BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RSUP Haji Adam Malik Medan selama bulan Agustus 2012 dengan peserta penelitian yang telah memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi. RSUP Haji Adam Malik Medan terletak di Jalan Bunga Lau Nomor 17 Medan, Kelurahan Kemenangan, Kecamatan Medan Tuntungan,
Medan, Sumatera Utara.
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden
Sampel yang diperoleh dalam penelitian ini sebanyak 80 orang, 40 orang sebagai kelompok DM dan 40 orang sebagai kelompok pembanding. Distribusi
frekuensi responden meliputi jenis kelamin, umur, distribusi gangguan pendengaran pada penderita DM, distribusi gangguan pendengaran pada
kelompok pembanding, hubungan umur dan gangguan pendengaran pada penderita DM, hubungan jenis kelamin dan gangguan pendengaran pada penderita
DM, hubungan lama sakit dan gangguan pendengaran pada penderita DM.
Tabel 5.1. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin Riwayat sakit
Total DM
Non-DM Laki-laki
20 20
40 Perempuan
20 20
40 Total
40 40
80 Data diatas menunjukkan jumlah laki-laki dan perempuan sebagai sampel
kelompok DM dan kelompok pembanding sama besar, yaitu laki-laki DM
sebanyak 20 orang 25 dan perempuan DM sebanyak 20 orang 25, laki-laki non-DM sebanyak 20 orang 25 dan perempuan non-DM sebanyak 20 orang
25.
Tabel 5.2. Distribusi Sampel Berdasarkan Umur
Umur sampel Riwayat sakit
DM Non-DM
Total 12 – 20
21 – 30 31 – 40
3 3
6 7,5
41 – 50 7
7 14
17,5 51 – 60
30 30
60 75
Total 40
40 80
100 Data diatas menunjukkan umur terbanyak sampel 51 – 60 tahun sebanyak
60 sampel 75, kemudian disusul dengan kelompok umur 41 – 50 tahun sebanyak 14 sampel 17,5, dan kelompok umur 31 – 40 tahun sebanyak 6
sampel 7,5. Sedangkan pada kelompok umur 12 – 20 tahun dan 21 – 30 tahun tidak ada.
Tabel 5.3. Distribusi Gangguan Pendengaran
Gangguan Pendengaran Jumlah
Normal Sensorineural
Konduktif 29
49 2
36,3 61,3
2,5 Total
80 100
Data diatas menunjukkan jenis gangguan pendengaran yang paling banyak terjadi adalah gangguan pendengaran sensorineural sebanyak 49 sampel 61,3,
sedangkan yang normal sebanyak 29 sampel 36,3 dan gangguan pendengaran konduktif sebanyak 1 sampel 2,5.
5.1.3. Analisa Data Tabel 5.4. Hubungan DM dengan Gangguan Pendengaran
Sakit Hasil Pemeriksaan THT
Total Normal
Sensorineural Konduktif
DM Count
6 33
1 40
Non-DM Count
23 16
1 40
Total Count
29 49
2 80
X
2
= 15,863, df = 2, p = 0,001
Dari tabel diatas didapatkan pada kelompok DM gangguan pendengaran terbanyak adalah gangguan pendengaran sensorineural sebanyak 33 sampel dan yang
mengalami gangguan pendengaran konduktif sebanyak 1 sampel. Sementara pada kelompok pembanding atau non-DM yang normal sebanyak 23 sampel, yang
mengalamai gangguan pendengaran sensorineural sebanyak 16 sampel dan yang mengalami gangguan pendengaran konduktif sebanyak 1 sampel.
Tabel ini dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov didapatkan nilai p 0,001 p 0,05, sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan
bermakna antara DM dengan gangguan pendengaran.
Tabel 5.5. Hubungan Umur dengan Gangguan Pendengaran pada Penderita DM
Umur Gangguan Pendengaran
Total Normal
Sensorineural Konduktif
12 – 20 21 – 30
31 – 40 41 – 50
51 – 60 3
3 4
29 1
3 7
30 Total
6 33
1 40
Dari hasil penelitian didapatkan pada kelompok umur 31 – 40 tahun yang normal sebanyak 3 sampel, sedangkan yang mengalami gangguan pendengaran
sensorineural dan konduktif tidak ada. Pada kelompok umur 41 – 50 tahun yang normal sebanyak 3 sampel, yang mengalami gangguan pendengaran sensorineural
sebanyak 4 sampel, yang mengalami gangguan pendengaran konduktif tidak ada. Pada kelompok umur 51 – 60 tahun yang normal tidak ada, yang mengalami
gangguan pendengaran sensorineural sebanyak 29 sampel, yang mengalami gangguan pedengaran konduktif sebanyak 1 sampel.
Tabel ini tidak memenuhi syarat untuk diuji hipotesisnya dengan menggunakan Chi-Square, sehingga dilakukan penggabungan sel menjadi bentuk
2x3 dan didapatkan tabel sebagai berikut :
Tabel 5.6. Modifikasi Hubungan Umur dengan Gangguan Pendengaran pada Penderita DM
Umur Pemeriksaan THT DM
Total Normal
Sensorineural Konduktif
12-20 dan 21-30 dan
31-40 Count
3 3
41-50 dan 51-60
Count 3
33 1
37 Total
Count 6
33 1
40
Setelah dilakukan uji hipotesa dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov didapatkan nilai p = 0,158 p 0,05, sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat
hubungan bermakna antara umur dengan gangguan pendengaran pada penderita DM
Tabel 5.7. Hubungan Jenis Kelamin dengan Gangguan Pendengaran pada Penderita DM
Jenis Pemeriksaan THT DM
Total Kelamin
Normal Sensorineural Konduktif
Laki-laki Count
6 14
20 perempuan Count
19 1
20 Total
Count 6
33 1
40
Dari hasil penelitian didapatkan pada laki-laki yang normal sebanyak 6 sampel, yang mengalami gangguan pendengaran sensorineural sebanyak 14
sampel, dan yang mengalami gangguan pendengaran tidak ada. Sedangkan pada perempuan yang normal tidak ada, yang mengalami gangguan pendengaran
sensorineural sebanyak 19 sampel, yang mengalami gangguan pendengaran konduktif sebanyak 1 sampel.
Tabel ini dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov didapatkan nilai p = 0,069 p 0,05, sehingga dapat disimpulkan tidak
ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan gangguan pendengaran
pada penderita DM.
Tabel 5.8. Hubungan Lama Sakit dengan Gangguan Pendengaran pada Penderita DM
Lama Pemeriksaan THT DM
Total Sakit
Normal Sensorineural
Konduktif 1 – 5
Count 4
18 22
6 – 10 Count 1
5 6
11 – 15 Count 1
4 1
6 15
Count 6
6 Total
Count 6
33 1
40
Dari hasil penelitian didapatkan pada kelompok lama sakit 1 – 5 tahun yang normal sebanyak 4 sampel, yang mengalami gangguan pendengaran
sensorineural sebanyak 18 sampel, yang mengalami gangguan pendengaran konduktif tidak ada. Pada kelompok lama sakit 6 – 10 tahun yang normal
sebanyak 1 sampel, yang mengalami gangguan pendengaran sensorineural sebanyak 5 sampel, yang mengalami gangguan pendengaran konduktif tidak ada.
Pada kelompok lama sakit 11 – 15 tahun yang normal 1 sampel, yang mengalami gangguan pendengaran sensorineural sebanyak 4 sampel, yang mengalami
gangguan pendengaran konduktif sebanyak 1 sampel. Pada kelompok lama sakit diatas 15 tahun yang normal tidak ada, yang mengalami gangguan pendengaran
sensorineural sebanyak 6 orang, yang mengalami gangguan pendengaran konduktif tidak ada.
Tabel ini tidak memenuhi syarat untuk diuji hipotesisnya dengan menggunakan Chi-Square, sehingga dilakukan penggabungan sel menjadi bentuk
3x3 dan didapatkan tabel sebagai berikut :
Tabel 5.9. Modifikasi Hubungan Lama Sakit dengan Gangguan Pendengaran pada Penderita DM
Lama Pemeriksaan THT DM
Total Sakit
Normal Sensorineural
Konduktif 1-5
Count 4
17 21
6-10 Count
1 6
7 11-15
dan 15 Count
1 10
1 12
Total Count
6 33
1 40
Setelah dimodifikasi, tabel ini tidak memenuhi syarat untuk diuji hipotesisnya dengan menggunakan Chi-Square,
sehingga dilakukan
penggabungan sel menjadi bentuk 2x3 dan didapatkan tabel sebagai berikut :
Tabel 5.10. Modifikasi 2 Hubungan Lama Sakit dengan Gangguan Pendengaran pada Penderita DM
Lama Pemeriksaan THT DM
Total Sakit
Normal Sensorineural
Konduktif 1-5 dan
6-10 Count
5 23
28 11-15
dan 15 Count
1 10
1 12
Total Count
6 33
1 40
Setelah dimodifikasi, tabel ini dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov didapatkan nilai p = 1,000 p 0,05,
sehingga dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang bermakna antara lama sakit
dengan gangguan pendengaran pada penderita DM. 5.2. Pembahasan
5.2.1. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin