yang berukuran sekitar rata-rata, sedangkan bagi mereka yang memiliki ukuran ekstrim akan dibuatkan rancangan tersendiri.
Aplikasi data antropometri yang diperlukan dalam proses perancangan produk ataupun fasilitas kerja. Maka adapun beberapa saranrekomendasi yang bisa
diberikan sesuai dengan langkah - langkah seperti berikut : a.
Pertama kali terlebih dahulu harus ditetapkan anggota tububh yang mana yang nantinya akan difungsikan untuk mengoperasikan rancangan
tersebut. b.
Tentukan dimensi tubuh mana yang penting dalam proses perancangan tersebut, dalam hal ini juga perlu diperhatikan apakah harus menggunakan
data structural body dimension ataukah functional body dimension. c.
Selanjutnya tentukan populasi terbesar yang harus diantisipasi, diakomodasikan dan menjadi target utama pemakai rancangan produk
tersebut. Hal ini lazim dikenal sebagai “Market Segmentation” seperti produk mainan untuk anak-anak, peralatan rumah tangga untuk wanita, dll.
d. Tetapkan prinsip ukuran yang harus diikuti semisal apakah rancangan
terebut untuk ukuran individual yang ekstrim, rentang ukuran yang fleksible adjustabel atau ukuran rata-rata.
e. Pilih presentase populasi yang harus diikuti: 90-th, 95-th, 99-th ataukah
nilai percentile yang lain yang dikehendaki. Untuk setiap dimensi tubuh yang telah didefinisikan selanjutnya
pilihtetapkan nilai ukurannya dari tabel data antropometri yang sesuai. Aplikasikan data tersebut dan tambahkan faktir kelonggaran allowance
bila diperlukan seperti halnya tambahan ukuran akibat faktor tebalnya pakaian yang harus dikenakan oleh operator, pemakaian sarung tangan
gloves, dan lain lain.
3.7.9 Uji Keseragaman Data
6
Uji keseragaman data dimaksudkan untuk menentukan bahwa populasi data sampel yang digunakan memiliki penyeimbangan yang normal dari rata-
ratanya pada tingkat kepercayaansignifikansi tertentu. Pengujian terhadap keseragaman data dilakukan untuk mengetahui apakah data-data yang diperoleh
telah berada dalam keadaan yang terkendali atau belum. Suatu data yang berada di dalam batas kendali yaitu BKA Batas Kendali Atas dan BKB Batas Kendali
Bawah dapat dikatakan dalam keadaan terkendali, sebaliknya jika suatu data berada di luar BKA dan BKB, maka data tersebut dikatakan berada dalam
keadaan tidak terkendali. Nilai batas kontrol atas dan batas kontrol bawah dapat dihitung apabila
nilai standar deviasi telah diketahui. Berikut ini merupakan rumus untuk menghitung standar deviasi dari suatu kumpulan data.
σ=� ∑X
i
-x
2
N Berikut merupakan rumus yang digunakan untuk menghitung BKA dan
BKB dari suatu kumpulan data.
6
http:www.its.ac.idpersonalfilespub2850-m_sritomo-ie-akalahRancanganVulkanisi Ban A.Pawennari.pdf
σ σ
k x
BKB k
x BKA
− =
+ =
dimana : σ = standar deviasi
X
i
= Data pengamatan � = Nilai rata-rata data
N = banyak data BKA = batas kendali atas
BKB = batas kendali bawah k
= tingkat kepercayaan Setelah nilai batas kontrol atas dan batas kontrol bawah diketahui, maka
data harus diperiksa untuk mengetahui apakah seluruh nilai data berada di antara BKB dan BKA. Apabila terdapat data yang lebih kecil dari BKB ataupun data
yang lebih besar dari BKA, maka data tersebut tidak boleh diikut sertakan dalam proses perhitungan dieliminasi.
3.7.1 Proses-Proses dalam Perancangan Produk
Perancangan produk menurut Nigel Cross terbagi atas tujuh langkah yang masing-masing mempunyai metode tersendiri. Ketujuh langkah tersebut diuraikan
pada sub bab berikutnya.
3.7.3.1 Klarifikasi Tujuan
7
Klarifikasi tujuan clarifying objectives ini dilakukan untuk menentukan tujuan perancangan. Metode yang digunakan adalah pohon tujuan objectives
7
Ibid., h. 97-113.