasi. Budaya organisasi identik dengan hubungan yang unik baik dari kepercayaan, nilai-nilai, norma-norma, serta bagaimana cara berperilaku yang menjadi ciri bagaimana suatu kelompok dan individu menyelesaikan sesuatu. Budaya organisasi memiliki memiliki nilai-nilai yang harus dijiwai, dipahami, serta dipraktekan dan dilakukan bersama oleh semua individu yang terlibat dalam kelompok tersebut. Budaya berkaitan dengan bagaimana organisasi membangun suatu komitmen untuk mewujudkan visi dan misi organisasi, membangun kekuatan dan pondasi organisasi, serta menciptakan

2)


(22)

rasa solidaritas diantara para pegawai. Budaya organisasi terbentuk dari filosofi, dan nilai-nilai yang dianut oleh sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Top Management atau peran dari pimpinan berpengaruh besar dalam pembentukan budaya organisasi.

Budaya yang ada dalam suatu organisasi akan mempengaruhi cara bekerja individu dalam kelompok, yang melahirkan cara pandang yang sama dalam melaksanakan aktivitas pekerjaan. Budaya organisasi juga berdampak pada efesiensi dan efektivitas organisasi. Nilai-nilai yang dianut bersama membuat para pegawai merasa nyaman bekerja, semakin kuat budaya organisasi, maka semakin besar besar dorongan para pegawai untuk maju bersama. Berdasarkan hal tersebut penjiwaan antara individu, penciptaan komitmen, dan pengembangan budaya organisasi sangat diperlukan untuk membangun organisasi yang efektif dan efisien yang sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dalam rangka analisis mengenai efektivitas kerja pegawai, dalam penelitian saya ini, saya memilih untuk meneliti guru sebagai objek penelitian. Saya memilih untuk mengamati variabel budaya organisasi, dengan harapan bahwa perbaikan kinerja guru meningkat setelah mengetahui elemen- elemennya.

Budaya organisasi sebaiknya dimiliki oleh suatu kelompok dan organisasi termasuk instansi pemerintahan, agar diantara para pegawai memiliki nilai-nilai, norma-norma, pedoman, dan acuan yang wajib dilaksanakan. Budaya organisasi juga sebagai pemersatu pegawai, peredam konflik manajemen, dan sebagai stimulan bagi para pegawai untuk melaksanakan tugas-tugas dengan rasa integritas terhadap organisasi, sehingga berpengaruh positif terhadap perilaku dan


(23)

kinerja pegawai. Suatu organisasi yang memiliki budaya yang kuat akan menghasilkan kinerja yang baik dalam jangka panjang, jika para pengajar atau guru memiliki budaya organisasi yang kuat, maka para guru dapat melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar dengan baik dan efektif.

Dalam Undang- Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada bab II pasal 2 menyebutkan bahwa pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Republik Indonesia dalam tahun 1945, Sedangkan pada pasal 3 menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak seta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Sebagai usaha mewujudkan tujuan pendidikan nasional di atas sekolah tentunya membutuhkan guru yang bekerja dengan efektif.

Kinerja Guru merupakan penilaian terhadap hasil kerja untuk unit sekolah itu sendiri, dan juga untuk penilaian pribadai atau penilaian kepada guru masing-masing, baik secara kualitas dan kuantitas mengenai tugas dan tanggung jawabnya dalam menyelenggarakan tugas umum pemerintahan yang telah ditetapkan dalam peraturan, hal yang paling utama adalah pencapain hasil kerja dalam memenuhi kebutuhan proses belajar-mengajar.


(24)

Berdasarkan latar belakang ini saya tertarik untuk melakukan penelitian, Pengaruh budaya organisasi yang dimiliki oleh SMP Negeri 3 Hurase, Batang Angkola terhadap efektivitas kerja. Dalam pencapaian hasil kerja sekolah guna memperlancar proses belajar mengajar yang efektif, perlu adanya budaya kerja dalam organisasi, karena dalam kenyataannya budaya kerja di Sekolah SMP Negeri 3 Batang Angkola belum tertulis dengan jelas sehingga para guru tidak mudah untuk membangun kesepahaman, rasa kebersamaan dengan rekan guru lainnya, karena jika sudah ada rasa integritas, persepsi yang sama diantara para guru maka akan mudah bagi para guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Dari variabel efektivitas, disiplin kerja atau ketepatan waktu para guru tiba di sekolah yang sering terlambat, dan masih adanya para guru yang meninggalkan sekolah atau meninggalkan jam pelajaran mengajar yang bukan untuk kepentingan sekolah tetapi untuk kepentingan pribadi, dan masih kurangnya metode pembelajaran e-learning yang harus diterapkan oleh para pendidik, yang membuat proses belajar-mengajar menjadi kurang efektif dan efesien.

1.2 Rumusan Masalah

Penelitian dilakukan berangkat dari adanya suatu permasalahan. Masalah

merupakan “penyimpangan“ dari apa yang seharusnya dan apa yang terjadi,


(25)

dan praktek , dan penyimpangan antara aturan dan pelaksanaan . Masalah itu muncul pada ruang (tempat) dan waktu tertentu.3)

Berdasarkan uraian- uraian yang melatar belakangi masalah di atas, maka saya merumuskan masalahnya sebagai berikut :

1. “Apakah Budaya Organisasi berpengaruh terhadap efektivitas kerja Guru di SMP Negeri 3 Hurase, Batang Angkola ?”

2. “Seberapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap efekivitas kerja ?”

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap efektivitas kerja pada Guru SMP Negeri 3 Hurase, Batang Angkola.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap efektivitas kerja pada Guru SMP Negeri 3 Hurase, Batang Angkola.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagi penulis berguna untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan berpikir dalam menganalisa setiap gejala dan permasalahan yang dihadapi di lapangan.

2. Bagi instansi sekolah, penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan atau informasi tentang budaya organisasi yang dapat

3)

Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta, tahun 2011), Cetakan ke-19, hal. 323


(26)

meningkatkan efektivitas kerja pada guru di SMP Negeri 3 Hurase, Batang Angkola.

3. Bagi FISIP-USU, dapat memperkaya bahan refrensi penelitian di bidang Ilmu-Ilmu Sosial pada umumnya dan khususnya Ilmu Administrasi Negara.

1.5 Kerangka Teori

Untuk memudahkan penetilian diperlukan pedoman dasar berfikir yaitu kerangka teori. Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, perlu menyusun kerangka teori sebagai kerangka berpikir untuk menggambarkan dari sudut mana peneliti akan menyoroti masalah yang akan diteliti. Kerangka Berpikir menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono) mengemukakan bahwa, kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. 4)

Teori menurut Kerlinger (Dalam Sofian Effendi dan Tukiran) Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstruk, defenisi, dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara mengkonstruksi hubungan antara konsep dan proposisi dengan menggunakan asumsi dan logika tertentu. 5)

1.5.1 Pengertian Budaya

Menurut Perucci dan Hamby (Dalam Manahan P.Tampubolon) Budaya adalah segala sesuatu yang dillakukan, dipikirkan, dan diciptakan oleh manusia

4)

Sugiyono, ibid., hal. 65

5)

Sofian Effendi dan Tukiran, Metode Peneltian Survei (Jakarta: LP3ES) Edisi Revisi Cetakan ke-30 tahun 2012), hal. 35


(27)

dalam masyarakat serta termasuk pengakumulasian sejarah dari objek-objek atau perbuatan yang dilakukan sepanjang waktu. 6)

Sedangkan menurut Silk (Dalam Manahan P.Tampubolon) mendefenisikan budaya sebagai cara bagaimana kita akan melakukan sesuatu pada saat ini, yang penekanannya menjelaskan tentang sikap yang terwujud melalui sebuah taladan dari atas, seperti dari pemimpin organisasi atau orang yang dituakan di dalam masyarakat, yang direfleksikan ke dalam peraturan dan prosedur di dalam suatu organisasi kemasyarakatan resmi.7)

Kemudian, menurut Melville Herkovits (dalam Achmad Sobirin) Budaya adalah sebuah kerangka pikir (construct) yang menjelaskan tentang keyakinan, perilaku, pengetahuan, kesepakatan-kesepakatan, nilai-nilai, tujuan yang kesemuanya itu membentuk pandangan hidup (way of life) sekelompok orang. 8)

Menurut Andrew Peetigrew (dalam Achmad Sobirin) Budaya adalah Sistem makna yang diterima secara terbuka dan kolektif, yang berlaku untuk waktu tertentu bagi sekelompok orang tertentu. 9)

Menurut Edgar Schein (dalam Achmad Sobirin) Budaya adalah pola asumsi dasar yang di-shared oleh sekelompok orang setelah sebelumnya mereka mempelajari dan meyakini kebenaran pola asumsi tersebut sebagai cara untuk menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan adaptasi eksternal dan integrasi internal, sehingga pola asumsi dasar tersebut perlu diajarkan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang benar untuk berpersepsi, berpikir dan

6)

Manahan P.Tampubolon, Perilaku Keorganisasian (Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia tahun 2008) Edisi kedua, hal 224

7)

Manahan P. Tampubolon, loc. cit.

8)

Achmad Sobirin, Budaya Organisasi, (Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN tahun 2007), Cetakan Pertama, hal. 53

9)


(28)

mengungkapkan perasaannya dalam kaitannya dengan persoalan-persoalan organisasi. 10)

Budaya adalah seperangkat nilai, yaitu norma-norma yang mengarahkan kepada keyakinan. Dan pemahaman yang dibentuk oleh para anggota suatu organisasidan mengajarkannya kepada anggota baru sebaik mungkin. 11)

1.5.1.2 Pengertian Organisasi

Organisasi berasal dari bahasa Yunani organon, yang berarti “alat” (tool). Kata ini masuk ke dalam bahasa Latin, menjadi organizatio dan kemudian masuk ke bahasa Prancis (abad ke-14) menjadi organization. Pengertian awalnya merujuk kepada kata benda atau proses, melainkan manusia atau individu sebagai penggeraknya. Organisasi merupakan sarana untuk menciptakan nilai yang dapat dipakai secara simultan oleh kelompok pengelola yang berbeda yang untuk mencapai tujuan yang berbeda pula. 12)

Menurut Stephen Robins (dalam Kusdi 2009) organisasi adalah suatu entitas sosial yang secara terkoordinasi, memiliki suatu batas yang relatif dapat diidentifikasi, dan berfungsi secara relatif kontinu (berkesinambungan) untuk mencapai suatu tujuan atau seperangkat tujuan bersama. 13)

10)

Achmad Sobirin, ibid., hal. 132

11)

Dicky Wisnu dan Siti Nurhasanah, Teori Organisai Stuktur dan dan Desain, (Malang: Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang tahun 2005), Edisi kedua, hal. 244

12)

Dicky Wisnu dan Siti Nurhasanah, ibid., hal. 21

13)


(29)

Menurut Barnard (dalam Miftah Thoha) menyatakan bahwa organisasi itu adalah suatu sistem kegiatan-kegiatan yang terkoodinir secara sadar, suatu kekuatan dari dua manusia atau lebih. 14)

Sedangkan Menurut Amitai Etzioni (dalam Miftah Thoha) mengemukakan konsepsi organisasi sebagai sekelompok orang-orang yang sengaja disusun untuk mencapai tujuan tertentu.15)

Dalam masyarakat modern , terdapat beragam jenis organisasi. Organisasi formal adalah organsasi yang mempunyai undang-undang dan peraturan, akta pendirian, serta anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, atau organasi yang berbadan hukum. Contoh organisasi formal adalah perusahaan, sekolah/universitas, organisasi pertahanan dan keamanan (polisi dan tentara), pengadilan dan sebagainya.16)

1.5.1.3 Pengertian Budaya Organisasi

Budaya organisasi adalah sebuah keyakinan, sikap, dan nilai yang umumnya dimiliki, yang timbul dalam organisasi, dikemukakan dengan lebih sederhana, budaya adalah cara kita melakukan sesuatu disini. Pola nilai, norma, keyakinan, sikap dan asumsi ini mungkin tidak diungkapkan, tetapi akan membentuk cara orang berperilaku dan melakukan sesuatu. Nilai mengacu kepada apa yang diyakini merupakan hal penting mengenai cara orang dan organisasi berperilaku. Norma adalah peraturan tak tertulis mengenai perilaku. Budaya organisasi merupakan aspek subjektif dari apa yang terjadi di dalam organisasi.

14)

Miftah Thoha, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, (Jakarta: Rajawali Pers tahun 2011), Edisi 1, hal. 114

15)

Miftah Thoha, ibid., hal. 115

16)


(30)

Hal ini mengacu kepada abstraksi, seperti nilai dan norma yang meliputi seluruh atau bagian dari bisnis. 17)

Budaya Organisasi merupakan suatu kekuatan sosial yang tidak tampak, yang dapat menggerakkan orang-orang dalam suatu organisasi untuk melakukan aktivitas kerja. 18)

Budaya organisasi dapat didefenisikan sebagai perangkat sistem nilai-nilai (values), keyakinan-keyakinan (beliefs), asumsi-asumsi (assumptions), atau norma-norma yang telah lama berlaku, disepakati dan diikuti oleh para anggota suatu organisasi sebagai pedoman perilaku dan pemecahan masalah-masalah organisasinya. 19)

Sedangkan menurut Edgar H Schein (dalam A. A Anwar Prabu Mangkunegara) pengertian budaya organisasi adalah seperangkat asumsi atau sistem keyakinan, nilai-nilai dan norma yang dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi para anggotan-anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal. 20

Menurut Eldridge dan Crombie (Dalam Wirawan) Budaya suatu organisasi menunjukkan konfigurasi unik dari norma, nilai, kepercayaan, dan cara-cara berperilaku yang memberikan karakteristik cara kelompok dan individu bekerja sama untuk menyelesaikan tugasnya. 21)

17)

Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Bandung: Penerbit PT. Refika Aditama tahun 2007), cetakan pertama. hal. 75

18)

Edy Sutrisno, op. cit., hal. 2

19)

Edy Sutrisno, loc. cit.

20)

A. A Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku dan Budaya Organisasi (Bandung: Penerbit PT. Refika Aditama tahun 2005), Cetakan Pertama, hal. 113

21)


(31)

Menurut Schwartz dan Davis (Dalam Wirawan), budaya organisasi merupakan pola kepercayaan dan harapan yang dianut oleh anggota organisasi. Kepercayaan dan harappan tersebut menghasilkan nilai-nilai yang dengan kuat membentuk perilaku para individu dan kelompok-kelompok anggota organisasi. 22)

Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi dapat didefenisikan sebagai nilai-nilai yang menjadi pegangan sumber daya manusia dalam menjalankan kewajibannya dan juga perilakunya di dalam suatu organisasi.

