= c. Pendekatan Subjektif
Pendekatan subjektif dalam penentuan nilai probabilitas adalah tepat apabila hanya ada satu kemungkinan kejadian yang terjadi dalam
satu kejadian. Dengan pendekatan ini, nilai probabilitas dari suatu kejadian ditentukan berdasarkan tingkat kepercayaan yang bersifat
individual dengan berlandaskan pada semua petunjuk yang dimilikinya.
2.8 Alat Perancangan Sistem
Menurut Pressman 2005:186 ada tiga alasan dalam memakai rancangan untuk membuat suatu sistem.
1. Agar dapat terfokus pada bagian sistem yang penting. 2. Agar dapat terfokus pada bagian yang akan mengalami perubahan-
perubahan dan koreksi, serta dokumentasi. 3. Agar dapat mengerti akan lingkungan pemakai, sehingga sistem tersebut
lebih baik.
2.8.1 UML
UML adalah bahasa grafis untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak. UML
berorientasi objek menerapkan banyak level abstraksi, tidak bergantung proses pengembangan, tidak tergantung pada bahasa dan
teknologi, pemaduan beberapa notasi di beragam metodologi, usaha bersama dari banyak pihak. Standar UML dikelola oleh OMG
Object Management Group. Bambang Heriyanto,2004
UML adalah bahasa permodelan untuk menspesifikasikan, memvisualisasikan, membangun dan mendokumentasikan artifak-
artifak dari sistem. Kelebihan UML diantaranya: 1. Di dalam system intensive process, metode diterapkan
sebagai proses untuk menurutkan atau mengevolusikan sistem.
2. Sebagai bahasa UML digunakan untuk komunikasi, yaitu alat untuk menangkap pengetahuan semantik mengenai
suatu subjek dan mengapresiasikan yang memperdulikan subjek sebagai suatu komunikasi. Subjek merupakan sistem
yang dibahas. 3. Sebagai bahasa permodelan, UML fokus pada pemahaman
subjek melalui formulasi model dari subjek dan konsep yang terhubung. Model memuat pengetahuan pada subyek,
dan aplikasi dari pengetahuan ini berkaitan dengan intelejensia.
4. Berkaitan dengan unifikasi, UML memadukan praktek rekayasa terbaik sistem informasi dan industry, meliputi
beragam tipe sistem perangkat lunak dan non lunak, domain bisnis,perangkat lunak dan proses siklus hidup.
5. Ketika diterapkan untuk menspesifikasikan sistem,UML dapat
digunakan untuk mengkomunikasikan “apa” yang
diperlukan dari sistem dan “bagaimana” sistem dapat direalisasikan.
6. Ketika diterapkan untuk memvisualisasikan sistem, UML dapat digunakan untuk menjelaskan sistem secara visual
sebelum direalisasikan. 7. Ketika diterapkan untuk membangun sistem, UML dapat
digunakan untuk memandu realisasi sistem serupa dengan “blueprint”.
8. Ketika diterapkan untuk mendokumentasikan sistem, UML dapat digunakan untuk menangkap pengetahuan mengenai
sistem pada seluruh siklus hidup. Bambang Heriyanto, 2004
2.8.2 Notasi UML