Meminta dengan Sabar dan Shalat

Ummul Kitab Induk al- Qur‟an, As-Sab’ul Matsani Tujuh yang terulang- ulang, Suratul Hamdi Surat al-Hamdu dan sebagainya. 63 Surat ini juga diturunkan pada waktu pertama kali disyariatkan shalat dan diwajibkan membacanya di dalam shalat. Karena itu, ia adalah surat pertama yang diturunkan secara lengkap. Dalam surat ini terdapat kesimpulan dari isi keseluruhan al- Qur‟an. 64

B. Meminta dengan Sabar dan Shalat

Kepada siapakah kita harus meminta dan bagaimanakah kita meminta agar yang kita mina dikabulkan. Dalam hal meminta kadang kala kita tidak pernah sabar. Ketika kita menginginkan sesuatu agar sesuatu tersebut menjadi milik kita tidak sabar, sabarlah yang harus kita lakukan agar apa yang kita peroleh mendapat nilai ibadah dan keberkahan. Kadang kita selalu terburu dalam melakukan perbuatan baik hal yang bernilai ibadah atau bukan. Allah menyuruh kita untuk selalu bersabar dalam meminta, sabar dalam menghadari cobaan, sabar dalam menghadapi godaan hawa nafsu, dan sabar dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah. Biasanya kesabaran seseorang itu tercermin ketika orang tersebut melakukan shalat. Sabar merupakan perbuatan yang sungguh berat dilakukan kecuali bagi orang-orang yang khusus‟. Senada dengan firman Allah surat al-Baqarah ayat 45 yang berbunyi: 63 Muhammad Syaltut, Tafsir al- Qur’an al-Karim. Terjemah. Drs. Herry Noer Ali Bandung: Dipenogoro, 1989 h.47 64 Departemen Agama RI. Al- Qur’an dan Tafsirnya. h.1           Artinya : Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu, Q.S. al-Baqarah02:45 Ayat ini ini menjelaskan kepada kita bahwa Allah menyuruh kita untuk menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong. Karena sabar merupakan perbuatan yang sangat sulit dilakukan. Dalam shalat seseroang membutuhkan kesabaran yang benar-benar karena perbuatan tersebut sangat berat kecuali bagi orang-orang yang khusus ‟. Dalam surat al-baqarah ayat 45 ini ada dua kata yang selalu bergandengan ketika didahului dengan kata isti‟anah. Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. 65 Kalimat inilah yang menjadi sepasang kata yang selalu berdampingan dalam beristi‟anah kepada Allah. Kata ر صلا ash-shabr atau sabar, artinya menahan diri dari sesuatu yang tidak berkenaan dihati, ia jua berarti ketabahan. 66 Sabar menahan diri dalam suatu penderitaan, baik dalam menemukan sesuatu yang tidak diingini ataupun dalam bentuk kehilangan sesuatu yang disenangi. 67 Imam Al-Ghazali mendefinisikan sabar adalah suatu kondiri mental dalam mengendalikan nafsu yang tumbuhnya adalah atas dorongan ajaran agama. 68 65 Lihat Q.S. al-Baqarah ayat 45 66 M.Quraish Shihab. Tafsir al-Misbah, h. 181 67 H. A. Hafizh,dkk. Ensiklopedi Islam Jakarta: Ichtar Baru Van Hoeve, 1996 h. 184 68 H. A. Hafizh,dkk. Ensiklopedi Islam h. 184 Sedangkan اصلا ash-shalah, dari segi bahasa adalah doa, dan dari segi pengertian syariat islam adalah ucapan dan perbuatan tertentu yang di mulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. 69 Shalat juga mengandung pujian kepada Allah atas limpahan karunia-Nya, mengingat Allah dan mengingat karunia-Nya, mengantar seseorang terdorong untuk melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya serta mengantarkannya tabah menerima cobaan atas tugas yang berat. Demikian shalat membantu manusia menghadapi segala tugas dan bahkan petaka. Mutawally asy- Sya‟rawi menegaskan dalam kitab tafsirnya, dan mintalah pertolongan dengan sabar bahwa nanti akan terjadi sesuatu yang sulit dan membutuhkan perjuangan serta pengorbanan. Maka dibutuhkan kesabaran yang bisa membawa manusia untuk mampu mengatasi kesulitan itu. 70 Dan jadikanlah sabar dan shalat itu sebagai penolongmu. Mintalah pertolongan dengan dua hal yang selalu terkait satu dengan yang lain, yaitu sabar dan shalat. Mewujudkan sabar harus dengan shalat, dan pelaksanaan shalat harus dengan sabat. Sabat itu pada hakikatnya beban berat yang ditanggung oleh jiwa, dan untuk meringankannya laksanakanlah shalat. Demikian juga shalat itu adalah beban taklif, maka harus dilakukan dengan sabar. 