Beta Karoten Manfaat Penelitian

commit to user 14 1 Antioksidan tersier yang bermanfaaat untuk memperbaiki kerusakan biomolekuler yang disebabkan oleh radikal bebas, misalnya DNA repair enzine Silalahi, 2006. Mekanisme antioksidan erat hubungannya dengan proses transfer atom hidrogen dari gugus fenolik senyawa antioksidan ke substrat. Gugus fenol pada antioksidan memiliki kemampuan untuk menangkap radikal bebas dari rantai peroksida ROO• dengan reaksi sebagai berikut: ROO• + ArOH ROOH + Ar O• Efektifitas radikal bebas ArO• harus relatif lebih stabil, sehingga mampu menghambat reaksi dengan substrat namun cepat bereaksi dengan ROO•, atau yang dikenal sebagai pemutusan rantai antioksidan. Antioksidan akan bereaksi lebih cepat dengan radikal peroksida, sehingga mampu menghambat reaksi dengan substrat. Kemudahan antioksidan untuk memberikan atom hidrogennya pada radikal bebas menunjukkan aktivitas dari antioksidan tersebut Aini, 2006.

5. Beta Karoten

Wortel merupakan sumber utama karoten atau β-karoten. Di dalam hati, karoten bisa berubah menjadi vitamin A jika tubuh kekurangan vitamin A. Kandungan vitamin A dalam wortel sangat tinggi sehingga bermanfaat untuk membantu penglihatan , mencegah rabun senja, mempercepat penyembuhan luka dan memperbaiki kulit. Vitamin A juga berfungsi membantu hati dalam menghilangkan racun dalam tubuh. β- karoten dalam wortel berkasiat meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga dapat mencegah timbulnya penyakit, meningkatkan kesehatan tubuh dan menghambat penuaan Anonim, 2008. Karoten terbentuk dalam tiga isomer yang disebut α, β, dan γ. Perbedaannya terletak pada ikatan rangkap nomor dua dalam strukturnya. Masing-masing karoten tidak berdiri sendiri. α-karoten dan β-karoten menyusun 90 dari karotenoid. β-karoten merupakan komponen terbesar pada pengujian seluruh komponen karoten Braverman, 1949 dalam Enddriati, 1994. commit to user 15 Struktur β-karoten ditunjukkan dalam gambar dibawah ini : Gambar 2.2. Struktur β-karoten β-karoten merupakan antioksidan yang spesifik karena dapat mencegah proses oksidaasi dalam sistem yang memiliki tekanan oksigen rendah. β-karoten terbukti efektif mencegah oksidasi biomolekul dan membran lipida, terutama pada tekanan oksigen yang rendah. Kemampuan β-karoten sebagai antioksidan pada tekanan partial oksigen yang rendah ini ternyata sangat penting di dalam sistem biologis sebab biasanya sistem antioksidan efektif pada tekanan oksigen yang tinggi, padahal sifat antioksidan juga diperlukan di tempat tertentu yang jauh dari sumber oksigen. Oleh karena itu, β-karoten dapat merupakan komplemen terhadap antioksidan lain, seperti vitamin C dan vitamin E yang efektif pada tekanan oksigen yang normal Silalahi, 2006. β-karoten peka terhadap oksidasi karena adanya ikatan rangkap. Oksidasi β-karoten akan lebih cepat dengan adanya sinar dan katalis logam. Oksidasi akan terjadi secara acak pada rantai karbon yang mengandung ikatan rangkap Burton, 1989 dalam Noviyanti, 2010. Selain proses oksidasi, β-karoten juga bersifat tidak stabil pada suhu tinggi dengan lama waktu yang panjang Asgar, 2006. β-karoten mengandung ikatan rangkap terkonjugasi yang memberikan karakter pro-oksidan, akibatnya akan sangat mudah diserang melalui penambahan radikal peroksil. β-caroten + ROO → β-car β-car + O2 ↔ β-car-OO β-car + ROO → produk tak aktif commit to user 16 Wortel Es Krim Radikal β-karoten β-car yang terbentuk bereaksi dengan cepat dan reversible dengan oksigen untuk membentuk radikal peroksil yang baru β-car-OO. Reaktivitas β-karoten menjadi radikal peroksil dan stabilitas pembentukan β-car adalah dua gambaran penting yang memberikan molekul tersebut kemampuan antioksidan. Reaktivitas beta-karoten artinya senyawa tersebut mempunyai potensi untuk menyerang radikal peroksil yang diturunkan dari molekul lipida yang lain, walaupun ketika berada pada konsentrasi rendah. Stabilitas β-car artinya adalah pada tekanan O 2 yang rendah, bentuk tersebut dapat mendominasi seluruh bentuk radikal peroksil. Radikal β-car dapat dilepaskan dari sistem reaksi dengan radikal peroksil yang lain Burton, 1989 dalam Noviyanti, 2010. B. KERANGKA BERFIKIR Gambar 2.3. Kerangka berfikir Keunggulan : 1. Mengandung β- karoten 2. Dapat menjadi pewarna alami Kelemahan : Tidak semua orang menyukai wortel karena langu Produk makanan yang disukai oleh berbagai kalangan usia Dapat menjadi bahan subtitusi padatan pada es krim Es Krim Wortel Uji sensoris Uji kimia Uji fisik commit to user 17 C. HIPOTESA 1. Penambahan ekstrak dan tepung wortel pada es krim mempengaruhi kesukaan konsumen. 2. Es krim wortel memiliki karakteristik sensoris yang berbeda dengan es krim biasa. 3. Penambahan wortel pada es krim menambah kandun gan β-karoten pada es krim. commit to user 18 BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian