Pasar Efisien TINJAUAN PUSTAKA

Ada beberapa daya tarik pasar modal. Pertama, diharapkan pasar modal akan bisa menjadi alternative penghimpunan dana selain sistem perbankan. Pasar modal memungkinkan perusahaan menerbitkan sekuritas yang berupa surat tanda hutang obligasi ataupun surat tanda kepemilikan saham. Dengan demikian, perusahaan bisa menghindarkan diri dari kondisi debt to equity ratio yang terlalu tinggi karena meminjam dana dari bank sehingga justru membuat cost of capital of the firm tidak lagi minimal. Kedua, pasar modal memungkinkan para pemodal mempunyai berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan prefensi risiko mereka. Dengan adanya pasar modal, para pemodal memungkinkan untuk melakukan diversifikasi investasi, membentuk portofolio yaitu gabungan dari berbagai investasi sesuai dengan risiko yang mereka bersedia tanggung dan tingkat keuntungan yang mereka harapkan. Suad Husnan, 2005:5.

B. Pasar Efisien

Stock split dan reverse stock split merupakan salah satu informasi yang akan mempengaruhi harga saham. Teori yang menghubungkan antara informasi dan harga saham sering dinyatakan sebagai hipotesa pasar yang efisien. Para ahli ekonomi sering mengdefinisikan tiga level efisiensi pasar ini, yang dibedakan atas dasar tingkat informasi yang direfleksikan dalam harga saham. Ahmad Rifa’i dan Rudi Handoko, 2005. Level pertama, bahwa harga saham merupakan refleksi atas informasi harga saham masa lalu, atau dengan kata lain harga saham sekarang dapat diketahui dari harga saham masa lalu. Hal ini sering disebut dengan efisiensi pasar bentuk lemah. Level kedua, menyatakan bahwa harga saham tidak hanya mencerminkan harga saham sebelumnya, tetapi juga mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan. Informasi yang dipublikasikan ini misalnya, informasi dari Bursa Efek Jakarta, Emiten, Laporan Keuangan, maupun dari media-media keuangan lain. Hal ini sering disebut dengan efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Jika pasar saham efisien dalam bentuk setengah kuat ini, maka harga saham akan segera disesuaikan segera setelah adanya informasi yang dipublikasikan, misalnya pengumuman laba perusahaan, pengumuman rencana stock split dan reverse stock split , rencana pengeluaran saham baru, dan sebagainya. Dalam pasar yang efisien bentuk setengah kuat, maka tidak ada investor atau grup dari investor yang dapat menggunakan informasi yang dipublikasikan untuk mendapatkan keuntungan tidak normal dalam jangka waktu yang lama. Level yang ketiga, yang dikenal sebagai efisiensi pasar bentuk kuat, menyatakan bahwa harga saham mencerminkan semua informasi yang ada di pasar, baik informasi tersebut dipublikasikan maupun informasi yang tidak dipublikasikan. Bentuk efisiensi pasar tersebut bila ditinjau dari ketersediaan informasinya saja disebut dengan efisiensi pasar secara informasi informationally efficient market, sedangkan bila ditinjau dari kecanggihan pelaku pasar dalam mengambil keputusan berdasarkan informasi yang tersedia disebut dengan efisiensi pasar secara keputusan decisionally efficient market. Dalam pasar efisien, jika harga saham merefleksikan semua informasi yang tersedia, maka perubahan harga saham berarti merefleksikan adanya suatu informasi baru. Oleh karena itu, dapat diamati bahwa pentingnya suatu peristiwa event atau informasi dapat diteliti dari perubahan harga saham selama periode dimana peristiwa tersebut terjadi. Bodie, et.al. 2002 dalam Achmad Rifai’i dan Rudi Handoko 2005 mengatakan bahwa studi peristiwa event study merupakan suatu teknik penelitian keuangan empiris yang memungkinkan peneliti untuk menilai pengaruh suatu peristiwa tertentu terhadap harga saham perusahaan. Studi peristiwa dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi sinyal dari suatu peristiwa. Kandungan informasi sinyal dari suatu peristiwa dapat diketahui dari ada tidaknya abnormal return sebagai reaksi pasar terhadap suatu peristiwa. Jogiyanto, 2003 dalam Achmad Rifai’i dan Rudi Handoko, 2005. Studi peristiwa memiliki parameter sebagai berikut: event, announcement date, estimation window, investigation window, dan estimation model. Event dalam penelitian ini adalah suatu peristiwa dimana perusahaan mempublikasikan kepada public mengenai informasi rencana perusahaan untuk melakukan kebijakan tertentu. Announcement date merupakan tanggal yang dianggap event pengumuman kebijakan tersebut. Tanggal ini dianggap sebagai t 0. Estimation window, atau periode estimasi adalah periode sebelum suatu event terjadi, dimana data diperoleh untuk menentukan variable penelitian. Sedangkan investigation windows, atau periode investigasi adalah periode yang diteliti sebagai akibat adanya suatu event. Estimation model adalah model statistik yang digunakan untuk memperoleh return wajar expected return yang akan digunakan untuk menghitung abnormal return. Penelitian ini berkaitan dengan efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi, karena penelitian ini, berusaha mengetahui apakah peristiwa pengumuman rencana stock split dan reverse stock split oleh manajemen memiliki kandungan informasi sinyal bagi investor, yang dapat diketahui dengan reaksi pasar adanya abnormal return pada periode sekitar pengumuman pemecahan saham tersebut dan seberapa cepat pasar bereaksi terhadap suatu peristiwa tersebut. Oleh karena itu, dalam penelitian digunakan metode studi peristiwa. Berkaitan dengan efisiensi pasar setengah kuat, Suad Husnan 2003 dalam Achmad Rifa’i dan Rudi Handoko 2005 meneliti perilaku harga saham di pasar perdana selama tahun 1990 menyimpulkan bahwa pasar modal di Indonesia belum efisien bentuk setengah kuat. Demikian juga Affandi dan Siddarta 1998 dalam Achmad Rifa’i dan Rudi Handoko 2005, penelitiannya tentang uji efisiensi pasar bentuk setengah kuat terkait dengan informasi pengumuman laba menyimpulkan bahwa pasar modal di Indonesia, khususnya Bursa Efek Jakarta belum efisien bentuk setengah kuat.

