2.2.3 Proses Perubahan Perilaku
Benyamin Bloom 1908 dalam Notoatmodjo 2005, seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku ke dalam 3 domain ranahkawasan yang
terdiri dari ranah kognitif cognitive domain, ranah afektif affective domain, dan ranah psikomotor pcychomotor domain yang ketiganya diukur dari:
1. Pengetahuan Knowledge
Merupakan hasil dari tahu dan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang overt behavior.
Rogers 1974
dalam Notoatmodjo
2005,mengungkapkan bahwa
sebelumnya orang mengadopsi perilaku baru, di dalam diri seseorang tersebut terjadi proses yang beruratan, yakni:
a Awareness kesadaran, dimana orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus obyek. b
Interest, dimana orang mulai tertarik kepada stimulus. c
Evaluation menimbang-nimbang terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya`
d Trial, dimana orang telah mulai mencoba perilaku baru.
e Adaption, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
2. Sikap Attitude
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau obyek.
Sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu: a.
Menerima Receiving Orang mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan obyek.
Universitas Sumatera Utara
b. Merespon Responding
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan hal yang dimaksud.
c. Menghargai Valuing
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah.
d. Bertanggung Jawab Responsible
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko.
3. Praktek Practice
Tingkat-tingkat praktek yaitu: a.
Persepsi Mengenal dan memilih berbagai obyek sehubungan dengan tindakan
yang akan diambil. b.
Respon Terpimpin Dapat melakukan sesuatu sesuai uratan yang benar sesuai dengan contoh.
c. Mekanisme
Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatistelah menjadi kebiasaan.
d. Adaptasi
Suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Tindakan tersebut telah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Konsep Pengobatan Alternatif