jumlah perjalanan di kawasan Perumahan Bukit Banaran Semarang yang dipengaruhi oleh jumlah anggota keluarga, jumlah anggota keluarga yang
bekerja dan atau sekolah, tingkat pendidikan, jumlah pengeluaran perbulan dan jumlah kendaraan adalah sebesar 0,824 x 100 = 82,4, sedangkan sisanya
100 – 82,4 17,6 dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian. 7.
Dengan mengambil alpa = 5, maka Fhitung = 264,545 lebih besar dari nilai Ftabel = 1,278. Hal ini berarti seluruh variabel bebas dan variabel terikat
mempunyai hubungan yang signifikan dengan pengaruh variabel bebas dan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah nyata. Harga signifikan
F = 0,000 menunjukkan derajat ketelitian sangat tinggi atau dapat dikatakan bahwa model regresi tersebut cocok.
Hasil analisis pada penelitian di kawasan Perumahan Bukit Banaran Semarang ini sedikit berbeda dengan hasil penelitian Indrajaya yang mengambil penelitian bangkitan
perjalanan di Perumahan Tlogosari Semarang yang menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi bangkitan perjalanan di Perumahan Tlogosari Semarang adalah jumlah
orang yang bekerja, jumlah orang yang bersekolah dan jumlah pendapatan. Pada penelitian di kawasan Perumahan Bukit Banaran Semarang ini jumlah pengeluaran kurang signifikan
terhadap jumlah perjalanan yang terjadi, tetapi ada kesamaan faktor yang mempengaruhi bangkitan perjalanan yaitu jumlah anggota keluarga, dan jumlah anggota keluarga yang
bekerja dan atau sekolah.
5.9 Perilaku Bangkitan Perjalanan di Kawasan Perumahan Bukit Banaran
Perilaku bangkitan perjalanan di kawasan Perumahan Bukit Banaran ini ditinjau dari kegiatan sehari-hari, yaitu orang yang bekerjasekolah, sedangkan variabel yang
ditinjau yaitu sebaran tujuan perjalanan, pemilihan moda dan rute yang biasa digunakan. Dari hasil analisis perilaku bangkitan perjalanan ini akan dapat diketahui kebutuhan
prasarana dan sarana transportasinya. 5.10 Perilaku Bangkitan dari Orang yang BekerjaSekolah
5.10.1 Sebaran Tempat Bekerja
Dari hasil survei terhadap 290 rumah di kawasan Perumahan Bukit Banaran Semarang didapatkan orang yang bekerja sekolah sebanyak 771 orang, dengan perincian :
zona 1 Perumahan Taman Puri Sartika 207 orang, zona 2 : Perumahan Trangkil Sejahtera dan Bukit Sukorejo 224 orang, zona 3 Perumahan Permata Safira dan Ayodya
Sekaran 173 orang, dan zona 4 Perumahan Sekar gading 167 orang. Untuk mengetahui sebaran tempat bekerja, responden diminta untuk menyebutkan kecamatan dari tempat
bekerja. Dari hasil diketahui kecamatan tempat responden bekerja yang terdiri dari 1 kecamatan di Kabupaten Semarang dan 8 kecamatan di Kota Semarang.
Tabel 5.14 Sebaran Tempat KerjaSekolah ke Kota Semarang
No Kecamatan Zona 1
Zona 2 Zona 3
Zona 4 Jumlah
Jml Pros Jml Pros Jml Pros Jml Pros Jml Pros 1
Semarang Tengah 57 27,5 59 26,3 46 26,5 47 28,1 209 27,1
2 Gajah
mungkur 45 21,7 46 21,4 34 19,6 36 21,5 161 20,9
3 Semarang
Selatan 33 15,9 36 16,5 26 15,0 23 13,7 118 15,3 4 Semarang
Barat 19
9,2 20
9,3 16 9,2 23 13,7 78 10,1
5 Gunungpati 7
3,3 9
3,5 10 5,7 7
4,2 29 3,8
6 Banyumanik
17 8,2 16 7,2 13 7,5 16 9,6 62 8,1 7
Candisari 24 111,6
27 12,6 19 10,9 19 11,4 89 11,5 8
Ungaran 0 0 2 1,0 3 1,7 3 1,8 8 1,0
9 Tembalang
3 1,4 5 2,2 6 3,5 3 1,8 17 2,2 Jumlah
207 100 224 100 173 100 167 100 771 100
Sumber : Hasil Analisis, 2011 Dari prosentase sebaran tempat bekerja terlihat bahwa di Kecamatan Semarang
Tengah mempunyai prosentase terbesar tempat penduduk Bukit Banaran bekerja 27,1. Hal ini karena di Kecamatan Semarang tengah memiliki fasilitas pelayanan yangterlengkap
perkantoran perdagangan, pendidikan, hiburan, dan lain-lain. Jika dikelompokkan antara penduduk kawasan Perumahan Bukit Banaran yang
bekerja di wilayah kota Semarang dan yang bekerja di wilayah Kabupaten Semarang, maka prosentase penduduk kawasan Perumahan Bukit Banaran yang bekerja di wilayah
Kota Semarang lebih besar yaitu sebesar 98,9. Dari sini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk bekerja di wilayah Perumahan Bukit Banaran di kota Semarang.
Dari tabel 5.19 juga terlihat tak terdapat penduduk wilayah Perumahan Bukit Banaran yang bekerja di Kecamatan Boja, Kecamatan Ngaliyan, Kecamatan Mijen, Kecamatan Tugu,
Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Genuk, dan Kecamatan Gayamsari.
Tabel 5.15 Perbandingan Lokasi Kerja No Lokasi
kerja Kab.Kota
Jumlah Prosentase
1 2
Kota Semarang Kab. Semarang
763 8
98,9 1,1
Jumlah 771 100,00
Sumber : Hasil Analisis Pengolahan Data, 2011
5.10.2 Pemilihan Moda dan Kepemilikan Kendaraan