Aplikasi Distribusi Normal dalam Penetapan Data Antropometri

apa yang dimaksud dengan sasaran antara. Sebagai contoh, suatu tujuan untuk peralatan mesin adalah harus aman, hal ini dapat diperluas menjadi: a. Tidak mencederai operator. b. Mengurangi tingkat kesalahan operator. c. Mengurangi kerusakan peralatan. d. Pengurangan beban yang berlebihan. Daftar ini dapat disimpulkan dengan sederhana dan sembarang hal-hal apa saja yang dapat dianggap sebagai tujuan atau mendiskusikannya dengan anggota tim perancang lainnya. Dapat juga dilakukan dengan menanyakan pada klien secara lebih spesifik tentang tujuan termasuk dalam rancangan singkat. Jenis pertanyaan yang dapat digunakan dalam memperluas dan memperjelas tujuan adalah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sederhana misalnya, “Kenapa”, “Bagaimana” atau “Apa”. Untuk singkatnya mengajukan pertanyaan apa yang ingin kita cari dari tujuan-tujuan ini. Setelah mengembangkan daftar tujuan menjadi jelas dan menyusun tingkat yang lebih tinggi dari level yang lainnya. Untuk memperjelas jenis tingkatan yang muncul, tulis kembali daftar umum sasaran menjadi tersusun. Kelompokkan tujuan menjadi sekumpulan tujuan dengan memperhatikan tingkatan yang paling tinggi dari tujuan tersebut. Misalnya: kelompok produk yang aman, sementara yang lainnya membutuhkan daya tahan dan sebagainya. Tiap kelompok, susun sub tujuan dalam susunan menjadi hirarki, sehingga tingkatan paling bawah terpisah dengan tingkatan tujuan yang lainnya, contohnya sebagai berikut: a. Mesin yang dibuat harus aman, b. Mengurangi tingkat, c. Mengurangi kesalahan kesalahan peralatan, d. Mengurangi beban berlebih. Daftar kini tersusun menjadi 3 tingkatan hirarki. Terkadang sangat sulit untuk membedakan antar tingkatan tujuan atau orang lain dalam tim perancangan tidak setuju dengan tingkatan relatif beberapa tujuan. Aspek untuk memilih tujuan menjadi beberapa tingkatan membantu perancang untuk berpikir lebih jelas tujan dan hubungan antar sasaran tujuan akhir. Gambarkan diagram pohon tujuan untuk menunjukkan hubungan hirarki dan hubungan diantaranya. Diagram ini menunjukkan hubungan hirarki diantara beberapa tujuan dan subtujuan; diagram ini merupakan awal suatu pohon yang menggambarkan pola hubungan diantara tujuan dan subtujuan. Orang lain mungkin membuat pohon tujuan yang berbeda untuk persoalan yang sama atau bahkan dari kumpulan tujuan yang sama. Diagram ini secara sederhana menyajikan satu persepsi pada struktur persoalan. Diagram pohon membantu untuk menajamkan dan memperbaiki persepsi perancang tentang persoalan atau mencapai kasamaan pandangan tentang tujuan dengan anggota tim yang lainnya. Bentuk ini merupakan pola sementara yang biasa saja berubah dalam proses perancangan berikutnya. Melalui suatu proyek tujuan perancangan harus dinyatakan secara jelas dan transparan dan memuat informasi yang dibutuhkan, dan pohon tujuan menyediakan kebutuhan ini. 2. Fungsi Perancangan Dari metode pohon tujuan kita melihat maksud permasalahan dapat mempunyai banyak tingkatan-tingkatan yang umum maupun secara rinci. Dengan nyata, setiap tingkat permasalahan memberi arti sangat penting bagi perancang. Ada perbedaan besar antara mempertanyakan “Merancang sebuah telepon gengam” dan “Merancang sebuah telekomunikasi”. Perancang dapat menyajikan tingkatan pada merancang pintu atau merancang jalan masuk dan jalan keluar dan menemukan penyelesaian yang tak memerlukan tombol pintu sama sekali, tetapi hal ini tidak bermamfaat bagi kita yang membuat tombol pintu. Pilihan lain perancang dapat menurunkan beberapa tingkatan, menyelidiki hubungan antara manusia dengan lingkungan kerjanya dari perancangan atau macam-macam gerakan dari pergerakan palang pintu. Jadi hal ini dapat bermanfaat dalam mempertimbangkan tingkat permasalahan dimana seseorang perancang atau regu perancang bekerja. Itu sangat bermanfaat jika kita dilakukan dalam tahap pertimbangan tidak pada jenis potensi dari penyelesaian, tahap fungsi penting untuk bebas untuk mengembangkan pilihan perencanaan penyelesaian yang memuaskan. Metode analisis fungsi menawarkan seperti mempertimbangkan fungsi esensial alat, hasilproduk atau system yang dirancang harus memuaskan. Tidak masalah komponen fisik apa yang seharusnya digunakan. Tingkat permasalahan diputuskan dengan mendirikan “Perbatasan” disektor peletakan pengganti yang saling berkaitan dari fungsi. 3. Metode Analisis Fungsi Menunjukkan fungsi keseluruhan untuk rancangan masa proses perubahan dari pemasukan kepada pegeluaran. Titik pangkal untuk metode ini adalah memusatkan pada apa saja yang diperoleh dengan rancangan baru, dan tidak mementingkan bagaimana diperolehnya yang paling sederhana dan cara yang sangat mendasar dari penunjukan penggantian produk atau alat digambarkan secara sederhana sebagai kotak hitam yang mengubah bentuk khusus pemasukan kepada pengeluaran yang diinginkan. Kotak hitam meliputi keseluruhan fungsi yang diperlukan untuk mengubah bentuk permasalahan kepada pengeluaran. 4. Perincian fungsi-fungsi keseluruhan kedalam sekumpulan sub-sub fungsi penting. Biasanya, perubahan dari kumpulan input dari kumpulan input kedalam kumpulan outputproduk adalah tugas yang kompleks disamping Kotak hitam. Disini tidak ada sasaran yang pasti, cara yang sistematis untuk melakukan ini. Pemeriksaan kedalam sub-sub fungsi dapat bergantung pada faktor-faktor seperti jenis dari komponen-komponen bernilai untuk tugas- tugas yang spesifik, kepentingan atau keutamaan alokasi dari fungsi-fungsi mesin atau untuk operatornya, pengalaman desainer dan lain-lain. Dalam spesifikasi sub-sub fungsi ini sangat membantu untuk memastikan bahwa mereka semua dinyatakan dengan dengan cara yang sama. Masing-masing