65
H1 : b1, b2, b3 ≠ 0 secara bersama-sama terdapat pengaruh yang
signifikan dari semua variabel yaitu ukuran perusahaan, struktur aktiva dan profitabilitas
terhadap struktur modal.
b. Hipotesis secara Parsial atau individual Ho : b1, b2, b3 = 0
secara individual tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel yaitu
ukuran perusahaan, struktur aktiva dan profitabilitas terhadap struktur modal.
H1 : b1, b2, b3 ≠ 0 secara individual terdapat pengaruh yang
signifikan dari masing-masing variabel yaitu ukuran perusahaan, struktur aktiva dan
profitabilitas terhadap struktur modal.
E. Operasi Variabel Penelitian
1. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah struktur modal Y.
Struktur modal diukur dengan membandingkan antar utang jangka panjang dengan modal sendiri.
Utang Jangka Panjang Struktur Modal =
Modal Sendiri
66
2. Variabel Bebas a. Ukuran Perusahaan X
1
Ukuran perusahaan dalam penelitian ini ditunjukkan dengan besarnya total penjualan bersih selama satu tahun pada perusahaan makanan dan
minuman yang terdaftar di BEJ tahun 2007-2009, karena hasil penjualan seperti yang nampak di dalam laporan labarugi
menunjukkan aktifitas yang dinamis yang fundamental bagi setiap perusahaan dagang dan manufaktur pada umumnya. Total penjualan
mencerminkan pula besarnya aktifitas perusahaan, kadang-kadang dalam industri merupakan motivator yang kuat sebagai dasar
pertimbangan dan sasaran yang ditetapkan untuk total penjualannya Elyanna Noor Adriyanti, 2007:46.
b. Struktur Aktiva X
2
Struktur aktiva yaitu penentuan seberapa besar jumlah alokasi untuk masing-masing komponen aktiva, baik aktiva tetap maupun aktiva
lancar. Total Aktiva Tetap
Struktur Aktiva = Total Aktiva
67
c. Profitabilitas X
3
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal
sendiri. Pengukuran prifitabilitas dalam penelitian ini menggunakan profitabilitas ekonomi atau Return on AssetsROA.
EBIT Profitabilitas Ekonomi =
Total Aktiva
68
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek penelitian
1. Sejarah Bursa Efek Pada zaman penjajahan Belanda, Bursa Efek pertama kali didirikan di
Indonesia pada tahun 1912. Bursa efek yang pertama didirikan oleh 13 perusahaan efek sekuritas Belanda dan berlokasi di Batavia Jakarta.
Kemudian dalam perkembangannya, pada tahun 1925 didirikan dua bursa efek lain, yaitu di kota Semarang dan Surabaya. Karena meletusnya perang
dunia ke-2 pada tahun 1939, maka pada awal tahun 1940 bursa efek ditutup, sehingga secara otomatis pasar modal menjadi vakum, tidak ada
lagi perkembangannya. Setelah Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, sejarah
pasar modal Indonesia memasuki alam kemerdekaannya yang tentunya akan memberikan angin segar bagi perkembangan pasar modal dengan
dimensi dan situasi yang berbeda. Pemerintah orde lama membentuk suatu badan yang disebut PPUE Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-
efek. Salah satu tugas badan ini adalah melakukan berbagai kajian tentang kemungkinan didirikannya bursa efek pasca kemerdekaan. Berbagai kajian
yang dilakukan tentunya menyangkut faktor ekonomi makro maupun mikro, karena pasar modal sangat erat kaitannya dengan faktor ekonomi
suatu negara.
69
Pada tahun 1652, PPUE membuka bursa efek di Jakarta yang diharapkan menjadi indikator penunjang perekonomian. Namun karena
inflasi dan resesi ekonomi yang berlangsung di Indonesia pada waktu itu, maka pada tahun 1958 kegiatan bursa efek dihentikan.
2. Instrumen Pasar Modal Instrument pasarmodal pada prinsipnya adalah semua surat berharga
efek yang umumnya diperjual belikan melalui pasar modal. Efek adalah surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi,
sekuritas kredit, tanda bukti hutang, rights, warrants, opsi atau setiap derivatve dari efek atau setiap instrument yang ditetapkan oleh Bapepam
sebagai efek. Sifat efek yang diperdagangkan di pasar modal Bursa Efek biasanya berjangka waktu panjang. Instrument yang paling umum
diperjual belikan melalui Bursa Efek di Indonesia saat ini adalah saham, obligasi dan rights.
a. Saham Saham adalah surat bukti atau tanda kepemilikan modal pada suatu
perseroan terbatas dalam transaksi jual beli di Bursa Efek. Saham atau disebut Share merupakan instrument yang paling dominan
diperdagangkan. Saham tersebut dapat diterbitkan dengan cara atas nama atau atas unjuk. Saham dapat dibedakan antara saham biasa
common stock dan saham preferen preferred stock. Menurut Suad Husnan 2000:276 perbedaan kedua saham itu antara lain adalah
sebagai berikut:
70
Saham Biasa Common Stock: 1 Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba.
