Pengertian Pijat Refleksi Pijat Refleksi

meskipun alami aman untuk dicerna, sebagian herbal dikonsumsi tanpa reaksi yang merugikan saat diminum dalam jumlah kecil. 4. Homeopati Menurat teori hemeopati, zat pengobatan yang benar untuk serangkaian gejala tertentu adalah zat yang secara alami menghasilkan gejala tersebut pada orang sehat. Biasanya obat-obat homeopati terdiri atas tumbuhan, hewan, atau zat mineral yang diencerkan dalam air atau alcohol dan dikocok dengan keras. 5. Naturopati Ahli naturopati menghindari obat-obatan farmasi dan mendasarkan praktiknya pada enam prinsip yaitu: a. Kekuatan alam untuk penyembuhan b. Mengobati seseorang secara utuh c. Mengidentifikasi dan mengobati penyebab d. Pencegahan e. Dokter sebagai guru

2.4 Pijat Refleksi

2.4.1 Pengertian Pijat Refleksi

Pijat refleksi adalah suatu praktik memijat titik-titik tertentu pada tangan dan kaki dengan tujuan untuk memperoleh kesehatan seluruh anggota tubuh. Pemijatan titik-titik pada tangan dan kaki tentunya akan mempengaruhi bagian- bagian tubuh yang terhubung dengan titik-tititk tersebut. Rangsangan-rangsangan Universitas Sumatera Utara berupa tekanan pada tangan dan kaki dapat memancarkan gelombang- gelombangan relaksi keseluruh tubuh. Pada praktisnya, kegiatan pijat refleksi merupakan serangkaian teknik pijat untuk merangsang area-area tertentu pada tangan dan kaki dengan tujuan menimbulkan respons yang bermanfaat bagi bagian tubuh yang paling berperan adalah tangan dan kaki. Sebuah terapi yang oleh para praktisi pijat refleksi disebut terapi zona, yakni menguraikan pembagian tubuh ke dalam aepuluh zona memanjang mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki, yang seluruh bagian dalam suatu zona tersebut saling terhubungkan satu sama lain. Ketegangan pada salah satu zona tentunya akan mempengaruhi semua bagian. Dengan melakukan pijatan pada suatu titik di zona tangan dan kaki maka ketegangan tersebut dapat terlepaskan. Selain itu, pijat refleksi ini dapat juga memulihkan keseimbangan keseluruh zona dan ke seluruh tubuh. Kaki telah dipercaya sebagai pusat refleksi oleh masyarakat tradisional jauh-jauh hari sebelum zaman modern. Masyarakat tradisional diseluruh bagian dunia percaya bahwa kaki memiliki peran khusus dalam dunia kesehatan dan spiritualitas. Hal ini dibuktikan dengan kebiasaan mereka untuk bertelanjang kaki dalam berjalan. Mereka menganggap bahwa alas kaki memutus hubungan mereka dengan bumi. Bahkan Suku Kogi yang berada di Amerika Selatan masih mempertahankan tradisi mereka untuk bertelanjang kaki hingga sekarang. Barbara Walker dalam bukunya yang berjudul The Woman’s Dictionary of Symbols and Other Sacred Objects menyebutkan bahwa masyarakat Mesir, Babilonia, dan orang-orang kuno lainnya menggap bahwa meminjak tanah dengan bertrlanjang Universitas Sumatera Utara kaki sangat penting untuk menyerap pengaruh suci Dewi Bumi Tim Penulis Bintang Indonesia, 2009.

2.4.2 Perkembangan Pijat Refleksi