Latar Belakang Analisis pengaruh ukuran perusahaan, struktur aktiva dan profitabilitas terhadap struktur model pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa efek Indonesia

15 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam masa pembangunan seperti saat ini, persaingan di dunia usaha baik di sektor industri maupun jasa semakin tajam. Hal ini menyebabkan setiap perusahaan berupaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Usaha yang dilakukan oleh perusahaan adalah menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan lingkungan ekonomi yang terjadi di dalam maupun di luar perusahaan. Berubahnya kondisi lingkungan ekonomi banyak berpengaruh pada lingkungan usaha. Industri makanan dan minuman merupakan salah satu industri yang mempunyai eksistensi tinggi dan paling tahan terhadap perubahan kondisi lingkungan ekonomi. Hal ini dikarenakan adanya alasan yang menyebutkan bahwa tersedianya pasar yang besar dan anggapan bahwa produknya diperlukan oleh banyak orang, sehingga sangat dimungkinkan dalam kesehariannya masyarakat mengkonsumsi produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan industri makanan dan minuman. Untuk dapat bersaing dan tetap bertahan, perusahaan dihadapkan pada suatu persaingan yang mengharuskan perusahaan untuk lebih unggul dari pesaing-pesaingnya. Salah satu sektor pendukung untuk kelangsungan suatu industri adalah tersedianya dana. Perusahaan tidak hanya dituntut untuk menghasilkan produk yang bermutu dan memuaskan konsumen, tetapi juga harus mampu mengelola 16 keuangannya dengan baik. Setiap perusahaan harus bagus dalam keuangan. Ini berarti bahwa setiap perusahaan harus membuat keputusan investasi yang baik dan keputusan pendanaan yang baik pula. Keputusan investasi dan pendanaan yang unggul bisa membawa perusahaan-perusahaan ini selangkah lebih maju dari para pesaing mereka. Mengambil keputusan pendanaan dan investasi yang baik adalah tugas utama manajer keuangan. Tugas pertama manajer keuangan adalah mengambil keputusan investasi. Keputusan investasi dimulai dengan identifikasi peluang investasi, yang sering disebut dengan proyek investasi modal. Jika nilai suatu proyek lebih besar dari nilai investasi yang diperlukan, maka proyek ini menarik secara financial. Tanggung jawab kedua manajer keuangan adalah menentukan keputusan pendanaan. Keputusan pendanaan dilakukan manajer dengan menggalang dana yang dibutuhkan perusahaan untuk membiayai investasi dan operasinyaBrealey dkk, 2008: 4-6. Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut. Pada umumnya setiap perusahaan seharusnya dapat memperlihatkan kebijakan dan keputusan yang akan diambil terutama dalam hal yang berkaitan dengan masalah keuangan. Keuangan memang peranan yang sangat penting dalam segala kegiatan operasional perusahaan, keuangan diibaratkan “urat nadi” perusahaan. Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi 17 bagaimana memperoleh dana raising fund dan bagaimana menggunakan dana tersebut allocation of fund. Modal adalah salah satu faktor terpenting untuk mengoperasikan perusahaan. Perusahaan memerlukan dana atau modal yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional dan investasi jangka panjang. Sedangkan struktur modal merupakan sumber pembiayaan perusahaan yang bersifat permanent yang terdiri dari hutang jangka panjang modal asing dan modal sendiri. Permasalahan modal merupakan salah satu yang sangat penting mengingat perusahaan akan dapat berjalan dan berkembang dengan baik apabila didukung dengan dana yang cukup sesuai kebutuhan yang diperlukan. Secara umum sebuah perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dananya dari sumber intern maupun sumber ekstern. Sumber dana intern yaitu sumber dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan,misalnya cadangan penyusutan, keuntungan tidak dibagi atau laba ditahan dan lain-lain. Sedangkan sumber dana ekstern adalah sumber dana yang berasal dari luar perusahaan dimana pemenuhannya berasal dari luar perusahaan Bambang Riyanto dalam Ahmad Rodoni dan Maratush Sholihah, 2006 : 22. 18 Perusahaan yang baik dalam bidang permodalan adalah apabila sebagian besar modal yang digunakan untuk investasi maupun operasional modal kerja berasal dari dana internal. Namun dengan keterbatasan sumber dana internal yang dimiliki, maka perusahaan dalam melakukan ekspansi untuk lebih berkembang harus mencari alternatif pendanaan yang berasal dari dana eksternal. Pemenuhan dana dari sumber internal yaitu dengan mengusahakan penarikan modal melalui penjualan saham atau laba ditahan yang tidak dibagi dan digunakan kembali sebagai modal. Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal Brigham dan Houston, 2001:40. Pemenuhan dana dari sumber eksternal yaitu dengan meminjam dana dari pihak kreditur seperti bank,lembaga keuangan bukan bank, atau perusahaan menawarkan obligasi untuk ditawarkan kepada masyarakat. Pemenuhan dana dari sumber eksternal ini akan menimbulkan beban yang tetap dan besarnya penggunaan sumber dana eksternal akan menentukan leverage keuangan perusahaan. 