1.5.1.4 Dimensi Budaya Organisasi

Menurut Denision (dalam Achamad Sobirin) mengemukakan adanya 4 dimensi budaya organisasi yang diyakini terkait dengan tingkat efektivitas organisasi. 23)

Dimensi Budaya Organisasi tersebut adalah sebagai berikut

1. Involment dimension

adalah dimensi budaya organisasi yang menunjukkan tingkat partisipasi karyawan (anggota organisasi) dalam proses pengambilan keputusan.

2. Consistency

adalah menunjukkan tingkat kesepakatan anggota organisasi terhadap asumsi dasar dan nilai-nilai inti organisasi

22)

Wirawan, ibid., hal. 8-9

23)


(32)

3. Adaptibility

adalah kemampuan organisasi dalam merespon perubahan-perubahan lingkungan eksternal dengan melakukan perubahan internal organisasi.

4. Mission Dimension

adalah budaya yang menunjukkan tujuan inti organisasi yang menjadikan anggota organisasi teguh dan fokus terhadap apa yang dianggap penting oleh organisasi.

Budaya Organisasi yang kuat bisa mempunyai dampak pada kinerja perusahaan. Kekuatan budaya menunjukkan tingkat persetujuan di antara para angota organisasi tentang pentingnya nilai khusus. Jika pentingnya nilai-nilai tersebut telah menjadi konsensus yang tersebar luas, maka budayanya terpadu dan kuat; jika kesepakatan minim, maka budayanya melemah.

Budaya ataupun budaya organisasi sejatinya berdampak kuat pada etika pegawai, karena ia berperan sebagai pengarah para pegawai dalam berkeputusan tiap harinya. 24)

Untuk hal budaya organisasi yang berlaku dalam dunia birokrat, bentuk dan sumber daya yang ada dalam organisasi pada umumnya sama dengan apa yang ada dalam organisasi perusahaan dan sosial. Namun berbeda dalam visi, misi dan karakteristik yang dimilikinya. Organisasi publik atau birokrasi publik tidak berorientasi langsung pada tujuan akumulasi keuntungan, namun memberikan layanan publik dan menjadi katalisator dalam penyelenggaraan pembangunan maupun penyelenggaraan tugas Negara.

24)


(33)

1.5.1.5 Fungsi Budaya Organisasi

Dari sisi fungsi budaya organisasi mempunyai empat fungsi menurut Robbins (dalam Edy Sutrisno). 25)

Fungsi Budaya Organisasi menurut Robbins : 1. Budaya mempunyai suatu peran pembeda.

Hal itu berarti bahwa budaya kerja menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan yang lain.

2. Budaya organisasi membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organsisasi.

3. Budaya organisasi mempermudah timbul pertumbuhan komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual.

4. Budaya organisasi itu meningkatkan kemantapan sistem sosial.

Menurut Defenisi Gordon (dalam Edy Sutrisno) Dalam hubungannya dengan segi sosial, budaya berfungsi sebagai perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untu apa yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para karyawan. Akhirnya, budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para karyawan.26)

Budaya-budaya memberikan dua fungsi dalam organisasi adalah : 27) (1). Untuk menghubungkan para angota sehingga mereka tahu bagaimana berinteraksi satu sama lain, dan

25)

Edy Sutrisno, op. cit., hal. 10-11

26)

Edy Sutrisno, loc. cit.

27)


(34)

(2). untuk menolong organisasi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.

1.5.2 Efektivitas kerja

Setiap melakukan kegiatan manajemen dalam organisasi, maka akan timbul pula konsep efektivitas, yaitu bagaimana usaha yang akan dilakukan sehingga segala apa yang direncanakan dapat dicapai seluruhnya dengan tepat waktu atau dapat menjawab perkembangan kebutuhan organisasi.

1.5.2.1 Pengertian Efektivitas

Menurut Steers (dalam Edy Sutrisno) Pengertian efektivitas pada umumnya efektivitas hanya dikaitkan dengan tujuan organisasi, yaitu laba, yang cenderung mengabaikan aspek terpenting dari keseluruhan prosesnya, yaitu sumber daya manusia. Steers mengatakan bahwa yang terbaik dalam meneliti efektivitas dalam meneliti efektivitas ialah memerhatikan secara serempak tiga buah konsep yang saling berkaitan yaitu : 28)

(1). Optimalisasi tujuan-tujuan, (2). Perpesktif sistem; dan

(3). Tekanan pada segi perilaku manusia dalam susunan organisasi

Cara seperti ini disebut ancangan saja, misalnya dari segi tujuan . Dengan ancangan optimalisasi tujuan-tujuan memungkinkan dikenali bermacam-macam tujuan, meskipun tampaknya saling bertentangan. Dalam kaitannya dengan optimalisasi tujuan efektivitas itu dinilai menurut ukuran seberepa jauh suatu organisasi berhasil mencapai tujuan-tujuan yang layak dicapai yang satu sama

28)


(35)

yang lain saling berkaitan. Dengan ancangan ini perhatian lebih diarahkan pada persoalan-persoalan mengenai salaing berhubungan, struktur, dan saling ketergantungan satu sama lain. Sistem ini mencakup tiga komponen, ialah input, proses, dan output.

Sebagai suatu sistem, suatu organisasi menerima input dari lingkungannya, kemudian memprosesnya, dan selanjutnya memberikan output kepada lingkungannya. Tanpa adanya input dari lingkungannya, suatu organisasi akan mati. Demikian juga tidak memberikan output kepada lingkungannya, suatu organisasi akan mati. Jadi efektivitas tidak hanya dilihat dari segi tujuan semata-mata, melainkan juga sistem

Komponen yang ketiga ialah perilaku manusia dalam organisasi. Ancangan ini digunakan karena atas dasar kenyataan bahwa tiap-tiap prinsip organisasi dalam mencapai tujuannya selalu menggunakan perilaku manusia sebagai alatnya atau perusahaan dapat efektif, tetapi juga karena fakor manusianyalah suatu perusahaan tidak efektif.

Seorang praktisi ahli serta penulis di bidang manajemen dan perilaku keorganisasian menyatakan, yang diartikan dengan efektivitas adalah pencapaian sasaran yang telah disepakati secara bersama serta tingkat pencapaian sasaran itu menunjukkan tingkat efektivitas. 29)

1.5.2.2 Pengertian Kerja

Konsep kerja didefenisikan oleh George Thomason dalam (Taliziduhu Ndraha);

An activity which demands the expenditure of energy or effort to create from

29)


(36)

‘raw materials’ those product or services which people value.30) Dapat juga dikatakan, kerja adalah proses penciptaan nilai pada suatu unit sumber daya. Kerja itu sesungguhnya adalah suatu kegiatan sosial.31) Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan itu bisa bermacam-macam, berkembang dan berubah, bahkan seringkali tidak disadari oleh pelakunya.32)

Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya, dan ada orang berharap bahwa aktivitas kerja yang dilakukannya akan membawanya kepada suau keadaan yang lebih memuaskan daripada keadaan sebelumnya.Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa pada diri manusia terdapat kebutuhan-kebutuhan yang pada saatnya membentuk tujuan-tujuan yang hendak dicapai dan dipenuhinya. Demi tujuan-tujuan itu, orang terdorong melakukan suatu aktivitas yang disebut kerja.

