Menurut McCollum 2009 dijelaskan bahwa komponen-komponen penting dalam mengajar menggunakan pendekatan saintifik diantaranya adalah guru harus menyajikan
pembelajaran yang dapat meningkatkan rasa keingintahuan Foster a sense of wonder, meningkatkan keterampilan mengamati Encourage observation, melakukan analisis Push for
analysis dan berkomunikasi Require communication. Meningkatkan rasa keingintahuan. Semua pengetahuan dan pemahaman dimulai dari rasa ingin tahu dari peserta didik tentang ’siapa, apa,
dan dimana‘ atau “who, what dan where” dari apa yang ada di sekitar peserta didik. Pada kurikulum 2013, peserta didik dilatih rasa keingintahuannya sampai ’mengapa dan
bagaimana’atau “why”and “how”.
Pada pembelajaran rasa keingintahuan ini dapat difasilitasi dalam kegiatan tanya jawab baik mulai dari kegiatan pendahuluan kegiatan inti dan penutup. Selain tanya jawab, dapat juga
dengan melalui memberikan suatu masalah, fakta-fakta atau kejadian alam yang ada di sekitar peserta didik.
1. Mengamati Pembiasaan kegiatan mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik,
sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik dapat menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan
materi pembelajaran yang disajikan oleh guru Sudarwan, 2013. Menurut Nuryani, 1995 mengamati merupakan kegiatan mengidentifikasi ciri-ciri objek tertentu dengan alat inderanya
secara teliti, menggunakan fakta yang relevan dan memadai dari hasil pengamatan, menggunakan alat atau bahan sebagai alat untuk mengamati objek dalam rangka pengumpulan data atau
informasi. Pengamatan yang dilakukan hanya menggunakan indera disebut pengamatan kualitatif, sedangkan pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur disebut pengamatan
kuantitatif. Untuk meningkatkan keterampilan mengamati, maka didalam pembelajaran sebaiknya dimunculkan kegiatan yang memungkinkan siswa mengunakan berbagai panca indranya untuk
mencatat hasil pengamatan.
2. Menganalisis Wonder grows with understanding and understanding come of analysis. Mc. Collum,2009.
Analisis dapat berupa analisis kuantitatif dan kualitatif. Peserta didik perlu dilatih dan dibiasakan melakukan analisas data yang sesuai dengan tingkat kemampuannya. Misalnya data pengamatan
yang diperoleh sendiri. Berikan kesempatan kepada peserta untuk meninjau kembali hasil pengamatan dan mereka dilatih membuat pola-pola atau grafik dari data yang diperolehnya. Latih
peserta untuk melakukan klasifikasi, menghubungkan dan menghitung.
3. Mengkomunikasikan Pada pendekatan scientific guru diharapkan memberi kesempatan untuk mengkomunikasikan
yang peserta didik telah pelajari.
B. Implementasi Pendekatan Scientific pada Pembelajaran IPS
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik khusus dalam menggunakan pendekatan pembelajaran. Pembelajaran IPS lebih menekankan pada penerapan keterampilan proses. Aspek-
aspek pada pendekatan scientific terintegrasi pada pendekatan keterampilan proses dan metode ilmiah.
Langkah-langkah metode ilmiah: melakukan pengamatan, menentukan hipotesis, merancang eksperimen untuk menguji hipotesis, menguji hipotesis, menerima atau menolak
hipotesis dan merevisi hipotesis atau membuat kesimpulan Helmenstine, 2013. Pada pembelajaran IPS pendekatan scientific dapat diterapkan melalui keterampilan
proses. Keterampilan proses sosial merupakan seperangkat keterampilan yang digunakan para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah. Menurut Rustaman 2005, keterampilan proses
perlu dikembangkan melalui pengalaman-pengalaman langsung sebagai pengalaman pembelajaran. Melalui pengalaman langsung seseorang dapat lebih menghayati proses atau
kegiatan yang sedang dilakukan. Keterampilan yang dilatihkan sering ini dikenal dengan keterampilan proses IPS. American Association for the Advancement of Science 1970
mengklasifikasikan menjadi keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu. Klasifikasi keterampilan proses tersebut tertera pada tabel 1.
