GEJALA KLINIS DIAGNOSA KOMPLIKASI

Diabetes gestasional terjadi pada wanita hamil, hal ini disebabkan karena fluktuasi tingkat hormon selama kehamilan. Biasanya kadar gula darah kembali normal setelah bayi lahir Porth, 2006.

2.3.4. GEJALA KLINIS

Gejala yang selalu ada pada pasien-pasien diabetes adalah 3 poli, yaitu poliuria banyak berkemih, polidipsia banyak minum dan polifagia banyak makan disertai dengan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. Gejala tersebut sangat berkaitan dengan kejadian hiperglikemik dan glikosuria pada pasien diabetes. Keluhan lain yang mungkin dikemukakan pasien adalah lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, dan disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus valvae pada pasien wanita Gustasvani, 2006.

2.3.5. DIAGNOSA

Diagnosa DM harus berdasarkan atas pemeriksaan kadar glukosa darah, harus diperhatikan asal bahan darah yang diambil dan cara pemeriksaan yang dipakai. Untuk diagnosa dianjurkan dengan cara enzimatik dengan bahan darah plasma vena di laboratorium klinik yang terpercaya. Jika keluhan khas, pemeriksaan glukosa darah sewaktu ≥ 200 mgdl sudah cukup untuk menegakkan diagnosis DM. Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah puasa ≥ 126 mgdl juga digunakan untuk patokan diagnosis DM. Untuk kelompok tanpa keluhan khas DM, hasil pemeriksaan glukosa darah yang baru satu kali saja abnormal, belum cukup kuat untuk menegakkan diagnosis DM. Diperlukan pemastian lebih lanjut dengan mendapat sekali lagi angka abnormal, baik kadar glukosa darah puasa ≥ 126 mgdl, kadar glukosa darah sewaktu ≥ 200 mgdl pada hari yang lain, atau dari hasil tes toleransi glukosa oral TTGO didapatkan kadar glukosa darah pasca pembebanan ≥ 200 mgdl Gustavani, 2006. Kriteria diagnosa DM : a. Gejala khas ditambah KGD sewaktu ≥ 11.1 mmolL 200 mgdL. Atau b. KGD puasa ≥ 7.0 mmolL 126mgdL. Atau c. KGD 2 jam setelah makan ≥ 11.1 mmolL 200 mgdl sesudah diberi beban glukosa 75 gram pada TTGO Power, 2005.

2.3.6. KOMPLIKASI

Berbagai penelitian prospektif jelas menunjukkan meningkatnya penyakit akibat penyumbataun pembuluh darah, baik mikrovaskular seperti retinopati, nefropati maupun makrovaskular seperti penyakit pembuluh darah koroner dan pembuluh darah tungkai bawah. Hal ini disebabkan adanya pertumbuhan sel dan juga kematian sel yang tidak normal akibat tingginya kadar gula darah hiperglikemi. Perubahan dasar disfungsi tersebut terutama terjadi pada endotel pembuluh darah, sel otot polos pembuluh darah maupun pada sel mesangial ginjal, semuanya menyebabkan perubahan pada pertumbuhan sel Waspadaji, 2006. Diabetes diperberat oleh arteri atherosklerosis dari pembuluh darah besar, menyebabkan penyakit jantung koroner angina atau seringan jantung, stroke, dan sakit pada ekstremitas bawah karena kurangnya suplay darah klaudikasio Mathur Shiel, 2012. Diabetik neuropati terjadi pada 50 pasien DM tipe 1 dan tipe 2. Dengan gejala klinis polineuropati, mononeuropati, dan autonomik neuropati. Perkembangan neuropati sebagai komplikasi DM tergantung pada durasi menderita dan kontrol KGD, myelinisasi dan unmyelinisasi serabut saraf rusak. Power, 2005.

2.3.7. PENGOBATAN