71 Memohon pertolongan dengan sabar ini di ulang-ulang beberapa kali karena sabar ini merupakan bekal yang harus dimiliki di dalam menghadapi setiap kesulitan dan penderitaan. Dan penderitaan yang pertama kali ialah 69 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah h.182 70 Mutawally asy- Sya‟rawi. Tafsir Sya’rawi. h.214 71 Mutawally asy- Sya‟rawi. Tafsir Sya’rawi. h.214 lepasnya kekuasaan, kedudukan, manfaat, dan penghasilan demi menghormati kebenaran dan mengutamakannya, serta mengakui kebenaran dan tunduk kepadanya. 72 Shalat adalah hubungan dan pertemuan antara hamba dan Tuhan. Hubungan yang dapat menguatkan hati, hubungan yang dirasakan oleh ruh, hubungan yang dengannya jiwa mendapat bekal didalam menghadapi realitas kehidupan dunia. Rasulullah saw pabila menghadapi suatu persoalan, beliau segera melakukan shalat. Sedangkan beliau adalah orang gyang sangat erat hubungannya dengan Tuhannya, dan ruhnya selalu berhubungan dengan wahyu dan ilham. 73 M. Quraish Shihab membagi kesabaran itu menjadi dua bagian. Yang pertama, sabar jasmani dan yang kedua adalah sabar rohani. 74 Sabar jarmani yaitu kesabaran dalam menerima dan melaksanakan perintah keagamaan yang melibatkan anggota tubuh, seperti sabar dalam melaksanakan ibadah haji yang mengakibatkan keletihan atau sabat dalam peperangan membela kebenaran. Sabar rohani yang menyangkut kemampuan kepada kejelekan, seperti sabar menahan amarah, atau menahan nafsu sexual yang bukan pada tempatnya. Jadi ayat tersebut mempunyai makna bahwa meminta pertolongan kepada Allah dengan jalan tabah dan sabar dalam menghadapi segala tantangan serta dengan melaksanakan shalat. Bisa juga bermakna, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, dalam arti jadikanlah ketabahan 72 Sayid Quthb. Tafsir Fi Zhilalil Qur’an. Terjemah. As‟ad Yasin Jakarta: Gema Insani Press, 2000 h. 82 73 Sayid Quthb. Tafsir Fi Zhilalil Qur’an. h. 82 74 M. Quraish Shihab. Tafsir al-Misbah. h.176 menghadapi segala tantangan bersama dengan shalat yakni doa dan permohonan kepada Allah sebagai sarana untuk meraih segala macam kebajikan. Setelah Allah menerangkan bahwa iman itu berbentuk suri tauladan, dan setelah Allah menjelaskan bahwa taurat menuntut kaum yahudi agar beriman kepada Muhammad saw, disini Allah menuntut kaum muslim untuk menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong, disisi lain selama kaum yahudi terbiada menukar ayat Allah dengan nilai yang rendah, dan juga terbiasa dengan praktek riba atau bunga bank dan lain sebagainya dari praktek yang diharamkan, maka mereka harus menjadikan sabar sebagai penolongan jika ingin kembali kejalan iman. 75 Dalam ayat lain ada yang memahaminya sebagai lanjutan tuntutan kepada orang-orang Yahudi atas dasar penyebutannya sesudah tuntutan dan kecaman diatas. Thalib Ibnu Asyam mengatakan : ayat ini ditujukan kepada Bani Israil sebagai petunjuk guna membantu mekera melaksanakn segala apa yang diperintahkan oleh ayat-ayat yang lalu. 76 Petunjuk yang dikandung ayat ini sungguh pada tempatnya, karena setelah mereka diajak disertai janji dan ancaman, maka dapat diduga keras bahwa tidak ada lagi jalan masuk bagi setan kedalam hati mereka, tidak ada juga tempat untuk mundur bahkan kini mereka telah bersiap untuk melaksanakan perintah Allah. Namun demikian, kebiasaan lama memberatkan langkah mereka. Ayat ini menyuguhkan resep yang amat ampuh agar mereka 75 Mutawally asy- Sya‟rawi. Tafsir Sya’rawi h.214 76 M. Quraish Shihab. Tafsir al-Misbah h.175 dapat melangkah maju menuju kebajikan. Kandungan resep ini adalah sabar dan shalar. 