sebelum melakukan reverse stock split adalah sebesar 0,0018655 atau 0,18655, kemudian meningkat menjadi 0,006566175 atau 0,6566175
setelah melaksanakan reverse stock split. TVA maksimum juga terjadi setelah pelaksanaan reverse stock split yakni sebesar 0,029755414 pada
t+52 atau 52 hari setelah pelaksanaan reverse stock split. Kenaikan rata-rata TVA setelah pelaksanaan stock split dan reverse
stock split menandakan peningkatan likuiditas saham pada emiten-emiten
tersebut. Hal ini secara umum mendukung optimal price range hipotesis dan liquidity hipotesis yang menyatakan bahwa tujuan dari pelaksanaan
stock split dan reverse stock split adalah mengembalikan harga saham
pada kisaran perdagangan yang optimal sehingga dapat meningkatkan likuiditas.
2. Return Saham
Rata-rata return realisasi emiten yang melakukan stock split selama periode estimasi dan investigasi disajikan pada tabel 4.3. Nilai persentase
pada kolom 4 menunjukkan perubahan rata-rata return saham dari periode estimasi ke periode sebelum pengumuman t-10 sampai dengan t-1.
Terdapat delapan emiten yang mengalami peningkatan rata-rata return dari periode estimasi menuju periode sebelum pengumuman. Emiten tersebut
adalah Ekadharma International Tbk, International Nickel Indonesia Tbk II, Jaya Pari Steel Tbk, Kalbe Farma Tbk, Lippo Karawaci Tbk, Panorama
Sentrawisata Tbk, Rig Tenders Indonesia Tbk, Tempo Scan Pacific Tbk.
Sebagai contoh, emiten Ekadharma International Tbk selama periode estimasi t-110 sampai dengan t-10 memiliki rata-rata return sebesar
0,00251843 atau 0,2518, kemudian pada periode sebelum pengumuman t-10 sampai dengan t-1, terdapat peningkatan rata-rata return menjadi
sebesar 0,02221654 atau 2,2216, sehingga terdapat peningkatan sebesar 1,97, kemudian return tersebut menurun menjadi -0,0238461 atau
-2,3846 pada periode setelah pengumuman t+1 sampai dengan t+5. Terdapat enam emiten lain selain Ekadharma International Tbk yang
juga mengalami penurunan rata-rata return realisasi pada periode setelah pengumuman t+1 sampai dengan t+5 dibandingkan dengan periode
sebelum pengumuman t-10 sampai dengan t-1. Emiten tersebut adalah
Arpeni Pratama Ocean Line Tbk, International Nickel Indonesia Tbk II, Indosat Tbk, Jaya Pari Steel Tbk, Rig Tenders Indonesia Tbk, dan Tempo Scan
Pacific Tbk.
Tabel 4.3 Rata-Rata Return Realisasi Emiten yang Melakukan Stock Split
Pada Periode Estimasi dan Investigasi
Rata-Rata Return Realisasi Nama Emiten
t-110 sd t-11 t-10 sd t-1
t+1 sd t+5
Arpeni Pratama Ocean Line Tbk
0,001771985 -0,00526493 -0,70
-0,00736745
Ciputra Surya Tbk
-0,00018190 -0,00204079 -0,19
0,00008079
Davomas Abadi Tbk
0,00290113 -0,0114277
-1,43 0,00011299
Ekadharma International Tbk
0,00251843 0,02221654
1,97 -0,0238461
Hexindo Adiperkasa Tbk
0,00481258 0,00311775
-0,17 0,0082251
International Nickel Indonesia Tbk I
-0,00025373 -0,00107835 -0,08
0,0032095
International Nickel Indonesia Tbk II
0,00449806 0,0045433
0,005 0,00204307
Indosat Tbk
0,00690392 -0,000446
-0,73 -0,0058226
Jakarta Internasional Hotel Dev Tbk
-0,0001473 -0,01169230
-1,15 -0,0094453
Jaya Pari Steel Tbk
0,00143056 0,006768
0,53 0,0066503
Kalbe Farma Tbk
0,00481957 0,0051221
0,03 0,01512195
Lippo Karawaci Tbk
-0,0007683 0,0017822
0,26 0,01040532
Panorama Sentrawisata Tbk
0,00092567 0,0013295
0,04 0,05321890
Rig Tenders Indonesia Tbk
0,00275182 0,0083240
0,56 0,00061189
Tempo Scan Pacific Tbk
0,00052336 0,0081842
0,77 0,0056530
Bakrie Sumatra Plantations Tbk
0,00678794 0,001677
-0,51 0,06186246
Rata-rata return realisasi emiten yang melakukan reverse stock split selama periode estimasi dan investigasi disajikan dalam tabel 4.4. Ada 6
dari 8 emiten mengalami peningkatan rata-rata return realisasi saham dari periode estimasi ke periode sebelum pengumuman t-10 sampai dengan t-
1. Peningkatan terbesar diperoleh saham Inti Agri Resources Tbk dengan peningkatan sebesar 1,28 dari return sebelumnya sebesar 0,01051696
atau 1,05169 menjadi 0,0233333 atau 2,3333 pada periode sebelum pengumuman.
