Ulkus Mole a Defenisi

yang terjadi superficial pada daerah kelenjar getah bening inguinal Murtiastutik, 2008. b Diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan riwayat penyakit, gambaran klinis, hapusan jaringan mencari adanya D.granulomatis dalam sel-sel mononuclear yang besar, biakan, biopsy terdapat gambaran histologik epidermis di tengah lesi hilang, sedangkan di tepi lesi terjadi akantosis yang kemudian menunjukkan gambaran hiperplasi pseudokarsinomatosa, tes serum akan terdapat ikatan komplemen dengan D.granulomatis, tetapi sensitivitas dan spesifitas terbatas Judanarso, 2008.

2.4.12 Ulkus Mole a Defenisi

Ulkus mole merupakan penyakit ulseratif akut yang biasanya terjadi di genitalia. Penyakit ini biasanya sering dihubungkan dengan adenitis inguinal atau bubo, yang disesbabkan oleh Haemophilus ducreyi Murtiastutik, 2008. b Etiologi Basil H. ducrey berbentuk batang pendek, ramping dengan ujung membulat, tidak bergerak dan tidak membentuk spora, gram negative, anaerob fakultatif yang membutuhkan hemin faktor X untuk pertumbuhan, mereduksi nitrat menjadi nitrit, dan mempunyai DNA berisi guanosine plus cytosine fraksi 0,38 mole. Basil sering kali berkelompok, berderet membentuk rantai, teriutama dapat dilihat pada biakan sehingga disebut juga stratobasilus. Basil ini pada lesi terbuka di daerah genital sukar ditemukan karena tertutup oleh infeksi sekunder, lebih mudah dicari bila bahan pemeriksaan berupa nanah yang diambil dengan cara aspirasi abses kelenjar inguinal. kuman ini sukar dibiak Judanarso, 2008. c Gejala Klinis Universitas Sumatera Utara Masa inkubasi pada pria berkisar antara 2-35 hari dengan waktu rata-rata tujuh hari. Sedangkan pada wanita sukar ditentukan karena sering ditemukan kasus asimtomatik. Pada pria umumnya predileksi di daerah preputium, meatus uretra eksternum, sedangkan pada wanita paling sering di dapatkan di fourchette, sekitar meatus uretra, dan bagian dalam labia minora. Pria tidak disunat beresiko tinggi infeksi H.ducrey. Sifat khas ulkus ini adalah multipel, sangat nyeri terutama bila terkena pakaian atau urin, tepi rata dan tidak bergaung, berbatas tegas, dikelilingi oleh eritema kecuali bila terdapat infeksi sekunder. Dasar ulkus rapuh, mudah berdarah, nekrotik. Ulkus mole dapat berukuran 2-3 cm. Ulkus dapat menyebar ke perineum, anus, skrotum, paha, atau abdomen bawah sebagai akibat inokulasi sendiri. Ulkus mole yang terjadi di dalam uretra dapat menimbulkan keluhan dan gejala seperti uretritis non-gonore. Pada wanita, ulkus mole memberikan gambaran yang bervariasi. Keluhan pada wanita seringkali tidak berhubungan dengan ulkus, misalnya disuria, nyeri waktu defekasi, dispreunia, atau duh vagina. Ulkus tidak senyeri pada pria. Lesi intravagina jarang ditemukan dan kadadang tidak begitu nyeri. Dapat pula terjadi lesi ekstragenital, tergantung cara penularan atau inokulasinya misalnya di payudara, jari, di dalam mulut. Pada wanita dapat lebih banyak dan dalam Makes, 2007. d Diagnosis Berdasarkan gambaran klinis disingkirkan penyakit kelamin yang lain. Harus dipirkan juga kemungkinan infeksi campuran. Pemeriksaan serologis unrtuk menyingkirkan sifilis harus dikerjakan. Sebagai penyokong diagnosis berupa : pemeriksaan sediaan hapus dengan pewarnaan Gram, Unna-Pappenheiun, Wright atau Giemsa; Biakan kuman; teknik imonofluosense; dan biopsi. Judanarso, 2008. Universitas Sumatera Utara

2.4.13 HIV Human immunodeficiency virus dan AIDS Acquired Imune Deficiency Syndrome