Sementara menurut J.A.C Brown (dalam Pandji Anoraga) menyatakan bahwa kerja itu sesungguhnya merupakan bagian penting dari kehidupan manusia, sebab aspek kehidupan yang memberikan status kepada masyarakat. 33)

Kerja adalah ibadah, kerja sebagai pernyataan syukur atas kehidupan di dunia ini, dilakukan seakan-akan kepada dan bagu kemuliaan nama Tuhan bukan kepada manusia.34

Kerja adalah sumber penghasilan, hal ini jelas kerja sebagai sumber nafkah merupakan anggaran dasar masyarakat umumnya.35

30)

Taliziduhu Ndraha, Teori Budaya Organisasi (Jakarta: Penerbit PT. Rineka Cipta tahun 2005), cetakan pertama, hal. 203

31)

Pandji Anoraga, Psikolologi kerja (Jakarta: Penerbit PT. Rineka Cipta tahun 2005) Cetakan ketiga, hal. 13

32)

Pandji Anoraga, ibid., hal. 11

33)

Pandji Anoraga, ibid., hal. 13

34)

Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Kota Depok (Penerbit : . PTRaja Grafindo Persada tahun 2012) cetakan pertama, hal. 350


(37)

1.5.2.3 Pengertian efektivitas Kerja

Menurut Fremont E. Kas (dalam Sugiyono) mengemukakan bahwa

effectiveness is concerned with the accomplishment of explicit or

implicit goals”. 36)

Jadi efektivitas berkenaan dengan derajad pencapaian tujuan baik secara eksplisit maupun implisit, yaitu seberapa jauh rencana dapat dilaksanakan dan seberapa jauh tujuan tercapai.

Menurut Robbins (dalam Kusdi) defenisi efektivitas organisasi adalah sejauh mana organisasi mencapai berbagai sasaran (jangka pendek) dan tujuan (jangka panjang) yang telah ditetapkan, dimana penetapan sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan itu mencerminkan konstituen strategi, kepentingan subjektif penilai, dan tahap pertumbuhan pertumbuhan organisasi. 37)

Berdasarkan pengertian efektivitas, kerja tersebut, dapat dikemukakan bahwa keberhasilan dalam mencapai tujuan organisasi tergantung pada aktivitas-aktivitas yang dilakukan anggota organisasi, secara tepat sasaran dan tepat waktu, oleh karena itu perilaku pegawai yang mengarah pada proses pencapaian tujuan organisasi harus dikelola sedemikian rupa sehinggga membentuk kerja-kerja yang efektif. Kerja yang efektif adalah jawaban positif dari permasalahan-permasalahan bagaimanakah kita dapat memanfaatkan waku yang telah ditentukan dan apakah target pekerjaan dapat kita capai atau kita lampaui. Efektivitas kerja individu ini

35)

Moeheriono, loc. cit.

36)

Sugiyono, op.cit., hal. 23

37)


(38)

juga akan membentuk efektivitas kerja unit dan efektivitas kerja organisasi. Efektivitas kerja organisasi selain ditentukan oleh efektivitas sumber daya manusia, juga dipengaruhi oleh efektivitas sumber daya lainnya.

Dengan demikian efektivitas kerja merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran mengenai seberapa jauh tujuan organisasi dapat tercapai secara tepat sasaran dan tepat waktu. Apabila efektivitas kerja dapat ditingkatkan, maka pencapaian tujuan organisasi lebih optimal.

Disamping hal-hal yang bersifat tehnis, terdapat faktor-faktor lain yang sifatnya tidak tehnis, melainkan psikologi, sosio kultural dan intelektual. Artinya dalam kehidupan berorganisasi, berkarya tidak dapat dipandang semata-mata hanya sebagai wahana untu merumuskan kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya wahana untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya individualistik dan ekonomis,tetapi juga berbagai kebutuhan lainnya. Interaksi dengan berbagai pihak seperti rekan sekerja, atasan dan bawahan mutlak diperlukan.

Tidak satu pun pekerjaan organisasi yang dapat diselesaikan hanya oleh seseorang tanpa interaksi sama sekali dengan pihak lain. ketaatan terhadap berbagai ketentuan yang berlaku dalam organisasi,melakukan penyesuaian dengan tradisi dan kultur organisasi adalah beberapa contoh lain dari faktor-faktor yang perlu mendapat perhatian dalam mendorong tercapainya tingkat efektifitas kerja pegawai dalam kehidupan organisasi.

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap efektivitas menurut Edy Sutrisno, adalah: 38)

1. Karakteristik Organisasi, termasuk struktur dan teknologi

38)


(39)

2. Karakteristik lingkungan, termasuk lingkungan interen dan lingkungan ekstern 3. Karakteristik Karyawan

4. Kebijakan Praktik Manajemen

1.5.3 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Efektivitas Kerja

Kegunaan Budaya oleh Sedarmayanti adalah Budaya menampilkan “perekat sosial” dan menghasilkan “perasaan kekamian”, sehingga meniadakan proses diferensiasi yang merupakan bagian dari kehidupan organisasi yang tidak dapat dihindari. Budaya organisasi menawarkan suatu sistem bersama mengenai arti, diamana menjadi dasar untuk komunikasi dan pemahaman bersama. Jika fungsi ini tidak direalisasikan dalam suatu cara yang layak, budaya mungkin secara signifikan mengurangi efesiensi organisasi. 39)

Dalam Pembahasan peran budaya organisasi, Budaya organisai diteliti secara intensif oleh para pakar untuk mengetahui perannya dalam organisasi sejumlah penelitian menyimpulkan bahwa budaya organisasi mempunyai peran besar dalam upaya mencapai tujuan organisai, di point yang ke-10, yaitu : Sumber Keunggulan Kompetitif; Budaya organisasi merupakan salah satu sumber keunggulan kompetitif. Budaya organisasi yang kuat mendorong motivasi kerja, konsistensi, efektivitas dan efesiensi, serta menutunkan ketidakpastian yang memungkinkan kesuksesan organisasi dalam pasar dan persangan.40)

Menurut James L.Gibson dan dkk (Dalam Hadari Nawawi) menyatakan budaya organisasi adalah suatu sistem nilai-nilai, keyakinan dan norma-norma yang unik dan dianut bersama oleh anggota organisasi. Budaya organisai dapat

39)

Sedarmayanti, op.cit., hal. 76

40)


(40)

menjadi kekuatan positif akan menjadi pendukung efektivitas organisasi, sedang yang bersifat negatif akan menjadi kontra produktif terhadap usaha pencapaian organisasi. Budaya organisasi yang sangat besar pengaruhnya terhadap kemimpinan untuk mewujudkan efektivitas organisasi, antara lain karena pengaruhnya pada iklim organisasi atau iklim kerja yang berlangsung sehari-hari.41)

Menurut Deal dan dkk Budaya yang kuat dan positif sangat berpengaruh terhadap perilaku dan efektivitas kinerja perusahaan.42)

Budaya organisasi memiliki peran yang sangat strategis terhadap kesuksesan suatu organisasi, untuk membangun kerja organisasionalnya dalam jangka panjang sebagai sarana bagi anggota organisasi untuk memenuhi kebutuhan serta mencapai tujuannya. Sejauh mana budaya mempengaruhi efektivitas organisasi dapat diketahui dengan melihat kuat atau lemah budaya organisasi tersebut.