Tabel 1. Keterampilan Proses Dasar dan Terpadu
Keterampilan Proses Dasar Keterampilan Proses Terpadu
Mengamati
Mengontrol variabel
Mengukur
Menginterpretasikan data
Menyimpulkan
Merumuskan hipotesa
Meramalkan
Mendefinisikan variabel secara
operasional
Menggolongkan
Mengomunikasikan
Merancang eksperimen
Pada tabel berikut ini disajikan jenis-jenis indikator keterampilan proses beserta sub indikatornya. Tabel 2. Jenis-jenis Indikator Keterampilan Proses beserta Sub indikatornya.
No Indikator
Sub Indikator Keterampilan Proses Sosial 1
Mengamati -Menggunakan sebanyak mungkin alat indera
-Mengumpulkanmenggunakan fakta yang relevan 2
Mengelompok kan
Klasifikasi Mencatat setiap pengamatan secara terpisah
- Mencari perbedaan, persamaan; Mengontraskan ciri-ciri; Membandingkan - Mencari dasar pengelompokkan atau penggolongan
3 Menafsirkan
Menghubungkan hasil-hasil pengamatan - Menemukan pola dalam suatu seri pengamatan; Menyimpulkan
4 Meramalkan
- Menggunakan pola-pola hasil pengamatan - Mengungkapkan apa yang mungkin terjadi pada keadaan sebelum diamati
5 Mengajukan
pertanyaan Bertanya apa, mengapa, dan bagaimana.
- Bertanya untuk meminta penjelasan; Mengajukan pertanyaan yang berlatar belakang hipotesis.
6 Merumuskan
hipotesis - Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan penjelasan dari suatu kejadian.
- Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji kebenarannya dengan memperoleh bukti lebih banyak atau melakukan cara pemecahan masalah.
7 Merencana-
kan percobaan
- Menentukan alatbahansumber yang akan digunakan - Mentukan variabel faktor penentu;
- Menetukan apa yang akan diukur, diamati, dicatat; - Menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa langkah kerja
8 Menggunakan
alatbahan Memakai alatbahan
- Mengetahui alasan mengapa menggunakan alatbahan ; Mengetahui bagaimana menggunakan alat bahan.
9 Menerapkan
konsep Menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru
- Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi
10 Berkomunikasi Mengubah bentuk penyajian
- Menggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan dengan grafik, tabel atau diagram
- Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis - Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian
No Indikator
Sub Indikator Keterampilan Proses Sosial - Membaca grafik atau tabel atau diagram
- Mendiskusikan hasil kegiatan mengenai suatu masalah atau suatu peristiwa.
Untuk lebih memahami bagaimana menerapkan keterampilan proses pada pembelajaran IPS, berikut ini uraian beberapa jenis keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu
yang dapat dilatihkan pada peserta didik. Melalui penerapan keterampilan proses pada pembelajaran IPS yang disajikan dengan strategi dan metode yang tepat, mudah-mudahan siswa
dapat terlatih dalam keterampilan saintifik. Hasil akhir yang diharapkan Kurikulum 2013 adalah adanya peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik soft
skills dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak hard skills dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Pada pembelajaran IPS, penerapan pendekatan saintifik berkaitan dengan pengembangan keterampilan proses sosial peserta didik . Seperti pada keterampilan proses sosial terdiri dari
keterampilan proses dasar dan terpadu . Guru dapat mengidentifikasi keterampilan proses apa saja yang dilatihkan pada suatu kegiatan pembelajaran baik eksperimen maupun non eksperimen.
