mengenai tindakan dan kejadian-kejadian ekonomis untuk meyakinkan derajat kesesuaian antara asersi ini dengan kriteria yang ditetapkan dan
mengkomunikasikannya ke pengguna yang berkepentingan.” Audit internal adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam
perusahaan untuk memeriksa dan mengevaluasi aktivitas-aktivitasnya sebagai jasa yang diberikan kepada perusahaan. Audit internal adalah sebuah aktivitas
konsultasi dan keyakinan objektif yang dikelola secara independen didalam organisasi dan diarahkan oleh filosofi penambahan nilai untuk meningkatkan
operasional perusahaan. Tujuan audit internal adalah untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan resiko, kecukupan kontrol, dan pengelolaan organisasi.
Audit internal merupakan profesi yang dinamis dan terus berkembang yang mengantisipasi perubahan dlam lingkungan operasinya dan beradaptasi terhadap
perubahan dalam struktur organisasi, proses, dan teknologi.
2.1.1.1. Pengertian Audit Internal
Untuk dapat memahami dan memperjelas definisi dari Audit Internal, berikut dikutip beberapa definisi audit internal. Ikatan Auditor Internal IIA –
Institute Of Internal Auditor dikutip oleh Sawyer dkk 2005 : 8 mendefinisikan audit internal sebagai berikut “Audit internal adalah fungsi penilaian independen
yang dibentuk dalam perusahaan untuk memeriksa dan mengevaluasi aktivitas- aktivitasnya sebagai jasa yang diberikan kepada perusahaan.”
Pernyataan ini lebih merupakan semacam pendahuluan, dan bukan sebuah definisi karena tidak memaparkan lebih jauh mengenai tanggung jawab auditor
Universitas Sumatera Utara
internal dan juga tidak menekankan bahwa audit tidak lagi hanya berkaitan dengan aspek akuntansi.
Kemudian Dewan Direksi IIA yang dikutip oleh Sawyer dkk 2005 : 9 mendefinisikan :
audit internal adalah aktivitas independen, keyakinan objektif dan konsultasi yang dirancang untuk memberi nilai tambah dan
meningkatkan operasi organisasi. Audit tersebut membantu organisasi mencapai tujuannya dengan menetapkan pendekatan yang sistematis
dan berdisiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses pengelolaan resiko, keukupan kontrol, dan pengelolaan
organisasi.
Selanjutnya Ikatan Auditor Internal IIA – Institute Of Internal Auditor
dikutip oleh Messier dkk 2005 : 514 mendefinisikan audit internal sebagai berikut:
Audit internal adalah aktivitas independen, keyakinan objektif, dan konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan
operasi organisasi. Audit internal ini membantu organisasi untuk mencapai tujuannya dengan melakukan pendekatan sistematis dan
disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen resiko, pengendalian, dan proses tata kelola.
Definisi ini menggariskan tujuan utama dari profesi dan secara luas menyatakan berbagai metode untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Dalam
melaksanakan audit internal dilakukan secara independen dan objektif artinya bahwa aktivitas audit tidak terpengaruh oleh pihak manapun dan tidak terlibat
dalam pelaksanaan audit tersebut. Sawyer dkk 2005 : 10 mengenukakan definisi untuk menggambarkan
lingkup audit internal modern yang luas dan tak terbatas sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Audit internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol ysng
berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan apakah : 1.
Informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan, 2.
Risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi,
3. Peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa
diterima telah diikuti, 4.
Kriteria operasi yang memusakan telah dipenuhi, 5.
Sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis dan 6.
Tujuan organisasi telah dicapai secara efektif, semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan
membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif.
Definisi diatas tidak hanya mencakup peranan dan tujuan auditor internal, tetapi juga mengakomodasikan kesempatan dan tanggung jawab. Definisi
tersebut juga memadukan persyaratan-persyaratan signifikan yang ada di standar dan menangkap lingkup yang luas dari auditor internal modern yang lebih
menekankan pada penambahan nilai dan semua hal yang berkaitan dengan resiko, tata kelola, dan kontrol. Definisi diatas juga menunjukkan bahwa audit internal
telah berkembang dari semula profesi yang hanya memfokuskan diri pada masalah teknis akuntansi, menjadi profesi yang memiliki orientasi memberikan
jasa bernilai tambah bagi manajemen. Dengan kata lain lingkup audit tidak lagi terbatas hanya pada pemeriksaan keuangan saja, akan tetapi juga berkembang
pada pemeriksaan di bidang lainnya seperti pengendalian, kepatuhan, tata kelola operasional dan lain-lain. Audit internal telah berubah menjadi disiplin yang
berbeda, dengan pusat perhatian yang lebih luas dan semakin berkembang.. Dalam perkembangannya konsep audit internal telah banyak mengalami
perubahan. Audit internal sebelumnya hanya berperan dalam mengawasi kinerja perusahaan dan cenderung hanya mencari kesalahan, namun saat ini audit internal
Universitas Sumatera Utara
dapat memberikan saran juga tindakan perbaikan atas sistem yang telah ada. Audit internal saat ini juga dapat dikatakan sebagai konsultan perusahaan yang
membantu perusahaan dalam mereview kinerja maupun aktivitas operasional perusahaan yang berguna untuk mencapai tujuannya di masa yang akan datang.
Dengan adanya departemen Internal Audit pada perusahaan, diharapkan akan dapat membantu anggota manajemen dalam berbagai hal, seperti menelaah
prosedur operasi dari berbagai unit dan melaporkan hal-hal yang menyangkut tingkat kepatuhan terhadap kebijasanaan pimpinan perusahaan, efisiensi, unit
usaha atau efektifitas sistem pengawasan intern. Hal inilah yang melatar belakangi timbulnya spesialisasi bidang pemeriksaan intern, yang menuntut tidak hanya
keahlian dalam bidang akuntansi tetapi juga keahlian bidang lainnya. Nasution : 2003
2.1.1.2. Fungsi dan Tujuan Audit internal