1.6 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. 43)

Adapun hipotesis yang dikemukakan adalah :

1. Hipotesis Alternatif

Adanya pengaruh budaya organisasi terhadap efektivitas kerja.

41)

Hadari Nawawi, Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press), Cetakan Pertama, hal. 290-291

42)

Edy Sutrisno, op. cit., hal. 3

43)


(41)

2. Hipotesis Nol

Tidak adanya pengaruh budaya organisasi terhadap efektivitas kerja.

1.7 Defenisi Konsep

Menurut Sofian Effendi, Konsep merupakan abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok, atau individu tertentu. Dalam penelitian ini, penulis memberikan batasan masing-masing konsep yang digunakan. 44)

Untuk memberikan batasan yang jelas penelitian yang akan dilakukan, maka saya mendefenisikan konsep-konsep yang digunakan sebagai berikut :

1. Budaya organisasi merupakan serangkaian nilai-nilai dan strategi, gaya kepemimpinan, visi & misi serta norma-norma kepercayaan dan pengertian yang dianut oleh anggota organisasi dan dianggap sebagai kebenaran bagi anggota yang baru yang menjadi sebuah tuntunan bagi setiap elemen organisasi suatu perusahaan untuk membentuk sikap dan perilaku. Hakikatnya, budaya organisasi bukan merupakan cara yang mudah untuk memperoleh keberhasilan, dibutuhkan strategi yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu andalan daya saing organisasi. Budaya organisasi merupakan sebuah konsep sebagai salah satu kunci keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.

2. Efektivitas kerja sebagai pencapaian target dengan baik secara tepat guna dari segi kuantitas, dan kualitas waktu yang menghasilkan output sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

44)


(42)

1.8 Defenisi Operasional

Menurut Masri Singarimbun (Dalam Sofian Effendi dan Tukiran) Defenisi Operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, defenisi operasional adalah semacam petunjuk mengukur suatu variabel, sehingga dengan pengukuran tersebut dapat diketahui indikator-indikator apa saja untuk mendukung analisa dari variabel-variabel tersebut. 45)

Adapun yang menjadi defenisi operasional dalam penelitian ini adalah ;

Menurut Manahan P. Tampubolon variabel-variabel budaya organisasi ada 6 variabel. 46)

A. Variabel-variabel Budaya Organisasi sebagai Variabel Bebas (X)

Diukur dengan menggunakan indikator-indikator sebagai berikut :

1. Inovatif Memperhitungkan Risiko

Norma yang dibentuk berdasarkan kesepakatan menyatakan bahwa setiap karyawan akan memberikan perhatian yang sensitive terhadap segala permasalahan yang mungkin dapat membuat risiko kerugian bagi kelompok dan organisasi secara keseluruhan. Perilaku karyawan yang demikian dapat dibentuk apabila berdasarkan kesepakatan bersama sehingga secara tidak langsung membuat rasa tanggungjawab bagi karyawan untuk melakukannya secara konsisten.

45)

Sofian Effendi, op. cit., hal. 51

46)


(43)

2. Memberi Perhatian pada Setiap Masalah Secara Detil

Memberikan perhatian pada setiap masalah secara detil di dalam melakukan pekerjaan akan menggambarkan ketelitian dan kecermatan dari karyawan di dalam melaksanakan tugasnya. Sikap yang demikian akan menggambarkan tingkat kualitas pekerjaan yang dilakukan oleh setiap karyawan, yang pada akhirnya dapat menciptakan kualitas produk yang tinggi. Apabila setiap karyawan memberikan perhatian secara detil terhadap semua permasalahan yang ada di dalam pekerjaannya, maka tingkat penyelesaian masalah dapat digambarkan menjadi suatu pekerjaan yang berkualitas tinggi dengan kata lain, total kualitas manajemen telah dilakukan.

3. Berorientasi terhadap Hasil yang Akan Dicapai

Supervisi seorang manajer tehadap bawahannya merupakan salah satu cara manajer mengarahkan dan memberdayakan mereka. Melalui supervise ini, dapat diuraikan tujuan organisasai dan kelompok serta anggotanya, di mana tujuan tersebut pada akhirnya menggambarkan hasil yang harus dicapai. Apabila persepsi dari bawahan itu dapat dibentuk dan menjadi suatu kesatuan di dalam melakukakan tugas untuk mencapai hasil serta bawahan punya komitmen dengan consensus tersebut maka semua akan mudah dilakukan. Dapat dikatakan bahwa bawahan itu berorientasi hasil yang dicapai adalah yang dibentuk oleh budaya organisasi.

4. Berorientasi Kepada Semua Kepentingan Karyawan

Keberhasillan atau kinerja organisasi salah satunya ditentukan kekompakan tim kerja (team work), dimana kerja sama tim dapat dibentuk jika manajer dapat melakukan supervise dengan baik terhadap bawahannya. Bawahan akan


(44)

termotivasi untuk meningkatkan produktivitas apabila mereka dapat bekerja sama secara tim di dalam organisasi.

5. Agresif dalam Bekerja

Produktivitas yang tinggi dapat dihasilkan apabila peforma karyawan dapat memenuhi standar yang dibutuhkan untuk melakukan tugasnya. Performa yang baik dimaksudkan, antara lain kualifikasi keahlian (ability and skill) yang dapat memenuhi persyaratan prosuktivitas serta harus diikuti dengan disiplin dan kerajinan yang tingg. Apabila kualifikasi ini telah dipenuhi, maka masih dibutuhkan ketahanan fisik dan keagresifan karyawan untuk dapat menghasilkan kinerja yang baik. Agresif dalam berkerja saja belum cukup, ia akan dipengaruhi lagi oleh banyak variabel dan indikator perilaku lainnya, tetapi di dalam hal ini agresivitas menjadi bagain yang menjadi salah sati faktor dari budaya organisasi.

6. Mempertahankan dan Menjaga Stabilitas Kerja

Performa yang baik dari karyawan harus didukung oleh kesehatn yang prima. Performa yang baik tidak akan tercipta secara kontinu apabila karyawan tidak dalam kondisi kesehatan yang prima. Pengertiannya, karyawan juga harus mampu menjaga kondisinya agar tetap prima, kondisi seperti ini hanya dapat dipenuhi apabila secara teratur mengonsumsi makanan bergizi dan memadai. Kesehatan yang prima akan dapat membentuk stamina yang prima juga, dengan stamina yang prima akan terbentuk ketahanan fisik yang akurat (endurance) dan stabil, serta dengan endurance yang prima, maka kita dapat mengendalikan (drive) semua pekerjaan dengan baik. Dengan tingkat


(45)

pengendalian yang prima, menggambarkan performa karyawan tetap prima dan stabilitas kerja dapat dipertahankan.