77 Kemudian perintah Allah yang menyuruh kepada kita agar menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong terdapat pula pada surat al-Baqarah ayat 153 yang berbunyi :             Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. Q.S. al- Baqarah02:153 Dalam ayat 153 ini juga kita diperintah oleh Allah untuk menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong. Karena Allah lebih senang bersama orang- orang yang sabar dibandingkan orang yang terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan suatu tindakan. Dalam kitab Tafsir al-Misbah kata sabar mencakup banyak hal, sabar menghadapi ejekan dan rayuan, sabar melaksanakan perintah dan menjauhi larangan, sabar dalam petaka dan kesulitan, serta sabar dalam berjuang menegaskan kebenaran dan keadilan. 78 Allah menyuruh kita untuk meminta pertolongan kepada-Nya dengan cara sabar dan shalar, serta melaksanakan seluruh perintah-Nya. Kenapa mesti sabar? Karena sabar dapat menyangkat derajat manusia. Sabar disebutkan di dalam al- qur‟an secara berulang-ulang. Hal ini karena Allah mengetahui bahwa dalam melaksanakan aktivitas secara 77 M. Quraish Shihab. Tafsir al-Misbah h.176 78 M. Quraish Shihab. Tafsir al-Misbah h. 339 istiqomah menurut usaha benar yang benar. Dan, hal ini pun biasanya masih sering diiringi dengan adanya desakan-desakan dan hambatan. Begitu juga dalam berdakwa dijalan Allah dimuka bumi akan menghadapi pergolakan- pergolakan tekanan jiwa sehingga memerlukan kesabaran lahir batin. Sabar dalam taat kepada Allah, sabar dalam meninggalkan maksiat, sabar dalam arti tegar dalam menghadapi kesulitan karena Allah, sabar atas segala fitnah dan tipu daya, sabar atas lambatnya pertolongan, sabar dalam menghadapi tekanan, sabat atas sedikirnya penolonga, sabar atas panjangnya jalan orang yang membuat ragu, sabar atas sulitnya dan beratnya jiwa, sabar atas beratnya kedurhakaan, dan sabar atas serangan orang-orang yang berpaling. 79 Ketika usaha sedemikian sulit maka kadang-kadang kesabaran menjadi lemah. Karena itulah, diiringi dengan shalat dalam kondisi seperti ini. Sebab, shalar adalah penolong yang tidak akan hilang dan bekal yang tidak akan habis. Shalat juga merupakan penolong yang akan selalu memperbaharui kekuatan dan bekal yang selalu memperbaiki hati. Dengan shalar, kesabaran akan tetap ada dan tidak akan terputus. Justru shalat akan mempertebal kesabaran. Sehingga kita akan ridha, tenang dan yakin. Minta pertolongan itu hanya kepada Allah. Dan bentuk pertolongan dalam pergaulan manusia adalah kebajikan dan ketakwaan. Coba kita perhatikan bunyi ayat 153 surat al- baqarah yang artiannya, “Wahai orang- 79 Sayyid Quthub. Tafsir fi Zhilall Qur’an dibawah Naungan al-Qur’an. h. 170 orang yang beriman, mintalah tolong dengan penuh kesabaran dan disertai salat doa. Sesungguhnya Allah itu beserta orang- orang yang sabar.” Shalat atau sembahyang adalah cara untuk menyatukan diri dengan Tuhan. Di dalam shalat orang berkomunikasi dengan Tuhan. Di dalam shalat ada doa. Di dalam shalat orang merenungi batinnya dengan ayat-ayat dan doa. Sehingga terciptalah sebuah proses input, output, dan limbah. Inputnya adalah energi batin energi metafisik yang masuk bersama dengan ayat-ayat dan doa yang dibaca dalam shalat. Outputnya adalah bangkitnya kesadaran. Dan, yang dibuang adalah semua rekaman bahwa sadar yang menjadi limbah dalam batin manusia. Itulah sebabnya dalamshalat sering muncul ingatan bawah sadar yang sudah terlupakan. Limbah di dalam tubuh nafsani manusia harus dibuang agar tidak meracuni jiwa. Jika manusia bebas dari kotoran atau racun batin, maka jiwa manusia menjadi jernih atau cerah. Manusia yang tercerahkan adalah manusia yang hidup penuh kesadaran. Dan, manusia yang sadar tak akan melakukan sesuatu yang keji dan munkar. 