Keterampilan proses sosial yang dapat dilatihkan pada kegiatan pembelajaran tentang dampak kebijakan pemerintah kolonial Belanda buku guru kelas VIII.
Keterampilan Proses Uraian Keterampilan
Mengamati Peserta didik mengamati gambar kerja paksa rodi dan tanam
paksa, kemudian memberikan komentar gambar-gambar tersebut. Menanya
Guru memberi stimulus beberapa pertanyaan, misalnya
Mengapa harus ada kerja paksa dan tanam paksa?
Siapakah yang menerapkan kebijakan kerja paksa dan tanam ?
Mengapa harus ada kerja paksa dan tanam paksa?
Bagaimana dampaknya bagi masyarakat Indonesia dalam aspek
sosial, ekonomi, gegrafi, politik, dan budaya? Mengumpulkan
datamencoba -
Peserta didik mengumpulkan data melalui kajian referensi untuk mencoba menemukan beberapa pertanyaan. Kegiatan
pengumpulan data dapat dilakukan secara individu maupun kelompok. Beberapa data penting yang harus ditemukan peserta
didik adalah : -
Kebijakan pemerintah Hindia Belanda misalnya tanam paksa, sewa tanah, dan hubungan Belanda dengan kerajaan-kerajaan di
berbagai daerah. Dampak kebijakan Pemerintah Hindia Belanda terhadap kondisi sosial, ekonomi, geografi, politik, dan budaya
masyarakat Indonesia. Mengasosiasimenalar
- Menganalisis data yang telah dikumpulkan tentang: dampak
kebijakan pemerintah kolonial terhadap kondisi bangsa Indonesia -
Menyimpulkan hasil analisis hubungan kebijakan pemerintah kolonial dengan berbagai perubahan yang terjadi pada
masyarakat Indonesia. Mengkomunikasikan
- Peserta didik dalam kelompok diminta mempresentasikan hasil
simpulan atas permasalahan yang telah dirumuskan.
- Kelompok lain diminta memberi tanggapan atas hasil simpulan
kelompok yang presentasi
- Peserta didik bersama guru mengambil simpulan atas jawaban
dari pertanyaan
Daftar Pustaka.
American Association for the Advancement of Science 1970 Science A Process Approach USA : AAAS Xerox Corporation.
Helmenstine, A.M. , Ph.D Scientific Method Steps. http:chemistry.about.comodsciencefairprojectsaScientific-Method-Steps.htm
. last update Februari 2013
Nuryani_Rustaman, http:file.upi.eduDirektoriSPSPRODI.PENDIDIKAN_IPS195012311979032-
NURYANI_RUSTAMANAsesmen_pendidikan_IPS.pdf last update Januari 2013
Indrawati. 2007. Model-model pembelajaran Informasi
. Modul PPPPPTK IPS. Bandung PPPPTK IPS Mc Colum 2009 A scientific approach to
teaching. http:kamccollum.wordpress.com20090801a-scientific-approach-to-
teachinglast update J anuari 2013
Poppy. K.D. 2010. Keterampilan Proses pada Pembelajaran IPS. Modul Program BERMUTU. Bandung:P4TK IPS
Sudarwan. 2013. Pendekatan-pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran. Pusbangprodik Tim Pengembang. 2013 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Mata Pelajaran IPS.
Pusbangprodik
MODEL-MODEL PADA PEMBELAJARAN IPS
Pada materi pelatihan 1 telah disajikan konsep model, Discovery Learning dan Problem Based Learning, Proyek Based Learning. Berikut ini contoh penerapan model-model pada pembelajaran
Penerapan Discovery Learning dan Problem Based Learning, Proyek Based Learning, pada Pembelajaran
IPS
LEMBAR KERJA
Kegiatan Pembelajaran dengan menerapkan model Discovery learning PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN CARA PENILAIANNYA
Kompetensi : Mampu merancang penerapan model pembelajaran dan cara penilaiannya.