7. Budaya Lokal

Budaya Lokal adalah nilai – nilai lokal hasil budi daya masyarakat suatu daerah yang terbentuk secara alami dan diperoleh melalui proses belajar dari waktu ke waktu. Budaya lokal tersebut bisa berupa hasil seni, tradisi, pola pikir, atau hukum adat. Budaya lokal dapat memperat rasa kebersamaan, baik dalam kebiasaan bersama dan dari bahasa daerah sebagai pemersatu dalam komunikasi yang efektif.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa apabila semua indikator dari budaya organisasi ini dapat dipenuhi, maka suatu budaya dengan karakteristik tertentu, umpamanya budaya organisasi yang tinggi dan kuat akan dapat dibentuk di dalam suatu organisasi, baik organisasi bisnis ataupun jasa. Budaya yang terbentuk akan dapat menjadi landasan filosofis bagi organisasi, kelompok di dalam organsasi, dan individu di dalam organsasi untuk berperilaku dan bertindak, yang pada akhirnya dapat membentuk performa dan kepuasan karyawan yang tinggi.

B. Efektivitas kerja sebagai Variabel Terikat (Y)

Dalam prakteknya efektivitas kerja guru, dapat diukur dengan SKP atau Sasaran Kerja Pegawai yang ada dalam Penjelasan Rincian Kegiatan sesuai PERMENPAN RI No 16 Tahun 2009 ;

1. Menyusun Kurikulum, silabus, atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran


(46)

4. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran yang diampunya.

5. Menganilisis hasil pembelajaran

6. Melaksanakan pembelajaran perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi.

7. Melaksanakan pengembangan diri atau PKB

8. Melaksanakan publikasi ilmiah dan membuat karya inovatif 9. Keikutsertaan dalam kepanitiaan sekolah


(47)

I.9 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, hipotesis, defenisi konsep, defenisi operasional, dan sistematika penulisan.

BAB II METODE PENELITIAN

Bab ini secara umum menguraikan tentang bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan analisis data.

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini menguraikan tetang gambaran lokasi penelitian dan karakteristik objek penelitian.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini memuat hasil penelitian yang diperoleh di lapangan dan analisa tentang pembahasan atau interpretasi dari data-data yang disajikan.

BAB V PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan dan saran atas hasil penelitian yang telah dilakukan.


(48)

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Bentuk Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel bebas dengan terikat dan juga seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, dimana bentuk atau jenis dari penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Dalam pelaksanaan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan rumus statistik untuk membantu menganalisa data dan fakta yang diperoleh selama penelitian.

2.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dilakukan di SMP Negeri 3 Hurase, Batang Angkola, yang beralamat di Jalan Hurase, Desa Hurase, Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan, Propinsi Sumatera Utara.

2.3 Populasi dan Sampel 2.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generaliasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 47)

47)


(49)

Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai-pegawai tetap, yaitu guru (pegawai negeri sipil), dan guru honorer di SMP Negeri 3 Hurase yang berjumlah 15 orang yang terdiri dari :

Tabel 2.1 Populasi Penelitian di SMP Negeri 3 Batang Angkola, Hurase

No JABATAN/GOLONGAN JUMLAH

1 Kepala Sekolah/IV 1 orang

2 Wakil kepala Sekolah 1 orang

3 Guru/IV 9 orang

4 Guru/III 9 orang

5 Guru Honorer 11 orang

Total 31 orang

Sumber : Bagian Tata Usaha SMP Negeri 3 Batang Angkola, Hurase

2.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. 48)

2.4 Variabel dan Indikator Penelitian 2.4.1 Variabel Penelitian

Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. Jenis variabel penelitian ada 2 (dua), yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu:

48)


(50)

a. Variabel Bebas (Variabel X) adalah variabel yang diduga sebagai penyebab atau yang mempengaruhi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Budaya Organisasi.

b. Variabel Terikat (Variabel Y) adalah variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Efektifitas Kerja Guru.

2.4.2 Indikator Penelitian

Adapun indikator penelitian dari kedua variabel tersebut diatas, yakni Variabel Bebas (Variabel X = Budaya organisasi) dimana X dan Variabel Terikat (Variabel Y = Efektifitas Kerja Guru) adalah sebagai berikut :

Budaya Organisasi indikatornya :

1. Inovatif Memperhitungkan Risiko

2. Memberi Perhatian pada Setiap Masalah Secara Detil 3. Berorientasi terhadap Hasil yang Akan Dicapai 4. Berorientasi Kepada Semua Kepentingan Karyawan 5. Agresif dalam Bekerja

6. Mempertahankan dan Menjaga Stabilitas Kerja

Efektivitas Kerja Guru Indikatornya :

sesuai PERMENPAN RI No 16 Tahun 2009 ;

1. Menyusun Kurikulum, silabus, atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran


(51)

3. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran

4. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran yang diampunya.

5. Menganilisis hasil pembelajaran

6. Melaksanakan pembelajaran perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi.

7. Melaksanakan pengembangan diri atau PKB

8. Melaksanakan publikasi ilmiah dan membuat karya inovatif 9. Keikutsertaan dalam kepanitiaan sekolah

2.5 Instrument Penelitian

Adapun instrument penelitian yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan cara :

1. Observasi (Pengamatan)

Merupakan suatu cara untuk memperoleh data dengan cara pengamatan langsung ke lokasi penelitian.

2. Angket

Merupakan salah satu alat untuk mengumpulkan data dengan membuat daftar pertanyaan-pertanyaan dan dilengkapi dengan jawaban lebih dari satu diberikan kepada responden yang ditentukan sebagai sampel dalam penelitian ini.


(52)

2.6 Teknik Pengukuran Skor

Teknik pengukuran data yang digunakan peneliti adalah pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan dalam bentuk kuesioner yang ditujukan kepada responden dengan menggunakan metode pengukuran melalui skala Likert.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. 49)

dengan bentuk pilihan berganda, dimana setiap pertanyaan memiliki 5 ( lima) opsi jawaban dengan nilai yang berbeda sebagaimana terlihat pada gambar berikut ini :

Tabel 2.2 Skala Pengukuran Likert

Skala Pengukuran Nilai Pengukuran

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Ragu-Ragu 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak setuju 1

Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden dari masing-masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang, rendah, terlebih dahulu ditetapkan kelas intervalnya. Berdasarkan alternative jawaban dari masing-masing responde ditetntukan kelas intervalnya dengan hitungan sebagai berikut:

49)


(53)

= =0,8

Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing variabel dan sub variabel, yaitu:

a. skor untuk kategori sangat tinggi : 5,00-4,20 b. skor untuk kategori tinggi : 4,20-3,40 c. skor untuk kategori sedang : 3,40-2,60 d. skor untuk kategori rendah : 2,60-1,80 e. skor untuk kategori sangat rendah : 1,80-1,00

Untuk menentukan jawaban responden tersebut tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, maka dari jumlah skor variabel yang akan ditentukan rata-ratanya dengan membagi jumlah pertanyaan. Dari hasil pembagian maka dapat diketahui jawaban responden termsuk ke dalam kategori yang mana.

2.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis pergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan menelaah buku-buku literatur dan sumber lain yang relevan dengan yang diteliti, apakah itu diperpustakaan atau ditempat lain sehingga diperoleh landasan yang mendukung penulisan skripsi ini.

2. Dokumentasi, yaitu dengan menggunakan catatan-catatan yang ada dalam lokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang relevan dengan masalah penelitian.


(54)

2.8 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini mempunyai dua variabel yakni Variabel X(Variabel Bebas) dan Variabel Y (Variabel Terikat). Untuk menganalisis data yang dikumpulkan yaitu data kuantitatif.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer merupakan data yang belum diolah seperti data angket. Sumber data yang digunakan adalah sumber data sekunder yaitu sumber data yang diperoleh secara langsung pada objek penelitian yaitu SMPN 3 Batang Angkola, Hurase.