2 Memiliki hak suara one share one vote. 3 Hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan apabila
bangkrut dilakukan setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi. Saham Preferren Preferred Stock
1 Memiliki hak paling dahulu memperoleh deviden. 2 Tidak memiliki hak suara.
3 Dapat mempengaruhi
manajemen perusahaan
terapat mempengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam pencalonan
pengurus. 4 Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham
lebih dahulu setelah kreditor apabila perusahaan dilikuidasi. 5 Kemungkinan dapat memperoleh tambahan dari pembagian laba
perusahaan di samping penghasilan yang diterima secara. b. Obligasi
Obligasi atau bonds adalah bukti hutang dari emiten yang dijamin oleh penanggung yang mengandung janji pembayaran bunga atau janji
lainnya serta pelunasan pokok pinjaman yang dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Obligasi pada prinsipnya merupakan instrument pasar
modal yang berjangka waktu panjang yaitu 3 sd 30 tahun. Namun demikian dilihat dari jangka waktu pendek yaitu antara 3-5 tahun,
71
berjangka waktu menengah 5-15 tahun, dan berjangka waktu panjang 15-30 tahun.
c. Rights Rights adalah hak yang diberikan kepada pemegang saham lama
untuk membeli tambahan saham baru yang diterbitkan oleh suatu perusahaan. Penerbitan rights di pasar modal Indonesia juga disebut
penawaran efek terbatas dengan hak membeli lebih dahulu. Biasanya perusahaan menetapkan bahwa setiap pemegang saham lama diberi
hak untuk memberi sejumlah saham baru dengan suatu perbandingan yang ditentukan.
3. Gambaran Umum Industri Makanan dan Minuman Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan 1997
sempat memporak-porandakan dunia usaha di Indonesia. Industri makanan dan minuman merupakan salah satu industri yang dapat terus
eksis bertahan disaat Indonesia mengalami krisis ekonomi. Sementara industri lain masih kena dampak industri ekonomi, industri makanan dan
minuman sudah mulai bangkit kembali dari krisis. Hal ini dikarenakan, industri makanan dan minuman adalah salah satu jenis industri yang paling
dibutuhkan oleh masyarakat. Alasannya adalah bahwa orang perlu makan dan minum untuk mempertahankan hidupnya.
Setelah bisa lepas dari krisis ekonomi, industri makanan dan minuman berkembang pesat seperti terlihat dari banyaknya produk makanan dan
minuman yang muncul di pasaran. Iklan di berbagai media massa terutama
72
televisi menunjukkan bahwa hampir seetiap pesan muncul produk makanan dan minuman bariap pesan muncul produk makanan dan
minuman baru, mulai dari makanan kecil snack, mie instan dan minuman kemasan hingga berbagai olahan produk lainnya. Antusiasisme produsen
menawarkan produk mempunyai alasan utama yaitu, pasar besar yang mampu menyerap konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan
sehingga dapat
meningkatkan penjualan
yang berimbas
pada meningkatnya profit perusahaan. Bila perusahaan memperoleh profit yang
besar, perusahaan akan memperoleh tambahan modal untuk melakukan ekspansi usahanya. Dengan jumlah penduduk lebih dari 210 juta jiwa,
Indonesia merupakan pasar yang paling besar bagi produ terutama makanan dan minuman.
Industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta adalah sebagai berikut:
1. PT. Ades Alfindo ADES 2. PT. Tiga Pilar Sejahtera AISA
3. PT. Aqua Golden Missisipi AQUA 4. PT. Cahaya Kalbar CEKA
5. PT. Davomas Abadi DAVO 6. PT. Delta Djakarta DLTA
7. PT. Indofood Sukses Makmur INDF 8. PT. Multi Bintang Indonesia MLBI
9. PT. Mayora Indah MYOR
73
10. PT. Sari Husada SHDA 11. PT. Sekar Laut SKLT
12. PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology SMAR 13. PT. Siantar Top STTP
14. PT. Tunas Baru Lampung TBLA 15. PT. Ultrajaya Milk Industry Trading Company ULTJ
16. PT. Fast Food Indonesia FAST 17. PT. Sierad Produce SIPD
18. PT. Pionerindo Gourmet International PSPT
B. Analisa dan Pembahasan