Pemeriksaan darah untuk mengecek hormon ß-hCG. Pemeriksaan Ultrosonografi USG Dapat melihat dimana lokasi

3. Kerusakan dari saluran tuba seperti : Penyakit radang panggul, infeksi TBC, Infeksi Clamidia,Gonorhoe,Endometriosis. Tanda dan Gejala : Nyeri hebat pada perut bagian bawah, nyeri tersebut dapat terasa tajam awalnya kemudian perlahan-lahanmenyebar ke seluruh perut. Nyeri bertambah hebat bila bergerakPerdarahan vagina bervariasi, dapat berupa bercak atau banyak seperti menstruasi Pemeriksaan Penunjang : 1. Pemeriksaan air seni dapat dilakukan untuk mengetahui kehamilan seseorang 2. Pemeriksaan panggul untuk mengkonfirmasi ukuran rahim dalam masa kehamilan dan merasakan perutyang keras.

3. Pemeriksaan darah untuk mengecek hormon ß-hCG.

Pemeriksaan ini diulangi 2 hari kemudian. Padakehamilan muda, level hormon ini meningkat sebanyak 2 kali setiap 2 hari. Kadar hormon yang rendahmenunjukkan adanya suatu masalah seperti kehamilan ektopik.

4. Pemeriksaan Ultrosonografi USG Dapat melihat dimana lokasi

kehamilan seseorang, baik di rahim, saluran tuba, indung telur, maupun di tempat lain Penatalaksanaan : Karena kehamilan ektopik dapat mengancam nyawa, maka deteksi dini dan pengakhiran kehamilanadalah tatalaksana yang disarankan. 22 Universitas Sumatera Utara • Leiomyoma : Leiomyoma mioma uteri adalah neoplasma otot polos jinak yang muncul dari lapisan myometrium uterus. Mioma uteri terdiri dari kolagen-kolagen yang membentuk konsistensi fibroid. Kebanyakan mioma ini berbentuk bulat atau bundar, warnanya putih seperti buah pear, padat, dan bagian terluarnya dibungkus oleh lapisan jaringan ikat tipis, sehingga batasnya tegas dengan jaringan myometrium di sekitarnya. Patogenesis : Mioma uteri sebenarnya berasal dari sebuah sel miosit progenitor tunggal. Mutasi primer yang menginisiasi pembentukan tumor masih belum diketahui, namun 40 dari mioma uteri ini teridentifikasi mengalami defek kariotipe, seperti di kromosom. Selain itu, mioma uteri adalah tumor yang sensitif terhadap estrogen dan progesteron. Oleh sebab itu, ia tumbuh selama tahun-tahun reproduksi, dan setelah menopause tumor ini mengecil dan insidennya juga lebih rendah. Faktor Risiko : 1. Menarche dini: meningkatnya lama paparan estrogen 2. Obesitas: meningkatnya konversi androgen menjadi estrogen 3. Ras afrika-amerika: genetik 4. Riwayat keluarga Faktor yang menurunkan risiko 1. Post menopause: terjadinya hipoestrogenisme 2. Kehamilan: adanya jeda paparan estrogen dan adanya remodeling uterus selama involusi post partum Universitas Sumatera Utara 3. Obat kontrasepsi oral kombinasi: paparan estrogen dilawan oleh progesteron 4. Merokok: mengurangi kadar estrogen dalam darah Klasifikasi : 1. Leiomyoma subserosa: berasal dari perbatasan miosit dengan serosa uterus, dan pertumbuhannya mengarah ke luar kavum uteri dan uterus itu sendiri. Jika tumor ini hanya menempel dengan myometrium progenitornya lewat sebuah tangkai maka disebut pedunculated leiomyomas. Jika tumor ini menempelkan dirinya ke dekat struktur pelvis terdekat lainnya maka disebut Parastic leiomyoma. 2. Leiomyoma intramural: adalah mioma yang tumbuh di tengah dinding uterus di lapisan ototnya. 3. Leiomyoma submukosa: mioma yang dekat dengan endometrium dan tumbuh mengarah dan menonjol di kavum uteri. Gejala Klinis : 1. Perdarahan: merupakan keluhan tersering dan biasanya muncul sebagai menorrhagia hipermenorhea perdarahan uterus yang berlebihan terjadi pada interval teratur, masa menstruasinya dalam batas normal.

2. Nyeri pelvis dan dismenorea. Uterus yang membesar dapat