80 Dari kedua ayat tersebut dapat dipahami bahwa kita diperintahkan oleh yang maha kuasa untuk selau beribadah dan bersabar dalam menghadapi segala cobaan, baik berupa cobaan jasmani maupun cobaan rohani. Yang demikian akan menjadikan kita manusia yang bersabar dalam menjalankan semua perintah dan menjauhi larang-Nya. Dan Allah lebih mencitai dan menyayangi dan Allah lebih senang berada bersama orang-orang yang sabar. 80 Ahmad Chodjim. Jalan Pencerahan. Jakarta: Serambi,2002 h.129 Orang yang tidak berbuat kekejian dan kemungkaran, sama dengan orang yang berusaha menolong dirinya. Karena orang yang demikian ini berusaha hidup saling menolong dalam kebajikan dan ketakwaan. Sedangkan orang yang sabar adalah orang yang tidak mau berhenti dalam perjuangannya, orang yang tidak menyerah dalam upaya meraih cita-cita luhurnya. Dengan melaksanakan shalat dan sabar berarti telah memasuki tahap awal dalam mencari pertolongan. Jiwa yang jernih, dan upaya yang dilakukan dengan penuh kesabaran mengantarkan pencarinya ke tahap berikutnya yaitu mendapatkan petunjuk pemecahan masalah. Shalat dan sabar yang dipraktikan dengan benar bisa mengantarkan pelaksananya ke situasi yang jernih. Dan, dalam situasi yang jernih, yang terang, yang tidak semrawut, yang tidak penuh hiruk pikuk, maka seseorang, masyarakat atau bangsa dapat mencari jalan yang lurus sehingga keluar dari krisis yang menimpanya. Jadi, kalau bangsa ini terus mengalami kesulitan, terus terjebak dalam krisis, berarti bangsa ini tidak menjalankan shalat dan kesabaran dengan benar. Hal ini jelas yang dilakukan oleh elit-elit dan kelompok-kelompok masyarakat kita adalah formalitas dari shalat dan kesabaran. Shalat dilakukan untuk hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa. Segala sesuatunya tidak dikerjakan sesuai dengan aturan atau ketetapan- ketetapan yang benar dan tepat. Dari sini nampak jelaslah nilai shalat yang berarti pula hubungan langsung antara sesuatu yang lemah dan sesuatu yang maha besar dan abadi. Sungguh shalat merupakan waktu pilihan saat pelimpahan karunia dan kecintaan dari sumber yang tak kunjung kering. Ia merupakan kunci perbendaharaan yang kaya raya, yang amat banyak dan melimpah. Shalat adalah titik tolong dari dunia yang kecil dan terbatas ke dunia yang besar. Ia adalah ruh, salju, dan naungan dikala jiwa diterpa kepanasan. Ia adalah sentuan kasih sayang terhadap hati yang lelah dan letih. 81 Tentang keterkaitan ayat ini dengan ayat sebelumnya, bahwa pada ayat sebelumnya Allah menjelaskan tentang syukur. Pada ayat 153 ini Allah menjelaskan sabar, permintaan petunjuk dan pertolongan melalui sabar dan shalat. Karena bila seorang hamba mendapat nikmat, maka dia mensyukurinya, atau mendapat musibah bencana, maka dia bersabar menghadapinya. Allah menjelaskan sarana terbaik yang dapat digunakan untuk menghadapi berbagai musibah, yaitu sabar dan shalat. 82 Ayat ini mengajak orang-orang yang beriman, menjadikan shalat seperti yang diajarkan Allah dan dengan mengarah ke kiblat dan kesabaran sebagai penolong untuk menghadapi cobaan hidup

C. Allah Yang Maha Menolong