Tujuan Kegiatan : Dengan mengisi Lembar Kerja kegiatan pembelajaran, peserta mampu
merancang kegiatan pembelajaran dengan model Problem Based Learning Discovery Learning Inquiry Learning Project Based Learningdan cara
penilaiannya pada pembelajaran IPS
Langkah Kegiatan: Untuk fasilitator
1. Mintalah peserta untuk mengkaji teks tentang model –model pembelajaran dan cara penilaiannnya
2. Mintalah peserta menentukan tema materi yang sesuai dengan masing-masing model 3. Mintalah peserta untuk mengisi LK perancangan kegiatan pembelajaran
4. Mintalah peserta untuk saling menukar hasil isian Lembar Kerja perancangan kegiatan pembelajaran scientific dan mendiskusikaan kesesuaiannya
Untuk Peserta
1. Kerjakan secara berpasangan , cermati lembar kerja perancangan model pembelajaran dan cara penilaiannya
2. Pilihlah satu subtemasubmaterisubtema untuk satu kali tatap muka yang sesuai salah satu model
3. Isilah Lembar Kerja perancangan model pembelajaran dan cara penilaiannya sesuai dengan model yang Anda pilih
4. Presentasikan hasil rancangan Anda 5. Perbaiki rancangan jika ada saran atau usulan perubahan
Catatan: Pada lembar kerja ini ada dua format model pembelajaran yaitu model Problem Based Learning dan Discovery Learning jika Anda merancang model Lainnya silahkan sesuai sintak model
yang sesuai.
3.1b
A.
Contoh Penerapan Pembelajaran Discovery learning Tujuan Kegiatan :
Pada kegiatan ini diharapkan peserta mampu merancang model Learning, Discovery Learning dan Problem Based Learning Project Based pada pembelajaran IPS
Langkah Kegiatan :
1. Kerjakan secara berpasangan , cermati lembar kerja perancangan model pembelajaran 2. Pilihlah satu subtopiksubmaterisubtema untuk satu kali tatap muka yang sesuai salah satu
model 3. Isilah Lembar Kerja perancangan model pembelajaran sesuai dengan model yang Anda pilih
4. Presentasikan hasil rancangan Anda 5. Perbaiki rancangan jika ada saran atau usulan perubahan
Catatan: Pada lembar kerja ini ada dua format model pembelajaran yaitu model Problem Based Learning dan Discovery Learning jika Anda merancang model Lainnya silahkan sesuai sintak model
yang sesuai.
FORMAT PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN Model Discovery Learning
Kompetensi Dasar :
1. ..………………….. 2. … …………………..
3. ……………………… 4. ……………………...
Tema :
………………………………….. Sub Tema
: Tujuan
: Alokasi Waktu
: 1x TM
TAHAPPEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Stimulation simullasiPemberian
rangsangan 2. Problem statemen
pertanyaanidentifikasi masalah
3. Data collection pengumpulandata
4. Data processing pengolahan Data
5. Verification pembuktian 6. Generalization menarik
kesimpulangeneralisasi
Penilaian Pembelajaran Penilaian Pengetahuan
Indikator Instrumen
Penilaian Keterampilan
Indikator Instrumen
Penilaian Sikap
Indikator Instrumen
B.
