16
II. RENCANA AKSI PROGRAM ELIMINASI FILARIASIS 2010-1014
A. Justifikasi
Program eliminasi Filariasis direncanakan sampai dengan 2014 atas dasar justifikasi sebagai berikut:
Pertama, penyebaran filariasis di 337 kabupatenkota sampai dengan Januari 2010
dengan indikasi angka mikrofilaria lebih besar dari 1 dapat dicegah penularannya pada penduduk yang tinggal di daerah endemis dengan melaksanakan POMP filariasis
setahun sekali selama minimal lima tahun berturut-turut. POMP filariasis yang akan
dilaksanakan harus dapat memutus rantai penularan filariasis, sehingga dapat menurunkan prevalensi mikrofilaria lebih kecil dari 1.
Kedua, minimal 85 dari penduduk berisiko tertular filariasis di daerah yang
teridentifikasi endemis filariasis harus mendapat POMP filariasis. Untuk itu POMP filariasis harus diarahkan berdasarkan prioritas wilayah menuju eliminasi filariasis tahun
2020.
Ketiga, penyebaran kasus dengan manifestasi kronis filariasis yang berjumlah 11.914 di
401 kabupatenkota dapat dicegah dan dibatasi dampak kecacatannnya dengan penatalaksanaan kasus klinis baik melalui basis rumah sakit maupun komunitas yaitu
community home based care.
Rencana aksi nasional ditetapkan setelah melalui tahapan kajian diantaranya pembuktian efektifitas. Sebagai contoh efektifitas POMP filariasis
untuk penanganan kasus filariasis spesies Brugia malayi yang dilakukan di Bangka dan Belitung tahun
2005-2009 grafik 3. Contoh lain penanganan filariasis spesies Wuchereria bancrofti di Kota Bogor tahun 2006 grafik 4.
17
Grafik 4 Dampak parasitologi pasca POMP filariasis di daerah infeksi Brancofti tahun 2009
18
B. Tujuan Program Akselerasi Eliminasi Filariasis tahun 2010-2014
Program akselerasi eliminasi filariasis akan terus diupayakan sampai dengan tahun 2020. Sebagai tahap awal dilakukan akselerasi lima tahun pertama yaitu mulai tahun
2010-2014. Tujuan program tersebut adalah semua kabupatenkota endemis di wilayah Indonesia Timur telah melakukan POMP filariasis pada tahun 2014.
Prioritas pelaksanaan POMP filariasis di wilayah Indonesia Timur tersebut diambil dengan pertimbangan tingginya prevalensi mikrofilaria. Untuk kabupatenkota endemis
di wilayah Indonesia Barat dan Tengah diharapkan tetap meningkatkan pelaksanaan POMP filariasis sampai tahun 2014. Pelaksanaan akselerasi program eliminasi filariasis
2010-2014 dilakukan secara bertahap dengan strategi yang disampaikan berikut.
C. Strategi Program Eliminasi Filariasis 2010-2014