Sistem Pengawasan Internal Gaji Pegawai pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM PENGAWASAN INTERN GAJI PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29

Oleh :

TRISNA HANDAYANI 112102107

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(2)

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : TRISNA HANDAYANI

NIM : 112102107

JURUSAN : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL : SISTEM PENGAWASAN INTERN GAJI

PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN

Tanggal : Juli 2014 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

NIP. 19670904 199403 1 004 Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak

Tanggal : Juli 2014 Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi

NIP . 19511114 198203 1 002 Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA

Tanggal : Juli 2014 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

NIP. 19560407 198002 1001


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

NAMA : TRISNA HANDAYANI

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NIM : 112102107

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL : SISTEM PENGAWASAN GAJI PADA

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN

Medan, Juli 2014

112102107


(4)

SWT berkat rahmad dan hidayat Nya penulis diberikan kemudahan, kelancaran dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul “Sistem Pengawasan Internal Gaji Pegawai pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan“ tepat pada waktunya dan ini merupakan titik akhir penulis dalam menyelesaikan pendidikannya di Universitas Sumatera Utara Program Studi Diploma Tiga Akuntansi.

Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis mendapatkan berbagai banyak bantuan, dukungan dan bimbingan. Dengan ketulusan hati izinkan penulis mengucapkan terimakasih sebesar - besarnya kepada :

1. Allah SWT yang telah mencurahkan rahmad, hidayat, karunia dan perlindungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

2. Kedua orang tua yang sangat penulis sayangi dan cintai,Bapak Yanto dan Ibu Ratna Dewi, S.pd terimakasih buat curahan kasih sayang, perhatian, pengorbanan yang selama ini kalian korbankan, bimbingan serta do’a yang selalu kalian panjatkan kepada Allah sehingga penulis diberikan kemudahan dalam penyelesaian tugas akhir ini. Dan buat adik dan kakak penulis Wenny Novriani, Riski Amalia, Ade Ilham Yusuf dan Sauqi Ahmad yang sangat penulis sayangi, terima kasiih telah memberikan semangat dan dukungannya kepada penulis.


(5)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara sekaligus Dosen Pembimbing penulis, terimakasih karena telah banyak membantu, membimbing penulis dan meluangkan waktu nya dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. BapakDrs. Chairul Nazwar, M.Si, AkselakuSekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

6. Semua dosen yang telah mengajar dan mendidik penulis selama menjalankan pendidikan di Universitas Sumatera Utara Diploma III Akuntansi ini hingga akhirnya penulis bisa menyelesaikan pendidikannya.

7. Sahabat-sahabat penulis Deasy Dwintasari, Deyana Deandra Mariska, Nisa Nazalia, Nico Surya Achadita, dan Tengku Muhammad Harry Rizki yang selalu memberikan dukungan dan doa disaat dibutuhkan dalam mengerjakan tugas akhir ini, terima kasih atas semua perhatian dan rasa sayang yang diberikan kepada penulis. Penulis berharap pertemanan kita terus awet sampai hari tua.

8. Semua teman-teman grup B penulis stambuk 2011 terutama buat Desy, Syarifah, Fauziyah, Poppy, Nurul Sakinah, Pani, Dini dan Lina terimakasih karena telah menjadi teman sekaligus sahabat yang baik buat penulis, semua yang telah terjadi dan telah kita jalani tidak akan penulis


(6)

dalam penyusunan tugas akhir ini untuk itu penulis menerima kritik dan saran untuk penyempurnaan tugas akhir ini dimasa yang akan datang. Semoga Allah SWT membalas semua yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini dan semoga penulisan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat untuk calon peneliti-peneliti lainnya. Terimakasih.

Medan, 2014 Penulis

112102107 Trisna Handayani


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. ... L atar Belakang Masalah ... 1

B. ... R umusan Masalah ... 3

C. ... T ujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

D. ... R encana Penulisan ... 4

1... J adwal Penelitian ... 4

2... R encana Isi ... 5


(8)

B. ... S truktur Organisasi ... 9 C. ... J

ob Description ... 10 D. ... J

aringan Kegiatan ... 16 E.... K

inerja Terkini ... 16 F.... R

encana Kegiatan ... 17

BAB III : SISTEM PENGAWASAN INTERN GAJI ... 19 A. ... P

engertian Gaji ... 19 B. ... U

nsur – unsur Gaji ... 21 C. ... P

rosedur Pencatatan Gaji ... 26 D. ... P


(9)

E... S istem Pengawasan Intern Gaji ... 32

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 43 A. ... K

esimpulan ... 43 B. ... S

aran ... 44 DAFTAR PUSTAKA ... 46 LAMPIRAN ... 47


(10)

Nomor Judul Halaman


(11)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1 Struktur Organisasi Sekolah Menengah Pertama 9 Negeri 29 Medan


(12)

(13)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia usaha di era globalisasi ini semakin pesat. Hal ini dilihat dari banyaknya perusahaan yang berdiri, dimana perusahaan-perusahaan tersebut mempunyai tujuan tertentu. Diantaranya pertumbuhan yang berkesinambungan dalam meningkatkan kelangsungan hidup perusahaan. Setiap perusahaan mempunyai tujuan tertentu untuk memperoleh laba yang maksimum. Secara umum tujuan didirikannya perusahaan adalah untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan kegiatan operasional perusahaan.

Pada umumnya, kegiatan operasional suatu perusahaan baru dapat berjalan apabila ada tenaga kerja. Tenaga kerja adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Tenaga kerja memberi sumbangan berupa tenaga, pikiran, pengalaman, dan keahlian. Sebagai imbalan atas apa yang mereka sumbangkan maka mereka berhak menerima berupa gaji dan upah. Dengan begitu pemimpin dapat membina hubungan baik dengan pegawai dan pegawai dapat menghormati pemimpin dengan bekerja lebih baik lagi.

Maka dalam hal ini, gaji sangat besar sekali pengaruhnya karena dapat mempengaruhi sifat tingkah laku tenaga kerja dalam melaksanakan beban yang menjadi tanggung jawab. Masalah ini tidak saja menyangkut berapa


(14)

jumlah uang yang diterima, melainkan menyangkut beban pekerjaan maupun berkaitan dengan moral dan tanggung jawab organisasi terhadap kehidupan pegawai dan keluarganya. Karena itu, tidak menutupi kemungkinan bila perusahaan tidak dapat memenuhinya, maka pegawaipun tidak akan memenuhi tugasnya, sehingga kegiatan operasional tidak berjalalan. Pegawai juga tidak akan tinggal diam bila haknya belum terpenuhi, bisa saja mereka akan mengadakan demo ataupun mogok kerja. Sehingga perusahaan mengalami kerugian bila tidak segera memenuhi tanggung jawabnya.

Suatu sistem pengawasan intern yang baik akan menghasilkan informasi yang benar dan dapat diterima oleh karyawan dan pimpinan perusahaan serta mampu memberikan gambaran yang jelas tentang keadaan gaji yang perlu diawasi. Untuk menciptakan suatu sistem pengawasan yang yang baik bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi hal tersebut diusahakan agar aktifitas perusahaan dapat berjalan dengan lancar.

Seperti halnya pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan,struktur organisasi merupakan kerangka yang mengelompokkan hubungan antara orang-orang pada suatu organisasi. Setiap bagian dalam organisasi memiliki pengertian tentang tanggung jawab dan pembagian tugas, bagaimana masing-masing bagian berhubungan satu dengan yang lainnya dan wewenang yang didelegasi pada masing-masing bagian. Dengan begitu perusahaan ini sulit mengendalikan pengolahaan gaji secara efektif dan efisien. Ditambah lagi bila keadaan perekonomian negara kurang baik, sehingga tidak mendukung operasional perusahaan tersebut.


(15)

3

Dengan dilandasi alasan dan pertimbangan diatas, maka penulis bermaksud meneliti dan mengevaluasi secara langsung untuk dapat mengetahui sejauh mana pengawasan gaji dan upah yang dilaksanakan oleh perusahaan . Untuk itu penulis mengambil judul “ Sistem Pengawasan Intern Gaji Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan”.

B. Rumusan Masalah

Pengawasan intern gaji memiliki peranan yang sangat penting dalam perusahaan khususnya dibidang keuangan. Pengawasan intern gaji dan upah dapat memberi bahan masukan kepada bagian keuangan untuk melakukan koreksi dan mengambil langkah yang perlu bila terjadi penyimpangan. Berdasarkan alasan itu maka penulis merumuskan masalah “Apakah sistem pengawasaan intern gaji Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan sudah berjalan dengan baik dan efektif”.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Dalam mengadakan suatu penelitian tentu ada tujuan yang ingin dicapai.Tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Untuk dapat mengetahui sistem pelaksanaan Pengawasan Intern Gaji pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan .

b. Untuk mengetahui apakah Sistem Pengawasan Intern Gaji yang diterapkan Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan sudah berjalan baik dan efektif.


(16)

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan secara teoritis maupun praktis mengenai pengawasan intern gaji.

b. Bagi instansi, dapat memberikan masukan kepada Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan .

c. Bagi penulis selanjutnya, dapat digunakan sebagai pembanding untuk melakukan penelitian pada waktu yang akan datang.

D. Rencana Penulisan 1.Jadwal Penelitian

Pelaksanaan dilaksanaan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan. Tabel 1.1

Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir

NO Kegiatan

Juni 2014

Juli 2014

I II III IV I II

1 Pengesahan Tugas Akhir

2 Pengajuan Judul

3 Permohonan Izin Riset

4 Penunjukan Dosen Pembimbing

5 Pengumpulan Data


(17)

5

NO Kegiatan

Juni 2014

Juli 2014

I II III IV I II

7 Bimbingan Tugas Akhir 8 Penyelesaian Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Penulis akan memberikan gambaran rencana isi tugas akhir yang akan mempermudah penulisan tugas akhir, maka penulis membaginya dalam 4 bab.

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan dan menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan rencana penulisan yang terdiri dari jadwal penelitian dan penyusunan tugas akhir.

BAB II : SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN

Pada bab ini diuraikan sejarah ringkas Instansi, struktur organisasi, jaringan usaha/kegiatan, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan.

BAB III : SISTEM PENGAWASAN INTERN GAJI PADA

SEKOLAHMENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN Pada bab ini peneliti akan membahas tentang pengertian


(18)

dari Sistem Pengawasan Intern Gaji. Membahas unsur-unsur gaji, prosedur pencatatan gaji, prosedur perhitungan gaji, dan system pengawasan intern gaji pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab terakhir dalam tugas akhir ini yang berisikan kesimpulan yang menyeluruh sesuai dengan topic penelitian dan juga beberapa saran yang relevan dengan kesimpulan.


(19)

BAB II

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN

A. Sejarah Ringkas

Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan diresmikan pada tahun 1984 dan mulai beroperasi pada tahun 1985. Perkembangan Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan yang sudah berdiri lebih kurang 30 tahun. Dibangun di atas tanah seluas 8.340 m2, tepatnya di Jalan Letda Sujono/Benteng Hulu, Kelurahan Tembung, Kecamatan Medan Tembung. Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 memiliki jenjang akreditasi B (baik) yang kepemilikan tanahnya merupakan milik Pemerintah dan status tanah SHG. Status bangunan merupakan milik Pemerintah yang memiliki luas seluruh bangunan 1.739 m2. Gedung Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 dipergunakan untuk ruangan belajar dan mengajar, perpustakaan, laboratorium, kantor, mushola, parkiran, dan sebagainya yang berguna untuk menunjang aktifitas pendidikan di sekolah. Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan ini mempunyai 24 kelas dengan jumlah :

1. Siswa, sebanyak 972 orang 2. Guru, sebanyak 72 orang

3. Pegawai Tata Usaha, sebanyak 8 orang

Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan terus mengembangkan sekolah bertaraf standar Nasional dan sekolah unggulan di tingkat kota Medan hingga saat ini.


(20)

Visi Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan adalah mewujudkan siswa yang beriman dan bertakwa, disiplin, demokratis, serta memiliki ilmu pengetahuan yang unggul berwawasan lingkungan indikator.

Misi Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan

Misi Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan efektivitas dan efesiensi proses pembelajaran multi kecerdasan.

2. Meningkatkan kemampuan dalam pemecahan masalah.

3. Mengembangkan kecerdasan kreativitas dalam bidang musik, olahraga, dan religi.

4. Membiasakan tepat waktu dan disiplin dalam melaksanakan semua kegiatan sekolah.

5. Membiasakan pengambilan keputusan melalui musyawarah.

6. Meningkatkan rasa cinta dan kasih sayang sesama manusia dan keimanan

kepada Tuhan Yang Maha Esa.

7. Melaksanakan School Green di lingkungan sekolah.

Tujuan Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan

Tujuan Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan adalah sebagai berikut :

a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu menghadapi persaingan

terhadap perkembangan nasional maupun internasional.

b. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksanakan penelitian-penelitian dan pengabdian pada masyarakat dan responsif terhadap perubahan.

c. Terwujudnya kehidupan sekolah yang agamais dan budaya.


(21)

9

7,18.

e. Peningkatan mutu akademik dengan menaikkan

akademik KKM sebesar 0,10 dari sebelumnya.

f. Meningkatkan kemampuan dalam teknologi

informasi dan komunikasi yang berjalan efektif dan mampu mengoperasikannya dari 50% menjadi 75%.

g. Terwujudnya lingkungan sekolah yang bersih,

nyaman, dan kondusif untuk belajar.

h. Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler.

i. Melengkapi sarana dan prasarana.

j. Meningkatkan kehadiran guru dalam

melaksanakan KBM dari 85% menjadi 95%.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas sub wewenang dan tanggung jawab cara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktifitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.


(22)

diterangkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan dengan kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan, secara vertikal, melalui saluran tunggal.

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan Sumber : Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan

C. Job Description

Berikut ini adalah uraian tugas dari setiap sub bagian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan :

1. Kepala Sekolah


(23)

11

mengendalikan kegiatan dalam melaksanakan tugas sekolah di bidang pendidikan serta tugas lain seperti menjaga lingkungan sekolah dan penghijauan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagai mana dimaksudkan diatas, Kepala Sekolah memiliki fungsi :

a. Menyusun perencanaan dan program kegiatan. b. Mengorganisasikan.

c. Mengarahkan.

d. Mendorong kreatifitas. e. Mengkoordinasikan.

f. Melaksanakan pengawasan. g. Monitoring.

h. Mengevaluasi.

i. Memutuskan suatu kebijakan yang baik bagi sekolah. 2. Pelaksanaan Administrasi

a. Mengatur pelaksanaan kegiatan. b. Mengatur pelaksanaan kepegawaian.

c. Pengadaan dan inventarisasi sarana prasarana. d. Pemeliharaan peralatan.

e. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat dibidang keuangan.

f. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dan kerumahtanggaan. g. Melakukan urusan persuratan dan kearsipan dilingkungan sekolah.

h. Mengumpulkan dan mengolah data keuangan sekolah. i. Mengoperasionalkan sistem informasi keuangan.


