BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Pelaksanaan stock split dan reverse stock split dikaitkan dengan beberapa hipotesis yang mendasarinya, yaitu optimal price range hipotesis, likuidity
hipotesis, dan signaling hipotesis. Hipotesis ini kemudian didukung oleh beberapa penelitian yang meneliti perilaku abnormal return dan likuiditas. Semua ini
mengambil periode penelitian disekitar pengumuman atau pelaksanaan stock split dan reverse stock split.
Penelitian ini juga akan meneliti signifikansi abnormal return disekitar hari pengumuman stock split dan reverse stock split; serta perilaku likuiditas pada
masa sebelum dan sesudah pelaksanaan stock split dan reverse stock split sebagai reaksi pasar atas adanya kebijakan stock split dan reverse stock split yang
dilakukan oleh emiten telah sesuai dengan motivasi yang mendasari kebijakan tersebut.
Periode penelitian dimulai dari Januari 2004 sampai dengan Desember 2008. Tahun 2004 dijadikan tahun dasar dalam penelitian karena pada tahun tersebut
terjadi kenaikan yang cukup signifikan pada emiten yang melakukan stock split dan reverse stock split. Selain itu, pada tahun 2004, bursa efek Indonesia sedang
mengalami perkembangan yang sangat pesat.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang mempublikasi kepada publik melalui pelaporan ke Bapepam dan
Bursa Efek Indonesia mengenai rencana stock split dan reverse stock split. Metode pengambilan sampel merupakan nonprobability sampling yaitu
tipe purposive sampling dimana pengambilan data sampel penelitian dipilih berdasarkan criteria sebagai berikut:
1. Tanggal announcement date tersebut dapat diketahui dengan pasti dari Bursa
Efek Indonesia baik melalui Pusat Referensi Pasar Modal maupun dari website BEI di
www.idx.co.id .
2. Emiten mempublikasikan ke public baik melalui pelaporan ke Bapepam dan
BEI atau melalui iklan di media massa perihal rencana pelaksanaan stock split dan reverse stock split.
3. Emiten tidak melakukan kebijakan lain atau corporate action lain misalnya
penerbitan warrant, obligasi, pembayaran deviden, right issue selama periode investigasi investigation window.
4. Emiten harus telah listing setidaknya satu tahun sebelum periode penelitian,
untuk memastikan ketersediaan data. 5.
Emiten yang sahamnya pada periode penelitian sangat jarang diperdagangkan dikeluarkan dari sampel. Saham tersebut tidak mengalami aktivitas
perdagangan selama paling tidak satu minggu berturut-turut lima hari perdagangan sehingga mempengaruhi keakuratan penelitian.
6. Sampel yang telah melakukan split lebih dari satu kali, harus memiliki jangka
waktu setidaknya satu tahun sebelum melakukan split kembali. Hal ini dilakukan untuk dapat menganalisis pengaruh dari stock split maupun reverse
stock split dalam periode satu tahun.
Perusahaan yang melakukan stock split selama Januari 2004 sampai dengan Desember 2008 sebanyak 47 emiten, yang kemudian diseleksi menurut kriteria-
kriteria diatas sehingga menyisakan 16 emiten dimana salah satu emiten melakukan stock split sebanyak dua kali selama periode penelitian. Sedangkan
perusahaan yang melakukan reverse stock split sebanyak 15 emiten. Setelah dilakukan seleksi meninggalkan sampel akhir sebanyak 8 emiten. Nama emiten
yang termasuk kedalam sampel dapat dilihat pada lampiran 1 dan 2. Berikut Tabel 3.1 yang menyajikan ringkasan perhitungan jumlah sampel yang telah dijelaskan
sebelumnya.. Tabel 3.1
Perhitungan Jumlah Sampel
Stock Split Reverse
stock split
Emiten yang melakukan kebijakan split 47
15 Emiten yang melakukan kebijakan lainnya corporate action
17 4
Emiten dengan likuiditas yang sangat rendah 10
3 4
Emiten yang tidak mempunyai data yangss lengkap Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian
16 8
satu emiten melakukan stock split 2 kali
C. Metode Pengumpulan Data