CONTOH PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN CARA PENILAINNYA Model Discovery Learning
Kompetensi Dasar :
1.1 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan waktu
dengan segala perubahannya 2.3 Menunjukkan perilaku santun toleran dan peduli dalam melakukan
interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya 3.4
Memahami pengertian dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial,budaya, dan ekonomi
4.3. Mengobservasi dan menyajikan bentuk- bentuk dinamika interaksi
manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi di
lingkungan masyarakat sekitar Tema
: Keadaan Alam dan Aktivitas Penduduk Indonesia
Topik :
Manusia sebagai mahkluk social Tujuan
: 1. Mendeskripsikan proses interaksi sosial yang dilakukan manusia
sebagai makhluk sosial 2. Mencari alternatif upaya pemecahan masalah pokok ekonomi, yang
dilakukan manusia sebagai mahluk sosial 3. Menganalis pemanfaatan lingkungan hubungannya dengan kegiatan
manusia ekonomi, sosial, budaya Alokasi Waktu
: 2 x TM
TAHAP PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Stimulation simullasiPemberian rangsangan
1. Hadirkan ke dalam pikiranmu tentang bunyi-bunyian yang selalu kamu dengarkan se tiap hari pagi, siang, sore
2. Problem statemen pertanyaanidentifikasi masalah
1. Dalam kegiatan ini kamu diminta mendiskusikan sekaligus menjawab pertanyaan yang ada.
2. Gunakan buku sumber atau fasilitas internet untuk mendukung dan memperkuat jawabanmu
3. Data collection pengumpulan data
1. Bunyi-bunyian tersebut melambangkan apa? 2. Lakukan pengamatan tentang penjual makanan keliling seperti
bakso, pangsit, es puter 3. Apakah barang dagangan tersebut sesuai bunyi-bunyian yang
dijual antara daerah satu dengan daerah lainnya sama? 4. Apakah barang dagangan tersebut dibuat sendiri atau hasil
kulakanproduksi orang lain? 5. Mengapa mereka memilih profesipekerjaan tersebut?
6. Latar pendidikan yang mereka miliki apa? 7. Berapa selisih keuntungan antara barang dagangan buatan
sendiri dengan kulakkan? 8. Berapa penghasilan mereka dalam se bulan?
9. Berapa keuntungan yang di dapat dalam setiap hari, setiap minggu dan setiap bulan?
10. Bagaimana penjual keliling tersebut mengatur perekonomian keluarganya?
4. Data processing pengolahan Data Catat semua jawaban dari pertanyaan dan perintah di atas
5. Verification pembuktian 1. Cocokkan antara hasil pengamatan tersebut dengan hasil
wawancara, buatkan peta sederhana tentang rute perjalanan para pedagang tersebut dalam berjualan pilih salah satu
2. Generalization menarik kesimpulangeneralisasi
Indonesia sangat kaya sumber belajar bunyi-bunyian yang
merupakan simbulbentuk perekonomian masyarakat
Pedagang keliling selalu melakukan rute perjalanan yang sama dapat dipastikan tidak pernah pindah rutenya ke tempat lain
karena diantara pedagang memiliki perjanjian tidak tertulispembagian wilayah
Penilaian Pembelajaran Penilaian Pengetahuan
Indikator Instrumen
Menjelaskan faktor pendorong
interaksi sosial yang mendasari aktivitas manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya
Menganalisis dinamika interaksi
manusia dalam pemecahan masalah pokok ekonomi
Menganalisis permasalahan
pokok ekonomi yang dialami manusia sebagai mahluk sosial
dalam kehidupan sehari-hari Tes Lisan dan hasil kinerja
Penilaian Keterampilan
Indikator Instrumen
Mengobservasi bentuk-bentuk
interaksi, budaya, ekonomi hubungannya dengan lingkungan
Mempresentasikan data hasil
observasi hubungannya dengan bentuk-bentuk dinamika manusia
dengan lingkungan, ekonomi dan budaya
Produk diskusi, Proyek
Penilaian Sikap
Indikator Instrumen
Mencari upaya pemecahan masalah
pokok ekonomi, yang dilakukan manusia sebagai mahluk sosial
Memiliki rada perduli terhadap
keadaan social masyarakat sekitar
Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat
orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari Pengamatan
II. MODEL-MODEL PADA PEMBELAJARAN IPS
Pada materi pelatihan 1 telah disajikan konsep model Proyek Based Learning, Discovery Learning dan Problem Based Learning. Berikut ini contoh penerapan model-model pada pembelajaran IPS
A. Model Pembelajaran Problem Based Learning