2.9. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa kuantitatif yang digunakan untuk menguji pengaruh antara variabel bebas (x) dan variabel terikat (y) dan sejauh mana hubungan antara variabel bebas (x) dan variabel terikat (y) yaitu dengan menggunakan rumus statistika:

1. Analisis Regresi Linear Sederhana digunakan untuk mengukur pengaruh antara satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat. Rumus: Y = a + bx+e

Y = Variabel terikat

a = Nilai intercept (konstanta) b = Koefisien regresi

X = Variabel bebas e = Standart Error


(55)

Persamaan regresi yang telah ditemukan tersebut dapat digunakan untuk melakukan prediksi berapa nilai dependen akan terjadi bila nilai dalam variabel independen ditetapkan, dan kemudian untuk menghitung nilai besar pengaruh dari variabel bebas (x) terhadap variable terikat (y) dilakukan dengan uji determinasi.

2. Uji Determinasi

Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas (x) terhadap variabel (y). Perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan nilai Koefisien Korelasi Product Moment dan dikalikan dengan 100% dengan rumus:

D = (rxy)2 x 100% Keterangan:

D = Koefisien Determinan

Ry = Koefisien Korelasi Product Moment antara variabel x dan variabel y.

3. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis pengaruh adanya pengaruh Budaya Organisasi (Variabel X) terhadap Kinerja Pegawai (Variabel Y), maka diadakan pengujian dengan menggunakan rumus “t hitung” yaitu:

t-hitung= √


(56)

Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak, Ha diterima Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima, Ha ditolak


(57)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum

SMP Negeri 3 Batang Angkola, Hurase didirikan pada tahun 1992 dan beroperasi juga pada tahun 1992. Jarak dari Dinas Pendidikan Pusat yaitu Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Padangsimpuan, bisa dengan menggunakan akses mobil dan kereta. SMP Negeri 3 dipimpin oleh satu orang Kepala Sekolah, untuk akreditasi SMP Negeri 3 memiliki akreditasi dengan predikat B.

3.2 Visi dan Misi

Adapun Visi dari SMP Negeri 3 Batang Angkola, Hurase sesuai dan sejalan dengan Visi dan Misi dari Dinas Pendidikan Pusat yaitu Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Selatan :

Visi Kabupaten Dinas Kabupaten Tapanuli Selatan :

“ Mewujudkan layanan prima pendidikan untuk membentuk sumber daya manusia

Kabupaten Tapanuli Selatan menjadi insan pembangun yang cerdas dan komprhesif ”

Misi Kabupaten Dinas Kabupaten Tapanuli Selatan : 1. Meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan 2. Meningkatkan keterjangkauan layanan pendidikan


(58)

4. Meningkatkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan 5. Meningkatkan kepastian/keterjaminan memperoleh layanan pendidikan

3.3 Profil Sumber Daya Manusia

Dalam melaksanakanan tugas, SMP Negeri 3 dipimpin oleh satu Pimpinan yaitu Kepala Sekolah dan memiliki jumlah pegawai yang membantunya dengan Gambaran sebagai berikut :

Tabel 3.1 Profil Sumber Daya Manusia di SMP Negeri 3 Batang Angkola, Hurase

No Uraian Jumlah (Orang)

1 Kualifikasi menurut Pendidikan: 1. D3

2. S1

3. S2

2 28

1

2 Kualifikasi menurut Golongan: 1. Honor

2 Golongan III 3 Golongan IV

11 9 11 Jumlah Pegawai 31 Sumber: Bagian Tata Usaha SMP Negeri 3 Batang Angkola, Hurase


(59)

SMP Negeri 3 Batang Angkola memiliki Staff Persoanalia sebagai berikut : 1. Kepala Sekolah

2. Wakil Kepala Sekolah 3. 1 Orang Komite Sekolah 4. 1 PKS Kurikulum 5. 1 orang PKS Kesiswaan 6. 1 orang Tata Usaha 7. 12 orang Wali Kelas

8. 1 orang Penjaga Perpustakaan 9. 1 orang Kepala Laboratorium 10. 1 orang Guru Pembingbing 11.31 orang Guru Mata Pelajaran


(60)

12.31 orang Guru Mata Pelajara

KOMITE SEKOLAH

Batuara Nainggolan

KEPALA SEKOLAH

Robinson Tarigan, S.Pd

PKS Kurikulum

Tumpal Manalu, S. Pd

WAKASEK

Parlindungan, S. Pd.

PKS Kesiswaan

Mawarni Harianja Tata Usaha

Amir Hasibuan, S. Pd

WALI KELAS

VII-2 NURALPAIDA VII-1 MULYANTI VII-3 R. RAMBE VII-4 TETTY VIII-1 L. PANE VII-2 SIHAR VH VIII-3 ROS LBS VIII-4 SITI RAYA IX-1 LUSIANA IX-2 PURNAMAR RAYA IX-3 LILA NIRWANI IX-4 MASDALENA

GURU MATA PELAJARAN

PERPUSTAKAAN

Dra. MAILILI, M. Pd

KEPALA LABORATORIUM

MULYANTI HASIBUAN

AGAMA

-M. NASUTION - N. MRPG - L. SIMAMORA

PKN

- P. DLM - ROSINAR

BHS INDO

- Dra. MailiLi - L. Pane - T. Nababan - Yusnidar

MATEMATIKA

- R. Tarigan - M. Harianja - L. Gultom

IPA -MULYANTI -PR. RAMBE -SITI RAYA SBUDAYA - L.BOLON - SIHAR PENJAKES - SUPARNO - RIDOAN BHS. INGG

- T. MANALU - MS. LUBIS

TIK - RIDOAN MULOK - MASHURI - LUSIANA PRAKARYA

- LILA N -TETTY - RIDOAN

IPS

- D. POHAN - I LUBIS - ASMARA

GURU PEMBIMBING

S I S W A


(61)

3.4 Program dan Kegiatan di SMP Negeri 3 Batang Angkola, Hurase

Untuk mewujudkan Pelayanan di bidang Pendidikan, maka secara operasional dijabarkan kedalam program-program berdasarkan prioritas kerja guru, Disusun dalam Tabel berikut ini :

Tabel 3.2 Program dan Kegiatan di SMP Negeri 3 Batang Angkola, Hurase

BIDANG KEGIATAN

1. BIDANG UMUM

1. Pembuatan Program Kerja Tahunan 2. Fungsionalisasi / Ruang lingkup 3. Fungsionalisasi Ketenagaan 4. Rapat – rapat

2. BIDANG KURIKULUM

1. Pembagian tugas mengajar 2. Penyusunan jadwal

3. Penyusunan Perangkat Program Belajar 45. 4. Evaluasi

5. Ulangan Umum 6. Ujan Akhir

7. Rapat Guru 8. Kenaikan Kelas 9. Penyerahan STTB

3. BIDANG KESISWAAN

1 1. Penerimaan Peserta Didik Baru 2. Masa Orientasi Siswa

3. Bimbingan dan Konseling 4. Pembinaan Siswa

5. Kegiatan Ekstrakurikuler 6. Pembentukan Kegiatan OSIS

4. BIDANG KETENAGAAN

1. Pembagian Tugas

2. Peningkatan profesi Guru / Pegawai 3. Pembinaan mental Guru / Pegawai 4. Pembinaan tugas Guru / Pegawai 5. Pengisian angka Kredit

