8. 9.
10. 11.
12. 13.
14. 15.
16. 17.
18. 19.
20. Ngrampal
Karang Malang Sragen
Sidoharjo Tanon
Gemolong Miri
Sumberlawang Mondokan
Sukodono Gesi
Tangen Jenar
18.456 28.705
32.921 25.609
27.399 22.569
16.402 22.815
17.074 15.416
10.494 13.430
13.218
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen Tahun 2008 Alasan memilih UPPKS di Desa Sepat karena UPPKS Desa Sepat
pernah menjadi Juara 1 Pengelola UPPKS Tingkat Kabupaten Sragen Tahun 2008 serta pernah menjadi Juara 1 Pengelola UPPKS Tingkat Popinsi Jawa
Tengah Tahun 2008. Selain itu jika dilihat jumlah KK miskin di Desa Sepat adalah 221 KK miskin dari 1766 KK dengan 300 KK yang terlibat dalam
kegiatan UPPKS yaitu 65 keluarga pra sejahtera, 113 keluarga sejahtera I, 52 keluarga sejahtera II, 115 keluarga sejahtera III dan 1 keluarga sejahtera III+.
C. Teknik Cuplikan Sampling
Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive atau disengaja. Memilih sampel dengan secara sengaja diharapkan mendapatkan
informasi yang akurat dan mendalam. Sampel dalam penelitian ini adalah subyek dan informan. Subyek terdiri dari Petugas BKKBN Kecamatan
Masaran, 18 wanita tani anggota UPPKS, sekretaris UPPKS dan Ketua UPPKS. Informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bidan Desa
Sepat. Peneliti memilih informan yang dipandang paling tahu, sehingga pilihan informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan
peneliti dalam memperoleh data Patton dalam Sutopo, 2002. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik bola salju
atau snowball sampling. Snowball sampling yaitu teknik pemilihan sampel dengan terlebih dahulu menetapkan satu informan kunci key person, untuk
kemudian pemilihan sampel-sampel berikutnya tergantung pada informasi
atau pertimbangan yang diberikan oleh informan-informan kunci tersebut Mardikanto, 2006. Penelitian ini menggunakan Petugas BKKBN Kecamatan
Masaran sebagai pihak pertama yang diwawancara, untuk pihak selanjutnya yang diwawancarai disesuaikan dengan hasil rekomendasi dari Petugas
BKKBN Kecamatan Masaran dan begitu cara memperoleh informan selanjutnya. Jumlah informan dalam penelitian kualitatif tidak ditentukan
besarnya. Menurut Sutopo 2002, untuk mewakili informasinya dengan kelengkapan dan kedalamannya tidak ditentukan oleh jumlah sumber datanya,
karena jumlah informan yang kecil bisa saja menjelaskan secara lebih lengkap dan benar daripada informasi yang diperoleh dari jumlah narasumber yang
lebih banyak yang mungkin kurang mengetahui dan memahami informasi yang sebenarnya. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah sampel dalam
penelitian kualitatif disesuaikan dengan kebutuhan peneliti terhadap kedalaman informasi yang diinginkan oleh peneliti. Rincian sampel dapat
dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 2. Rincian Sampel Penelitian
Sampel Keterangan
Subyek a.
Petugas BKKBN b.
Ketua UPPKS c.
Sekretaris UPPKS d.
Wanita tani anggota UPPKS Pihak-pihak yang berpartisipasi dalam
kegiatan UPPKS
Informan Bidan Desa
Pihak yang memberikan informasi tentang kegiatan UPPKS
D. Jenis dan Sumber Data