(24)

j. Melakukan penerimaan, penyimpanan, pembukuan, pengeluaran, dan pertanggungjawaban keuangan.

k. Menyusun laporan kerja sebagian dan mempersiapkan laporan sebagian. l. Melaksanakan urusan kesiswaan.

3. Urusan Kurikulum

a. Mengatur pelaksanaan kegiatan : • Kurikulum.

• Ekstra kurikuler :

1. Pramuka

2. Berenang

3. Pesantren kilat

4. Tari

Inservice training guru.

• Penilaian kegiatan sekolah. 4. Urusan Kesiswaan

a. Mengatur kegiatan. b. OSIS.

c. Pengarahan pengendalian. d. Pembentukan disiplin. 5. Urusan Prasarana

a. Menyusun rencana kebutuhan. b. Pengkoordinasian pendayagunaan.

c. Pengelolaan pembiayaan alat-alat pelajaran.


(25)

13

e. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan data sekolah secara keseluruhan. f. Melaksanakan pembukuan sarana dan prasarana secara rutin.

g. Menyusun laporan secara berkala. 6. Urusan Humas

a. Mengatur informasi sekolah kepada masyarakat.

b. Mengatur kerjasama sekolah dengan komite sekolah dan masyarakat.

c. Menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara sekolah dengan

masyarakat sekolah agar terjalinnya sosialisasi yang baik. 7. Tata Usaha Sekolah

a. Melaksanakan pengelolaan ADM kantor.

b. Melaksanakan pelayanan ADM kepegawaian dan kesiswaan.

c. Melaksakan ADM keuangan, sarana-prasarana, inventarisasi peralatan

sekolah.

d. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bagian dan

mempersiapkan penyusunan RKAT sekolah.

e. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan di bidang akademik,

administrasi umum dan keuangan, kesiswaan dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan.

f. Melaksanakan urusan kesuratan, kerumahtanggaan, perlengkapan,

kepegawaian, keuangan dan kearsipan.

g. Melaksanakan urusan rapat dinas dan upacara resmi di lingkungan sekolah. h. Melaksanakan administrasi pendidikan, penelitian, dan pengabdian atau

pelayanan pada masyarakat.


(26)

j. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan di lingkungan sekolah.

k. Melaksanakan penyimpanan dokumen dan surat yang berhubungan dengan

kegiatan sekolah.

l. Menyusun laporan kerja bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan

sekolah. 8. Guru-Guru

a. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar. b. Analisis hasil belajar setiap kurikuler.

c. ADM-KDM.

d. Mengoreksi hasil ujian siswa.

e. Memberikan bimbingan dan penyuluhan terhadap siswa agar terus

berprestasi.

f. Memilih dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai. 9. Wali Kelas

a. Melaksanakan pengelolaan kelas, baik teknis edukatif maupun administratif. b. Membina siswa secara moril.

c. Memberi dukungan dan semangat belajar bagi siswa. d. Menyelenggarakan administrasi kelas yang meliputi :

• Denah tempat duduk siswa. • Jadwal pelajaran.

• Daftar piket kelas. • Jurnal kelas. • Tata tertib kelas.


(27)

15

f. Merekapitulasi kehadiran siswa.

g. Pembuatan catatan khusus tentang siswa. h. Pengisian buku laporan hasil belajar siswa. i. Pembagian buku laporan hasil belajar siswa.

10. Guru Pembimbing

a. Melaksanakan kegiatan konseling. b. Membentuk pribadi siswa.

c. Membantu siswa dalam memecahkan masalah.

d. Melaksanakan kegiatan ADM, bimbingan dan konseling. e. Mengevaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling.

f. Menganalisis hasil evaluasi pelayanan bimbingan dan konseling. g. Tindak lanjut pelaksanaan program.

h. Mengawasi setiap tindakan siswa

i. Memberikan sanksi sesuai peraturan bagi siswa yang melanggar aturan D. Jaringan Kegiatan

Sekolah adalah unsur pelaksanaan akademik yang melaksanakan dan mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian/pelayanan masyarakat dan pembinaan aktifitas akademik. Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan adalah sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak berorientasi pada perolehan laba). Seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.

Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan lebih berorientasi pada pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan penelitian-penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan. Dengan demikian,


(28)

diharapkan lulusan-lulusan dari Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan adalah lulusan yang memiliki kualitas yang baik dan mampu bersaing untuk masuk Sekolah Menengan Atas yang berakreditasi baik.

E. Kinerja Kegiatan

Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan. Sekolah terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh sekolah dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin, dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan adalah menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap siswa, melakukan berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah khususnya bidang ilmiah yang bermanfaat bagi sekolah, siswa dan masyarakat, serta melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kreatifitas siswa dan memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi di segala bidang ilmu. Sekolah juga terus melakukan pembinaan terhadap aktifitas akademik agar dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar memiliki kualitas yang baik. Kegiatan-kegiatan kerohanian tetap dilaksanakan sekolah seperti perayaan hari-hari besar keagamaan (misalnya : idul fitri, isra’j mi’raj, natal, paskah dan lain-lain) sehingga para aktifitas akademik selalu memiliki nilai-nilai dan norma-norma keagamaan dalam menjalankan hidup, serta selalu


(29)

17

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

F. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan antara lain sebagai berikut :

a. Persiapan pendidikan siswa semester genap/ganjil. b. Pendidikan semester genap/ganjil.

c. Ujian mid semester genap/ganjil. d. Ujian Nasional.

e. Memperoleh kejuaraan Pramuka kelompok putri tingkat provinsi dan juara kelompok putra tingkat kota Medan.

f. Sekolah bertaraf sekolah rintisan.

g. Memperoleh kejuaraan kelompok seni untuk tingkat kecamatan. h. Sekolah unggulan ditingkat kota Medan.


(30)

BAB III

SISTEM PENGAWASAN INTERN GAJI PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN

Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan merupakan salah satu instansi pemerintahan, yang mana di dalamnya terdapat tenaga yang ahli dibidangnya. Untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja menjadi Sumber Daya Manusia yang mampu bersaing di era globalisasi, maka pimpinan harus berusaha merangsang pegawainya agar dapat melakukan tugasnya dengan baik.

Salah satu cara untuk meningkatkan ransangan kerja pegawai yaitu dengan memberikan imbalan dalam bentuk uang. Balas jasa yang diterima tersebut disebut sebagai gaji dan upah.Pembayaran gaji merupakan masalah yang dapat mempengaruhi hubungan antara tenaga kerja dengan pimpinan. Oleh karena itu jumlah gaji yang diberikan harus berdasarkan peraturan yang dapat diterima oleh semua pegawai. Untuk itu dalam bab ini penulis mencoba membahas yang menjadi topik penelitian yaitu bagaimana sistem pengawasan gaji dan upah pegawai pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan.

A. Pengertian Gaji

Menurut penulis, istilah gaji biasanya digunakan untuk pembayaran atau penerimaan atas sebuah pekerjaan atau jasa yang telah dilakukannya sehingga dia mendapat imbalan. Imbalan tersebut berfungsi sebagai jaminan kelangsungan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan UU dan


(31)

peraturan-20

peraturan dan dibayarkan atas suatu perjanjian kerja. Jumlah gaji yang dibayar biasanya secara berkala dan tetap, umumnya ditetapkan bulanan.

Sedangkan upah adalah imbalan yang diberikan kepada buruh-buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik. Jumlah upah ditetapkan secara harian dan berdasarkan hari kerja.

Menurut instansi, gaji merupakan pembayaran yang dibayarkan kepada pimpinan, pengawas, pegawai, dan sebagainya. Berikut ini penulis akan mengemukakan beberapa pengertian tentang gaji dan upah menurut para ahli ekonomi. Pengertian gaji menurut Sugiyurso dan Winarni (2005 : 95) adalah: Gaji merupakan sejumlah pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas administrasi dan manajemen yang biasanya ditetapkan secara bulanan, sedangkan upah merupakan imbalan yang diberikan kepada buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan banyak mengandalkan kekuatan fisik, jumlah pembayaran biasanya ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan.

Dapat disimpulkan baik gaji adalah balas jasa yang diberikan kepada karyawan yang telah memberikan jasanya kepada perusahaan. Jumlah gaji yang dibayar biasanya secara berkala dan tetap sedangkan upah tergantung kepada hasil kerja dan waktu kerja.Karena itu jumlah upah yang diterima setiap pegawai atau karyawan bisa berfluktuasi antara satu periode.Disamping itu tingkat upah juga dipengaruhi oleh hal – hal seperti pendidikan, pengalaman, kecakapan, inisiatif, kejujuran, serta keberanian karyawan itu sendiri. Insentif biasanya tidak ditetapkan dengan perbandingan langsung terhadap faktor-faktor tersebut diatas. Dengan kata lain upah itu


(32)

dibayar pada tingkat yang memungkinkan produktifitas buruh yang menguntungkan.

B. Unsur - Unsur Gaji

Karyawan adalah aset perusahaan oleh karena itu harus diperhatikan sebaik-baiknya tenaga dan keahlian yang diberikan karyawan harus sesuai dengan imbalan atau penilaian.Perusahaan membeli jasa para karyawan maka dapat menjamin kesejahteraan dan kelangsungan hidup keluarganya dengan pemberian gaji dan tunjangan lainnya.

Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan unsur-unsur gaji terdiri dari gaji pokok dan tunjangan. Hanya saja di Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan tidak ada istilah yang namanya upah, namun mereka menggunakan istilahnya adalah uang honor, bonus dan insentif.Karena tidak terdapat pegawai honor di Sekolah Menengah Negeri Pertama Negeri 29 Medan maka tidak terdapat uang honor. Tetapi terdapat uang insentif berupa makan per hari dan bonus jika melakukan prestasi atau perjalanan dinas yang bersangkutan dengan sekolah. Sehingga daftar upah tidak terperinci seperti daftar gaji karena bonus dan intensif dapat bila kita mengikuti ketentuan – ketentuan yang ada disekolah sifatnya tidak tetap.

Pada bagian tunjangan terdiri dari tunjangan istri suami, tunjangan anak, tunjangan beras, tunjangan jabatan, tunjangan jabatan struktural, tunjangan jabatan fungsional dan tunjangan pajak penghasilan.Unsur – unsur gaji adalah sebagai berikut :


(33)

22

a. Gaji pokok adalah gaji yang diberikan kepada PNS/ CPNS yang diangkat dalam satu pangkat/golongan ruang atau massa kerja sesuai ketentuan yang berlaku.

b. Tunjangan

- Tunjangan istri/suami adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS/ CPNS yang beristri/bersuami yang sah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, besarnya tunjangan istri/suami adalah 10% dari gaji pokok. - Tunjangan anak adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS/CPNS

yang mempunyai anak (anak kandung), paling banyak anak yang ditanggung adalah 2 orang dan belum berusia 21 tahun, tidak atau belum pernah menikah, tidak mempunyai penghasilan sendiri. Besarnya tunjangan anak adalah 2% dari gaji pokok untuk satu anak. - Tunjangan jabatan adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai

negeri sipil yang menjabat dengan jabatan tertentu menurut ketentuan yang berlaku. Tunjangan jabatan dibagi dua yaitu :

a. Tunjangan jabatan struktural adalah tunjangan yang berdasarkan pada sekretariat daerah, dinas daerah dan lembaga teknis lainnya. b. Tunjangan jabatan fungsional umum adalah tunjangan yang

diberikan kepada pegawai negeri sipil yang tidak menjabat jabatan struktural sebagaimana diatur dalam keputusan menteri yang membidangi pendayagunaan aparatur negara.

- Tunjangan beras adalah tunjangan pangan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil dalam bentuk natura (beras) sebesar 10 kg


(34)

perjiwa dalam bentuk uang.

- Pembulatan bertujuan untuk memudahkan pembayaran gaji karena tidak ada nilai uang nominal kecil.

c. Potongan-potongan gaji adalah sebagai berikut :

1. Iuran Wajib Pajak Pegawai (IWP) merupakan potongan untuk disalurkan ke tabungan pensiun pegawai dan akan dikembalikan saat pegawai tersebut pensiun.

2. Tunjangan pajak penghasilan adalah tunjangan ini biasanya disubsidi oleh pemerintah, tapi dimasukkan juga kedalam penghasilan. Tunjangan pajak penghasilan ini menggunakan PPh 21.

3. Iuran askes/subsidi askes merupakan subsidi dari pemerintah agar diketahui besar biaya pengeluaran untuk askes. Tunjangan ini juga dimasukkan kedalam penghasilan.

4. Simpanan Wajib 10% adalah pemotongan gaji pokok Pegawai NegeriSipilsebesar 10%, yang disimpan sebagai Simpanan Wajib. 5. Sewa Rumah, potongan yang dilakukan apabila Pegawai Negeri Sipil

memiliki rumah yang masih disewa.

6. Tunggakan, potongan yang dialakukan apabila Pegawai Negeri Sipil masih memiliki tunggakan.

7. Hutang Kelebihan, potongan yang dilakukan apabila Pegawai Negeri Sipil memiliki hutang yang berlebihan.

8. Lain-lain adalah pemotongan yang dilakukan selain dari potonganpokok yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.


(35)

24

9. Tabungan perumahan untuk Bapetarum dan dipulangkan pada saat masa kerja pegawai tersebut telah habis.

Potongan-potongan yang ada pada daftar gaji Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan adalah :

1. PFK Beras

2. Simpanan wajib 10% 3. Tunggakan

4. Hutang kelebihan 5. Penghasilan lain – lain 6. Tabungan perumahan

Menurut Robert L. Malthis, Jhon. H dan Jackson (dalam Krista, 2002:118), unsur-unsur gaji dibagi atas :

“Kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung.Pada kompensasi langsung terdiri dari gaji pokok dan gaji variabel. Pada kompensasi tidak langsung terdiri dari asuransi kesehatan, dana pensiun, libur pengganti dan kompensasi pekerja”.

1. Kompensasi Langsung a. Gaji Pokok

Gaji pokok yaitu kompensasi dasar yang diterima oleh karyawan sebagai gaji, gaji pokok terdiri dari:

• Gaji yaitu bayaran yang konsisten dari suatu periode ke periode lain dengan tidak memandang jumlah jam kerja.


(36)

berdasarkan jumlah waktu jam kerja. b. Gaji Variabel

Gaji variabel yaitu gaji kompensasi dikaitkan dengan kinerja individual, kelompok, atau organisasi, gaji variabel terdiri dari :

• Bonus, yaitu tambahan atas upah biasanya dimana dalam pembeliannya tidak memperhatikan tingkat produktivitas masing-masing karyawan.

• Insentif, yaitu upah tambahan yang diberikan pada karyawan karena prestasi kerjanya yang baik atau kinerja yang baik.

• Kepemilikan saham, yaitu tambahan upah yang diberikan kepada pemilik saham.

2. Kompensasi Tidak Langsung a. Asuransi kesehatan b. Dana pensiun c. Libur pengganti d. Kompensasi pekerja Sifat gaji pada umumnya adalah : 1. Berlaku secara nasional

2. Dikeluarkan oleh pemerintah pusat 3. Biasanya ditinjau lima tahun sekali

4. Ada sistem kenaikan dan jumlah rincian dari pemerintah pusat

5. Dasar pembelian adalah golongan / tingkat pekerjaan dan diikuti oleh sistem tunjangan


(37)

26

C. Prosedur Pencatatan Gaji

Harus dipahami terlebih dahulu bahwa sistem pencatatan ini merupakan kegiatan mencatat segala bentuk kegiatan dan juga transaksi sehingga tidak dapat mengurangi kesalahan. Prosedur merupakan rangkaian kegiatan administrasi yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu perusahaan, untuk mencapai keseragaman tindak dalam melakukan transaksi-transaksi yang sedang terjadi. Dalam penggajian di sekolah biasanya menggunakan sistem catatan akuntansi dan bukti transaksi. Maka sistem yang digunakan adalah :

1. Catatan akuntansi yaitu :

a. Jurnal umum, atau daftar voucher ( voucher register bila digunakan sistem voucher ) untuk mencatat pengakuan utang gaji/upah

b. Jurnal pengeluaran kas atau daftar cek ( cek register bila digunakan sistem voucher ), untuk mencatat pembayaran gaji/upah.

c. Rekening buku besar terkait.

2. Bukti Transaksi

Bukti transaksi yang digunakan tergantung sistem penggajian yang dipakai, seperti :

a. Sistem gaji tetap

• Surat keputusan pengangkatan pegawai • Surat keputusan penggolongan gaji


(38)

• Surat keputusan perubahan gaji • Daftar gaji

• Perincian gaji tiap pegawai • Kuitansi gaji

b. Sistem gaji tetap dengan variasi

• Surat keputusan pengangkatan pegawai • Surat keputusan penggolongan gaji • Surat keputusan perubahan gaji • Daftar gaji

• Perincian gaji tiap pegawai • Kuitansi gaji

• Perintah lembur, atau laporan prestasi seperti laporan penjualan per tenaga pemasar

• Daftar absen pegawai

Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan, gaji pegawai dibayarkan melalui bendahara, setiap awal bulannya bendahara melakukan pencatatan gaji seluruh pegawai di Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan. Gaji tersebut dibayarkan sesuai dengan ketetapan yang berlaku pada peraturan yang ada, sesuai dengan pangkat dan golongan PNS/Guru tersebut. Setelah melakukan pencatatan gaji seluruh pegawai Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan, bendahara mengajukan data-data tersebut ke Pemko Medan. Pemko Medan langsung mencairkan gaji tersebut sesuai


(39)

28

dengan data yang diberikan, lalu bendahara membawa uang tersebut ke sekolah untuk dibagikan kepada pegawai dan guru sesuai dengan slip gaji mereka yang ada didata.

D. Prosedur Perhitungan Gaji

Adapun prosedur pencatatan gaji tercantum hal-hal yang berkaitan dengan dokumen-dokumen yang digunakan sebagai pendukung pelaksanaan tugas yang harus dilaksanakan. Dokumen-dokumen ini terdiri dari :

1. Dokumen pendukung perubahan gaji

Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupasurat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan,misalnya berupasurat-surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat dan lain- lain. 2. Kartu jam hadir

Dokumen ini umumnya digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan diperusahaan. Catatan jam hadirkaryawan ini dapat berupa daftar hadir biasa dan dapat pula berbentukkartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu.

3. Kartu jam kerja

Dokumen ini digunakan untuk pencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu.

4. Daftar gaji

Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan dikurangi potongan-potongan berupa PPh pasal 21 utang karyawan, iuran untuk


(40)

organisasi karyawan dan lain-lain. 5. Rekap daftar gaji

Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per depertemen, yang dibuat berdasarkan daftar gaji .

6. Surat pertanyaan gaji

Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuatan daftar gaji dan upah bersamaan dengan pembuatan daftar gaji.

7. Amplop gaji

Utang gaji dan upah karyawan diserahkan kapada setiap karyawan dalam amplop gaji .

8. Bukti kas keluar

Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan gaji pegawai administrasi dan guru dibayarkan setiap awal bulannya dengan ketetapan yang perhitungkan seperti :

1. Hari kerja

Jam kerja pegawai yaitu 6 hari kerja dalam seminggu. 2. Hari Istirahat

Para pegawai dibebaskan dari pekerjaannya dalam batas waktu yang telah ditetapkan, yaitu untuk makan siang dan sholat dari pukul 12.00-13.00. 3. Hari libur nasional dan hari besar lainnya

Pegawai administrasi dan guru berhak libur dengan pembayaran gaji penuh.


(41)

30

4. Cuti

Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan cuti pegawai dan guru diatur sebagai berikut :

- Cuti dalam satu tahun adalah 2 minggu kerja dimana harus disetujui langsung oleh atasan.

- Cuti hamil yaitu selama 3 bulan.

Dokumen-dokumen penting dalam Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan antara lain :

a. Laporan absensi atau buku harian

Laporan absensi ini berfungsi sebagai pencatat daftar hadir setiap pegawai instansi yang dapat digunakan untuk mempermudah perhitungan gaji pegawai. Buku daftar hadir pegawai ini berupa daftar hadir biasa yang diisi dengan manual (tanda tangan langsung).

b. Daftar / surat keterangan gaji

Daftar ini digunakan untuk mempermudah perhitungan gaji. Daftar ini berisi jumlah gaji bruto pegawai dikurangi dengan potongan gaji (PPh 21, iuran, dll).

c. Amplop gaji

Halaman muka amplop ini berisi informasi mengenai nama pegawai, nomor identitas pegawai, dan jumlah gaji yang diterima pegawai dalam jumlah tertentu.

d. Bukti kas keluar


(42)

Bagian Akuntansi ke Bagian Keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji yang diterima dari fungsi pembuatan daftar gaji.

Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan metode perhitungan gaji yang dibayarkan kepada pegawai administrasi dan guru didasarkan atas golongan dan jabatan.

Rumus Secara Sistematis Perhitungan Gaji Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan :

Pendapatan Bersih = Gaji Pokok + Tunjangan – Potongan

Adapun perhitungan gaji yang terdapat pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan antara lain :

a. Gaji pokok besarnya sesuai dengan pangkat, golongan, serta ruang gaji menurut ketentuan yang berlaku.

b. Tunjangan isteri/suami sebesar 10% dari gaji pokok.

c. Tunjangan anak sebesar 2,5% dari gaji pokok dalam hal kedua-duanya suami/isteri, pegawai negeri tunjangan keluarga (isteri/suami/anak) dibayarkan kepada pegawai negeri yang gaji pokoknya lebih tinggi.

d. Tunjangan jabatan diberikan menurut ketentuan yang berlaku.

e. Tunjangan pengabdian wilayah terpencil besarnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

f. Tunjangan beras besarnya ditentukan dengan keputusan Menteri Keuangan.


(43)

32

h. Tunjangan khusus pajak diberikan menurut ketentuan yang berlaku. i. PPh besarnya adalah 15% dari gaji.

j. Iuran Wajib Pegawai (IWP) sebesar 10% dari potongan subsidi askes. k. Taperum (Tabungan Perumahan) dipotong sebesar Rp 10.000 kepada

seluruh pegawai/guru.

E. Sistem Pengawasan Gaji

Secara umum pengawasan intern bertujuan untuk meminimumkan kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam instansi. Pengawasan intern menurut peneliti merupakan alat pengendalian yang sangat membantu manajemen dalam melaksanakan tugas. Sehingga mempunyai peranan yang sangat penting dalm suatu instansi.

Menurut Mulyadi (2008 : 163) tujuan pengawasan intern adalah sebagai berikut :

“Sistem pengawasan intern meliputi struktur organisasi metode, dan ukuran – ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen”.

Saat ini sistem pengawasan intern yang digunakan adalah berdasarkan definisi dari COSO (Committee Of Sponsoring Organizations Of The Treadway Commission) yang mencakup 5 unsur yaitu:

1. Lingkungan pengawasan

Lingkungan pengawasan adalah kondisi yang dibangun dan diciptakan dalam suatu organisasi yang akan mempengaruhi efektivitas pengendalian. Kondisi lingkungan kerja dipengaruhi oleh beberapa hal


(44)

yaitu adanya penegakan integritas dan etika seluruh anggota organisasi, komitmen pimpinan manajemen atas kompetensi, kepemimpinan manajemen yang kondusif, pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan, pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat, penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia, perwujudan peran aparat pengawasan yang efektif dan hubungan kerja yang baik dengan pihak ekstern.

Dalam lingkup organisasi pemerintahan maka lingkungan pengendalian terkait dengan integritas, etika, dan kompetensi pegawai, kepemimpinan manajemen, serta pengawasan intern yang dilakukan oleh aparat pengawasan intern pemerintah.Pegawai diharapkan tidak hanya memiliki pengetahuan, pendidikan, pengalaman dan keterampilan sesuai dengan fungsi kerjanya, namun juga memiliki integritas dan etika yang tinggi. Penyebab terjadinya kecurangan adalah karena lemahnya integritas dan etika dari pegawai pemerintah. Motivasi ekonomi menjadi hal yang paling berat yang harus dihadapi oleh organisasi pemerintahan, karena masih terbatasnya standar pendapatan untuk pegawai pemerintahan jika dibandingkan dengan pegawai perusahaan swasta atau BUMN, terutama bagi pegawai pelaksana. Penegakan etika dan integritas ini sebaiknya dinyatakan dalam bentuk peraturan tertulis seperti kode etik dan peraturan kepegawaian. Sehingga nantinya pegawai dapat melakukan hal tersebut dalam


(45)

34

kegiatan pekerjaan sehari-hari dan membentuk budaya kerja yang baik. Sanksi dan penghargaan merupakan salah satu sarana agar pegawai dapat terus mengembangkan integritas dalam kegiatan pekerjaannya. 2. Penilaian risiko

Risiko merupakan hal-hal yang berpotensi menghambat tercapainya tujuan. Identifikasi terhadap risiko (risk identification) diperlukan untuk mengetahui potensi-potensi kejadian yang dapat menghambat dan menghalangi terwujudnya tujuan organisasi. Setelah dilakukan identifikasi maka dilakukan analisis terhadap risiko meliputi analisis secara kuantitatif (quantitative risk analysis) dan kualitatif (qualitative risk analysis). Analisis risiko akan menentukan dampak kejadian, serta merupakan input untuk mendapatkan cara mengelola risiko tersebut. Kemudian dilakukan pengelolaan risiko (risk management) yaitu dengan alternatif sebagai berikut : 1. memindahkan risiko seperti penggunaan asuransi jiwa oleh pegawai, 2. mentolerir risiko misalnya menggunakan peralatan yang ada karena keterbatasan sumber daya peralatan,

3. menghilangkan risiko misalnya dengan mengubah jenis pekerjaan karena pekerjaan tersebut tidak dapat dilakukan atau risikonya terlalu besar.

Hal yang terutama dalam penilaian risiko ini adalah adanya kesadaran pegawai dan pimpinan instansi pemerintahan bahwa setiap kegiatan pekerjaan, terutama kegiatan pokok pekerjaan, memiliki risiko yang harus


(46)

dikelola. Pengelolaan akan tergantung pada tingkat risiko yang dihadapi. 3. Kegiatan Pengawasan

Kegiatan pengawasan adalah tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko, menetapkan dan melaksanakan kebijakan serta prosedur, serta memastikan bahwa tindakan tersebut telah dilaksanakan secara efektif.

Tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mengatasi risiko dapat dibagi menjadi 2 jenis tindakan yaitu :

a. Tindakan Preventif

Tindakan preventif adalah tindakan yang dilakukan sebelum kejadian yang berisiko berlangsung.

b. Tindakan Mitigasi

Tindakan mitigasi adalah tindakan yang dilakukan setelah kejadian berisiko berlangsung, dalam hal ini tindakan mitigasi berfungsi untuk mengurangi dampak yang terjadi. Tindakan-tindakan tersebut juga harus dilakukan evaluasi sehingga dapat dinilai keefektifan serta keefisienan tindakan tersebut. Umumnya tindakan preventif dapat mengurangi dampak lebih besar dibandingkan tindakan mitigasi, sehingga dalam organisasi pemerintahan diperlukan tindakan preventif agar tidak banyak pengeluaran yang diperlukan untuk melakukan tindakan mitigasi. Penetapan kebijakan dan prosedur di lingkungan organisasi pemerintahan erat kaitannya


(47)

36

dengan perundang-undangan, peraturan, dan ketetapan-ketetapan. Kebijakan seharusnya tidak menabrak peraturan yang ada. Sedangkan prosedur sudah seharusnya disusun dan ditetapkan hingga ke struktur terkecil dalam suatu organisasi pemerintahan, misalnya prosedur pekerjaan dalam satu unit/bagian kerja. Kebijakan dan prosedur ini sudah dalam bentuk tertulis agar setiap pegawai dapat mengetahui dan melaksanakan setiap kebijakan dan prosedur yang ada.Beberapa kegiatan pengawasan intern pemerintah meliputi reviu kinerja, pembinaan sumber daya manusia, pengendalian sistem informasi, pengendalian fisik aset, penetapan ukuran kinerja, pemisahan fungsi, otorisasi transaksi dan kejadian, pencatatan yang akurat dan tepat waktu, pembatasan akses terhadap sumber daya, akuntabilitas terhadap sumber daya, dan dokumentasi atas sistem pengendalian intern .

4. Informasi dan Komunikasi

Informasi adalah data yang sudah diolah yang digunakan untuk pengambilan keputusan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi. Informasi yang salah dapat menyebabkan keputusan dan kebijakan yang salah pula. Hal ini juga berlaku untuk organisasi pemerintahan. Kesalahan informasi dapat terjadi saat melakukan pengambilan data, analisis data dan kesimpulan data menjadi informasi serta pengelolaan informasi. Unit pengumpul dan pengolah data serta pengelola informasi merupakan unit yang sentral dalam unsur


(48)

pengendalian informasi yang berkualitas. Informasi berkualitas sendiri harus memenuhi beberapa syarat yaitu informasi harus sesuai kebutuhan, tepat waktu, mutakhir, akurat, dan dapat diakses dengan mudah oleh pihak-pihak yang terkait.Informasi yang berkualitas tentunya harus dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang terkait. Penyampaian informasi yang tidak baik dapat mengakibatkan kesalahan interpretasi penerima informasi. Dalam suatu instansi pemerintahan harus dibentuk unit khusus yang menangani penyampaian informasi, atau ditunjuk pejabat yang berwenang untuk melakukan penyampaian informasi tersebut.

Unsur pengawasan terhadap informasi dan komunikasi menjadi penting karena berkembangnya ilmu dan teknologi. Teknologi informasi dapat menjadikan pengawasan intern pemerintah lebih efektif dan efisien, namun di sisi lain menuntut adanya pengembangan terhadap pengetahuan dan keterampilan pegawai akan teknologi informasi

5. Pemantauan Pengawasan Intern

Pemantauan (monitoring) adalah tindakan pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan manajemen dan pegawai lain yang ditunjuk dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugas sebagai penilai terhadap kualitas dan efektivitas sistem pengawasan intern. Pemantauan dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu pemantauan berkelanjutan (on going monitoring), evaluasi yang terpisah (separate evaluation), dan


(49)

38

tindak lanjut atas temuan audit.Pemantauan berkelanjutan merupakan bahasa lain dari supervisi oleh atasan langsung. Pemantauan ini dapt dilakukan setiap saat, dapat menggunakan sarana laporan pekerjaan harian (daily activity), mingguan, atau laporan bulanan. Pemantauan meliputi berbagai aspek kegiatan pekerjaan sesuai kebijakan dan prosedur yang ada. Pelaksanaan terhadap prosedur yang telah ditetapkan diharapkan dapat mengurangi penyimpangan kegiatan pekerjaan.

Evaluasi terpisah adalah penilaian secara periodik atas kinerja organisasi dengan standar pengukuran yang sudah disepakati sebelumnya. Peranan pemantauan (monitoring) pengawasan internal memiliki peran yang penting dalam seluruh komponen pengawasan internal. Setiap komponen pengawasan internal akan mendapatkan pemantauan dan pengawasan. Di sinilah peran dari tim khusus pengawasan intern atau yang dikenal dengan tim audit.Menurut COSO dalam buku Azhar Susanto (2008:95) pengawasan intern dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen, dan karyawan yang dirancang untuk memberikan jaminan yang meyakinkan bahwa tujuan organisasi akan dapat dicapai melalui:

1. Efisiensi dan efektifitas operasi

2. Penyajian laporan keuangan yang dapat dipercaya

3. Ketaatan terhadap undang-undang dan aturan yang berlaku.

Bagian – bagian yang berhubungan dengan pengawasan intern gaji dan upah Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan adalah bagian personalia,


(50)

bagian pengawasan waktu / absensi, dan bagian adminstrasi dan keuangan. a. Bagian personalia

Apabila ada suatu bagian dalam perusahaan yang membutuhkan karyawan baru harus mengajukan formulir permintaan tenaga kerja baru kepada bagian personalia. Bagian personalia akan menyeleksi formulir permintaan karyawan baru berdasarkan data – data tersebut.

b. Bagian pengawasan waktu / absensi

Semuanya pembayaran gaji diawasi oleh bendahara. Tiap karyawan wajib hadir diharuskan mengisi daftar hadir (absensi) yang telah disediakan. c. Bagian admministrasi dan keuangan

Bagian ini bertugas untuk menandatangani daftar gaji dan upah, dan kartu gaji dan upah yang diterima dari bagian pendistribusian biaya dan mengirimkannya kepada kasir di bagian pembukuan.

Demi terciptanya sistem informasi atas gaji serta pengendalian internal gaji yang baik pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan, dilakukan pembayaran gaji dan pelaksanaannya melibatkan bagian keuangan dan bagian akuntansi.

1. Bagian keuangan

Bagian keuangan yaitu pegawai keuangan bertugas memeriksa kebenaran perhitungan gaji yang telah disajikan oleh kepala bagian keuangan kemudian diberikan kepada masing – masing kabag lainnya.

2. Bagian akuntansi


(51)

40

lalu membukanya kedalam buku besar gaji.

Untuk mencapai tujuan pengawasan intern, maka pihak manajemen perusahaan perlu merancang dan menetapkan unsur-unsur pengawasan intern sebagai berikut:

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.

Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini berdasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut : harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi. Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk penyimpanan aktiva perusahaan, suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi.

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya.

Sistem wewenang dan prosedur pembukuan dalam perusahaan merupakan alat bagi manajemen mengadakan pengawasan terhadap operasi dan transaksi yang terjadi dan juga untuk menghasilkan data akuntansi yang tepat.Klasifikasi data akuntansi dapat dilakukan dalam rekening buku besar. Menurut AICPA susunan rekening yang baik harus dapat memenuhi hal-hal sebagai berikut : membantu mempermudah penyusunan


(52)

laporan-laporan lain dengan ekonomis, meliputi rekening-rekening yang diperlukan untuk menggambarkan dengan baik dan teliti harta milik, hutang, pendapatan, harga pokok dan biaya yang harus dirinci sehingga memuaskan dan berguna bagi manajemen di dalam melakukan operasi, menguraikan dengan teliti dan singkat apa yang harus dimuat didalam setiap rekening, member batas sejelas-jelasnya antara pos-pos aktiva, modal, pendapatan dan biaya.

3. Praktik yang sehat selalu dijalankan di dalam melaksanakan tugas dalam fungsi setiap unit organisasi.

Adapun cara-cara umum yang ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktek yang sehat adalah : menggunakan formulir bernomor urut cetak yang pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang, pemeriksaan mendadak, setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh suatu organisasi tanpa ada campur tangan dari organisasi lainnya, keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak, pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas unsur-unsur sistem pengawasan intern.

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab.

Tingkat kecakapan pegawai mempengaruhi sukses tidaknya suatu sistem pengawasan intern. Apabila sudah disusun struktur organisasi yang tepat, prosedur-prosedur yang baik tapi tingkat kecakapan pegawai tidak memenuhi syarat-syarat yang diminta, bisa dipastikan bahwa sistem pengawasan intern tidak akan berhasil dengan baik. Dalam memilih


(53)

42

pegawai yang cakap dapat ditempuh dengan cara : seleksi calon karyawan yang sesuai dengan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya, yang dilakukan dengan mengadakan analisa jabatan yang ada dalam perusahaan dan menentukan syarat-syarat yang dipenuhi oleh calon karyawan yang akan menduduki jabatan tersebut, pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan sesuai dengan tuntutan perkembangan jabatannya.


(54)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa peneliti mencoba memberikan kesimpulan yang berhubungan dengan pengawasan intern gaji dan upah pegawai pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan yang terdiri dari tiga kesimpulan.

1.Sistem pengawasan intern gaji pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan telah efektif.

2.Sistem pengawasan intern gaji telah dilaksanakan dengan baik dan melibatkan beberapa fungsi yang mempunyai tugas dan tanggung jawab terpisah antara lain bagian personalia, bagian absensi, bagian administrasi dan keuangan dan bagian akuntansi.

3.Peranan utama pengawasan intern gaji adalah menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong, efisiensi, dan mendorong dipatuhi kebijakan manajemen. 4.Unsur-unsur gaji Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan telah

dipenuhi dengan baik ditandai dengan pemberian kesejahteraan pada karyawan dengan memberikan tunjangan-tunjangandan bantuan lainnya. 5.Prosedur pencatatan gaji telah dilakukan dengan baik ditandai dengan

tidak adanya penyelewengan dan kecurangan terhadap gaji,agar tidak terj adinya penyelewengan dan kecurangan maka pencatatan gaji dan upah


(55)

44

dilakukan pada bagian terpisah.

6.Prosedur perhitungan gaji telah dilaksanakan dengan sebaik mungkin walaupun memiliki karyawan yang banyak, perhitungan gaji tetap dilaksanakan dengan baik yang dituangkan dalam daftar gaji.

7.Sistem pengawasan intern gaji telah dilaksanakan dengan baik telah ditand ai dengana dan yapengawasan yang cermat atas gaji dan upah mulai dari perhitungan sampai pembayaran kepada masing-masing karyawan serta tidak terlalu rumit untuk menciptakan suatu efisiensi kerja.

2. Saran

Dari kesimpulan diatas, maka disini penulis memberikan saran-saran kepada perusahan. Adapun saran yang akan diberikan penulis adalah:

1. Sebaiknya perhatian terhadap internal kontrol dapat lebih ditingkatkan, mengingat perkembangan zaman yang semakin maju diiringi kebutuhan yang semakin tinggi.Dalam rangka untuk meningkatkan kecakepan dan efisiensi kerja, maka perlu diadakan job training bagi para pegawai. 2. Rotasi pekerjaan karyawan hendaknya terus dijalankan agar tidak terjadi

kebosanan dan mencegah tindakan penyelewengan yang mungkin ada serta dapat memperluas wawasan karyawan tentang tujuan perusahaan secara menyeluruh.

3. Sistem perhitungan pajak penghasilan gaji pegawai beserta tunjangan yang diberikan pihak instansi terhadap pegawai harus lebih efektif agar terhindar penyelewengan dari para pegawai.


(56)

bersangkutan, agar tidak terjadi tanda tangan yang sama dengan pegawai lainnya.

5. Sebaiknya pengawasan gaji yang telah dilaksanakan oleh Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan dapat dipertahankan agar tercapainy atujuan instansi secara menyeluruh.

6. Dengan adanya pengawasan intern ini diharapkan dapat meminimalkan tindak penyelewengan dan kecurangan yang dapat merugikan perusahaan.


(57)

46

DAFTAR PUSTAKA

Holmes Arthur W, David C Burns, 2005, Auditing Norma dan Prosedur, Alih Bahasa Moh. Badjuri, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002, Standar Profesional Akuntan Publik,

Cetakan kedua, Bagian Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta

Malthis, Robert L, Jhon H Jackson, 2002, Manajemen SumberDaya Manusia, Buku Dua, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi, 2008, Sistem Akuntansi, Edisi keempat, cetakan keempat, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Munawir, S. 2002. Pokok-pokok Akutansi, Edisi Pertama, PenerbitPT Pene Pariwara, Yogyakarta

Azhar Susanto.2008.Sistem InformasiAkuntansi.Bandung: Lingga Jaya

Sugiyarso, G. dan F. Winarni, 2005.ManajemenKeuangan (PemahamanLaporan Keuangan,PengelolaanAktiva, Kewajibandan Modal sertaPengukuran Kinerja Perusahaan),Media Pressindo, Yogyakarta


(58)

(59)

(1)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa peneliti mencoba memberikan kesimpulan yang berhubungan dengan pengawasan intern gaji dan upah pegawai pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan yang terdiri dari tiga kesimpulan.

1.Sistem pengawasan intern gaji pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan telah efektif.

2.Sistem pengawasan intern gaji telah dilaksanakan dengan baik dan melibatkan beberapa fungsi yang mempunyai tugas dan tanggung jawab terpisah antara lain bagian personalia, bagian absensi, bagian administrasi dan keuangan dan bagian akuntansi.

3.Peranan utama pengawasan intern gaji adalah menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong, efisiensi, dan mendorong dipatuhi kebijakan manajemen. 4.Unsur-unsur gaji Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan telah

dipenuhi dengan baik ditandai dengan pemberian kesejahteraan pada karyawan dengan memberikan tunjangan-tunjangandan bantuan lainnya. 5.Prosedur pencatatan gaji telah dilakukan dengan baik ditandai dengan

tidak adanya penyelewengan dan kecurangan terhadap gaji,agar tidak terj adinya penyelewengan dan kecurangan maka pencatatan gaji dan upah


(2)

dilakukan pada bagian terpisah.

6.Prosedur perhitungan gaji telah dilaksanakan dengan sebaik mungkin walaupun memiliki karyawan yang banyak, perhitungan gaji tetap dilaksanakan dengan baik yang dituangkan dalam daftar gaji.

7.Sistem pengawasan intern gaji telah dilaksanakan dengan baik telah ditand ai dengana dan yapengawasan yang cermat atas gaji dan upah mulai dari perhitungan sampai pembayaran kepada masing-masing karyawan serta tidak terlalu rumit untuk menciptakan suatu efisiensi kerja.

2. Saran

Dari kesimpulan diatas, maka disini penulis memberikan saran-saran kepada perusahan. Adapun saran yang akan diberikan penulis adalah:

1. Sebaiknya perhatian terhadap internal kontrol dapat lebih ditingkatkan, mengingat perkembangan zaman yang semakin maju diiringi kebutuhan yang semakin tinggi.Dalam rangka untuk meningkatkan kecakepan dan efisiensi kerja, maka perlu diadakan job training bagi para pegawai. 2. Rotasi pekerjaan karyawan hendaknya terus dijalankan agar tidak terjadi

kebosanan dan mencegah tindakan penyelewengan yang mungkin ada serta dapat memperluas wawasan karyawan tentang tujuan perusahaan secara menyeluruh.

3. Sistem perhitungan pajak penghasilan gaji pegawai beserta tunjangan yang diberikan pihak instansi terhadap pegawai harus lebih efektif agar terhindar penyelewengan dari para pegawai.

4. Daftar hadir hendaknya ditandatangani langsung oleh pegawai yang


(3)

bersangkutan, agar tidak terjadi tanda tangan yang sama dengan pegawai lainnya.

5. Sebaiknya pengawasan gaji yang telah dilaksanakan oleh Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan dapat dipertahankan agar tercapainy atujuan instansi secara menyeluruh.

6. Dengan adanya pengawasan intern ini diharapkan dapat meminimalkan tindak penyelewengan dan kecurangan yang dapat merugikan perusahaan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Holmes Arthur W, David C Burns, 2005, Auditing Norma dan Prosedur, Alih Bahasa Moh. Badjuri, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002, Standar Profesional Akuntan Publik,

Cetakan kedua, Bagian Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta

Malthis, Robert L, Jhon H Jackson, 2002, Manajemen SumberDaya Manusia, Buku Dua, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi, 2008, Sistem Akuntansi, Edisi keempat, cetakan keempat, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Munawir, S. 2002. Pokok-pokok Akutansi, Edisi Pertama, PenerbitPT Pene Pariwara, Yogyakarta

Azhar Susanto.2008.Sistem InformasiAkuntansi.Bandung: Lingga Jaya

Sugiyarso, G. dan F. Winarni, 2005.ManajemenKeuangan (PemahamanLaporan Keuangan,PengelolaanAktiva, Kewajibandan Modal sertaPengukuran Kinerja Perusahaan),Media Pressindo, Yogyakarta


(5)

(6)

43