6. Laporan Ketenagaan

5. BIDANG SARANA PRASARANA

Inventarisasi Sarana / Prasarana - Sarana kantor dan kelas : meja,

kursi, papan tulis, dll - Alat/bahan Laboratorium - Perpustakaan


(1)

Lampiran 5

Uji Validitas

Pertanyaan

r Hitung

r Tabel

Keterangan

Butir 1

0,717

0,355

Valid

Butir 2

0,717

0,355

Valid

Butir 3

0,717

0,355

Valid

Butir 4

0,672

0,355

Valid

Butir 5

0,479

0,355

Valid

Butir 6

0,605

0,355

Valid

Butir 7

0,926

0,355

Valid

Butir 8

0,926

0,355

Valid

Butir 9

0,488

0,355

Valid

Butir 10

0,926

0,355

Valid

Butir 11

0,926

0,355

Valid

Butir 12

0,605

0,355

Valid

Butir 13

0,926

0,355

Valid

Butir 14

0,926

0,355

Valid

Butir 15

0,926

0,355

Valid

Butir 16

0,926

0,355

Valid

Butir 17

0,926

0,355

Valid

Butir 18

0,545

0,355

Valid

Butir 19

0,545

0,355

Valid

Butir 20

0,545

0,355

Valid

Butir 21

0,545

0,355

Valid


(2)

Butir 23

0,545

0,355

Valid

Butir 24

0,928

0,355

Valid

Butir 25

0,512

0,355

Valid

Butir 26

0,926

0,355

Valid

Butir 27

0,626

0,355

Valid

Butir 28

0,787

0,355

Valid

Butir 29

0,804

0,355

Valid

Butir 30

0,567

0,355

Valid

Butir 31

0,625

0,355

Valid

Butir 32

0,626

0,355

Valid

Butir 33

0,787

0,355

Valid

Butir 34

0,723

0,355

Valid

Butir 35

0,834

0,355

Valid

Butir 36

0,725

0,355

Valid

Butir 37

0,454

0,355

Valid

Butir 38

0,501

0,355

Valid

Butir 39

0,769

0,355

Valid

Butir 40

0,804

0,355

Valid

Butir 41

0,356

0,355

Valid

Butir 42

0,514

0,355

Valid

Butir 43

0,754

0,355

Valid

Butir 44

0,626

0,355

Valid

Butir 45

0,787

0,355

Valid

Butir 46

0,475

0,355

Valid

Butir 47

0,679

0,355

Valid


(3)

Butir 49

0,597

0,355

Valid

Butir 50

0,761

0,355

Valid

Butir 51

0,522

0,355

Valid

Butir 52

0,429

0,355

Valid

Butir 53

0,368

0,355

Valid

Butir 54

0,769

0,355

Valid

Butir 55

0,834

0,355

Valid

Uji Reliabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 31 100.0

Excludeda 0 .0

Total 31 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reabilitas Variabel Budaya Organisasi (X)

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.971 26

Reabilitas Variabel Efektvitas Kerja (Y)

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items


(4)

TABEL DISTRIBUSI T

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta, tahun 2011)

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001

df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002

1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884

2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712

3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453

4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318

5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343

6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763

7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529

8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079

9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681

10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370

11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470

12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963

13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198

14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739

15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283

16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615

17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577

18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048

19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940

20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181

21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715

22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499

23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496

24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678

25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019

26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500

27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103

28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816

29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624

30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518

31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.37490

32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531

33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634

34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793

35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005

36 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262

37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563

38 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903

39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279


(5)

DAFTAR TABEL R PRODUCT MOMENT

PADA SIG 0,05 (TWO TAIL)

N r N r N r N r N r N r

1 0.997 41 0.301 81 0.216 121 0.177 161 0.154 201 0.138 2 0.95 42 0.297 82 0.215 122 0.176 162 0.153 202 0.137 3 0.878 43 0.294 83 0.213 123 0.176 163 0.153 203 0.137 4 0.811 44 0.291 84 0.212 124 0.175 164 0.152 204 0.137 5 0.754 45 0.288 85 0.211 125 0.174 165 0.152 205 0.136 6 0.707 46 0.285 86 0.21 126 0.174 166 0.151 206 0.136 7 0.666 47 0.282 87 0.208 127 0.173 167 0.151 207 0.136 8 0.632 48 0.279 88 0.207 128 0.172 168 0.151 208 0.135 9 0.602 49 0.276 89 0.206 129 0.172 169 0.15 209 0.135 10 0.576 50 0.273 90 0.205 130 0.171 170 0.15 210 0.135 11 0.553 51 0.271 91 0.204 131 0.17 171 0.149 211 0.134 12 0.532 52 0.268 92 0.203 132 0.17 172 0.149 212 0.134 13 0.514 53 0.266 93 0.202 133 0.169 173 0.148 213 0.134 14 0.497 54 0.263 94 0.201 134 0.168 174 0.148 214 0.134 15 0.482 55 0.261 95 0.2 135 0.168 175 0.148 215 0.133 16 0.468 56 0.259 96 0.199 136 0.167 176 0.147 216 0.133 17 0.456 57 0.256 97 0.198 137 0.167 177 0.147 217 0.133 18 0.444 58 0.254 98 0.197 138 0.166 178 0.146 218 0.132 19 0.433 59 0.252 99 0.196 139 0.165 179 0.146 219 0.132 20 0.423 60 0.25 100 0.195 140 0.165 180 0.146 220 0.132 21 0.413 61 0.248 101 0.194 141 0.164 181 0.145 221 0.131 22 0.404 62 0.246 102 0.193 142 0.164 182 0.145 222 0.131 23 0.396 63 0.244 103 0.192 143 0.163 183 0.144 223 0.131


(6)

24 0.388 64 0.242 104 0.191 144 0.163 184 0.144 224 0.131 25 0.381 65 0.24 105 0.19 145 0.162 185 0.144 225 0.13 26 0.374 66 0.239 106 0.189 146 0.161 186 0.143 226 0.13 27 0.367 67 0.237 107 0.188 147 0.161 187 0.143 227 0.13 28 0.361 68 0.235 108 0.187 148 0.16 188 0.142 228 0.129 29 0.355 69 0.234 109 0.187 149 0.16 189 0.142 229 0.129 30 0.349 70 0.232 110 0.186 150 0.159 190 0.142 230 0.129 31 0.344 71 0.23 111 0.185 151 0.159 191 0.141 231 0.129 32 0.339 72 0.229 112 0.184 152 0.158 192 0.141 232 0.128 33 0.334 73 0.227 113 0.183 153 0.158 193 0.141 233 0.128 34 0.329 74 0.226 114 0.182 154 0.157 194 0.14 234 0.128 35 0.325 75 0.224 115 0.182 155 0.157 195 0.14 235 0.127 36 0.32 76 0.223 116 0.181 156 0.156 196 0.139 236 0.127 37 0.316 77 0.221 117 0.18 157 0.156 197 0.139 237 0.127 38 0.312 78 0.22 118 0.179 158 0.155 198 0.139 238 0.127 39 0.308 79 0.219 119 0.179 159 0.155 199 0.138 239 0.126 40 0.304 80 0.217 120 0.178 160 0.154 200 0.138 240 0.126 Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta, tahun 2011)