19 Penggunaan modal asing sumber dana eksternal yang berbeda-beda di antara industri maupun diantara perusahaan mencerminkan adanya faktor- faktor yang mempengaruhi keputusan leverage keuangan baik yang bersifat historis, managerial, atau faktor lainnya Weston dan Copeland, 1997:23. Teori struktur modal membahas menegenai apakah pemebelanjaan dengan menggunakan sumber dana yang berbeda-beda akan ada pengaruhnya terhadap nilai perusahaan Ahmad Rodoni dan Maratush Sholihah, 2006:22. Perimbangan yang optimal antara modal asing dan modal sendiri akan mencerminkan struktur modal yang optimal. Struktur modal yang optimal struktur modal yang dapat meminimalkan biaya modal rata-rata atau memaksimalkan nilai perusahaan. Struktur modal yang optimal juga dapat diartikan suatu struktur modal yang biaya majinal riil hutang marginal real cost of debt sama dengan biaya marjinal riil modal sendiri marginal real cost of equity. Namun, dalam kenyataan sulit bagi perusahaan untuk menentukan suatu struktur modal yang terbaik dalam suatu komposisi pembelanjaan yang tepat. Lebih mudah apabila perusahaan mencoba menaksir dalam suatu “range berapa tingkat leverage yang tepat bagi perusahaan”Elyana Noor Adriyanti, 2007:6. 20 Melakukan analisis struktur modal suatu perusahaan sangat penting, karena dengan adanya analisis dapat diketahui stabilitas financial dan jaminan akan kelangsungan hidup perusahaan serta memberikan gambaran kekuatan dan kelemahan modalkemampuan pendanaan perusahaan. Analisis struktur modal juga dimaksudkan untuk menyajikan indikator-indikator yang penting dari keadaan keuangan yang ada pada perusahaan yang bersangkutan sebagai alat untuk pengambilan keputusan manajemen perusahaan agar mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam melakukan keputusan manajemen yang berkaitan dengan pendanaan, perusahaan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi sumber – sumber dana ekonomis guna membelanjai kegiatan usahanya. Menurut Brigham dan Houston 2006:42-43, faktor – faktor yang mempengaruhi struktur modal antara lain: stabilitas penjualan atau ukuran perusahaan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman dan lembaga pemberi peringkat, keadaan pasar modal, kondisi internal perusahaan dan fleksibilitas keuangan. Pada penelitian Ooi dalam Sienly dan Bram 2008:72 yang meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada 83 perusahaan property di Inggris, menunjukkan bahwa struktur aktiva berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan, profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal. 21 Selanjutnya, berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nasrudin 2004 dalam Sienly dan Bram 2008:72 yang meneliti mengenai pengaruh struktur aktiva, ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan, profitabilitas, risiko dan kesempatan investasi terhadap struktur modal pada 11 emiten farmasi di Bursa Efek Jakarta, mengemukakan bahwa struktur aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal yang diproksi dengan rasio total utang, rasio total utang lancar, rasio utang jangka panjang. Profitabilitas memiliki pengaruh negatif secara signifikan terhadap rasio utang lancar dan total utang namun tidak signifikan terhadap rasio utang jangka panjang. Penelitian tersebut juga didukung oleh penelitian Sienly dan Bram 2008 meneliti pengaruh struktur aktiva, ukuran perusahaan, likuiditas, dan profitabilitas terhadap struktur modal emiten sektor ritel. Menyimpulkan bahwa struktur aktiva tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal, dapat membantu perusahaan makanan dan minuman dalam menentukan bagaimana seharusnya pemenuhan dana harus dilakukan sehiungga tujuan perusahaan dapat tercapai. Penelitian ini merujuk pada penelitian M. Sienly Veronica dan Bram Hadianto dalam Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol.7 no.1 Mei 2008 yaitu pengaruh struktur aktiva, ukuran perusahaan, likuiditas, dan profitabilitas terhadap struktur modal pada sektor ritel. Penelitian sebelumnya berbeda dengan penelitian yang penulis lakukan. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut: 22 Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah: 1 Pada objek penelitian. Pada penelitian ini penulis mengambil objek penelitian pada perusahaan industri makanan dan minuman yang go public dengan laporan keuangannya yang terdaftar dan berakhir pada 31 Desember, sedangkan penelitian mengambil objek penelitian pada industri ritel. 2 Perbedaan Variabel Penelitian Pada penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel yaitu struktur aktiva, ukuran perusahaan, dan profitabilitas sebagai variabel dependen. Sedangkan struktur modal sebagai variabel independen. 3 Perbedaan Periode Penelitian Pada penelitian ini mengambil sampel dari tahun 2007-2009 pada perusahaan industri makanan dan minuman, sedangkan penelitian sebelumnya mengambil sampel tahun 2003-2005 pada industri ritel. Berdasarkan pemikiran tersebut, penulis ingin mengetahui lebih lanjut mengenai berapa besar pengaruh ukuran perusahaan, struktur aktiva, dan profitabilitas terhadap struktur modal. Maka penulis tertarik dengan melakukan penelitian tentang “ Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Industri Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta”. 23

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Likuiditas Perusahaan Terhadap Struktur Modal (Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2012)

0 5 132

Pengaruh struktur aktiva dan profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011

0 2 1

Pengaruh Struktur Aktiva Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 12 140

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 6 14

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 3 18

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, UKURAN PERUSAHAAN DAN OPERATING LEVERAGE TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ).

0 2 52

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ).

0 0 2

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 125

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 106

PENGARUH STRUKTUR MODAL, STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur Makanan dan Minuman Yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2016)

0 0 18