Radikal Bebas Antioksidan Manfaat Penelitian

commit to user 12 3 Jenis nantes memiliki umbi berbentuk peralihan antara tipe imperator dan chantenang, yaitu bulat pendek dengan ukuran panjang 5 – 6 cm atau bulat agak panjang dengan ukuran panjang 10 – 15 cm.

3. Radikal Bebas

Radikal bebas merupakan suatu molekul yang relatif tidak stabil dengan atom yang pada orbit terluarnya memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan karena kehilangan pasangannya itu, molekul menjadi tidak stabil dan radikal. Radikal bebas bersifat sangat destruktif, sangat reaktif dan mampu bereaksi dengan makromolekul sel, seperti: protein, karbohidrat, atau DNA Sa’ad, 2009. Supaya stabil molekul ini selalu berusaha mencari pasangan elektronnya, yaitu dengan cara merebut elektron dari molekul lain secara radikal Anonim, 2011. Sumber radikal bebas bisa berasal dari dalam tubuh kita sendiri endogen, bisa pula dari luar tubuh eksogen. Radikal endogen terbentuk akibat reduksi oksigen dalam mitokondria yang kurang sempurna, sehingga terbentuk superoksida, interaksi superoksida atau hidrogen peroksida dengan ion logam transisi. Sedangkan radikal bebas eksogen berasal dari polusi udara, radiasi, zat-zat kimia obat-obatan, insektisida dan makanan-makanan tertentu Windono et al. , 2001 dalam Sa’ad, 2009.

4. Antioksidan

Antioksidan adalah senyawa yang dapat menahan terjadinya reaksi oksidasi makromolekul, seperti lemak, protein, karbohidrat dan DNA, pada konsentrasi yang lebih rendah daripada konsentrasi makromolekul target oksidasi tersebut. Antioksidan atau reduktor berfungsi untuk mencegah terjadinya oksidasi atau menetralkan senyawa yang telah teroksidasi, dengan cara menyumbangkan hidrogen dan atau elektron Silalahi, 2006. Menurut Raharjo 2004, antioksidan berperan menghambat oksidasi melalui berbagai mekanisme yaitu mengendalikan substrat oksigen dan lipida, mengendalikan prooksidan senyawa oksigen yang reaktif dan logam katalis, dan mengendalikan radikal bebas. commit to user 13 Antioksidan diperoleh dari dua sumber yaitu antioksidan yang dihasilkan dalam tubuh manusia endogen maupun yang berasal dari makanan eksogen Prangdimurti, 2007. Antioksidan yang bersifat eksogen berdasarkan sumbernya dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu antioksidan sintetik antioksidan yang diperoleh dari hasil sintesa reaksi kimia dan antioksidan alami antioksidan hasil ekstraksi bahan alami. Ada lima antioksidan sintetik yang diijinkan untuk makanan, dan penggunaannya menyebar diseluruh dunia, yaitu Butil Hidroksi Anisol BHA, Butil Hidroksi Toluen BHT, propil galat, Tert-Butil Hidoksi Quinon TBHQ dan tokoferol. Antioksidan tersebut merupakan antioksidan alami yang telah diproduksi secara sintetis untuk tujuan komersial Buck, 1991. Antioksidan terbagi menjadi antioksidan enzim dan vitamin. Antioksidan enzim meliputi superoksida dismutase SOD, katalase dan glutation peroksidase GSH.Prx. Vitamin lebih populer sebagai antioksidan dibandingkan enzim. Antioksidan vitamin mencakup alfa tokoferol vitamin E, β-karoten dan asam askorbat vitamin C yang banyak didapatkan dari tanaman dan hewan Sofia, 2006 dalam Ilham, 2007. Antioksidan dalam tubuh dibedakan atas tiga kelompok, yaitu : 1 Antioksidan primer adalah komponen yang mampu menjadi donor hidrogen dengan cepat kepada radikal bebas membentuk radikal baru yang lebih stabil. Mekanisme kerja berupa pemutusan rantai. Contoh: flavonoid, tokoferol dan senyawa thiol Supriyono, 2008.. 2 Antioksidan sekunder dapat mengurangi kecepatan reaksi inisiasi radikal yang disebut inisiator emisi. Cara kerja antioksidan sekunder yaitu meredam dimana katalisator pembentuk rantai radikal seperti reactive oxygen and nitrogen species ROSRNS Vaya dan Aviram, 2008 dalam Supriyono, 2008. Contoh: vitamin C, vitamin E, dan β- karoten. commit to user 14 1 Antioksidan tersier yang bermanfaaat untuk memperbaiki kerusakan biomolekuler yang disebabkan oleh radikal bebas, misalnya DNA repair enzine Silalahi, 2006. Mekanisme antioksidan erat hubungannya dengan proses transfer atom hidrogen dari gugus fenolik senyawa antioksidan ke substrat. Gugus fenol pada antioksidan memiliki kemampuan untuk menangkap radikal bebas dari rantai peroksida ROO• dengan reaksi sebagai berikut: ROO• + ArOH ROOH + Ar O• Efektifitas radikal bebas ArO• harus relatif lebih stabil, sehingga mampu menghambat reaksi dengan substrat namun cepat bereaksi dengan ROO•, atau yang dikenal sebagai pemutusan rantai antioksidan. Antioksidan akan bereaksi lebih cepat dengan radikal peroksida, sehingga mampu menghambat reaksi dengan substrat. Kemudahan antioksidan untuk memberikan atom hidrogennya pada radikal bebas menunjukkan aktivitas dari antioksidan tersebut Aini, 2006.

5. Beta Karoten