1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sesuai amanat Undang-Undang No 17 Tahun 2007 tentang Rencana Program Jangka Panjang Nasional RPJPN Tahun 2005-2025, pembangunan
nasional lima tahun mendatang difokuskan pada upaya pencapaian daya saing perekonomian yang kompetitif berlandaskan keunggulan sumber daya alam yang
ada, dan sumber daya manusia yang berkualitas, dan kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat.
Pada pembangunan bidang politik, visi jangka panjang hingga tahun 2025 adalah terwujudnya demokrasi yang terkonsolidasi yang dicapai secara bertahap
dan terencana. Pada Rencana Program Jangka Menengah Nasional RPJMN 2015-2025 pelembagaan nilai-nilai demokrasi menitik-beratkan pada prinsi
toleransi nondiskriminasi, dan kemitraan dengan penguatan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah. Pembangunan demokrasi dan pembangunan
ekonomi selayaknya menghasilkan sebuah korelasi positif satu sama lainnya, seperti lazimnya terjadi di negara-negara demokrasi Eropa, Skandinavia, dan Asia
Timur seperti Jepang dan Korea Selatan. Kualitas demokrasi, kualitas manusia, dan kemakmuran ekonomi berada pada garis linear, saling memperkuat satu sama
lainnya. Di Indonesia keterkaitan pembangunan politik dan pembangunan ekonomi
masih merupakan hal yang problematik, bahkan seringkali kontradiktif. Indeks Demokrasi Indonesia IDI, misalnya menunjukkan kasus yang berlawanan yaitu
provinsi yang secara ekonomis berada di bawah rata-rata nasional, justru memiliki angka IDI yang sangat tinggi, seperti Nusa Tenggara Timur NTT. Demikian
pula sebaliknya, provinsi yang dianggap berhasil pertumbuhan ekonominya, ternyata tidak selalu membawa provinsi itu menjadi semakin demokratis. Di
samping kehidupan demokratis itu sendiri merupakan tuntutan yang tidak terelakkan dari pembangunan nasional, karena merupakan amanat konstitusi,
demokrasi terkonsolidasi diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang dan permanen yang positif pada pembangunan seluruh bidang kehidupan
masyarakat.
2 Dewasa ini, Pemerintah terus berupaya menciptakan proses distribusi
kekayaan ekonomi: keadilan ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia melalui pemerataan pembangunan ekonomi dengan mendorong munculnya pusat-
pusat pertumbuhan di luar Pulau Jawa. Bagi kepentingan nasional, kemunculan Pusat-pusat Pertumbuhan Baru sangat penting untuk dua hal yaitu secara internal
untuk memperkuat persatuan bangsan dan kesatuan nasional dan secara eksternal meningkatkan daya saing perekonomian nasional baik di kawasan regional
maupun di tingkat global . Namun dari perspektif politik, mendorong munculnya Pusat-pusat
Pertumbuhan Baru berarti pula mendorong suatu kebijakan pembangunan nasional yang mencakup aspek pembangunan ekonomi dan aspek pembangunan
politik secara simultan. Pelaksanaan pembangunan ekonomi di Pusat-pusat Pertumbuhan Baru bertujuan untuk jalan bagi peningkatan kemakmuran dan
kesejahteraan ekonomi masyarakat. Sedangkan pembangunan politik di Pusat- pusat Pertumbuhan Baru bertujuan untuk membukakan jalan daerah tersebut bagi
peningkatan kehidupan demokratis yang ditandai oleh pemeliharaan kebebasan sipil yang tinggi, peningkatan kapasitas lembaga demokrasi, dan penguatan
penerapan hak-hak politik warga negara. Pembangunan politik: konsolidasi demokrasi dan pertumbuhan ekonomi: pertumbuhan ekonomi diharapkan
berkorelasi positif. 1,2 TUJUAN
Dengan memperhatikan latar belakang yang sudah diuraikan di atas, maka tujuan pelaksanaan kajian prakarsa ini adalah sebagai berikut:
4. Mengetahui permasalahan dan kendala pembangunan politik di Pusat-pusat
Pertumbuhan Baru; 5.
Mengkaji potensi-potensi yang perlu dikembangkan lebih jauh bagi Pusat- pusat Pertumbuhan Baru;
6. Mengantisipasi dampak sosial dari pembangunan di Pusat-pusat
Pertumbuhan Baru. Hasil kajian prakarsa ini selanjutnya akan digunakan sebagai bahan
penyusunan dan masukan atau umpan balik bagi perencanaan pembangunan
3 nasional yang lebih baik dan terintegrasi, khususnya bagi perwujudan konsolidasi
demokrasi dalam kaitannya dengan perwujudan pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi.
1.3 RUANG LINGKUP Ruang lingkup kajian prakarsa ini antara lain:
6. Mengumpulkan data dan informasi terkait berbagai masalah dan potensi pembangunan politik di Pusat-pusat Pertumbuhan Baru;
7. Mengumpulkan data dan informasi terkait berbagai aspek pembangunan demokrasi dan pembangunan ekonomi di Pusat-pusat Pertumbuhan Baru;
8. Melakukan pertemuan koordinasikonsinyasiFGD dan lain-lain, dengan berbagai pihak yang relevan, termasuk mitra kerja, untuk rekonsiliasi data,
serta klarifikasi informasi capaian pelaksanaan kegiatanprogram terkait pembangunan politik di Pusat-pusat Pertumbuhan Baru;
9. Melakukan observasi pada daerah-daerah yang diidentifikasikan sebagai Pusat-pusat Pertumbuhan Baru di Indonesia;
10. Menyusun laporan kajian prakarsa dan rekomendasi.
1.4. KELUARAN Hasil dari kegiatan kajian prakarsa ini adalah tersusunnya laporan hasil kajian