18
B. Tujuan Program Akselerasi Eliminasi Filariasis tahun 2010-2014
Program akselerasi eliminasi filariasis akan terus diupayakan sampai dengan tahun 2020. Sebagai tahap awal dilakukan akselerasi lima tahun pertama yaitu mulai tahun
2010-2014. Tujuan program tersebut adalah semua kabupatenkota endemis di wilayah Indonesia Timur telah melakukan POMP filariasis pada tahun 2014.
Prioritas pelaksanaan POMP filariasis di wilayah Indonesia Timur tersebut diambil dengan pertimbangan tingginya prevalensi mikrofilaria. Untuk kabupatenkota endemis
di wilayah Indonesia Barat dan Tengah diharapkan tetap meningkatkan pelaksanaan POMP filariasis sampai tahun 2014. Pelaksanaan akselerasi program eliminasi filariasis
2010-2014 dilakukan secara bertahap dengan strategi yang disampaikan berikut.
C. Strategi Program Eliminasi Filariasis 2010-2014
Strategi program eliminasi filariasis selama lima tahun ke depan terdiri dari : a. Meningkatkan peran kepala daerah dan para pemangku kepentingan lainnya.
b. Memantapkan perencanaan dan persiapan pelaksanaan termasuk sosialisasi pada masyarakat.
c. Memastikan ketersediaan obat dan distribusinya serta dana operasional. d. Memantapkan pelaksanaan POMP filariasis yang didukung oleh sistem
pengawasan dan pelaksanaan pengobatan dan pengaman kejadian ikutan pasca pengobatan.
e. Meningkatkan monitoring dan evaluasi.
D. Kegiatan, Tahapan milestone dan Waktu
Pelaksanaan POMP filariasis dilakukan melalui pentahapan mulai dari mempertahankan cakupan POMP filariasis yang sudah seluruh penduduk di wilayah kabupatenkota,
sampai dengan meningkatkan cakupan POMP filariasis dari hanya mencakup sebagian penduduk menjadi seluruh penduduk di kabupatenkota tersebut.
Dalam pentahapan sampai dengan tahun 2014 yang menjadi prioritas adalah pulau di wilayah Indonesia Timur, yaitu Pulau Maluku, NTTNTB, Tanah Papua dan Sulawesi.
Diharapkan pada tahun 2014 semua kabupatenkota di wilayah Indonesia Timur tersebut telah melakukan POMP filariasis.
19
Timur terangkum pada tabel 3. Sebagai contoh, di Pulau Sumatera terdapat 139 kabupatenkota endemis yang pada
tahun 2010 dilakukan POMP filariasis di 31 kabupatenkota serta terdapat 8 kabupatenkota yang telah selesai melaksanakan POMP filariasis selama lima tahun
berturut-turut. Pada tahun 2011 akan ada 35 kabupatenkota yang melaksanakan POMP filariasis dan 3 kabupatenkota yang telah melakukan POMP filariasis selama lima
tahun. Sampai pada tahun 2014, diharapkan akan ada 52 kabupatenkota yang telah melakukan POMP filariasis dan 18 kabupatenkota yang telah selesai POMP filariasis
lima tahun. Sehingga pada tahun 2014 masih ada 69 kabupatenkota yang belum melaksanakan POMP filariasis rincian lihat lampiran.
Tabel 3. Rencana cakupan POMP filariasis kabupaten kota di wilayah timur 2010-2014
No Wilayah Pulau
Jumlah kabupatenkota
dan kabupatenkota
endemis filariasis
Jumlah kabupatenkota yang melaksanakan POMP filariasis Total sampai 2014
2010 2011
2012 2013
2014
Ka b
POMP fil
ar ias
is Ka
b POMP
fil ar
ias is
5 th
Ka b
POMP fil
ar ias
is Ka
b POMP
fil ar
ias is
5 th
Ka b
POMP fil
ar ias
is Ka
b POMP
fil ar
ias is
5 th
Ka b
POMP fil
ar ias
is Ka
b POMP
fil ar
ias is
5 th
Ka b
POMP fil
ar ias
is Ka
b POMP
fil ar
ias is
5 th
Ka b
POMP fil
ar ias
is POMP
fil ar
ias is
5 th
Ka b
blm POMP
fil ar
ias is
1 P. Sumatera
139 139
31 8
35 3
41 3
47 2
52 2
70 69
2 P. Kalimantan
55 55
18 1
18 20
3 23
3 25
32 23
3 P. Jawa
117 32
17 17
18 20
4 21
2 27
5 4
P. Sulawesi 70
37 17
1 17
1 13
7 13
3 17
1 30
7 5
P. Bali 9
6 P. NTB NTT
29 21
5 1
5 1
8 12
19 21
7 P. Maluku
18 18
2 4
4 7
1 14
1 16
2 8
Tanah Papua 35
35 14
19 1
21 2
25 1
31 35
Total 472
337 104
11 115
6 125
15 147
14 179
6 231
106
Di Tanah Papua, pada tahun 2014 diharapkan telah melakukan POMP filariasis total penduduk di 35 kabupatenkota dan akan terdapat 10 kabupatenkota yang telah
melaksanakan POMP filariasis lima tahun berturut-turut. Dengan demikian maka di Tanah Papua tahun 2014 diperkirakan telah semua kabupatenkota melakukan POMP
filariasis. Pada gambar 6-10, tampak wilayah Indonesia Timur dari daerah arsiran merah belum
melakukan POMP filariasis telah menjadi arsiran warna biru telah melakukan POMP filariasis. Warna biru pada peta menggambarkan wilayah kabuaptenkota yang telah
melaksanakan POMP filariasis, tampak adanya peningkatan wilayah yang dicakup pelaksanaan POMP filariasis dari tahun 2010-2014. Arsiran warna kuning menunjukkan
20
endemis. Berikut adalah gambaran geografis tahapan POMP filariasis tahun 2010-2014.
Gambar 5
.
Tahapan POMP filariasis tahun 2010 Gambar 6.
Tahapan POMP filariasis tahun 2011
Gambar 7. Tahapan POMP filariasis tahun 2012
Gambar 8. Tahapan POMP filariasis tahun 2013 Gambar 9. Tahapan POMP filariasis tahun 2014
21
Kementerian Kesehatan. Rencana aksi program eliminasi filariasis 2010-2014 tersusun menjadi dua kelompok kegiatan pokok yaitu:
1. Akselerasi Eliminasi Filariasis dan Obat a Mempertahankan, meningkatkan dan memperluas wilayah POMP filariasis.
b Memastikan ketersediaan obat dan distribusinya. c Penatalaksanaan kasus klinis filariasis dan kejadian pasca POMP filariasis.
d Mengintegrasikan kegiatan eliminasi filariasis dengan program lain. 2. Program Manajemen dan Advokasi, Sosialisasi, Monitoring dan Evaluasi
a Memperkuat komitmen nasional dalam pelaksanaan eliminasi filariasis. b Penguatan program eliminasi sesuai pengembangan sistem kesehatan.
c Memastikan kesinambungan pendanaan program eliminasi. d Peningkatan manajemen SDM.
e Meningkatkan komunikasi dan desiminasi informasi. f Peningkatan kesadaran masyarakat.
g Melaksanakan survei dasar di wilayah sebelum POMP filariasis. h Peningkatan pencatatan, pelaporan yang lengkap dan tepat waktu.
i Meningkatkan surveilans kasus kejadian ikutan pasca pengobatan. j Monitoring dan evaluasi program eliminasi.
k Evaluasi prevalensi microfilaria setelah pengobatan masal. l Meningkatkan penemuan kasus klinis kronis baru di kab non endemis.
m Pengembangan intervensi kerjasama lintas sector yang terintegrasi.
III. RINCIAN KEGIATAN 2010-2014