Komponen Struktur Modal Analisis pengaruh ukuran perusahaan, struktur aktiva dan profitabilitas terhadap struktur model pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa efek Indonesia

32 Menurut Bambang Riyanto 2001:23, berkaitan dengan struktur keuangan yang berhubungan dengan asset perusahaan dapat digunakan pedoman struktur keuangan yang konservatif baik yang vertikal maupun horizontal. Pedoman struktur keuangan konservatif yang vertikal menetapkan besarnya modal asing tidak boleh melebihi besarnya jumlah modal sendiri. Koefisien hutang, yaitu angka perbandingan antara jumlah modal asing dengan modal sendiri tidak boleh melebihi 1:1. Adapun pedoman struktur keuangan yang horizontal menetapkan bahwa keseluruhan aktiva dan persediaan bersih harus sepenuhnya dibelanjai dengan modal sendiri yaitu modal yang tetap tertanam dalam perusahaan. Dari pengertian-pengertian yang sudah dipaparkan, dapat ditarik kesimpulan tentang struktur modal yaitu perbandingan atau perimbangan antara hutang jangka dan modal sendiri atau disebut long-term debt to equity ratio.

E. Komponen Struktur Modal

Struktur modal suatu perusahaan secara umum terdiri atas beberapa komponen, yaitu: 33 1. Sumber Modal Sendiri Sumber modal sendiri dapat berasal dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan. Sumber dari dalam internal financing berasal dari hasil operasi perusahaan yang berbentuk laba ditahan dan penyusutan, sedangkan sumber dari luar eksternal financing dapat dalam bentuk saham biasa atau saham preferen Suad Husnan, 2000:275-276. Modal sendiri dalam perusahaan yang berbentuk perseroan dapat dibagi menjadi: a. Modal Saham Saham adalah bukti kepemilikan di dalam suatu perusahaan. Adapun bentuk-bentuk saham yang dari luar external financing adalah: 1 Saham Biasa Common Stock Saham biasa merupakan bentuk kepemilikan tanpa hak istimewa. Artinya bahwa pemilik akan memperoleh pembagian keuntungan dalam bentuk deviden jika perusahaan memperoleh laba. Pemegang saham biasa akan mendapat deviden pada akhir tahun pembukuan bila perusahaan mendapat keuntungan. 34 2 Saham Preferen Prefered Stock Saham ini merupakan bentuk kepemilikan dengan hak istimewa. Artinya saham preferen memiliki prioritas daripada saham biasa berkenaan dengan laba dan klaim atas aktiva dalam likuidasi. Dividen saham preferen hanya dibayar jika operasi perusahaan memperoleh laba yang cukup, tetapi dividen yang dibayarkan tidak dapat dipotongkan sebagai beban dalam perhitungan pajak. Saham preferen juga tidak mempunyai masa jatuh tempo Weston dan Copeland,1997:497. 3 Laba Ditahan Laba ditahan adalah akumulasi laba sesudah pajak yang dikumpulkan sejak perusahaan didirikan dan tidak dibagikan kepada pemiliknya Sutojo, et.all, 2004:185. Komponen modal sendiri ini merupakan modal dalam perusahaan yang dipertaruhkan untuk segala risiko, baik risiko usaha maupun risiko kerugian-kerugian lainnya. Modal sendiri ini tidak memerlukan adanya jaminan atau keharusan untuk pembayaran kembali untuk setiap keadaan maupun tidak adanya kepastian tentang jangka waktu pembayaran kembali modal yang disetor. Oleh karena itu, tiap-tiap perusahaan harus mempunyai jumlah minimum modal sendiri yang diperlukan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan. 35 Modal sendiri yang bersifat permanent akan tetap tertanam dalam perusahaan dan dapat diperhitungkan pada setiap saat untuk memelihara kelangsungan hidup serta melndungi perusahaan dari risiko kebangkrutan. Modal sendiri merupakan sumber dana perusahaan yang paling tepat untuk diinvestasikan pada aktiva tetap yang bersifat permanent dan pada investasi-investasi yang menghadapi risiko kerugiankegagalan yang relatif besar. Karena suatu kerugiankegagalan dari investasi tersebut dengan alasan apapun merupakan tindakan membahayakan bagi kelangsungan hidup perusahaan. 2. Sumber Modal AsingHutang Jangka Panjang Modal asing atau hutang jangka panjang adalah hutang yang jangka waktu pengembaliannya lebih dari satu tahun satu periode, umumnya lebih dari sepuluh tahun. Hutang jangka panjang ini pada umumnya digunakan untuk membelanjai perluasan perusahaan ekspansi atau modernisasi dari perusahaan, karena kebutuhan modal untuk keperluan tersebut meliputi jumlah yang besar. Hutang jangka panjang dapat didefinisikan sebagai kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya jatuh temponya masih panjang atau lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca Munawir.S, 2002:19. Komponen hutang jangka panjang ini terdiri dari: 36 a. Hutang Hipotik Mortgage Hutang hipotik adalah bentuk hutang jangka panjang yang dijamin dengan aktiva tidak bergerak tanah dan bangunan, dalam jangka waktu dan cara pembayaran tertentu Weston dan Copeland,1997:469. Sedangkan menurut Suad Husnan 2000:287, hipotik merupakan bentuk hutang jangka panjang dengan agunan aktiva tidak bergerak tanah dan bangunan. b. Obligasi Bond Obligasi adalah sertifikat yang menunjukkan pengakuan bahwa perusahaan meminjam uang dan menyetujui untuk membayarnya kembali dalam jangka waktu tertentu. Pelunasan atau pembayaran kembali pinjaman obligasi dapat diambil dari penyusutan aktiva tetap yang dibelanjai dengan pinjaman obligasi tersebut dan dari keuntungan. Obligasi juga dapat diartikan sebagai surat tanda utang, dan umumnya tidak dijaminkan dengan aktiva tertentu Suad Husnan, 2000:282. c. Kredit investasi Kredit investasi adalah jenis pendanaan yang disediakan oleh perbankan dan banyak dimanfaatkan oleh perusahaan untuk membiayai investasinya. 37 Modal asing atau hutang jangka panjang merupakan sumber dana bagi perusahaan yang harus dibayar kembali dalam jangka waktu tertentu. Semakin lama jangka waktu dan semakin ringannya syarat-syarat pembayaran kembali hutang tersebut akan mempermudah perusahaan untuk menggunakan sumber dana yang berasal dari modal asing hutang jangka panjang tersebut. Meskipun demikian, hutang tetap harus dibayar kembali pada waktu yang sudah ditetapkan tanpa memperhatikan kondisi keuangan perusahaan pada saat itu dan harus sudah disertai dengan bunga yang sudah diperhitungkan sebelumnya. Dengan demikian, seandainya perusahaan tidak mampu membayar kembali hutang dan bunganya, maka kreditur dapat memaksa perusahaan dengan menjual asset yang dijadikan jaminannya. Besaran jumlah hutang jangka akan berpengaruh terhadap baik buruknya struktur modal. Struktur modal yang kurang sehat ditandai oleh terlalu besarnya jumlah pinjaman dari pihak ketiga untuk mendanai kegiatan bisnis Sutojo, et.all, 2004:323. Struktur modal dinyatakan dengan perbandingan hutang jangka panjang dengan modal sendiri atau debt to equity ratio yang direncanakan untuk mendanai investasi. Debt to equity ratio yang paling ideal adalah 50 : 50 atau sekitar 50, artinya perusahaan atau kreditur masing-masing mendanai 50 jumlah dana yang dibutuhkan sekaligus menanggung risiko investasi dengan proporsi yang sama Sutojo, et.all, 2004:211. 38

F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal

Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Likuiditas Perusahaan Terhadap Struktur Modal (Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2012)

0 5 132

Pengaruh struktur aktiva dan profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011

0 2 1

Pengaruh Struktur Aktiva Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 12 140

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 6 14

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 3 18

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, UKURAN PERUSAHAAN DAN OPERATING LEVERAGE TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ).

0 2 52

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ).

0 0 2

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 125

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 106

PENGARUH STRUKTUR MODAL, STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur Makanan dan Minuman Yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2016)

0 0 18