Emiten yang mengalami penurunan terbesar rata-rata return realisasi saham dari periode estimasi ke periode sebelum pengumuman t-10
sampai dengan t-1 adalah Pan Pacific Internasional Tbk. Rata-rata return pada periode estimasi adalah sebesar 0,0075 atau 0,75, kemudian
mengalami penurunan yang cukup besar pada periode sebelum pengumuman menjadi -0,01666667 atau -1,6667, sehingga terjadi
penurunan sebesar -2,42, kemudian terus menurun pada periode setelah pengumuman menjadi -0,0535714 atau -5,357.
Tabel 4.4 Rata-Rata Return Realisasi Emiten yang Melakukan Reverse Stock Split
Pada Periode Estimasi dan Investigasi
Rata-Rata Return Realisasi Nama Emiten
t-110 sd t-11 t-10 sd t-1
t+1 sd t+5
Pan Pacific Internasional Tbk
0,0075 -0,01666667
-2,42 -0,0535714
Sentul City Tbk
-0,00594893 0,0023809
0,83 -0,00333333
Bakrie Brothers Tbk I
0,001607142 0,00178571
0,02 0,10903318
Bakrie Brothers Tbk II
0,006451114 -0,00716042 -1,36
-0,01951886
Inti Agri Resources Tbk
0,01051696 0,0233333
1,28 0,07912519
Lippo E-net Tbk
0,00125577 0,0125
1,12 -0,0222222
Redland Asia Capital Tbk
-0,00329112 0,0033333
0,66 0,07768941
Sierad Produce Tbk
0,007333333 0,01666667
0,93 -0,04625
Tabel 4.5 menyajikan data rata-rata abnormal return saham pada emiten yang melakukan stock split dan reverse stock split selama periode
investigasi t-10 sampai dengan t+5. Sedangkan tabel 4.6 menyajikan statistik deskriptif untuk rata-rata abnormal return tabel 4.5.
Tabel 4.5 Abnormal Return
Periode Investigasi
Abnormal Return Periode
Stock Split Reverse Stock Split
h-10 0,006916301
-0,040221063 h-9
0,000369113 0,019558624
h-8 -0,010234358
0,055237605 h-7
-0,006616144 0,00559384
h-6 0,001334209
-0,032537787 h-5
0,011987004 -0,062304752
h-4 0,000225032
-0,039968764 h-3
-0,002999558 0,050726497
h-2 0,00564539
0,024287853 h-1
0,000189385 0,023807514
h0 0,005919912
0,02156815 h+1
0,003686792 0,019888963
h+2 0,015179458
-0,01895519 h+3
-0,001156597 -0,008187859
h+4 0,009080738
0,044537085 h+5
0,003853001 0,015774879
Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Abnormal Return Periode Investigasi
Abnormal Return Stock Split
Reverse Stock Split Statistik Deskriptif
t-10 sd t-1 t+1 sd t+5
t-10 sd t-1 t+1 sd t+5
Mean
0,000681637 0,006128678
0,000417957 0,010611576
Median
0,000297073 0,003853001
0,012576232 0,015774879
Standar Deviasi
0,006482997 0,006221897
0,041296997 0,024956373
Maximum
0,011987004 0,015179458
0,055237605 0,044537085
Minimum
-0,010234358 -0,001156597
-0,062304752 -0,01895519
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa rata-rata abnormal return untuk emiten yang melakukan stock split pada periode setelah tanggal
pengumuman ternyata lebih besar, yaitu sebesar 0,006128678 daripada periode sebelum tanggal pengumuman, yang hanya sebesar 0,000681637.
Nilai abnormal return tertinggi juga terjadi pada periode setelah tanggal pengumuman yaitu sebesar 0,015179458 yang terjadi pada periode h+2.
Pada emiten yang melakukan reverse stock split, rata-rata abnormal return
pada periode setelah tanggal pengumuman ternyata juga lebih besar, yaitu sebesar 0,010611576 daripada periode sebelum tanggal
pengumuman, yang hanya sebesar 0,000417957. Nilai abnormal return tertinggi terjadi pada periode sebelum tanggal pengumuman yaitu sebesar
0,055237605 yang terjadi pada periode h-8. Secara umum, tanpa melakukan uji signifikansi, dapat disimpulkan
bahwa terdapat abnormal return positif setelah pengumuman stock split maupun reverse stock split bagi investor. Kedua kebijakan tersebut dinilai
membawa sinyal positif bagi investor, sehingga mempengaruhi investor dalam keputusan transaksi yang ditandai dengan adanya abnormal return.
Hal ini sesuai dengan signaling hipotesis yang mendasari kebijakan stock split
maupun reverse stock split, yang menyatakan bahwa dalam informasi kebijakan split mengandung sinyal yang akan dipandang secara positif
atau negatif oleh investor yang pada akhirnya akan mempengaruhi investor dalam mengambil keputusan menjual atau membeli.
2. Analisis Pengujian Statistik