C. Likuiditas

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 84 79

Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas Saham dan Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

14 130 117

Analisis Motivasi Dibalik Stock Split dan Reverse Stock Split

0 9 15

PERBEDAAN LIKUIDITAS SAHAM DAN RETURN SAHAM DI SEKITAR PENGUMUMAN STOCK SPLIT

1 8 11

ANALISIS ABNORMAL RETURN SAHAM, LIKUIDITAS SAHAM, DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM Analisis Abnormal Return Saham, Likuiditas Saham, dan Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham (Stock Split)(Pada Perusahaan Go Publik yang Terdaftar di Bu

0 2 18

ANALISIS ABNORMAL RETURN SAHAM, LIKUIDITAS SAHAM, DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH Analisis Abnormal Return Saham, Likuiditas Saham, dan Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham (Stock Split)(Pada Perusahaan Go Publik

2 21 15

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS DAN RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas Dan Return Saham Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 16

ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN RETURN SAHAM.

0 2 10

ANALISIS PERBEDAAN LIKUIDITAS SAHAM DAN RETURN SAHAM DI SEKITAR PENGUMUMAN STOCK SPLIT ANALISIS PERBEDAAN LIKUIDITAS SAHAM DAN RETURN SAHAM DI SEKITAR PENGUMUMAN STOCK SPLIT.

0 1 17

PENDAHULUAN ANALISIS PERBEDAAN LIKUIDITAS SAHAM DAN RETURN SAHAM DI SEKITAR PENGUMUMAN STOCK SPLIT.

1 1 8